You are on page 1of 6

BAB X

GINGIVITIS

10.1

Definisi
Gingivitis merupakan reaksi infeksi yang terjadi pada gingiva. Gingiva

sendiri merupakan bagian dari jaringan periodontium yang menyangga gigi.

10.2

Etiologi
Penyakit ini dapat terjadi akibat dari plak bakteri pada supragingiva dan

tepi gingiva. Plak ini berupa sisa-sisa makanan yang tertinggal di dekat gingiva
tersebut.Lamanya umur plak yang menempel menunjukkan macam kuman dalam
plak. Contohnya, plak yang berumur lebih dari 7 hari, biasanya berupa coccus,
filament, spiril, dan spirochaeta. Selain itu, faktor-faktor yang menyebabkan
adanya plak tersebut adalah kondisi anatomis gigi yang berjejal, kebiasaan
memasukkan peniti, kawat, kancing , malnutrisi, hingga makanan yang tidak
mengandung serat. Gingivitis bersifat reversibel. Hal ini berarti jaringan gingiva
dapat kembali normal apabila dilakukan pembersihan plak. 34 Selain itu, penyakit
ini juga dapat disebabkan oleh eksposur organism easing (virus< bakteri, jamur)
atau manifestasi dari penyakit lain, seperti gonorrhea, herpes. Tetapi, penyebab
utamanya dari penyakit ini adalah plak.

10.3

Jenis - jenis Gingivitis

Berdasarkan International Workshopfor Classification of Periodontal


Diseases and Conditions tahun 1991, Gingivitis dibagi menjadi:

a. Gingivitis akibat plak


Hal ini dapat disebabkan oleh plak tersebut sendiri, atau dengan tambahan
kondisi faktor-faktor gigi tertentu. Kondisi tersebut meliputi anatomi gigi, akibat
rekonstruksi gigi, fraktur akar, dan pada saat proses resorpsi akar. Selain itu,
gingivitis akibat plak dapat disebabkan oleh faktor sistemik seperti hormon dan
penyakit hematologi. Perubahan hormon pada saat pubertas dan kehamilan dapat
menyebabkan keadaan ini. Selain itu, gingivitis akibat plak dapat disebabkan oleh
obat kontrasepsi oral. Hal ini dapat dikarenakan oleh obat tersebut menyebabkan
percepatan perusakan jaringan periodonsium.
b. Gingivitis akibat diluar plak
Gingivitis ini disebabkan oleh faktor eksternal, mulai dari bakteri, virus,
jamur, dan trauma. Bakteri yang berhubungan dengan penyakit ini adalah N.
gonorrhea, T. Pallidum, Streptococcus. Sedangkan virus yang berhubungan
dengan penyakit ini adalah primary herpetic gingivostomatitis, oral herpes,
varicella zoster. Sedangkan, jamur yang berperan, meliputi histoplasmosis,
candida. Kemudian, gingivitis juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi.35

10.4

Patofisiologi
Plak bakteri awalnya timbul pada region intradental yang terlindung dari

inflamasi gingiva. Plak ini mengeluarkan komponen tertentu, seperti peptida,

kemotaksis, dan lain sebagainya. Produk-produk inilah yang akan larut dan
penetrasi ke epitel sulkus dan menyebar ke leher gusi dan mengeluarkan berbagai
macam sitokin. Sitokin-sitokin inilah yang akan memicu proses-proses seluler,
yaitu rekrutmen dan kemotaksis neutrofil, disertai peningkatan permeabilitas
pembuluh darah gingiva. Hal ini menyebabkan terjadi ekstravasasi plasma,
protein dari pembuluh darah ke dalam jaringan gingiva. Kemudian, sebagai
proteksinya, epitel jaringan tersebut mengeluarkan antimikrobial dan sistem imun
pada kelenjar saliva membatasi pertumbuhan bakteri tersebut. Apabila, proteksi
tersebut gagal, komponen asing tersebut memicu pengeluaran T cell, neutrofil,
yang membuat gingivitis menjadi bersifat kronik. Sedangkan, gingivitis akibat
diluar plak dapat terjadi akibat paparan kuman tersebut ke dalam gingiva.
Walaupun, hal tersebut juga dapat berhubungan dengan adanya plak pada gigi.36

10.5

Tanda tanda Gingivitis


Gejala dan tanda-tanda dari gingivitis (Gambar 10.1), meliputi gingiva

menjadi merah tua sampai ungu karena adanya vasodilatasi pembuluh darah.
Selain itu, kapiler yang membesar, penuh berisi darah, rapuh dan terdesak oleh
cairan, serta epitel sulkular yang menipis dan degenerasi atau ulserasi sehingga
berkurang fungsi protektifnya, akibatnya dengan sentuhan ringan kapiler darah
sudah pecah dan menimbulkan pendarahan. Lalu, tanda khas lainnya terdapat
noda darah ketika menggosok gigi, terjadinya perubahan bentuk gingiva karena
adanya pembengkakan. Kemudian, tanda berikutnya, adalah gingiva menjadi
lunak, menggembung, dan berlekuk jika ditekan. Hal ini terjadi akibat degenerasi

epitel dan jaringan ikat. Selain itu, tanda khas lain dari gingivitis adalah
halitosis.34

Gambar 10.1 Anatomi gingiva

GINGIVITIS

Gambar 10.2 Gingivitis. Gingivitis di bagian marginal/ tepi


tampak edema dan pembengkakan

10.6

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang dilakukan pada kasus penyakit ini adalah melalui

penghilangan plak dan kalkulusdengan scaling dan root canal planing.


Selanjutnya, pasien juga dapat diberikan antibiotik sistemik. Antibiotik dapat
diberikan apabila penyakit ini bersifat akut, berada pada banyak tempat, pemakai
imunosupresan. Selain itu, pasien juga dapat diberikan OAINS untuk mengurangi
rasa nyeri. Selanjutnya, proses bedah dapat dilakukan pada gigi yang kehilangan
perlekatan jaringan peridontium, termasuk gingiva.37

You might also like