Professional Documents
Culture Documents
arah gaya
Keterangan :
Anak panah warna hitam menunjukan gaya ke atas dengan besar gaya F2
Anak panah warna kuning menunjukan gaya ke bawah dengan besar gaya F3
DLL
Gaya dapat menyebabkan sebuah benda berubah bentuk, berubah posisi, berubah
kecepatan, berubah panjang atau volume, dan juga berubah arah. Besar kecilnya
atau kuat lemahnya gaya yang harus kita keluarkan untuk suatu kegiatan,
tergantung pada jenis kegiatannya. Sebuah gaya disimbolkan dengan huruf F
singkatan dari Force. Satuan gaya dalam Satuan Internasional (SI) adalah Newton
Gaya otot adalah gaya yang yang ditimbulkan oleh otot manusia dan hewan
Gaya pegas yaitu gaya pulih yang ditimbulkan oleh benda yang mengalami
pemampatan atau perenggangan
Gaya gesekan adalah gaya yang timbul karena gesekan antara permukaan
dua benda atau lebih
Gaya mesin adalah gaya yang ditimbulakan oleh pembakaran bahan bakar
didalam mesin
Gaya magnet adalah gaya tarik atau tolak yang ditimbulkan oleh benda yang
besifat magnet
Gaya gravitasi adalah gaya yang ditimbukan oleh benda untuk menarik benda
lain ke arah pusat benda yang bersangkutan. Misalnya gaya grafitasi bumi
menarik benda benda di atas permukaan bumi ke arah pusat bumi.
Gaya listrik adalah gaya yang ditimbulakan oleh muatan muatan listrik atau
arus listrik
Gaya berat atau yang biasa disebut berat benda. Berat benda merupakan
gaya gravitasi bumi yang bekerja pada benda tersebut.
Salam Teman. Di dalam mata kuliah mekanika teknik, teman pasti pernah mendengar istilah tentang GAYA
LUAR dan GAYA DALAM. Gaya-gaya ini sering berkaitan dengan perhitungan momen RA dan RB. Nah. disini
saya akan coba membahas tentang gaya luar dan gaya dalam tersebut yang pastinya sudah teman ketahui
atau belum sama sekali. Langsung kepembahasannya!!!
GAYA LUAR
Gaya luar: yaitu gaya yang ada di luar suatu konstruksi biasanya disebut gaya aksi-reaksi. Gaya aksi dapat
diartikan gaya yang menghampiri konstruksi tersebut yang direspon oleh gaya reaksi.
Perhatikan gambar berikut ini:
Keterangan :
kedua tumpuan menimbulkan gaya reaksi yang biasa disebut reaksi tumpuan A vertikal (RAV) dan
reaksi tumpuan B vertikal (RBV).
GAYA DALAM
Gaya dalam : yaitu gaya yang bekerja di dalam suatu konstruksi.
Contoh sebagai berikut :
Gaya
Momen(M)
Momen gaya adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya gaya dalam yang bekerja pada sebuah benda
sehingga
mengakibatkan
benda
Gaya
tersebut
berotasi.
Lintang
Gaya
lintang
adalah
gaya
dalam
Gaya
yang
(D)
bekerja
tegak
lurus
sumbu
Normal
balok
(N)
Gaya normal adalah gaya dalam yang bekerja searah sumbu balok
Perhatikan gambar berikut ini :
Gaya
dalam,
sering
kali
ditanyakan
pada
soal-soal
mekanika
teknik.
Biasanya
kita
diminta
untukmenggambarkan bidang momen, lintang, dan normal. Untuk menggambarkannya kita harus mencari
harga/besarnya gaya dalam tersebut. Otomatis langkah pertama yang kita lakukan adalah mencari
harga/besaran reaksi tumpuan. SEMOGA BERMANFAAT
Kv = 0
Kh =0
M = 0
Kv
= Gaya Vertikal
Kh
= Gaya Horizontal
= Momen
GAYA
Gaya merupakan kekuatan yg dapat membuat benda dalam keadaan diam menjadi
bergerak. Gaya biasa dilambangkan sebagai besaran yang mempunyai arah dan
digambarkan dalam ilmu fisika seperti vector. Contohnya apabila pada sebuah
benda dikerjakan pada sebuah gaya baik diangkat, ditarik atau didorong maka akan
ada perlawanan terhadap gaya tersebut dan gaya perlawanan tersebut disebut
dengan reaksi. Satuan untuk gaya ialah (Newton, Kg , Ton ).
RESULTAN GAYA
Apabila ada 2 buah gaya atau lebih bekerja pada sebuah benda maka dapat
dilakukan penggabungan gaya-gaya tersebut yang disebut Resultan Gaya (R).
