You are on page 1of 19

A.

Fungsi Permintakan Dan Fungsi Penawaran


Permintaan dan penawaran mengandung variabel berupa harga dan jumlah barang. Adapun
hubungan antara kedua variabel tersebut dapat kamu simak dalam pembahasan fungsi
permintaan dan penawaran berikut ini.
1. Pengertian Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga (P) dengan
variabel jumlah barang (Q) yang diminta. Fungsi permintaan sesuai dengan hukum permintaan
yang menyatakan bahwa bila harga naik maka jumlah permintaan turun, dan bila harga turun
maka jumlah permintaan naik.
Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang diminta adalah
negatif atau berbanding terbalik. Bentuk umum fungsi permintaan adalah:

Keterangan:
Q : jumlah barang yang diminta
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah:
a. nilai a harus positif (+)
b. nilai b harus negatif ()
Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari dengan
menggunakan rumus:

Contoh:
Jika harga barang Rp80,00 per unit, maka jumlah permintaan 10 unit. Dan jika harga barang

Rp60,00 per unit, maka jumlah permintaan 20 unit. Tentukan persamaan fungsi permintaan dan
gambarkan kurvanya!
Jawab:

Jadi, fungsi permintaannya adalah Q = 50 P


Untuk menggambar grafik fungsi permintaan,caranya dengan menentukan titik potong terhadap
sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0, maka
0 = 50 P
P = 50
P = 100
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0, maka
Q = 50 (0)
Q = 50
c. grafiknya

2. Pengertian Fungsi Penawaran


Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dengan jumlah
barang (Q) yang ditawarkan. Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum penawaran yang
menyatakan bahwa Bila harga barang naik, maka jumlah penawarannya bertambah dan bila
harga barang turun, maka jumlah penawarannya berkurang.
Dengan demikian, hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan adalah
positif atau berbanding lurus. Bentuk umum fungsi penawaran adalah

Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat fungsi penawaran adalah:
a. nilai a boleh positif atau negatif (+ / )
b. nilai b harus positif (+)
Untuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus menentukan fungsi
permintaan, yaitu

Contoh:
Pada saat harga Rp60,00 per unit, jumlah penawarannya 20 unit. Dan jika harga Rp80,00 per
unit, jumlah penawarannya 30 unit. Tentukan fungsi penawaran dan gambarlah kurvanya!

Jadi, fungsi penawarannya adalah Q = -10 + P


Untuk membuat grafik fungsi penawaran, caranya dengan menentukan titik potong terhadap
sumbu P dan sumbu Q, yaitu:
a. memotong sumbu P, syaratnya Q = 0, maka
0 = -10 + P
-1/2 P = -10
P = 20
b. memotong sumbu Q, syaratnya P = 0, maka
Q = -10 + (0)
Q = -10
c. grafiknya:

B.Pengertian Harga Keseimbangan


Yang dimaksud harga keseimbangan adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dan kurva penawaran, atau dengan kata lain adalah harga kesepakatan antara penjual
dengan pembeli. Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa,
sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga
keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang
disebut Equilibrium Price.Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan
hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang
diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual
dalam menentukan harga.
untuk lebih mudahnya silakan lihat grafik berikut :

Pada grafik tersebut titik keseimbangan terletak pada huruf E, dimana terjadi kesepakatan harga
antara penjual dengan pembeli sebesar 0-P dengan jumlah barang 0-Q. Cara menghitung harga
keseimbangan sangat mudah jika disediakan tabel tinggal lihat saja Q yang sama antara Qd
dengan Qs, nah P nya pasti harga keseimbangan.

