You are on page 1of 40

PERENCANAAN DESAIN IRIGASI & BAN

AIR

Presented by :
Anita Theresia
Dedi Wiyanto
Hasan Basri Maulana
Herckia Daniel Pratama
Miftah Hazmi
Nurlela
• Home

Desain
Desain Intro
Pintu
Ukuran
Kasus Air
Saluran
Preliminary Design
• Introduction
• Kebutuhan hidup manusia :
- Kebutuhan dasar makhluk hidup : MAKAN DAN MINUM
- Lahan pemukiman meningkat merusak habitat alam
• Sawah, ladang, hutan
Pertanian Penggarapan
Penanaman
Teknik dan sistem
• Membutuhkan perusahaan tanah
(boden culture)
Teknis, peralatan, bangunan
• Bidang Teknik sipil
IRIGASI
- Usaha mendatangkan air
- Membuat bangunan dan saluran
- Mengalirkan air  keperluan pertanian
- Membagi air  sawah, ladang => teratur
- Membuang air yang tidak diperlukan setelah
dipergunakan
• Manfaat Irigasi

• Mencukupi kebutuhan air

1. Membasahi tanah  memberi air


2. Menyuburkan tanah  mengalirkan air, zat zat dan lumpur untuk
tanaman
3. Mengatur suhu
4. Menghindari gangguan dalam tanah
a. Membasmi hama dalam tanah (tikus, ulat)
b. Menghilangkan penggangu dalam tanah  kadar garam (dinetralkan)
5. Kolmatase
a. Pengaliran air mengandung lumpur ke daerah lebih rendah
b. Mengisi rawa rawa dan membasmi nyamuk
6. Membersihkan air kotoran
7. Mempertinggi air tanah => air minum, sumur
• Tujuan Irigasi
• Bangunan air di sungai  sebagai upaya manusia
untuk meningkatkan faktor yang menguntungkan dan
memperkecil atau menghilangkan faktor yang merugikan
dari suatu sumber daya air terhadap kehidupan
manusia.

• Irigasi pada suatu daerah  upaya untuk penyediaan dan


pengaturan air untuk menunjang pertanian, dari sumber air ke
daerah yang memerlukan dan mendistribusikan secara teknis
dan sistematis.
• Problem Irigasi
• Dalam mengairi sawah (petak sawah), tidak bisa
hanya mengandalkan hujan yang turun, karena
tidak pasti dan kadang bisa meleset dari
prediksi BMG. Sehingga, perlu direncanakan
suatu sistem irigasi yang memadai guna
menghindari kekurangan air pada saat musim
kemarau (kering), dan kelebihan air pada musim
penghujan.
• Kasus
Dalam mendesain suatu
sistem Irigasi, langkah-
langkah yang harus dilakukan
dalam perencanaannya
adalah :
Menentukan daerah yang akan
direncanakan sistem irigasinya, kemudian
membaginya ke dalam bentuk PETAK-
PETAK, dan selanjutnya disajikan dalam
bentuk peta petak.
Menentukan kebutuhan air per petak
untuk mengetahui debit saluran guna
merencanakan dimensi penampang
saluran.
Setelah mengetahui debit dan
penampang di tiap saluran, maka perlu
direncanakan bangunan pintu air irigasi
guna mengatur debit keluaran dari
saluran induk ke saluran anaknya.
Area q Q
Contoh perhitungan : Q1= Area1 x q Sawah
ha lt/dt/ha lt/dt
= 44,030 x 1,1
= 49,433 lt/dt 1 44,030 1,1 49,433
2 36,152 1,1 39,767
3 24,990 1,1 27,469
4 41,780 1,1 45,958
5 20,790 1,1 22,869
6 26,670 1,1 29,337
7 25,17 1,1 27,287
• Contoh perhitungan dimensi saluran