Satuan untuk gaya ialah (Newton, Kg , Ton ).
F1
F2
FR
= Gaya 1
= Gaya 2
= Resultan Gaya
MOMEN
Momen terjadi apabila sebuah gaya bekerja mempunyai jarak tertentu dari titik yang
akan menahan momen tersebut dan besarnya momen tersebut adalah besarnya
yang dikalikan dengan jaraknya. Satuan untuk momen ialah (N/m, Kg/m , Kg/cm,
Ton/m, ).
TUMPUAN
Tumpuan ialah tempat perletakan konstruksi atau dukungan bagi konstruksi dalam
meneruskan gaya-gaya yang bekerja ke pondasi.
Dalam ilmu analisa struktur dikenal 3 jenis tumpuan yaitu tumpuan sendi, tumpuan
rol dan tumpuan jepit.
a. Tumpuan Sendi
Tumpuan sendi sering disebut juga sebagai tumpuan engsel, karena cara kerjanya
mirip dengan engsel. Tumpuan mampu memberikan reaksi gaya horizontal dan
vertikal, artinya tumpuan sendi dapat menahan gaya vertikal maupun gaya
horizontal dan tidak dapat menahan momen.
b. Tumpuan Rol
Tumpuan rol adalah tumpuan yang dapat bergeser kea rah horizontal sehingga
tumpuan ini tidak dapat menahan gaya horizontal. Pada tumpuan rol terdapat roda
yang dapat bergeser yang gunanya untuk mengakomodir pemuaian pada konstruksi
sehingga konstruksi tidak rusak. Tumpuan rol hanya mampu memberikan reaksi
arah vertikal saja, artinya tumpuan rol hanya bias menahan gaya secara vertikal saja
dan tidak bias menahan gaya horizontal dan momen.
b. Tumpuan Jepit
Tumpuan jepit ialah merupakan tumpuan berupa balok yang terjepit pada tiang atau
kolom. Pada tumpuan ini mampu memberikan reaksi terhadap gaya vertikal,
horizontal bahkan mampu memberikan reaksi terhadap putaran momen.
Momen
M=Fxd
Arah momen gaya tergantung dari perjanjian, misalnya searah jarum jam
(CW/clockwise)
atau
berlawanan
arah
jarum
jam
Sehingga salah satu syarat kesetimbangan benda selain jumlah gayagaya yang bekerja pada benda tersebut adalah 0 yaitu sigma dari momen
gaya-gaya yang bereaksi pada benda, dihiutng terhadap suatu sumbu,
haruslah nol.
Momen Kopel
Yaitu gabungan gaya-gaya yang terlibat pada suatu benda yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan. Contohnya adalah jarum kompas dalam medan
magnet bumi.
Momen suatu kopel terhadap suatu titik pada bidang kedua gaya adalah
sama dan sama dengan hasil kali dari besar salah satu gaya dan jarak
kedua garis kerjanya.
Torsi
Torsi sama dengan gaya pada gerak translasi. Torsi menunjukkan kemampuan sebuah gaya untuk
membuat benda melakukan gerak rotasi. Sebuah benda akan berotasi bila dikenai torsi. Perhatikan
pada sebuah pintu, coba bandingkan apabila kita mendorong pintu pada ujung pintu dengan kita
mendorong pada bagian tengah pintu. Mana yang lebih mudah untuk membuka pintu? Kita akan
merasakan gaya yang diperlukan untuk mendorong pintu agar terbuka akan lebih ringan apabila
dibandingkan dengan mendorong di ujung pintu.
Torsi
Jika pada sebuah benda diberikan gaya sebesar F maka benda akan memiliki percepatan yang
disebabkan oleh gaya tersebut. Percepatan benda memiliki arah yang sama dengan arah gaya yang
diberikan padanya. Bagaimana dengan benda yang berotasi? Bagaimana gayanya?
a. sebuah balok diberi gaya F, benda akan bertranslasi, jika balok di bagian tengah dipaku
sehingga balok tidak dapat bertanslasi tapi dapat berotasi,
b. bila gaya diberikan pada sudut B benda akan berotasi, dengan arah berbeda dengan (b),
c. begitu juga bila diberikan pada sudut C
Besarnya torsi tergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak
gaya. Mari kita tinjau sebuah batang dengan salah satu ujungnya berupa engsel tetapi masih bisa
bergerak memutar. Misalnya ujung yang dipatri adalah ujung yang kita letakan di titik (0,0,0) dan
ujung satunya merupakan ujung yang bebas adalah ujung satunya. Batang kita letakan pada sumbu
x.
Pada benda dengan salah satu ujungnya berupa engsel sehingga tidak dapat bertranslasi tapi bisa
berotasi. Diberi gaya dengan berbagai arah. Ditunjukkan juga skema gaya dan posisinya sebagai
berikut.
