Professional Documents
Culture Documents
NAT atau network address translation adalah suatu aplikasi yang mengkoneksikan dua network dan
mentranslasikan alamat-alamat private (inside local) pada jaringan internal ke alamat-alamat publik
sebelum paket-paket di-forward ke network yang lain.
Pada terminologi NAT “inside address” adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang menjadi subjek
translasi dan “outside network” adalah semua alamat yang lain yang biasanya merupakan alamat-
alamat valid yang ada di internet. Berikut ini adalah istilah-istilah dalam NAT.
- Inside local address : alamat IPv4 yang di-assign pada suatu host di dalam network. Alamat
ini bukan alamat yang di-assign oleh NIC(Network Information Center) atau service provider.
- Inside global addres : alamat IPv4 yang terlegitimasi yang di-assign oleh NIC atau service
provider yang merepresentasikan satu atau lebih “inside local address” ke network global.
- Outside local address : alamat IPv4 dari host yang tampak pada jaringan internal. Tidak harus
alamat yang terlegitimasi dan alamat ini dialokasikan pada table routing pada jaringan internal.
- Outside global address : alamat IPv4 yang di-assign pada suatu host pada jaringan luar oleh
pemilik host. Alamat ini dialokasikan pada table routing global.
NAT mempunyai banyak bentuk dan bisa bekerja dengan beberapa cara sebagai berikut :
- NAT Statik : Mapping dari sebuah alamat internal jaringan (unregistered IPv4) ke
sebuah alamat global (registered IPv4) atau bisa disebut dengan “one to one”. NAT Statik
biasanya digunakan ketikan sebuah device bisa diakses dari jaringan luar.
Pada tutorial ini, akan disimulasikan penggunaan NAT Statik untuk jaringan sederhana. Tool yang
digunakan untuk simulasi adalah Cisco Packet Tracer version 5.3. Routing yang digunakan untuk jaringan
sederhana adalah OSPF. Berikut ini gambar simulasi.
Konfigurasi Router0
##Konfigurasi Interface
Router>en
Router#configure terminal
Router(config)#hostname Router0
Router0(config)#interface fa0/0
Router0(config)#ip address 10.1.1.1 255.255.255.0
Router0(config)#no shutdown
Router0(config)#interface fa0/1
Router0(config)#ip address 10.1.2.1 255.255.255.0
Router0(config)#no shutdown
Router0(config)#interface se0/1/0
Router0(config)#ip address 11.1.2.1 255.255.255.0
Router0(config)#clock rate 64000
Router0(config)#no shutdown
##Konfigurasi Routing
Router0(config)#router ospf 100
Router0(config)#network 10.1.0.0 0.0.7.255 area 0
Konfigurasi Router1
##Konfigurasi Interface
Router>en
Router#configure terminal
Router(config)#hostname Router1
Router1(config)#interface fa0/0
Router1(config)#ip address 11.1.3.1 255.255.255.0
Router1(config)#no shutdown
Router1(config)#interface se0/1/0
Router1(config)#ip address 11.1.2.2 255.255.255.0
Router1(config)#no shutdown
##Konfigurasi Routing untuk mem-block akses dari jaringan luar diroutingkan ke alamat yang salah
Router1(config)#ip route 10.1.0.0 255.255.248.0 10.1.5.9
Verifikasi Konfigurasi
Testing Koneksi
Simulasi ini berhasil jika proses ping dari server ke PC1 berhasil, proses ping PC1 ke IP public berhasil,
proses ping PC1 ke IP jaringan internal tidak berhasil, dan proses ping dari PC0 ke PC1 tidak berhasil.
Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.