Pada tabel di atas harga keseimbangan adalah Rp 400,00 kenapa ? Karena pada saat harga Rp
400,00 jumlah Qd (jumlah yang diminta) nya sama dengan Qs (jumlah yang ditawarkan) yaitu
5.000 unit.
c.menentukan harga keseimbangan
Cara Menghitung Harga Keseimbangan dan Jumlah Keseimbangan - Adalah berikut materi yang
bisa anda pelajari untuk memahami masalah ini.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mencari atau menghitung besarnya harga keseimbangan
dan jumlah keseimbangan, yaitu dengan menggunakan tabel, kurva, dan pendekatan matematis.
a. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Tabel
Untuk mencari harga dan jumlah keseimbangan, di sini kita harus menyusun tabel yang berisi P
(harga), Qd (jumlah yang diminta), dan Qs (jumlah yang ditawarkan). Melalui tabel tersebut, kita
akan bisa melihat pada harga berapa Qd (jumlah yang diminta) sama dengan Qs (jumlah yang
ditawarkan). Itulah harga dan jumlah keseimbangan yang kita cari. Berikut ini sebuah tabel yang
sudah disusun Tanti dari data-data yang ada. Tugas kita sekarang menentukan berapa harga dan
jumlah keseimbangannya.

Dari tabel di atas terlihat bahwa pada harga Rp4.000,- jumlah yang diminta sama dengan jumlah
yang ditawarkan. Ini berarti, harga keseimbangan terjadi pada saat harga sebesar Rp4.000,- dan
jumlah keseimbangan terjadi pada saat pensil berjumlah 60 unit
b. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Kurva

Adakalanya kita mendapatkan tabel yang tidak memperlihatkan secara langsung adanya harga
dan jumlah keseimbangan, seperti tabel berikut.

Oleh karena itu untuk mendapatkan harga dan jumlah keseimbangan, kita harus menggambar
kurvanya. Berikut kurva permintaan dan kurva penawaran ketela rambat.

Dari perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran (Gambar 5.8) didapat titik
keseimbangan (E). Pada titik keseimbangan (60,350) inilah kita mendapatkan harga dan jumlah
keseimbangan. Harga keseimbangan yang terjadi adalah Rp350,- dan jumlah keseimbangannya
60 ton. Berikut ini contoh kedua mencari harga dan jumlah keseimbangan dengan menggunakan
kurva. Diketahui tabel berikut:

Tabel di atas tidak memperlihatkan secara langsung berapa harga dan jumlah keseimbangan.
Oleh karena itu, kita harus mencarinya dengan membuat kurva permintaan dan kurva
penawarannya. Dari perpotongan kurva permintaan dan penawaran (Gambar 5.9), kita
memperoleh harga keseimbangan sebesar Rp3.250,- dan jumlah keseimbangan sebesar 425 unit.

c. Cara Menghitung Harga Keseimbangan Menggunakan Pendekatan Matematis


Pendekatan matematis kita gunakan dalam mencari harga dan jumlah keseimbangan apabila data
yang kita miliki berbentuk fungsi permintaan dan fungsi penawaran. Untuk mencari harga dan
jumlah keseimbangan dari kedua fungsi tersebut, kita menggunakan rumus syarat keseimbangan
berikut:

dimana Qd = jumlah yang diminta Pd = harga yang diminta Qs = jumlah yang ditawarkan Ps =
harga yang ditawarkan
Contoh pertama:

Diketahui fungsi permintaan Qd = 40 P dan fungsi penawaran Qs = 4P 50. Tentukanlah


berapa harga jumlah dan keseimbangan!
Jawab: Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang pertama).

Diperoleh P (harga) keseimbangan = 18. Untuk mencari Q (jumlah) keseimbangan kita harus
memasukkan P keseimbangan (18) ke salah satu fungsi di atas. Bisa dimasukkan ke fungsi
permintaan atau ke fungsi penawaran.
P = 18 Q = 40 P
Q = 40 18
Q = 22
Maka didapat Q (jumlah) keseimbangan sebesar 22.
Contoh kedua:
Diketahui:
Fungsi permintaan Pd = 2Q + 150 dan fungsi penawaran Ps = Q + 60.
Tentukanlah harga dan jumlah keseimbangannya!
Jawab:
Syarat keseimbangan adalah Qd = Qs atau Pd = Ps (kita gunakan yang kedua)

