You are on page 1of 16

Pendosisan

Profesi Apoteker

Pendosisan
Cara-cara pendosisan
Pendosisan untuk bayi
Pendosisan untuk anak dan remaja
Pendosisan untuk dewasa
Pendosisan geriatri
Penyesuaian dosis karena interaksi obat
Aplikasi pendosisan untuk geriatri

Profesi Apoteker

Cara-cara pendosisan

Dosis: banyaknya zat aktif yang digunakan


dalam sekali pakai
Yang

memberikan efek terapi


Tidak melewati batas toksik
Tercermin dalam kadar obat dalam plasma

Satuannya sejumlah zat aktif per kilogram berat


badan
Merupakan hasil uji farmakologi, preklinis dan
klinis serta uji toksisitas
Profesi Apoteker

Macam-macam dosis

Dosis lazimdosis yang biasa digunakan untuk


mendapatkan efek terapi
Dosis minimumdosis terkecil yang
memeberikan efek
Dosis maksimumdosis terbesar yang
memberikan efek tetapi tidak toksis
Rentang dosisbatas minimum - maksimum
Dosis toksisdosis yang menimbulkan efek
keracunan dan efek-efek merugikan lainnya

Profesi Apoteker

Pendosisan untuk bayi


Usia 0-1 tahun
Dihitung dari dosis lazim dewasa
Berdasarkan bobot badan, tinggi badan luas
permukaan tubuh
Bisa juga dihitung dari intrapolasi dosis dewasa
Perlu perhatian khusus jangan sampai overdosis
Bayi masih rentan

Profesi Apoteker

Pendosisan untuk anak-anak


Anak-anak: usia 1-12 tahun
Berdasarkan dosis lazim dewasa
Berdasarkan berat badan, tinggi badan,
luas ermukaan tubuh
Tidak terlalu rentan seperti bayi

Profesi Apoteker

Pendosisan untuk dewasa


Dosis lazim
Dosis sekali pakai
Dosis maksimum sehari
Berdasar berat badan

Profesi Apoteker

Pendosisan geriatri

Geriatri / lanjut usia


Usia

di atas 60 tahun
Kondisi organ tubuh mulai berkurang, terutama ginjal
dan hati (organ eliminasi)
Bisa berbeda secara individual perlu pengecekkan

Perlu dikurangi dari dosis dewasa normalakan


berakibat overdosis karena kadar obat dalam
plasma melewat batas toksik
Setiap kenaikan usia 5-10 tahun diturunkan 10%
dosis normal
Profesi Apoteker

Penyesuaian dosis
karena interaksi obat
Interaksi obat-obat
Interaksi obat:

Farmasetis
Farmakokinetik
Farmakodinamik

Interaksi obat-makanan

Profesi Apoteker

Penyesuaian dosis pada pasien


khusus
Pasien dalam kondisi tidak normal
Pasien banyak mengeluarkan darah
Pasien gagal ginjal/ginjal tidak berfungsi
Pasien dengan hepar tidak berfungsi

Profesi Apoteker

10

Pasien banyak mengeluarkan


darah
Darah berperan pada distribusi obat
dalam sistemik
Pengikatan oba oleh protein darah akan
berpengaruh pada volume ditribusi
Untuk obat terikat kuat oleh protein darah
harus menjadi perhatian terkait jendela
terapinya, misal digoxin

Profesi Apoteker

11

Pasien ginjal tidak berfungsi


Ginjal adalah organ eleiminasi
Jika eliminasi berkurang maka kadar obat
dalam darah akan lambat menurun
Jika diberikan dengan dosis normal bisa
berakibat over dosis
Dosis obat harus dikurangi

Profesi Apoteker

12

Pasien dengan hepar tidak


normal
Kerusakan hepar bisa berakibat
metabolism berkurang
Eliminasi obat oleh hepar berkurang,
maka kadar obat dalam darah menjadi
tinggi
Dosis obat harus dturunkan

Profesi Apoteker

13

Interaksi Farmasetik

Inkompatibilitas:
Obat-obat
Obat

eksipien

Bentuk sediaan yang tidak tepat


Rute pemberian yang tidak mencapai target
dosis khusus
Stabilitas sediaan: fisika, kimia, mikrobiologi
menambah ekstra bahan aktif
Profesi Apoteker

14

Interaksi Farmakokinetika

Farmakokinetika

Nasib obat dalam tubuh


Manifestasinya ADME

Absorpsi: permeabilitas membran, adanya


makanan/minuman, obat lain
Distribusi: model kompartemen terganggu, orde ditribusi
berubah
Metabolisme: intoksikasi, inaktivasi
Ekskresi: gangguan organ ekskresi
Harus ada penyesuaian dosis

Profesi Apoteker

15

Interaksi Farmakodinamik
Farmakodinamik: pengaruh obat terhadap
tubuh efek yang ditimbulkan
Sinergis obat dengan obat saling
memberikan efek yang sama atau saling
memperkuat dosis harus diturunkan
Antagonis obat dengan obat saling
meniadakan efek dipisah/diberi jarak
waktu dalam penggunaannya

Profesi Apoteker

16

You might also like