Q1 = 0,309 m3/dt Tabel b / h = 1,5 b =1,5 h


m = 1 : 1 atau m = 1
v = 0,35 – 0,4 m/dt v = 0,355 m/dt
k = 40
w = 0,50 m
 
  A = Luas penampang saluran   Maka : Q = 0,888 h 2
0,309 = 0,888 h 2

= h1 = = 0,589 m ~ 0,59 m
=
b1
=
= 1,5 h = 0,89 m
  Q =
= =
• Contoh perhitungan dimensi saluran (con’t)
   

 
 
  A = = 2 x 0,592 = 0,87 m2 R = Jari-jari hidrolis
= A/O
I =
= 0,87/2,98
=
= 0,29 m
= 4,103 x 10-4
  O = Keliling basah saluran
=
=
= 2,98 m
Dimensi saluran untuk Saluran primer 1
adalah:
 
b1 = 0,89 m
h1 = 0,59 m
m =1:1
w = 0,50 m
v = 0,355 m/dt
I = 4,103 x 10-4
Q1 = 0,309 m3/dt
Saluran A (m2) O (m) R (m) b (m) h (m) i
Primer 1 0,870 2,980 0,290 0,890 0,590 0,00041
Primer 2 0,794 2,412 0,329 0,630 0,630 0,00032
Tersier 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Saluran A (m2) O (m) R (m) b (m) h (m) i

Primer 2 0,794 2,412 0,329 0,630 0,630 0,00032

Primer 3 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046

Sekunder 1 0,562 2,029 0,277 0,530 0,530 0,00042


Saluran A (m2) O (m) R (m) b (m) h (m) i

Primer 3 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046

Tersier 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046


Saluran A (m2) O (m) R (m) b (m) h (m) i
Sekunder 1 0,562 2,029 0,277 0,530 0,530 0,00042
Sekunder 2 0,320 1,531 0,209 0,400 0,400 0,00036
Tersier 1 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 2 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Saluran A (m2) O (m) R (m) b (m) h (m) i
Sekunder 2 0,320 1,531 0,209 0,400 0,400 0,00036
Tersier 1 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 2 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
• Pedoman Untuk Menentukan Ukuran Saluran Irigasi yang Dipakai di
Direktorat Irigasi

Kecepatan air (v) untuk


Q
b:h tanah lempung biasa m keterangan
(m /detik)
3
(m/det)
0.000 – 0.050 1.0 Min. 0.25 1:1 Catatan:
0.050 – 0.150 1.0 0.25 – 0.30 1:1 *bmin = 0.30 m
0.150 – 0.300 1.0 0.30 – 0.35 1:1 *Q = A * V
0.300 – 0.400 1.5 0.35 – 0.40 1:1 - Q = debit air, m3/det
0.400 – 0.500 1.5 0.40 – 0.45 1:1 - A = luas basah, m2
0.500 – 0.750 2.0 0.45 – 0.50 1:1 - V = kecepatan air, m/det
0.750 – 1.500 2.0 0.50 – 0.55 1:1 - V = k * R2/3 * I1/2
1.500 – 3.000 2.5 0.55 – 0.60 1 : 1.5 - R = jari-jari hidrolis = A : O
3.000 – 4.500 3.0 0.60 – 0.65 1 : 1.5 - O = keliling basah
4.500 – 6.000 3.5 0.65 – 0.70 1 : 1.5 - I = kemiringan saluran
6.000 – 7.500 4.0 0.70 1 : 1.5
• Pedoman Untuk Menentukan Ukuran Saluran Irigasi yang Dipakai di
Direktorat Irigasi

k
t W Lahar
Saluran (koefisien (Talud) h/b (waking/jagaan) tanggul-tanggul
kekasaran)
- Tersier + Kuartier 40 1:1 1 0.30 1.00
- Sekunder:
40 1:1 1 0.40 1.00
Q = 0.50 m3/det
- Premier + Sekunder
Q = 0.50 – 1.00 m3/det 40 1:1 2 0.50 1.50
Q = 1.00 – 2.00 m3/det 40 1:1 2.5 0.60 1.50
• REKAP
PERENCANAAN DESAIN PENAMPANG
SALURAN
Saluran A (m )2
O (m) R (m) b (m) h (m) i
Primer 1 0,870 2,980 0,290 0,890 0,590 0,00041
Primer 2 0,794 2,412 0,329 0,630 0,630 0,00032
Primer 3 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Sekunder 1 0,562 2,029 0,277 0,530 0,530 0,00042
Sekunder 2 0,320 1,531 0,209 0,400 0,400 0,00036
Tersier 1 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 2 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 3 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 4 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 5 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 6 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
Tersier 7 0,180 1,149 0,157 0,300 0,300 0,00046
• PERENCANAAN DESAIN PINTU ROMIJN