Diperoleh Q keseimbangan = 30. Untuk mencari P (harga) keseimbangan, kita harus memasukan
Q keseimbangan = 30 ke fungsi permintaan atau ke fungsi penawaran.
Q = 30 P = Q + 60
P = 30 60 = 90
Maka diperoleh P (harga) keseimbangan sebesar 90.
Contoh ketiga
Diketahui:
Fungsi permintaan Qd = 40 P dan fungsi penawaran 4Ps = Q + 40. Tentukan berapa harga dan
jumlah keseimbangan.
Jawab:
Berdasarkan bentuk kedua fungsi itu maka kita menggunakan syarat keseimbangan, Qd = Qs.
Dengan demikian, fungsi penawaran 4Ps = Q + 40 harus diubah menjadi bentuk Q = f(P).
4P = Q + 40
Q = 4P + 40 (dikalikan 1)
Q = 4P 40
Jadi sekarang 4P = Q + 40 sudah berubah menjadi Q = 4P 40
Langkah selanjutnya:

Diperoleh P (harga) keseimbangan sebesar 16.


Untuk mencari jumlah (Q) keseimbangan kita harus memasukkan P = 16 ke
fungsi permintaan atau ke fungsi penawaran.
P = 16 Q = 40 P
Q = 4016 = 24
Maka diperoleh Q (jumlah) keseimbangan sebesar 24.
D.pergeseran titik keseimbangan
Cara Mengetahui Pergeseran Titik Keseimbangan Kurva Permintaan dan Penawaran Sebelumnya kita sudah mempelajari faktor-faktor yang dapat memengaruhi permintaan dan
penawaran. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan di antaranya pendapatan, selera,
intensitas kebutuhan, harga barang substitusi, dan lain-lain. Adapun faktor-faktor yang

memengaruhi penawaran di antaranya biaya produksi, tingkat teknologi, jumlah produsen, dan
lain-lain. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran tersebut keadaannya tidak
selalu tetap, tetapi berubah-ubah, misalnya pendapatan; jumlah pendapatan yang dimiliki
masyarakat bisa naik dan bisa juga turun bergantung pada produktivitas. Demikian pula selera,
selera masyarakat akan suatu hal bisa naik atau turun. Hal ini berlaku pula pada biaya produksi,
tingkat teknologi, dan lainnya
Perubahan faktor-faktor yang memengaruhi permintaan dan penawaran tersebut bila
digambarkan dalam kurva, perubahannya mengakibatkan pergeseran kurva permintaan dan
penawaran ke arah kanan atau ke arah kiri. Pergeseran kurva permintaan atau kurva penawaran
itu dengan sendirinya akan menggeser titik keseimbangan lama (E) menuju titik keseimbangan
baru (E1). Mengenai pergeseran tersebut akan kita bahas menjadi dalam tiga bagian.

Pergeseran Kurva Permintaan


Perubahan pendapatan (dalam hal ini naiknya pendapatan) bisa mengakibatkan pergeseran kurva
permintaan ke arah kanan dari DD ke D1D1. Mengapa itu bisa terjadi? Mengapa naiknya
pendapatan bisa menggeser kurva permintaan ke arah kanan, mengapa bukan ke kiri? Coba
perhatikan uraian berikut!

Dari tabel 5.6 tampak bahwa dengan naiknya pendapatan terjadi pula kenaikan Qd (jumlah yang
diminta). Sebelum pendapatan naik, pada harga Rp200,-, jumlah yang diminta 60 kuintal. Tetapi
setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 100 kuintal.
Kemudian pada harga Rp300,-, sebelum pendapatan naik jumlah yang diminta hanya 50 kuintal.
Tetapi setelah pendapatan naik, jumlah yang diminta bertambah menjadi 90 kuintal, demikian
seterusnya. Perubahan jumlah yang diminta akibat kenaikan pendapatan tersebut, bila
digambarkan dalam kurva akan tampak seperti pada gambar 5.10. Dari gambar 5.10 terlihat

bahwa telah terjadi pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 yang disebabkan naiknya
pendapatan.
Pergeseran kurva permintaan tersebut telah menggeser titik keseimbangan lama (E) = (40, 400)
menjadi titik keseimbangan baru (E1) = (60, 600).

