Professional Documents
Culture Documents
dua
masalah
yang
saling
terkait
dan
berpengaruh
teradap
perkembangan kedelai, yaitu faktor teknis dan sosial-ekonomi. Faktor teknis yang
berpengaruh terhadap perkembangan kedelai yaitu kualitas benih yang ditanam,
cara tanam, cara pemeliharaan tanaman, serta panen dan dan penanganan
pascapanen. Adapun faktor sosial-ekonomi yang mempengaruhi usaha tani kedelai
di tingkat petani, diantaranya yaitu luas pemilikan lahan, status tanaman kedelai,
modal dan resiko. Hal ini yang menyebabkan biaya dan keuntungan yang
diperoleh petani bervariasi. Pengeluaran biaya dala usaha tani kedelai yang
berbeda tersebut, antara lain harga benih, pupuk dan pestisida, dan lain-lain.
A. Biaya dan keuntungan (Teknologi Introduksi)
Untuk memberi gambaran umum, analisa usaha tani kedelai mengambil
data dari salah satu sentra pertanaman kedelai di Provinsi Aceh, yaitu
Kabupaten Bireuen, Kecamatan Peusangan Desa Paloh dengan luas
lahan 1 ha berupa lahan sawah.
1. Biaya
Biaya tetap adalah jumlah biaya yang harus dikeluarkan dalam
jumlah yang tetap dan tidak terpengaruh oleh jumlah produk yang
dihasilkan.
Biaya tidak tetap adalah jumlah biaya yang dikeluarkan dan jumlah
tersebut akan berpengaruh terhadap jumlah produk yang dihasilkan.
a. Biaya tetap
Biaya tetap yang diperlukan pada kegiatan usaha tani kedelai
seluas 1 ha selama satu musim tanam (4bulan) sebagai berikut :
Sewa lahan 1 ha : Rp 500.000,-
Nilai ROI untuk usaha tani kedelai sebesar 1,29. Berarti, setiap
modal Rp 1 yang dikeluarkan untuk usaha tani kedelai akan
menghasilkan keuntungan sebesar Rp 1,29. Dengan demikian,
usaha tani kedelai tersebut dinilai efisiensi dalam penggunaan
modal.
b. Revenue cost ratio (R/C rasio)
Revenue cost ratio (R/C rasio) merupakan suatu ukuran
perbandingan antara pendapatan total dengan total biaya
produksi sehingga dapat diketahui kelayakan usaha taninya. Bila
nilai R/C rasio lebih besar dari 1, berarti usaha tani tersebut layak
untuk dilaksanakan. Sebaliknya, bila nilai R/C rasio lebih kecil
dari 1, usaha tani tersebut tidak layak untuk dijalankan.
Perhitungan R/C rasio usaha tani kedelai dilakukan dengan
rumus sebagai berikut:
Hasil perhitungan nilai R/C rasio pada usaha tani kedelai senilai
1,29. Artinya, setiap satuan biaya yang dilakukan akan diperoleh
hasil penjual sebesar 1,29 kali lipat. Hasil ini menunjukkan
bahwa usaha tani kedelai layak untuk dikembangkan.
c. Benefit cost ratio (B/C ratio )
Benefit cost ratio (B/C ratio) merupakan suatu ukuran
perbandingan antara keuntungan bersih dengan total biaya
produksi sehingga dapat diketahui kelayakan usaha taninya.
Perhitungan B/C ratio usaha tani kedelai dilakukan dengan
rumus sebagai berikut :
Hasil perhitungan nilai B/C ratio pada usaha tani kedelai senilai
0.29. Artinya, setiap satuan biaya yang dikeluarkan akan
diperoleh hasil penjualan sebesar 0,29 kali lipat. Hasil ini
menunjukkan
bahwa
usaha
tani
kedelai
layak
untuk
dikembangkan.
B. Biaya dan keuntungan (Teknologi Petani)
1.
Biaya tetap
Biaya tetap yang diperluarkan pada kegiatan usaha tani kedelai
seluas 1 ha selama satu musim tanam (3bulan) sebagai berikut :
Sewa lahan 1 ha : Rp 500.000,2.
Biaya tidak tetap
Tabel. 2 Analisa usahatani kedelai varietas Kipas Merah teknologi petani di Desa
Paloh Kecamatan Peusangan Kab. Bireuen skala 1 hektar selama 1 MT
3.
4.