You are on page 1of 6

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN PELAYARAN DI INDONESIA, 2011


Mei, 2011 Meski menghadapi tantangan di tengah krisis ekonomi global, industri pelayaran dan galangan kapal mampu mengimplementasikan Instruksi Presiden No.5/2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Hal ini tercermin dari tumbuhnya perusahaan pelayaran & perkapalan nasional serta meningkatnya jumlah armada kapal secara signifikan. Hingga triwulan I/2010, jumlah kapal domestik 9.309 unit atau meningkat 139 unit dibanding 2009 yang hanya 9.170 unit. Per 31 Maret 2005 jumlah kapal sebanyak 6.041 unit meningkat menjadi 9.309 unit per Maret 2010. Atau dalam lima tahun terakhir, jumlah kapal nasional meningkat 54,1% atau bertambah 3.168 unit. Diproyeksikan, volume pengangkutan domestik akan mencapai 240 juta ton, senilai US$6,3 miliar atau sekitar Rp57 triliun per tahun. Jumlah tersebut tumbuh 30%-40% dibandingkan sebelum diberlakukannya UU yang melarang kapal berbendera asing beroperasi di Indonesia. Demikian pula jumlah perusahaan pelayaran meningkat dari 1.831 buah menjadi 1.980 buah. Roadmap asas cabotage yang mewajibkan pengangkutan komoditas dalam negeri oleh kapal Indonesia hingga 2011 memberi hasil yang memuaskan. Untuk itu, sejak awal 2006 Pemerintah memutuskan enam dari 13 komoditas domestik wajib diangkut kapal Indonesia dan dilakukan oleh perusahaan nasional. Enam jenis komoditas tersebut adalah kontainer, kayu dan hasil olahan primer, barang umum (general cargo), semen, pupuk dan beras yang sudah wajib menggunakan kapal bendera Indonesia sebagai bentuk implementasi asas cabotage. Melalui PP No. 22/2011 dan Permenhub No.48/2011, Kementerian Perhubungan mendesak pengguna dan operator kapal offshore mematuhi ketentuan wajib menggunakan armada berbendera Merah Putih untuk kapal yang tidak mengangkut penumpang dan barang antarpelabuhan paling lambat 2015. Dengan demikian, diharapkan pada 2015 tidak ada lagi kapal asing beroperasi sehingga cabotage diterapkan tanpa dispensasi. Selama periode itu, Kemenhub tidak akan mempersulit pengurusan dokumen pemberitahuan penggunaan kapal asing (PPKA) atas kapal-kapal yang belum tersedia di Indonesia setelah masa transisi pelaksanaan UU Pelayaran yang baru saja berakhir pada tanggal 7 Mei 2011. Permenhub No.48/2011 yang mulai berlaku pada tanggal 18 April 2011 itu mengatur secara ketat penggunaan kapal asing untuk kegiatan pengeboran dan lepas pantai (offshore), baik mengenai jangka waktu penggunaan kapal, proses perizinan serta mekanisme pengoperasiannya. 1

Batas waktu yang ditetapkan bervariasi. Untuk kegiatan survei minyak dan gas bumi dengan penggunaan kapal survei seismik, survei geofisika dan survei geoteknis diberi batas waktu sampai Desember 2014. Sementara kegiatan konstruksi lepas pantai ditetapkan berdasarkan jenis kapal, yaitu untuk kapal derek/crane, pipe/cable/subsea umbilical riser flexible (SURF) laying barge/vessel diberi jangka waktu sampai Desember 2013. Adapun jenis kapal diving support vessel (DSV) diberi jangka waktu sampai akhir Desember 2012. Kegiatan pengeboran diberi jangka waktu sampai dengan akhir Desember 2015. Kegiatan penunjang operasi lepas pantai diberi jangka waktu sampai dengan akhir Desember 2012. Kegiatan pengerukan serta salvage dan pekerjaan bawah air diberi jangka waktu sampai akhir Desember 2013. Buku ini merangkum kebijakan pemerintah yang terkait dengan kegiatan usaha pelayaran dan perkapalan nasional seperti infrastruktur pelabuhan, dermaga, navigasi, pengelolaan limbah pelabuhan, serta berbagai kebijakan lainnya. Sehingga buku ini sangat berguna bagi para pemain dan pengambil keputusan dari kalangan terkait seperti perbankan, supplier, investor, serta kalangan bisnis lainnya. Daftar peraturan setebal 800 halaman ini kami tawarkan dengan harga Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah) per-copy (dua jilid) dalam edisi bahasa Indonesia. Untuk pemesanan dan informasi lebih lanjut dapat menghubungi PT Media Data Riset melalui telepon (021) 8096071, 8093140, fax (021) 8096071, atau website www.mediadata.co.id dengan mengisi lampiran formulir pemesanan. Pemesanan untuk luar negeri atau luar Jakarta akan ditambah biaya kirim. Demikian penawaran ini kami sampaikan dan atas kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, Mei 2011 PT Media Data Riset

