You are on page 1of 27

POTRET, ISSUE, SOSIALISASI

DAN BIMBINGAN TERHADAP


KDRT (ISTERI, SUAMI DAN
ANAK) .

Oleh

ZULFINA ADRIANI, SE,MS.c &


KETUA PUSAT PENELITIAN GENDER
UNIVERSITAS JAMBI
KABUPATEN TEBO
11 MEI 2009
CURICULUM VITAE
Zulfina Adriani, SE, MSc
Pendidikan : S2-Marketing Management
University of Philipines (2001)

Pekerjaan : - Dosen Fakultas Ekonomi


Universitas Jambi
- Ketua Pusat Penelitian
Gender Universitas Jambi
- Kabid Keuangan Program
Magister Management UNJA
Sosialisasi dan advokasi Terhadap Korban (Isteri, Suami
dan Anak) Kekerasan Dalam Rumah Tangga

- Kekerasan terhadap Perempuan


- Kekerasan terhadap Suami
- Kekerasan Terhadap Anak
KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
 Tahun 2007, 11,4 % perempuan mengalami KDRT
 Tahun 2005 terdapat 9 kasus KDRT dan 6 kasus Pelecehan seksual
(Poltabes).
 Tahun 2006, 21 kasus, penyebab ; ekonomi, miras, moral, akhlak
suami/istri, dan wil/pil (wanita/pria idaman lain)

No KOTA JAMBI KORBAN KEKERASAN PELAKU KEKERASAN

L P L P Sumber : Pemetaan
Persoalan perempuan
1 POLTABES JAMBI 70 42 119 7
Kec. Kota baru 2007
2 PASAR JAMBI - 3 3 -
3 JAMBI SELATAN - 2 2 -
Pelaku :
4 JAMBI TIMUR 4 2 5 -
Suami
5 JELUTUNG 6 11 25 2
Ibu Kandung
6 KOTA BARU 21 12 50 -
Istri
7 TELANAIPURA - - - -
Tetangga
8 PELAYANGAN - - - -

9 DANAU TELUK - - - -

JUMLAH 101 72 204 9

Sumber : Poltabes Jambi, 2007


KDRT
Kekerasan dalam Rumah tangga
terhadap perempuan mengalami
peningkatan tajam 133,33%. Kasus
yang tercatat umumnya adalah kasus
kekerasan fisik berupa penganiayaan
yang disebabkan oleh masalah suami
mabuk, ingin kawin lagi dan masalah
lain (salah paham). Kasus KDRT
mengemuka karena disebabkan oleh :
a. Budaya patriaki .
b. Akhlak/Akidah dari pasangan.
c. Masalah Ekonomi
d. Sikap Istri/Suami
Kekerasan Terhadap Anak
Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga
A. Kekerasan Fisik
1.Kekerasan Fisik Berat : Menendang, memukul,
menyundut, melakukan percobaan
pembunuhan atau pembunuhan dan semua
perbuatan lain yang mengakibatkan :
a. Cedera Berat
b. Tidak mampu menjalankan tugas sehari-
hari.
c. Pingsan
d. Luka berat pada tubuh korban dan atau
luka yang sulit disembuhkan atau yang
menimbulkan bahaya mati
Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga

e. Kehilangan salah satu panca indera


f. Mendapatkan cacat
g. Menderita sakit lumpuh
h. Terganggunya daya pikir selama 4 minggu lebih.
i. Gugurnya atau matinya kandungan seorang perempuan
J. Kematian Korban

2. Kekerasan Fisik RIngan, berupa menampar, menjambak , mendorong dan perbuatan


lainnya yang mengakibatkan : a. Cedera ringan ; b. Rasa sakit dan luka fisik yang tidak
masuk dalam kategori berat.

3. Melakukan repitisi kekerasan fisik ringan dapat dimasukan ke dalam jenis kekerasan berat
Bentuk-Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga

2. Kekerasan Psikis

A. Kekerasan Psikis Berat, berupa tindakan pengendalian


manipulasi, eksploitasi, kesewenangan, perendahan dan
penghinaan, dalam bentuk pelarangan, pemaksaan dan isolasi
sosial; tindakan dan atau ucapan yang merendahkan atau
menghina, penguntitan, kekerasan dan atau ancaman
kekerasan fisik, seksual dan ekonomi; yang masing-masingnya
bisa mengakibatkan penderitaan psikis berat berupa salah
satu atau beberapa hal berikut :
Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga

1. Gangguan tidur atau gangguan makan atau


ketergantungan obat atau disfungsi seksual
yang salah satu atau kesemuanya berat dan
atau menahun.
2. Gangguan stress pasca trauma.
3. Gangguan fungsi tubuh berat (seperti tiba-tiba
lumpuh atau buta tanpa indikasi medis)
4. Depresi berat atau destruksi diri
5. Gangguan jiwa dalam bentuk hilangnya kontak
dengan realitas seperti skizofrenia dan atau
bentuk psikotik lainnya
6. Bunuh diri
Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga

