You are on page 1of 25

10 Tahun Reformasi: Sampai

dimana Kita ?

Harkristuti Harkrisnowo
Direktur Jenderal HAM
Departemen Hukum & HAM
Apa yang terjadi 1998 dst….

Pembentukan rezim Hukum Hak Asasi


Manusia
Pembentukan dan Penguatan Institusi
Negara dan Non Government Actors
Penguatan Gerakan Sosial

@copyrights harkrisnowo 2008


Pembentukan rezim Hukum Hak
Asasi Manusia
Amandemen Konstitusi
Pemberlakuan UU no. 39 tahun 1999 yang
memuat esensi dari ICCPR dan ICESR
Pengesahan berbagai Instrumen HAM
Internasional:
– Convention Against Torture (UU no.5/1998)
– CERD (UU no. 29/1999)
– ICESCR (UU no. 11/2005)
– ICCPR (UU no. 12/2005)
@copyrights harkrisnowo 2008
 Pembentukan UU no. 26/2000 tentang
Pengadilan HAM beserta Peraturan Pemerintah
no. 2 dan 3 sebagai peraturan pelaksanaannya
 Pembentukan UU tentang Pemerintahan Daerah
yang kemudian diamandemen dengan UU
no.32/2004 serta UU yang berkenaan dengan
perimbangan keuangannya
 Pembentukan berbagai UU yang membentuk
sejumlah pemerintah daerah baru
@copyrights harkrisnowo 2008
UU no. 2/2002 tentang Kepolisian yang
memisahkan Polisi dari TNI
UU no. 3/2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman
UU no. 4/2004 tentang Mahkamah Agung
UU tentang Kebebasan Memperoleh
Informasi

@copyrights harkrisnowo 2008


Pembentukan sejumlah UU yang lebih
melindungi kelompok rentan:
– UU no. 23/2003 tentang Perlindungan Anak
– UU no. 23/2004 tentang Penghapusan Tindak
Kekerasan dalam Rumah Tangga
– UU no. 27/2004 tentang KKR*
– UU no. 12/2005 tentang Kewarganegaraan
– UU no. 13/2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban
– UU no. 21/2007 tentang Perdagangan Orang
@copyrights harkrisnowo 2008
Beserta sejumlah Rencana Aksi

RAN Hak Asasi Manusia (RANHAM)


RAN Pemberantasan Perdagangan Anak
dan Perempuan
RAN Penanggulangan HIV/AIDS
RAN Perubahan Iklim dll

@copyrights harkrisnowo 2008


Pembentukan lembaga yudikatif

Mahkamah Konstitusi yang telah


memutuskan antara lain
– Pencabutan Pasal 134 KUHP mengenai
penghinan terhadap Presiden
– Pencabutan Pasal 154 dan 155 KUHP tentang
Haatzaai Artikelen
– Menyatakan UU no. 27/2004 tentang KKR
tidak memiliki daya mengikat

@copyrights harkrisnowo 2008


Pengadilan yang melibatkan hakim ad-hoc
dalam perkara hukum tertentu,misalnya
– Pengadilan HAM
– Pengadilan Niaga
– Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
– Pengadilan Hubungan Industrial
– Pengadilan Maritim

@copyrights harkrisnowo 2008


Pembentukan State Auxiliary
Institutions…
Komisi Pemberantasan Korupsi
Komisi Yudisial
Komisi Hukum Nasional
Komisi Ombudsman
Komisi Nasional HAM
Komisi Kepolisian Negara
Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Komisi Penyiaran Nasional
@copyrights harkrisnowo 2008
Komisi Pemilihan Umum
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Komisi Penghapusan Kekerasan terhadap
Perempuan
Komisi Kejaksaan

@copyrights harkrisnowo 2008


Beserta upaya mendorong aparatur
& masyarakat yang berbudaya HAM
Melalui pembentukan Panitia RANHAM
diseluruh provinsi, kabupaten dan kota
(kini terdapat 439 Panitia)
pelaksanaan capacity building (Training of
Trainers) bagi aparat, khususnya aparat
penegak hukum
Penyelenggaraan sosialisasi dan diseminasi
HAM
Publikasi mengenai HAM
@copyrights harkrisnowo 2008
Makna RANHAM …

Merupakan politik HAM Negara untuk mendorong


pemenuhan dan perlindungan atas HAM bagi setiap
orang yang ada di Indonesia
Mendorong para penyelenggara kekuasaan negara
untuk menjalankan tugas mereka mengabdi pada
masyarakat dengan berorientasi pada HAM
Membangun kerjasama yang sinergistik antar
lembaga pemerintah dengan civil society dalam
upaya pemajuan HAM@copyrights harkrisnowo 2008
Enam Pilar RANHAM….