Pergeseran Kurva Penawaran


Perubahan tingkat teknologi ke tingkat yang lebih modern bisa menggeser kurva penawaran dari
SS ke S1S1. Dengan demikian, titik keseimbangan juga akan bergeser dari E ke E1. Dari gambar
tampak bahwa teknologi yang lebih modern telah menyebabkan Qd (jumlah yang ditawarkan)
melonjak, sehingga kurva penawaran bergeser dari SS ke S1S1. Pergeseran ini menggeser titik
keseimbangan ke E1, dan harga keseimbangan pun tampak menurun (dari OP menjadi OP1).

Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran


Adakalanya perubahan faktor yang memengaruhi permintaan bersamaan waktunya dengan
perubahan faktor yang memengaruhi penawaran. Dengan demikian, terjadi pergeseran kurva
permintaan dan kurva penawaran dalam waktu yang bersamaan. Pergeseran tersebut tertentu
akan mengubah posisi titik keseimbangan. Perhatikan contoh-contoh berikut.
1. Pergeseran kurva permintaan (dari DD ke D1D1) dan kurva penawaran (dari SS ke S1S1)
telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1. Walaupun E bergeser ke E1, tetapi harga
keseimbangan tidak berubah, yaitu tetap sebesar OP. Lihat gambar kurva 5.12.

2) Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke S1S1 telah
menggeser titik keseimbangan dari E ke E1. Tampak E bergeser ke E1, tetapi jumlah
keseimbangannya tidak berubah, yakni tetap sebesar OQ. Lihat gambar 5.13.

3) Pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan pergeseran kurva penawaran dari SS ke
S1S1 telah menggeser titik keseimbangan dari E ke E1, seperti pada gambar 5.11. Walaupun E
bergerak ke E1 tetapi harga keseimbangan tidak berubah, yakni tetap sebesar OP. Lihat gambar
5.14.

Dari sini pergeseran kurva permintaan dari DD ke D1D1 dan kurva penawaran dari SS ke S1S1
telah menggeser E ke E1. Pergeseran E ke E1 menambah harga keseimbangan dari OP ke OP1
dan juga mengubah jumlah keseimbangan dari OQ ke OQ1. Lihat gambar 5.15.

Elastisitas dan Macam-macam Elastisitas


1.Pengertian Elastisitas
Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu
gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas
dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.

Ukuran yang dipakai untuk mengukur derajat kepekaan digunakan rasio/


perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta atau barang
yang ditawarkan dengan persentase perubahan faktor-faktor yang menyebabkan
kuantitas barang itu berubah. Penyebab kuantitas suatu barang yang diminta/ ditawarkan bisa
berubah dapat dikelompokkan dalam tiga hal :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Income atau pendapatan.
Jika dikaitkan dengan penyebab kuantitas suatu barang bisa berubah, maka
kita mengenal 3 (tiga) macam elastisitas, yaitu :
a. Elastisitas Harga (Price Elasticity), membahas perbandingan/ratio
persentase perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang
ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
b. Elastisitas Silang (Cross Elasticity), membahas perbandingan/ratio
persentase perubahan kuantitas suatu barang (barang X) yang diminta
atau yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang lain
(barang Y).
c. Elastisitas Pendapatan/Income, membahas perbandingan/ratio persentase
perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan
dengan persentase perubahan income/pendapatan.
Dari ketiga macam elastisitas di atas, kita hanya akan mempelajari secara
mendalam pada elastisitas harga saja. Elastisitas harga bisa dibedakan menjadi
2 (dua) macam :
a. Elastisitas Harga dari Permintaan (Price Elasticity of Demand) atau yang
lebih dikenal sebagai Elastisitas Permintaan.
b. Elastisitas Harga dari Penawaran (Price Elasticity of Supply) atau lebih
dikenal dengan Elastisitas Penawaran.
2. Elastisitas Permintaan
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen peka/sensitive
terhadap perubahan harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik
atau harga turun) akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian.
Ukuran kepekaan konsumen inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga dari
Permintaan atau sering disebut Elastisitas Permintaan disimbolkan Ed.
a. Pengertian Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (Ed) diartikan sebagai derajat kepekaan
perubahan kuantitas barang yang diminta yang disebabkan karena
perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas permintaan
sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas
barang yang diminta dengan persentase perubahan harga barang itu sendiri.
Besar kecilnya elastisitas permintaan diukur dengan tingkat Koefisien
Elastisitas.
b. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan.

Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas permintaannya,


elastisitas permintaan dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam:
1) Permintaan Inelastis Sempurna (Ed = 0)
Permintaan Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah
yang diminta meskipun ada perubahan harga, atau Qd = 0, meskipun P
ada. Secara matematis %Qd = 0, berapapun %P. Dengan kata lain
perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak berpengaruh terhadap
jumlah yang diminta. Kasus permintaan inelastis sempurna terjadi bila
konsumen dalam membeli barang tidak lagi memperhatikan harganya,
melainkan lebih memperhatikan pada seberapa besar kebutuhannya.
Contoh: Pembelian Garam dapur oleh suatu keluarga atau pembelian Obat
ketika sakit. Konsumen membeli garam atau obat lebih mempertimbangkan
berapa butuhnya, bukan pada berapa harganya.
2) Permintaan Inelastis (Ed < 1)
Permintaan Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu
berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan
kata lain kalau persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih kecil
dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis %Qd < %P.
Permintaan Inelastis atau sering disebut Permintaan yang tidak peka
terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan
permintaannya akan turun kurang dari 10%. Elatisitas kurang dari satu
biasanya terjadi pada barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, gula,
pupuk, bahan bakar dan lain-lain.
3) Permintaan Elastis Uniter (Ed = 1)
Permintaan Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya
sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata
lain persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase
perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10% maka
kuantitas yang diminta juga akan berubah dalam hal ini akan naik sebesar
10%. Secara matematis %Qd = %P. Permintaan yang elastis uniter
atau yang elastis proporsional atau yang Ed tepat = 1 sulit ditemukan dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun terjadi sebenarnya hanyalah secara
kebetulan.
4) Permintaan Elastis (Ed > 1)
Permintaan Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar
terhadap perubahan kuantitas barang yang diminta. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang diminta relatif lebih besar dari
persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas
barang yang diminta akan mengalami kenaikan lebih dari 10%. Secara
matematis %Qd > %P. Permintaan yang elastis atau atau peka terhadap
harga (Ed >1) dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi
pada barang-barang mewah, seperti mobil, alat-alat elektronik, pakaian
pesta dan lain-lain.

5) Permintaan Elastis Sempurna (Ed = )


Permintaan Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
diminta meskipun tidak ada perubahan harga, atau Qd = Ada perubahan,
meskipun P = 0 (Tidak ada perubahan harga). Secara matematis %Qd
= Ada, %P = 0. Kasus permintaan elastis sempurna terjadi pada bila
permintaan suatu barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang
tersebut tetap. Contoh kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang
jelas kalau permintaan akan produk tersebut bisa berubah-uabah walaupun
harga produk itu tetap.
3. Elastisitas Penawaran
Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap
perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan
harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan
mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan
produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga
dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran disimbolkan Es.
a. Pengertian Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan
perubahan kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan karena
perubahan harga barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas penawaran
sering diartikan sebagai perbandingan persentase perubahan kuantitas
barang yang ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang itu
sendiri. Besar kecilnya elastisitas penawaran diukur dengan tingkat Koefisien
Elastisitas Penawaran.
b. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
Berdasarkan besar kecilnya tingkat koefisien elastisitas
penawarannya, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 (lima)
macam :
1) Penawaran Inelastis Sempurna (Es = 0)
Penawaran Inelastis Sempurna terjadi jika tidak ada perubahan jumlah
yang ditawarkan meskipun ada perubahan harga, atau Qs = 0, meskipun
P ada. Secara matematis %Qs = 0, berapapun perubahan dalam %P.
Dengan kata lain perubahan harga sebesar apapun sama sekali tidak
berpengaruh terhadap jumlah yang ditawarkan.
Kasus penawaran inelastik dalam kenyataan agak sulit ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, kalaupun ada biasanya pada produk/barang-barang
hasil pertanian misalnya jumlah produksinya sudah tidak mungkin ditambah
atau sulit ditambah walaupun harga terus-menerus menaik. Jumlah
penawaran kelapa di suatu daerah ketika musim kemarau sangat sedikit
dan tergantung/dipengaruhi dari faktor alam, walaupun harga tinggi maka
jumlah yang ditawarkan tetap relatif terbatas.
2) Penawaran Inelastis (Es < 1)
Penawaran Inelastis kalau perubahan harga kurang begitu

