Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing:
Husnul Khatimi, MT
NIP. 19810915 200501 1 001
Oleh:
Ika Nurqamarina Safitri
H1A112045
LATAR BELAKANG
Jembatan Binuung sebagai penghubung
menuju ke Kecamatan Sungai Pinang
Jembatan digunakan sebagai sarana lalu lintas
masyarakat, baik untuk transportasi dan mengangkut
hasil pertambangan serta perkebunan
Mengalami kerusakan pada bagian lantai jembatan
dan sandaran
RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana rencana struktur bagian atas Jembatan Binuung
berdasarkan RSNI T-12-2004, dan RSNI T-03-2005?
2.Bagaimana rencana struktur bagian bawah Jembatan Binuung
yang sesuai dengan topografi dan kondisi tanah yang ada?
3.Bagaimana hasil desain yang meliputi gambar desain bangunan
atas dan bangunan bawah dari perancangan Jembatan Binuung?
4.Bagaimana metode pelaksanaan dari jembatan komposit?
TUJUAN PERANCANGAN
1.Menghasilkan rencana struktur bagian atas dan bawah jembatan di Desa Binuung
Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar yang memenuhi syarat-syarat teknis
dengan mengacu kepada peraturan yang berlaku yaitu Perencanaan Struktur Beton
untuk Jembatan RSNI T-12-2004, Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan
RSNI T-03-2005, pembebanan jembatan berdasarkan Standar Pembebanan untuk
Jembatan RSNI T-02-2005 dan perencanaan gelagar komposit berdasarkan buku
Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-17292002);
2.Menghasilkan rencana desain yang meliputi gambar desain bangunan atas dan
bangunan bawah dari perancangan Jembatan Binuung;
3.Mengetahui metode pelaksanaan dari jembatan komposit.
BATASAN MASALAH
1.Perancangan dilakukan pada desain struktur atas dan bawah
jembatan;
2.Jembatan akan dirancang sebagai jembatan komposit;
3.Struktur atas dari jembatan akan dirancang menggunakan
gelagar baja dengan lantai komposit;
4.Pondasi dari jembatan akan dirancang menggunakan pondasi
bor piles;
5.Membahas metode pelaksanaan jembatan komposit;
6.Tidak dilakukan analisa hidrologi dalam perancangan;
BATASAN MASALAH
7. Tidak memperhitungkan anggaran biaya;
8. Tidak membahas tentang penjadwalan proyek;
9. Tidak merencanakan tebal perkerasan, drainase dan desain jalan pendekat
jembatan;
10.Perancangan jembatan dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku
yaitu Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan RSNI T-12-2004,
Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan RSNI T-03-2005, pembebanan
berdasarkan Standar Pembebanan untuk Jembatan RSNI T-02-2005 dan
perencanaan gelagar komposit berdasarkan buku Perencanaan Struktur
Baja dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729-2002).
MANFAAT PERANCANGAN
Mendapatkan hasil dari perencanaan yang bisa
dijadikan alternatif perancangan untuk tahap
konstruksi.
LOKASI PROYEK
Desa Binuung Kecamatan Pengaron Kabupaten
Banjar
Provinsi Kalimantan Selatan
DATA PERANCANGAN
Dimensi Bangunan
Struktur Atas
Tipe : Gelagar baja dengan lantai komposit
Kelas jembatan : A
Bentang: 35 meter
Lebar jalan
: 7 meter
Struktur Bawah
Jenis abutment : Pangkal tembok penahan kontrafort
Jenis pondasi : Pondasi bor piles
Diameter tiang : 0,6 meter
Beton
DATA PERANCANGAN
1. Material
= 25.743 Mpa
Baja
Untuk baja tulangan 13 mm = U 37
Tegangan leleh baja (fy) = U.10 = 370
Untuk baja tulangan < 12 mm = U 24
Tegangan leleh baja (fy) = U.10
Modulus Elastis =
= 240
DATA PERANCANGAN
Berat jenis
Berat
Berat
Berat
Berat
Berat
METODE PERANCANGAN
Flowchart umum
Metode Pelaksanaan
Jembatan Komposit
Pelaksanaan pekerjaan jembatan komposit terdiri atas dua tahap,
yaitu tahap pemasangan gelagar baja dan pengecoran lantai
yang merupakan bagian struktur dari jenis komposit.
Pemasangan gelagar dapat dilaksanakan dengan cara perancah
atau dengan cara peluncuran.
Pemasangan gelagar harus mengacu pada desain yang
dilaksanakan.
Buat camber sesuai yang disyaratkan, karena tidak adanya
camber akan mengurangi kapasitas keamanan gelagar komposit.
Gelagar komposit baru berfungsi sebagai komposit apabila beton
yang berada di atas gelagar tersebut mengeras dan bekerja sama
dengan gelagar menjadi satu kesatuan dalam suatu struktur.
Komposit terbentuk melalui shear connector yang dipasang pada
gelagar melintang.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi.2009.Gaya Lateral Pada Tiang Pancang.
http://www.scribd.com/doc/17054743/Gaya-Lateral-Pada-Tiang-Pancang.
diakses tanggal 5 Februari 2016
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00279-SP%20Bab2001.pdf.
diakses tanggal 5 Februari 2016
Salmon, Charles G dan Jhon E. Johnson. 1996. STRUKTUR BAJA Design dan Perilaku. Jilid 2. Jakarta: AIRLANGGA.
Das, Braja, M. 1987. Mekanika Tanah. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Das, Braja M.2007. Principles of Foundation Engineering. Sixth Edition. USA: Nelson.
Departemen Pekerjaan Umum, Dirjen Bina Marga. 1992. Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (Bridge Management System).
Fitriannor, Rizal. 2015. Perancangan Jembatan Komposit Bentang 25 meter Desa Rantau Bakula Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar. Banjarbaru :
Skripsi Program Sarjana Strata Satu (S1)
Teknik sipil Universitas Lambung Mangkurat
Jakirin, Noor. 2015. Perancangan Jembatan Rangka Baja Bentang 60 Meter Lingkar Kurau Kabupaten Tanah Laut. Banjarbaru : Skripsi Program Sarjana Strata
Satu (S1) Teknik sipil Universitas
Lambung Mangkurat
Nasution, Ir. Thamrin. 2012 . Modul kuliah STRUKTUR BAJA II , Teknik Sipil, FTSP. ITM.
Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729-2002). Erlangga. Jakarta
Sosrodarsono, S., Nakazawa, K. 1984. Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi. Pradnya Paramita. Jakarta.
Standard Nasional Indonesia.2004. Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. RSNI T-03-2005. Badan Standarisasi Nasional.
Standard Nasional Indonesia.2004. Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan. RSNI-T-12-2004. Badan Standarisasi Nasional.
Standard Nasional Indonesia.2005. Standar Pembebanan untuk Jembatan. RSNI T-02-2005. Departemen PU Dirjen Bina Marga.