  Kekerasan Psikis Ringan, berupa tindakan pengendalian,


manipulasi, eksploitasi, kesewenangan, perendahan dan
penghinaan, dalam bentuk pelarangan, pemaksaan, dan
isolasi sosial; tindakan dan atau ucapan yang merendahkan
atau menghina; penguntitan; ancaman kekerasan fisik,
seksual dan ekonomis;yang masing-masingnya bisa
mengakibatkan penderitaan psikis ringan, berupa salah satu
atau beberapa hal di bawah ini:
1. Ketakutan dan perasaan terteror
2. Rasa tidak berdaya, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya
kemampuan untuk bertindak
3. Gangguan tidur atau gangguan makan atau disfungsi seksual
4. Gangguan fungsi tubuh ringan (misalnya, sakit kepala,
gangguan pencernaan tanpa indikasi medis)
5. Fobia atau depresi temporer
Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah
Tangga
3. KEKERASAN SEKSUAL:
 
A.     Kekerasan Seksual Berat, berupa:

1. Pelecehan seksual dengan kontak fisik, seperti meraba, menyentuh organ


seksual, mencium secara paksa, merangkul serta perbuatan lain yang
menimbulkan rasa muak/jijik, terteror, terhina dan merasa dikendalikan.
2. Pemaksaan hubungan seksual tanpa persetujuan korban atau pada saat
korban tidak menghendaki.
3. Pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak disukai, merendahkan dan 
atau menyakitkan.
Pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan pelacuran dan atau
tujuan tertentu.
4. Terjadinya hubungan seksual dimana pelaku memanfaatkan posisi
ketergantungan korban yang seharusnya dilindungi.
5. Tindakan seksual dengan kekerasan fisik dengan atau tanpa bantuan alat yang
menimbulkan sakit, luka,atau cedera.
Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah Tangga

B. Kekerasan Seksual Ringan, berupa pelecehan seksual secara verbal


seperti komentar verbal, gurauan porno, siulan, ejekan dan julukan dan
atau secara non verbal, seperti ekspresi wajah, gerakan tubuh atau pun
perbuatan lainnya yang meminta perhatian seksual yang tidak
dikehendaki korban bersifat melecehkan dan atau menghina korban.

C. Melakukan repitisi kekerasan seksual ringan dapat dimasukkan ke dalam


jenis kekerasan seksual berat.
Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Rumah
Tangga
4. KEKERASAN EKONOMI:
 
A.     Kekerasan Ekonomi Berat, yakni tindakan eksploitasi,
manipulasi dan pengendalian lewat sarana ekonomi berupa:

1. Memaksa korban bekerja dengan cara eksploitatif termasuk


pelacuran.
2. Melarang korban bekerja tetapi menelantarkannya.
3. Mengambil tanpa sepengetahuan dan tanpa persetujuan
korban, merampas dan atau memanipulasi harta benda korban.
 
B.    Kekerasan Ekonomi Ringan, berupa melakukan upaya-upaya
sengaja yang menjadikan korban tergantung atau tidak berdaya
secara ekonomi atau tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya.
 
KEKERASAN TERHADAP ANAK
NO ITEM JUMLAH
1 Trafficking Bayi(Adopsi 2
 Fenomena Gunung Palsu)
2 Trafficking Remaja 23
Es dijadikan pelacur
 Anak merupakan 3 Trafficking dijadikan 2
pengemis
asset dan penghasil 4 Anak terlantar 378
ekonomi 4 Anak Jalanan 515
5 Anak korban 12
kekerasan- Seksual
6 Tindak Pidana (2005 – 39
2006)
7 Anak bermasalah 29
hokum (kasus)
2005 - 2006
 HAK – HAK ANAK (MICROSOFT
WORD)
BIMBINGAN DAN ADVOKASI TERHADAP
KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH
TANGGA (SUAMI, ISTERI DAN ANAK)

Berdasarkan hasil Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat pada


tanggal 14 September 2004, telah disahkan Undang-Undang No. 23
tahun 2004 mengenai Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga (PKDRT) yang terdiri dari 10 bab dan 56 pasal, yang
diharapkan dapat menjadi payung perlindungan hukum bagi
anggota dalam rumah tangga, khususnya perempuan, dari segala
tindak kekerasan.
Langkah-langkah untuk menanggulangi KDRT, antara lain adalah:

Langkah-langkah untuk menanggulangi KDRT, antara lain adalah:


 Landasan keimanan. Makanya, antara suami dan istri harus
senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Insya Allah,
manakala suami sholeh dan istrisholehah akan jauh dari KDRT.
 Reinterpretasi penafsiran terhadap “legalitas pemukulan”.
Tindak kekerasan yang berbentuk penganiayaan terhadap istri
dianggap sudah merupakan hal yang biasa. Ironisnya, tafsir
agama seringkali dipakai sebagai unsur pembenaran.
 Ketiga, menyadari akan akibat buruk dari KDRT. Ada beberapa
akibat buruk.
 Keempat, khusus bagi para suami berlaku lemah lembutlah
kepada istri
 Kelima, khusus kepada para istri. Berusahalah untuk menjadi
istri sholehah. Berhias diri untuk suami, melayani suami dengan
baik, mematuhi perintah yang baik dari suami, menjaga harga
diri dan suami, dan lain sebagainya.
Kegiatan yang dilakukan sehubungan
dengan KDRT.

