Professional Documents
Culture Documents
TERHADAP PEREMPUAN
350 334
307
300
250
228
200
150
100
50
0
TH.1997 TH.2003 2007
300
200
100
101
65 65 64
29 39 45 57
0
TH.1977 TH.1982 TH.1987 TH.1992 TH.1997 TH.1999 TH.2004 TH.2009
Sumber: Cetro
PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN (%)
3.08
3.07
3.06
70
65.3 64.7 65.8
60
50
40
30
25.3
23.3
20.7
20 17.9 17.7 18 18.2
16.2
14.5
12.8
11.3 10.2
10
0
Penganiayaan Penghinaan Pelecehan Penelantaran Lainnya
30 2 8 .1
2 3 .9
25
20
14 14 .3 14 14
15 12 .9
10 .5
10
0
Ke s ulita n Tida k P a tuh P rila ku B uruk C e m buru La innya
Eko no m i
P e rko ta a n P e de s a a n
90
77.5 75.5
80 73
70
60
50
40
30
19.8
20 17
14.6
2004 76 35 83 103 -
2005 71 27 83 125 18
2008 53 38 11 8 22
(s.d Maret08)
KORBAN
Orang yang menjadi obyek dari sebuah tindakan yang merupakan kekerasan terhadap perempuan
atau pelanggaran terhadap hak-hak perempuan lainnya. Beberapa kelompok perempuan, seperti
perempuan dalam kelompok minoritas, perempuan masyarakat adat, pengungsi, migran, perempuan
yg di pedesaan atau pedalaman, perempuan papa, perempuan dalam LP atau tahanan, perempuan
kanak-kanak, perempuan cacat, lanjut usia dan perempuan dalam situasi konflik.
PELAKU
Orang (individu atau kelompok) yang melakukan sebuah tindakan yang merupakan kekerasan
terhadap perempuan. Pelaku dapat merupakan aktor negara (misalnya pemerintah, aparat
kepolisian/tentara) ataupun aktor non begara (misalkan majikan, suami, paman, kakek). Peralatan
yang dipergunakan dapat berupa benda nyata (misalkan pisau,senapan) maupun sesuatu yg abstrak.
AKAR PERMASALAHAN
Kekerasan terhadap perempuan bersumber pada
ketimpangan posisi dan hubungan kuasa antara
perempuan dan laki-laki yang telah terkonstruksi
secara sosial, yang bersumber dan terus diperkuat
oleh nilai-nilai patriarki yang dianut secara luas
dalam masyarakat.
Patriarki
Jender
Peran Jender
Maskulin
Feminim
LOKUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
Merupakan pengkategorian kekerasan berdasarkan konteks tempat terjadinya, mencakup
ranah domestik, komunitas/publik dab kekerasan oleh negara
Kekerasan fisik
Perbuatan yg mengakibatkan rasa sakit, jatuh sakit, atau luka berat (uu23/2004,pasal6)
Bentuk kekerasan yang menjadikan tubuh perempuan sebagai sasaran . Contoh : Dalam relasi kerja dan kemasyarakatan,
kontek budaya atau kepercayaan tertentu, dalam konflik bersenjata maupun dalam kontek hub. Personal. Smua dapat tidak
meninggalkan bekas fisik, namun hampir selalu memiliki implikasi psikologis dan sosial yg serius pada korbannya.
Kekerasan psikis / psikologis / emosional / mental
Perbuatan yg bisa mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya,
dan atau penderitaan psikis berat pada seseorang {uu23/2004, pasal 7}
Kekerasan psikologis dapat muncul dalam bentuk ucapan-ucapan menyakitkan, kata-kata kotor, bentakan, penghinaan, ancaman.
Kekerasan seksual
a.) Pemaksaan hubungan seksual yg dilakukan terhadap orang yg menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut.. B.)
pemaksaan hub. Seksual terhadap salah seorang dalam lingkup rumah tangganya dg orang lain unt tujuan komersial
dan/atau tujuan tertentu (uu23/2004.pasal 8)
Contoh : Pemerkosaan, pemaksaan hub seks, pemukulan dan bentuk-bentuk kekerasan lain yg mendahului, saat atau setelah
hubungan sekx, pemaksaan aktifitas sek tertentu, pornografi, penghinaan terhadap seksualitas perempuan melalui bahasa
verbal, ataupun memaksa istri untuk terus-menerus hamil.
Penelantaran / Deprivasi ekonomi
Salah satu aspek pembatasan/pelarangan yg disasarken pada aspek kehidupan ekonomi korban perempuan..
Misalkan : istri tidak diberi nafkah secara rutin, atau dalam jumlah yg cukup untuk kebutuhan sehari-hari, pemaksaan
atau larangan bagi perempuan untuk bekerja, pembatasan penggunaan uang atau barang.
Kekerasan tunggal
Satu bentuk kekerasan yg terjadi pada korban.
Kekerasan berlapis
Sejumlah bentuk kekerasan yg terjadi pada korban yg sama dalam rentang waktu tertentu. Antara lain satu kekerasan
dg kekerasan yg lain kadang memiliki hubungan sebab akibat, namun terkadang juga tidak ada kaitanya sama sekali.
DAMPAK KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
Merupakan akibat yang terjadi pada fisik, psikologis, seksual/reproduksi, ekonomi,
sosial, sipil-politik, hukum atau lainya dari perempuan korban, karena kekerasan
yang dialaminya.