Tabel 1.

Diagnosis Diferensial Vertigo Akut

Penyebab
Onset dan Perjalanan Penyakit
Rekuren, tidak menetap, posisional;
BPPV

Nistagmus

Gejala auditori

Tanda-tanda lain

Posisonal, dengan gabungan antara

Tidak ada

Kejadian terakhir yang dapat menimbulkan riwayat

biasanya dipicu dengan menoleh atau

nistagmus vertikal torsional pada bppv

peristiwa serupa (contoh: posisi terlentang saat di

bangun dari tempat tidur

yang melibatkan kanalis posterior dan

praktek dokter gigi, salon rambut, tirah baring yang

nistagmus horizontal pada bppv yang

lama, trauma kepala)

melibatkan kanalis horizontal

Stroke

Spontan, biasanya berkepanjangan,

Spontan, berdenyut pada beberapa

Kadang-kadang

Gejala atau tanda neurologis, termasuk sakit kepala

diperburuk dengan perubahan posisi

varian atau dapat berubah arah

Neuritis Vestibular

Spontan, berkepanjangan, diperburuk

Spontan, predominan arah horizontal

Tidak ada

tes gerakan kepala biasanya normal

Dapat didahului penyakit karena virus; hasil tes

Migrain Vestibular

dengan perubahan posisi

Rekuren, spontan, durasi dari menit

Jarang, tapi apabila ada biasanya

Kadang-kadang

gerakan kepala abnormal

Sakit Kepala migraine, motion sickness, riwayat

Menieres disease

sampai jam, dapat posisional

Rekuren, spontan, durasi biasanya

posisional
Spontan, arah horizontal

dan mata yang tidak sejajar secara vertikal; hasil dari

keluarga
Nyeri telinga, sensasi penuh dalam telinga

berjam-jam
BPPV= Benign Paroxysmal Positional Vertigo . Pada tes gerakan kepala, dikatakan abnormal saat gerakan korektif diperlukan untuk menjaga fiksasi kedepan setelah kepala
dirotasi kearah samping

Tabel 2. Diagnosis dan Terapi BPPV menurut kanalis yang terpengaruh

Lokasi kanalis semisirkularis

Diagnosis
Manuver

Terapi

Metode

Nistagmus dibuat

Manuver reposisi

Metode

Kanalis semisirkularis posterior

Dix-Hallpike

Dengan kepala memutar

ke salah satu sisi pada
sudut 45 derajat, pasien
dipindahkan dari posisi
duduk ke posisi terlentang,
dengan
kepala
menggantung
dibawah
meja pemeriksaan.

Kedutan semakin keras

(Upbeat) dan bersifat
ipsiversi*

Manuver Epley

Side-lying

Pasien
secara
cepat
ditempatkan pada sisi
telinga yang terpengaruh,
dengan kepala memutar 45
derajat
kearah
yang
berlawanan

Kedutan semakin keras

dan bersifat ipsiversi*

Manuver Semont

Supine head roll

Kepala diputar 90 derajat

ke setiap sisi saat pasien
dalam posisi berbaring

Gentropik
mengarah
lantai/bawah )

Rotasi Barbeque

Setelah melakukan manuver

Dix-Hallpike, kepala diputar 90
derajat menuju tempat yang
tidak terpengaruh, dan badan
memutar 90 derajat ke arah yang
sama. Jadi pasien berbaring pada
tempat yang tidak terpengaruh
dengan kepala mengarah ke
lantai.
Pasien
kemudian
didudukkan.
Pasien diayunkan secara cepat
seperti gerakan jungkir balik,
dari berbaring pada telinga yang
terpengaruh ke arah yang tidak
terpengaruh.

Kanalis semisirkularis horizontal

Geotropik

(kedutan
ke

Manuver Gufoni

Forced
position
Apogeotropik

Supine head roll

Kepala diputar 90 derajat

ke setiap sisi saat pasien

Apogeotropik
(kedutan
mengarah ke langit-langit)

prolonged

Manuver Gufoni

Kepala dirotasi dalam tiga kali

90 derajat, dengan total 270
derajat. Dari telinga yang
terpengaruh ke berbaring, ke
telinga yang tidak terpengaruh,
dan ke arah telungkup.
Pasien berbaring pada telinga
yang tak terpengaruh selama 1-2
menit. Kemudian kepala dirotasi
45 derajat kearah bawah. Lalu
pasien didudukkan
Pasien berbaring pada telinga
yang tidak terpengaruh selama
12 jam
Pasien berbaring pada telinga
yang tak terpengaruh selama 1-2

dalam posisi berbaring

Head-Shaking

*pada nistagmus ipsiversif, bagian atas dari mata berkedut kearah telinga yang bermasalah/terpengaruh.

menit. Kemudian kepala dirotasi

45 derajat kearah bawah. Lalu
pasien didudukkan
Kepala di guncang dari sisi ke
sisi kurang lebih dua siklus per
detik selama 15 detik