Pada batang di atas vektor r adalah vektor yang berawal di ujung batang yang dipatri dan berujung
atau berarah di ujung yang lainnya. Bila gaya tegak lurus maka = 90 sehingga nilai sin = 1. Torsi
yang dilakukan pada batang maksimal. Bila
sejajar dengan , maka nilai sin = 0 sehingga
besarnya torsi 0 dan batang tidak berotasi. Besar torsi dapat kita tuliskan sebagai :
dengan l =r sin
Arah Torsi
Lengan torsi ditunjukkan oleh l. Lengan torsi sebuah gaya didefinisikan sebagai panjang garis yang
ditarik di titik sumbu rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya seperti pada gambar
berikut.
Perhatikan dengan arah torsi, arah torsi menuruti aturan putaran tangan kanan seperti pada gambar
berikut.
Jika arah putaran berlawanan dengan arah jarum jam maka arah torsi ke atas, dan arah bila arah
putaran searah dengan arah putaran jarum jam maka arah torsi ke bawah. Kita dapat melihatnya
dengan sebuah sistem koordinat. Bila batang terletak pada sumbu x dan pangkal vektor r di titik
(0,0,0). Gaya pada arah sumbu y positif batang akan berputar melawan arah jarum jam, arah torsi ke
arah sumbu z positif. Sebaliknya bila arah gaya kearah sumbu y negatif, putaran batang berlawanan
dengan arah jarum jam, arah torsi ke sumbu z negatif. Jika arah gaya tidak tepat pada arah sumbu y
tetapi membentuk sudut terhadap sumbu x, maka arah torsi dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada batang dengan titik tumpu pada ujung kiri batang, ada dua gaya yang bekerja pada batang.
Pada gambar diatas gaya F1 akan menyebabkan batang berputar searah dengan jarum jam,
gaya F2 akan menyebabkan benda berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam. Torsi
totaladalah jumlah kedua torsi tersebut.
Tegangan
Tegangan geser (bahasa Inggris: shear stress), diberi lambang
sebagai komponen tegangan coplanar dengan penampang melintang sebuah benda. Tegangan
geser timbul dari komponen vektor gaya paralel ke penampang melintang.tegangan normal, di
sisi lain, muncul dari komponen vektor gaya tegak lurus dari penampang melintang bahan.
Daftar isi
[sembunyikan]
2 Bentuk lain
o
2.1 murni
3 Lihat pula
4 Referensi
5 Pranala luar
di mana:
= tegangan geser;
= gaya yang diterapkan;
= luas cross-sectional bahan dengan luas paralel dengan vektor gaya yang
diterapkan.
di mana
Di sini
di mana
V = total gaya geser pada lokasi yang dimaksud;
Q = momentum statik dari area;
t = ketebalan bahan yang tegak lurus dengan arah geser;
I = Momentum inersia seluruh area cross sectional.
Rumus beam shear juga dikenal sebagai rumus
"Zhuravskii Shear Stress" menurut Dmitrii
Ivanovich Zhuravskii yang menurunkannya pada
tahun 1855.[3][4]
di mana
U = perubahan energi kinetik;
G = modulus geser;
V = volume batang;
dan
Tegangan
geser
dalam
cairan[sunt
ing | sunting
sumber]
Setiap cairan
(termasuk
benda cair
dan gas)
bergerak
sepanjang
batasan
(boundary)
padat akan
mengalami
suatu
tegangan
geser pada
batasan
itu. Kondisi
tidak
selip[5]menyat
akan bahwa
kecepatan
cairan pada
suatu batasan
(terhadap
batasan itu)
adalah nol,
tetapi pada
ketinggian
tertentu dari
batasan,
kecepatan
aliran harus
sama dengan
kecepatan
cairan itu.
Daerah antara
kedua titik ini
secara tepat
dinamai lapisa
n batasan
(boundary
layer). Untuk
semua cairan
Newtonian dal
am laminar
flow tegangan
geser
berbanding
lurus
dengan laju
regangan dala
m cairan di
mana viskosit
as merupakan
konstanta
proporsionalit
as itu. Namun
untuk cairan
bukanNewtonian, ini
tidak berlaku
karena pada
cairan-cairan
ini viskositas ti
dak konstan.
Tegangan
geser
diberikan
kepada
batasan
sebagai hasil
kehilangan
kecepatan ini.
Tegangan
geser, untuk
suatu cairan
Newtonian,
pada elemen
permukaan
yang paralel
terhadap
suatu bidang
datar, pada
titik y, dihitung
dengan:
di mana
adalah viskositas dinamik cairan;
adalah kecepatan cairan sepanjang batasan;
adalah ketinggian di atas batasan.