Professional Documents
Culture Documents
sehingga memiliki banyak waktu dan tingkat stress yang tinggi, serta memiliki
kebiasaan merokok pada saat istirahat dan selesai makan. Hasil ini hampir sama dengan
penelitian yang dilakukan Syahrir tahun 2008 yakni paling banyak ditemukan perokok yang
merokok 10-20 batang per hari sebesar 59,1%.
Berdasarkan lama merokok (Tabel 3) paling banyak dijumpai perokok dengan lama merokok
10-20 tahun sebanyak ..... orang (....%). Hasil wawancara dengan subjek penelitian, kebanyakan
dari mereka sukar untuk berhenti merokok karena sudah menjadi kebiasaan menghisap rokok
sehingga ketagihan untuk merokok. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan
Lambe pada tahun 2013 yakni paling banyak ditemukan perokok dengan lama merokok > 10
tahun sebesar 53,62%. Selain itu, Miranti pada tahun 2007 di Jakarta yang menjelaskan bahwa
umumnya subjek penelitian mulai merokok pada usia muda sehingga membuat mereka sulit
untuk berhenti merokok dan zat nikotin. Nikotin merangsang pembentukan dopamin (senyawa
kimia dalam otak yang menimbulkan perasaan senang) yang membuat seseorang terus-menerus
menghisap rokok.
Pemeriksaan status gingiva yang diukur dengan menggunakan GI (Tabel 4) paling
banyak ditemukan status gingiva dengan kategori inflamasi parah sebanyak .... orang (.....%).
Berdasarkan wawancara dan pemeriksaan yang dilakukan, hal ini dapat terjadi karena subjek
penelitian sebagian besar adalah orang tua sehingga gigi sudah bertahan lama di dalam mulut dan
sistem imun melemah serta tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan menggosok gigi dan
pergi ke dokter gigi 6 bulan sekali sehingga adanya penumpukan plak yang apabila tidak
dibersihkan akan mengeras membentuk kalkulus yang dapat memperparah status gingiva. Hasil
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan........
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Distribusi status gingiva berdasarkan jumlah rokok yang dihisap per hari paling banyak di
jumpai subjek penelitian pada perokok >20 batang/hari dengan status inflamasi sedang sebesar
4,17 %.
2. Berdasarkan lama merokok, sebagian besar subjek penelitian memiliki status gingiva
inflamasi ringan dengan lamanya merokok >10 tahun sebesar 25%.
B. SARAN
1. Masyarakat perlu mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok agar memperoleh
gingiva yang sehat.
2. Perlu peningkatan upaya promosi kesehatan kepada masyarakat tentang efek merokok
terutama pada kesehatan gigi dan mulut. Agar masyarakat mengetahui dampak merokok
terutama bagi kesehatan gigi dan mulut nya. sehingga diharapkan masyarakat termotivasi, untuk
menjaga kesehatan gigi dan mulutnya.
3. Perlu penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan rokok dan keadaan giginva pada perokok
dengan faktor lain yang mempengaruhi.
BAB VI
PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Kelurahan Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto
Kota Kediri pada bulan april 2016 dengan jumlah sampel yang diambil secara acak, yaitu
sebanyak 85 responde. Penelitian ini dilakukan dengan cara membawa responden ke klinik
rumah sakit gigi dan mulut institut ilmu kesehatan bhakti wiyata, diperoleh masyarakat yang
merokok sebanyak ...% dan yang tidak merokok sebnayak ...%. Hal ini menunjukan bahwa di
kelurahan bandar kidul kecamatan mojoroto kota kediri masyarakat lebih banyak yang merokok
daripada bukan perokok.
Pada penelitian ini, peneliti menghitung tingkat keparahan gingivitis dengan
menggunakan gingival index (GI). Indeks ini menghitung keparahan penyakit gingivitis