You are on page 1of 2

Anatomi Fisiologi Sistem Hematologi

Sistem sirkulasi adalah sistem pengangkut yang menyalurkan O2 dan berbagai zat yang diabsorbsi dari
saluran cerna ke jaringan serta membawa kembali CO2 ke paru dan hasil metabolisme lainnya ke ginjal.
Sistem sirkulasi juga berperan pada pengaturan suhu tubuh dan mendistribusi hormon serta berbagai zat
lain yang mengatur fungsi sel. Darah yang merupakan pembawa berbagai zat tersebut, dipompa oleh
jantung melalui suatu sistem pembuluh darah yang tertutup.
Unsur sel darah terdiri dari sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit yang tersuspensi didalam
plasma. Volume darah total yang beredar pada keadaan normal adalah sekitar 8 % dari berat badan
(5600 ml pada pria seberat 70 kg). Sekitar 55 % dari volume tersebut berupa plasma (Ganong, 2005).

1. Sel Darah Putih


Sel darah putih juga dikenal dengan nama leukosit. Ada 5 macam sel darah putih dan semuanya memiliki
ukuran yang lebih besar dari pada sel darah merah dan memiliki nukleus ketika matang. Nukleus dapat
berupa suatu bentuk tunggal ataupun muncul dalam beberapa lobus. Dengan pewarnaan khusus untuk
pemeriksaan mikroskopik, akan muncul gambaran khusus untuk setiap sel darah putih (Scanlon, 2006).
Pada keadaan normal, darah manusia mengandung 4.000-11.000 sel darah putih per mikroliter. Dari
jumlah tersebut, jenis sel terbanyak adalah granulosit (leukosit polimorfonukleus). Sel granulosit muda
memiliki inti berbentuk sepatu kuda, yang akan berubah menjadi multilobular dengan bertambahnya umur
sel.
Seperti sel darah merah, sel darah putih juga mempunyai nukleus dan organel lain, dan sel ini tidak
mempunyai hemoglobin. Sel darah putih atau leukosit membantu pertahanan tubuh dari serangan kuman
patogen, infeksi virus, bakteri, parasit serta sel yang abnormal (Martini, 2001).
1. Trombosit
Nama yang umum untuk platelet adalah trombosit, yang bukan merupakan sel lengkap, melainkan
pragmen atau pecahan sel (Scanlon, 2006).
Trombosit adalah benda kecil bergranula yang membentuk agregat di tempat cedera pembuluh darah.
Sel ini tidak memiliki nukleus dan berdiameter 2-4 m darah. Jumlahnya sekitar 300.000 / l darah dan
pada keadaan normal mempunyai waktu paruh sekitar 4 hari. Megakariosit, adalah sel raksasa di
sumsum tulang, membentuk trombosit dengan cara mengeluarkan sitoplasma kedalam sirkulasi. Antara
60 % dan 75 % trombosit yang telah dilepas dari sumsum tulang berada didalam peredaran darah,
sedangkan sisanya sebagian besar terdapat didalam limpa. Pengangkatan limpa (splenektomi)
menyebabkan peningkatan hitung trombosit (trombositosis) (Ganong, 2005).
Trombosit mempunyai suatu cincin mikrotubulus di sekeliling tepinya dan invaginasi (lekukan) membran
yang luas dengan sistem saluran kompleks yang berhubungan dengan cairan ekstrasel, membran selnya
mengandung reseptor untuk kolagen. Bila hitung trombosit rendah, retraksi bekuan tak akan memadai
dan konstriksi pembuluh yang cedera tidak adekuat. Sindrom klinik yang ditimbulkannya (purpura
trombositopenik) ditandai dengan memar yang mudah timbul dan perdarahan subkutis multipel.
Trombosit berfungsi sebagai pemelihara hemostasis, yang berarti mencegah kehilangan darah.
2. Sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) membawa hemoglobin dalam sirkulasi. Sel ini berbentuk lempeng bikonkaf
dan dibentuk di sumsum tulang. Pada manusia, sel ini berada dalam sirkulasi selama kurang lebih 120
hari. Hitung rata-rata normal sel darah merah adalah 5,4 juta / pada pria dan 4,8 juta / pada wanita.
Setiap sel darah merah manusia memiliki diameter sekitar 7,5 m dan tebal 2 m dan setiap sel
mengandung sekitar 29 pigmen hemoglobin. Dengan demikian, terdapat sekitar 3 x 1013 sel darah
merah dan sekitar 900 hemoglobin didalam peredaran darah seorang pria dewasa.
2. Hemoglobin
Pigmen merah pembawa oksigen dalam sel darah merah adalah suatu protein yang disebut hemoglobin.
Hemoglobin adalah molekul yang berbentuk bulat dan terdiri atas empat sub unit. Tiap-tiap sub unit
mengandung satu gugus heme yang terkonjugasi oleh suatu polipeptida.
Heme adalah suatu derivat porfirin yang mengandung besi. Polipeptida-polipeptida itu secara kolektif
disebut sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin (Ganong, 2005).
3. Plasma
Bagian cairan dalam darah yaitu plasma, merupakan suatu larutan luar biasa yang mengandung banyak
sekali ion, molekul anorganik dan molekul organik yang diangkut ke berbagai bagian tubuh atau
membantu pengangkutan zat lain. Volume plasma normal adalah sekitar 5 % dari berat badan atau
secara kasar 3500 ml pada seorang pria berbobot 70 kg. Plasma menggumpal bila didiamkan, dan tetap
bersifat cair jika ditambahkan antikoagulan. Bila darah lengkap dibiarkan menggumpal dan gumpalannya
diambil, sisa cairannya disebut serum. Serum pada dasarnya mempunyai komposisi yang sama seperti
plasma. Serum memiliki kandungan serotonin yang lebih tinggi akibat perombakan trombosit yang terjadi

selama penggumpalan.
4. Hemostasis
Hemostasis adalah proses pembentukan bekuan di dinding pembuluh darah yang rusak dan pencegahan
pengeluaran darah sambil mempertahankan darah dalam keadaan cair didalam sistem vaskular.
Sekumpulan mekanisme sistemik kompleks yang saling terkait bekerja untuk mempertahankan
keseimbangan antara koagulasi dan antikoagulasi (Ganong, 2005).

Read more: http://texbuk.blogspot.com/2011/04/asuhan-keperawatan-demamberdarah.html#ixzz1yCsmIfJT

You might also like