berpengaruh terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan.


Dengan kata lain kalau persentase perubahan jumlah yang ditawarkan
relatif lebih kecil dibanding persentase perubahan harga. Secara matematis
%Qs < %P. Penawaran Inelastis atau sering disebut Penawaran yang
tidak peka terhadap harga, misal harga berubah naik 10% maka perubahan
penawarannya akan naik kurang dari 10%.
Elatisitas penawaran kurang dari satu biasanya terjadi pada barang-barang
hasil pertanian, karena barang-barang produk pertanian tidak mudah untuk
menambah atau mengurangi produksinya dalam jangka pendek.
3) Penawaran Elastis Uniter (Es = 1)
Penawaran Elastis Uniter kalau perubahan harga pengaruhnya
sebanding terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan
kata lain persentase perubahan jumlah yang ditawarkan sama dengan
persentase perubahan harga. Jadi kalau harga berubah turun sebesar 10%
maka kuantitas yang ditawarkan juga akan berubah dalam hal ini akan
turun sebesar 10%. Demikian juga kalau harga naik 10% maka jumlah
barang yang dtawarkan akan naik sebesar 10%. Secara matematis
%Qd = %P. Penawaran yang elastis uniter atau elastis proporsional
atau Es tepat = 1 sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kalaupun
terjadi sebenarnya hanyalah secara kebetulan.
4) Penawaran Elastis (Es > 1)
Penawaran Elastis kalau perubahan harga pengaruhnya cukup besar
terhadap perubahan kuantitas barang yang ditawarkan. Dengan kata lain
persentase perubahan jumlah yang ditawarkan relatif lebih besar dari
persentase perubahan harga. Jadi kalau harga turun 10% maka kuantitas
barang yang ditawarkan akan mengalami penurunan lebih dari 10%, dan
sebaliknya kalau harga naik 10% maka kuantitas barang yang ditawarkan
akan mengalami kenaikkan lebih dari 10%. Secara matematis %Qd >
%P. Penawaran yang elastis atau peka terhadap harga (Es >1) dapat
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari biasanya terjadi pada barang hasil
industri yang mudah ditambah atau dikurangi produksinya.
5) Penawaran Elastis Sempurna (Ed = )
Penawaran Elastis Sempurna terjadi jika ada perubahan jumlah yang
ditawarkan meskipun tidak ada perubahan harga, atau Qs = Ada
perubahan, meskipun P = 0. Secara matematis %Qs = Ada, %P = 0.
Kasus penawaran elastis sempurna terjadi pada bila penawaran suatu
barang dapat berubah-ubah meskipun harga barang tersebut tetap. Contoh
kasus ini bisa terjadi pada berbagai produk, yang jelas kalau penawaran
akan produk tersebut bisa berubah-ubah walaupun harga produk itu tetap,
sehingga kurva penawarannya sejajar dengan sumbu X atau Q.

TUGAS
Hukum Permintakan Dan Hukum Penawaran

Nama Kelompok :
1.Sarini
2.Widyawati

SMKN 2 GERUNG
Thn.2015/20126

You might also like