Drh. H. Daddy Kusdriana, M.Si Direktur Utama

DAFTAR ISI

DAFTAR PERATURAN PELAYARAN DI INDONESIA, 2011


Mei, 2011 1. PENDAHULUAN 2. OVERVIEW INDUSTRI PELAYARAN 2.1. Industri Pelayaran 2.1.1. Prospek Cerah meski Persaingan Ketat 2.1.2. Pelayaran RI siap angkut batubara 6,56 juta ton 2.1.3. Pelayaran Nasional Garap KapalKapal Besar 2.1.4. Perusahaan Joint Venture Hanya Boleh Di Rute 2.1.5. Temas Line jual 5 Kapal 2.1.6. Kapal agar diuji fisik 2.2. Jasa Bongkar Muat 2.2.1. Bongkar Muat Di Pelabuhan Perlu Peraturan Sendiri 2.2.2. Pengusaha pelayaran gugat SKB 3 Dirjen 2.2.3. Biaya pindah lokasi peti kemas diusulkan seragam 2.2.4. BBM bersubsdi kapal niaga jangan dikurangi 2.2.5. Ongkos angkut kontainer akan naik 2.3. Angkutan Penyeberangan 2.3.1. Tarif Baru Tunggu Persetujuan Menteri Perhubungan 2.3.2. Lima perusahaan siap tambah kapal 2.3.3. Jadwal docking 3 kapal MerakBakauheni diatur 2.4. Kepelabuhan 2.4.1. Tata Kembali Tanjung Priok 2.4.2. Aturan surat keterangan asal barang agar direvisi 2.5. Kenavigasian 2.5.1. Sertifikasi alat telekomunikasi kapal tetap berlaku 2.6. Galangan Kapal 2.6.1. Galangan baru DPS dibangun 2.6.2. Dukung Kebijakan DTO 2.6.3. Industri galangan sulit capai target 2.6.4. Bisa raup US$1,11 miliar 2.7. Pengelolaan Limbah 2.7.1. Baru 3 pelabuhan olah limbah 2.7.2. Perlu Reward And Pinalty Dalam Penanganan Pencemaran Laut 3. DAFTAR PERATURAN PELAYARAN 3.1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran 3.2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan Di Perairan 3.3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2011 Tentang Angkutan Multimoda 3.4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Kenavigasian 3.5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan Di Perairan 3.6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2010 Tentang Perlindungan Lingkungan Maritim 3.7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawasan Atas Pemasukan Dan Pengeluaran Barang Ke Dan Dari Serta Berada Di Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas 3.8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan 3.9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2002 Tentang Perkapalan 3.10. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010 3.11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2005 Tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional 3.12. Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 02/PER/M.KOMINFO/03/2011 Tentang Sertifikasi Radio Elektronika Dan Operator Radio

3.13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.1 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.71 Tahun 2010 Tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Provinsi 3.14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.40 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Umum Bidang Angkutan Laut Untuk Penumpang Kelas Ekonomi Tahun Anggaran 2011 3.15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.1 Tahun 2010 Tentang Tata Cara Penerbitan Surat Persetujuan Berlayar (Port Clearance) 3.16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.2 Tahun 2010 Perubahan Atas Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.17 Tahun 2000 Tentang Pedoman Penanganan Bahan/Barang Berbahaya Dalam Kegiatan Pelayaran Di Indonesia 3.17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.22 Tahun 2010 Tentang Pengangkutan Barang/Muatan Antar Pelabuhan Laut Di Dalam Negeri 3.18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.33 Tahun 2010 Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.2 Tahun 2009 Tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Propinsi 3.19. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.47 Tahun 2010 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.2 Tahun 2009 Tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Propinsi 3.20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.68 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.45 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 3.21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.73 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.22 Tahun 2010 Tentang Pengangkutan Barang/Muatan Antar Pelabuhan Laut Di Dalam Negeri