Pembentukan & penguatan institusi


pelaksana RANHAM
Persiapan ratifikasi instrumen HAM
internasional
Persiapan harmonisasi peraturan perUUan
Diseminasi & Pendidikan HAM
Penerapan norma & standar HAM
Pemantauan, evaluasi & pelaporan HAM
@copyrights harkrisnowo 2008
Peran Panitia RANHAM …

o Mendorong agar seluruh aparat pemerintah memahami


dan berorientasi pada HAM dalam pelaksanaan tugas
o Melaksanakan tugas di unit masing-masing dengan
mengacu pada norma dan standar HAM
o Melakukan sosialisasi pada masyarakat dan aparat
mengenai HAM
o Memastikan agar peraturan daerah selaras dengan
Hukum HAM
o Mendorong agar masyarakat bisnis berorientasi pada
HAM @copyrights harkrisnowo 2008
Sejauh mana PanRanham telah

dimanfaatkan?
 Pengambilan kebijakan (need assesment, human
rights mainstreaming)
 Penyelarasan aturan hukum dengan standar dan
norma HAM (legislation process)
 Pembuatan Standard Operating Procedure bagi
penerapan aturan
 Pemantauan/monitoring terhadap kinerja aparat
dalam pelayanan publik
 Pemantauan perbaikan kondisi masyarakat yang
kurang beruntung@copyrights
(disadvantaged
harkrisnowo 2008 groups)
Posisi Indonesia dalam komunitas
Internasional….
Anggota Human Rights Council pada PBB
Anggota non-permanen pada Security
Council PBB
Penggagas Asean Charter di lingkungan
ASEAN
Satu dari 24 negara di dunia yang memiliki
Rencana Aksi Nasional HAM
Satu-satunya negara yang memiliki Panitia
RANHAM
@copyrights harkrisnowo 2008
Terbuka untuk menerima kunjungan dari
organ-organ PBB (sudah 11 yang
mengunjungi Indonesia)

@copyrights harkrisnowo 2008


Walaupun masih ada sejumlah
tantangan di Indonesia
Pranata-pranata politik belum berfungsi
sebagaimana diharapkan
Masih lebarnya kesenjangan ekonomi
Rendahnya tingkat pemahaman
penyelenggara negara dan masyarakat
mengenai HAM
Belum optimalnya profesionalisme
penyelenggara negara
Belum difahaminya makna demokrasi secara
utuh @copyrights harkrisnowo 2008
Adanya pemaksaan kehendak oleh kelompok-
kelompok tertentu terhadap kelompok lain
Miskinnya data tentang HAM, baik
implementasi maupun pelanggarannya
Mispersepsi sebagian masyarakat mengenai
pemangku kepentingan & penanggungjawab
HAM
HAM lebih banyak dilihat sebagai Hak saya
dan kewajiban anda daripada kewajiban
saya sebagai sisi@copyrights
lain harkrisnowo
dari HAM
2008
Penanganan masalah pelanggaran berat
HAM masa lalu yang belum tuntas
Masih ada rekomendasi organ PBB yang
harus ditindak lanjuti (CRC, CEDAW,
CAT, CERD, Buruh Migran, Human
Rights Defender dll)

@copyrights harkrisnowo 2008


Implementasi HAM

Negara (executive, legislative, judiciary)


beserta dengan
Masyarakat umum
Institusi HAM (nasional, daerah dsb)
Lembaga Swadaya Masyarakat
Organisasi Internasional
Korporasi (melalui corporate social
responsibility)
@copyrights harkrisnowo 2008
Bagaimana dengan Fungsi Lembaga
Penyelenggara Kekuasaan Negara ?
Eksekutif
– Memastikan implementasi HAM oleh aparat
pemerintah
Legislatif
– Menyusun dan memastikan produk legislasi
yang berorientasi pada HAM
– Mengawasi kinerja pemerintah dalam
implementasi HAM
Yudikatif
– Menghasilkan produk hukum yang berorientasi
pada HAM @copyrights harkrisnowo 2008
Agar mencapai kondisi dimana
setiap orang…
Memahami dan memanfaatkan HAM bagi diri
sendiri dan orang lain
Memahami dan menghormati HAM orang lain
Menghormati adanya pluralisme dalam budaya,
warna kulit, agama, etnis dll
Menyadari pentingnya perdamaian dan
kerjasama dalam rangka membangun bangsa
Menghormati dan membantu hukum dan
penegakannya @copyrights harkrisnowo 2008
Terima kasih…

You might also like