Tabel Besaran Debit yang Dianjurkan


Lebar Meja Tinggi Energi Besar Debit
(m) (m) (m3/det)
0.50 0.33 0.00 - 0.03
0.50 0.50 0.03 - 0.04
0.75 0.50 0.04 - 0.05
1.00 0.50 0.07 - 0.08
1.25 0.50 0.08 - 0.16
1.50 0.50 0.16 - 0.45
• PERENCANAAN DESAIN
PINTU SORONG

Perencanaan Hidrolisnya, adalah :


Q = K * μ * a * b √ (2 * g * h1)

Dimana :
Q = debit aliran, m3/dt
K = koefisien aliran tenggelam
μ = koefisien debit
a = bukaan pintu sorong, m
g = percepatan gravitasi, m/dt2 (≈9,80 m/ dt2)
b = lebar pintu sorong
h1 = kedalaman air didepan pintu diatas ambang, m
• Koefisien Debit μ Masuk Permukaan Pintu Datar atau Lengkung
• Koefisien K untuk Debit Tenggelam
• Contoh Perhitungan
• Q = 0.172 m3/det, maka:
b = 0.5 m
hmaks = 0,5 m
- Jika menggunakan 1 pintu:
Masukkan nilai Q = 0,028 m3/det, maka:
karena h < hmaks, maka diambil 1 pintu saja

Q 1.71 b  h3/2
Q
h 32
1.71 b
0, 028
32
1.71 0.5
 0,102 m
• Contoh Perhitungan (Pintu Romijn)
Diket: Maka :
Q = 0,028 m3/dt Q=1,71 x b x h3/2
b = 0,5 m =1,71 x 0,5 x 0,11
h = 0,11 m = 0,031 m3/dt
0,031 m3/dt > 0,028 m3/dt OK!!!

Jadi :
b=0,5 m
h=0,11 m
• REKAP
PERENCANAAN DESAIN PINTU AIR
Saluran b (m) h (m) Qperlu (m) Qada (m)
Primer 2 0,5 0,47 0,274 0,275
Primer 3 0,5 0,15 0,048 0,049
Sekunder 1 0,5 0,35 0,17 0,17
Sekunder 2 0,5 0,22 0,084 0,088
Tersier 1 0,5 0,11 0,028 0,031
Tersier 2 0,5 0,104 0,029 0,031
Tersier 3 0,5 0,15 0,048 0,050
Tersier 4 0,5 0,09 0,023 0,023
Tersier 5 0,5 0,143 0,046 0,046
Tersier 6 0,5 0,1 0,027 0,027
Tersier 7 0,5 0,13 0,04 0,04
Simpulan
1. Pada pendesianan saluran ini terdapat 3
saluran primer, 2 saluran sekunder dan 7
saluran tersier.
2. Untuk pintu air penulis merencanan pintu
romijn untuk seluruh pintu air.
3. Jumlah seluruh petak sawah yang dialiri adalah
219,582 ha.
4. Debit keselurahan yang dibutuhkan untuk
menggairi 219,582 ha petak sawah adalah
242,12 lt/dt.
Saran
1. Dalam menentukan petak sawah yang
hendak dialiri pilih ketinggian permukaan yang
lebih rendah dibandingkan dengan ketinggian
permukaan saluran.
2. Dalam mendesain luasan petak sawah
usahakan mencari permukaan yang rata agar
menggurangi biaya urug-galian.
Thank You
For Attention and we hope
can increase our knowledge

You might also like