3.22. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.83 Tahun 2010 Panduan Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi 3.23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 102/PMK.04/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.04/2007 Tentang Pengeluaran Barang Impor Atau Barang Ekspor Dari Kawasan Pabean Untuk Diangkut Terus Atau Diangkut Lanjut Dan Pengeluaran Barang Impor Dari Kawasan Pabean Untuk Diangkut Ke Tempat Penimbunan Sementara Di Kawasan Pabean Lainnya 3.24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 146/PMK.04/2010 Tentang Tata Cara Pemasukan Dan Pengeluaran Barang Kena Cukai Ke Dan Dari Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas 3.25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 157/PMK.02/2010 Tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Dana Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Umum Bidang Angkutan Laut Untuk Penumpang Kelas Ekonomi 3.26. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 18/M-IND/PER/2/2010 Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Pertimbangan Teknis/Rekomendasi Bidang Perindustrian Kepada Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas Batam, Bintan Dan Karimun 3.27. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.2 Tahun 2009 Tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Propinsi 3.28. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.8 Tahun 2009 Tentang Tarif Batas Atas Angkutan Penumpang Laut Dalam Negeri Kelas Ekonomi 3.29. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.38 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif Jasa Pelabuhan Pada Pelabuhan Penyeberangan Lintas Dalam Negeri 3.30. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.44 Tahun 2009 Tentang Penetapan Lintas Penyeberangan Dumai (Indonesia) - Malaka (Malaysia)

3.31. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.45 Tahun 2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut 3.32. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.65 Tahun 2009 Tentang Standar Kapal Non Konvensi (Non Convention Vessel Standard) Berbendera Indonesia 3.33. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2009 Tentang Pengelolaan Limbah Di Pelabuhan 3.34. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 241/PMK.04/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 46/PMK.04/2009 Tentang Pemberitahuan Pabean Dalam Rangka Pemasukan Dan Pengeluaran Barang Ke Dan Dari Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas 3.35. Peraturan Bersama Menteri Perhubungan Dan Menteri Perdagangan Nomor KM.16 Tahun 2007 Nomor 21/M-DAG/PER/5/2007 Tentang Pembentukan Forum Informasi Muatan Dan Ruang Kapal 3.36. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM.26 Tahun 2006 Tentang Penyederhanaan Sistem Dan Prosedur Pengadaan Kapal Dan Penggunaan Penggantian Bendera Kapal 3.37. Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2006 Tentang Penyediaan Bahan Bakar Minyak Dalam Rangka Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional

3.38. Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor P-28/BC/2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Bea Dan Cukai Nomor P21/BC/2009 Tentang Pemberitahuan Pabean Pengangkutan Barang 3.39. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor: UK.11/17/13/DJPL-10 Tentang Pedoman Pencetakan Pengisian Dan Pelaporan Blanko Surat Persetujuan Berlayar 3.40. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 48 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberian Izin Penggunaan Kapal Asing Untuk Kegiatan Lain Yang Tidak Termasuk Kegiatan Mengangkut Penumpang Dan/Atau Barang Dalam Kegiatan Angkutan Laut Dalam Negeri 3.41. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 71 Tahun 2010 Tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Lintas Antar Provinsi 3.42. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 25 Tahun 2011 Tentang Sarana Bantu Navigasi-Pelayaran 3.43. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 26 Tahun 2011 Tentang Telekomunikasi-Pelayaran 3.44. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 51 Tahun 2011 Tentang Terminal Khusus Dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri 3.45. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 52 Tahun 2011 Tentang Pengerukan Dan Reklamasi 3.46. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 53 Tahun 2011 Tentang Pemanduan

FORMULIR PEMESANAN
PT MEDIA DATA RISET Jl. SMA XIV No. 12 A, CawangUKI, Jakarta 13630 Phone : (021) 809 6071, 809 3140 Fax : (021) 809 3140, 809 6071 E-mail : sales@mediadata.co.id

WS

PENAWARAN

DAFTAR PERATURAN PELAYARAN DI INDONESIA, 2011


Mei, 2011
Edisi Bahasa Indonesia
Nama (Mr/Mrs/Ms) Position Nama Perusahaan NPWP No. Alamat

Telepon Tanda Tangan Tanggal

Fax :

Harga : Rp 4.500.000 (empat juta lima ratus ribu rupiah) Catatan : Harga belum termasuk pajak (10% PPn) Di luar Jakarta dan luar negeri; ditambah biaya pengiriman (Jasa Kurir)
Pembayaran ( ) : Cash Cheque

Transfer to - PT MEDIA DATA RISET AC. NO. 070 000 534 0497 BANK MANDIRI CAB. DEWI SARTIKA JAKARTA

You might also like