Sosialisasi UUD no.23/2004 semua kecamatan di Kabupaten Tebo.


Penandatanganan MOU tentang Pelayanan Terpadu Korban
Kekerasan terhadap perempuan dan Anak oleh Kapolres
Kabupten Tebo dan Bupati
Pembekalan dan Sosialisasi tentang penanganan kasus kekerasan
oleh Deputi V kantor Kementrian Pemberdayaan Perempuan,
Anak dan Kapolres Tebo
Pendataan Kasus KDRT (Bentuk Bidang tersendiri)
Pelayanan Tim Konseling dan Konsultasi kepada Korban
kekerasan
Pembekalan dan Pelatihan bagi penanganan korban kekerasan
terhadap perempuan dari berbagai elemen di Kabupten Tebo,
dengan diprakarsai oleh ketua TP-PPK Kabupaten Tebo,
organisasi wanita, KUA, Kepala Puskesmas, LSM, dan organisasi
wanita.
Bantuan Modal Usaha kepada Korban KDRT
6 Langkah Mengadili KDRT khusus untuk
masyarakat.

1. Pertama, KDRT adalah kejahatan.


2. Kedua, segera laporkan KDRT kepada kepolisian.
3. Ketiga, Korban KDRT berhak memohon penetapan perlindungan dari pengadilan.
4. Keempat, korban dapat pelayanan tenaga kesehatan, tenaga sosial, relawan,
pendamping, advokat dan rohaniawan.
5. Kelima, korban berhak atas perlindungan sementara dari kepolisian.
6. Keenam, putusan pengadilan terhadap pelaku KDRT bisa berupa pidana penjara dan
denda uang serta pidana tambahan.
UPAYA YANG HARUS DILAKUKAN
UNTUK PENCEGAHAN/SOLUSI
BAGI PERSOALAN ANAK
Pencegahan Narkoba & Kenakalan
pada Anak
- Meningkatkan Pendidikan Agama
- Penyuluhan ke sekolah, TP-PKK,
dan masyarakat
- Brosur/Spanduk tentang bahaya
narkoba
- Pembentukan Badan Narkotika
Kabupaten
- Tes Urine bagi Anak pelajar
UPAYA UNTUK MENGHINDARI TERJADINYA KEKERASAN
TERHADAP ANAK

 Berusaha menjadikan Kabupaten Tebo menjadi Kabupaten Layak Anak


 Memobilisasi semua mitra potensial dengan cara membentuk gugus tugas
untuk membangun kerangka kerja pemerintah Kabupaten agar dapat
menjadikan Kabupaten Layak Anak dengan mekanisme berkelanjutan
 Peraturan yang mendukung program terhadap anak.
 Sosialisasi pro-aktif tentang Kabupten Layak Anak terutama kepada
Legislatif (DPRD Kabupaten ) dan Eksekutif , serta sosialisasi melalui
media kepada masyarakat untuk membangun wacana KLA
 Memperkuat jaringan kemitraan dengan LSM yang peduli anak, masyarakat
dan swasta.
 Membangun pelayanan dasar sebagai turunan linier dari Pemerintah Pusat
dalam bentuk Model PUSRA (Puskesmas Ramah Anak) dan Sera (Sekolah
Ramah Anak) yang sudah terbentuk serta diinisiasi sebagai percontohan
bagi pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi Kabupten Lainnya.
Upaya Perlindungan Seperti apa yang dilakukan
terhadap perempuan di Kabupaten Tebo ?
namun perlu upaya yang terintegrasi dan
sinergis antar semua pihak terkait (dinas,
masyarakat /LSM dan Swasta) sehingga
menjadi upaya yang terpadu dan
berkesinambungan.
Untuk Para Orang Tua
“ Jika anak dibesarkan dengan celaan, belajar
memaki, jika anak dibesarkan dengan
permusuhan , ia belajar berkelahi, jika anak
dibesarkan dengan cemoohan, ia akan
menjadi rendah diri. Jika anak dibesarkan
dengan dorongan, ia belajar percaya jika. Jika
anak dibesarkan dengan sebaik baik
perlakukan, ia belajar keadilan. Jika anak
dibesarkan dengan kasih sayang dan
persahabatan, ia belajar menemukan cinta
dalam kehidupan”
Terima Kasih
Atas Perhatian, kritik dan
masukannya
Semoga memberikan
manfaat bagi Persoalan
KDRT dan Anak yang
semakin mengemuka saat
ini.

You might also like