Professional Documents
Culture Documents
I. TUJUAN
1. Menjelaskan tentang distribusi binomial, poisson, dan eksponensial
2. Memperkenalkan beberapa distribusi peluang diskrit dan kontinu
3. menghitung nilai peluang untuk peubah acak yang berdistribusi binomial,
poisson, dan eksponensial
II. PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari, manusian dihadapkan pada bermacam-
macam permasalahan yang harus dapat dicari penyelesaiannya. Untuk itu
diperlukan banyak informasi sehingga dari semua kemungkinan yang akan
terjadi dapat diambil keputusan yang objektif.
Informasi yang diperoleh harus merupakan informasi yang andal
dan dapat dipercaya. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi adalah
melalui suatu eksperimen atau percobaan, dalam statistik disebut
eksperimen (percobaan) acak.
Syarat suatu eksperimen dikatakan acak, apabila :
a. Hasil percobaan yang akan terjadi tidak dapat diperkirakan
sebelumnya
b. Semua hasil yang mungkin dari suatu eksperimen dapat dirumuskan
dalam suatu himpunan (ruang sampel)
c. Dalam kondisi yang sama, eksperimen tersebut dapat dilakukan
berulang-ulang
Percobaan statistik merupakan suatu istilah yang memberikan
proses yang menghasilkan pengamatan yang berkemungkinan.
Kemungkinan terjadinya suatu kejadian sebagai hasil percobaan statistika
yang dinilai dengan menggunakan sekumpulan bilangan real dari 0 sampai
1 disebut peluang
Seringkali amat penting mengaitkan suatu bilangan real pada setiap
unsur dalam ruang sampel. Pengaitan ini yang dinamakan peubah acak
Suatu peubah acak disebut peubah acak diskrit bila semua nilai
yang mungkin dari peubah tersebut terhitung dan terbatas, misalkan
banyaknya barang yang cacat, banyaknya bayi yang lahir dalam keadaan
hidup,dll.
Distribusi peluang peubah acak diskrit adalah semua himpunan
pasangan terurut {x,f(x)}yang hasil x memenuhi beberapa kemungkinan
seperti berikut :
1. f ( x) ≥ 0
2. ∑f ( x) =1
3. P( X = x) = f ( x )
Distribusi kumulatif F(x) suatu peubah acak diskrit x dengan fungsi
padat peluang f(x) dinyatakan oleh :
F ( x) = P ( X ≤ x) = ∑ f (t ) untuk − ∝ <x < ∝
t ≤x
2. ∫ f ( x)dx
−∞
=1
b
3. P ( a < X < b) = ∫ f ( x) dx
a
σ
2
binomial ini berturut-turut adalah µ = np dan = np(1 − p)
Langkah – langkah menghitung peluang peubah acak yang berdistribusi
binomial melalui Excel
1. Pilih menu Insert, kemudian pilih Function atau lansung klik tombol function
(lambang f x
)
2. Pada function category pilih Statistical dan pada function name pilih
Binomdist, kemudian OK, maka akan keluar kotak dialog
3. Pada number_s, masukkan nilai titik yang akan dihitung peluangnya
4. Pada trials, ketikkan banyaknya percobaan yang ada / dilakukan (n)
5. Pada Probability_s, ketikkan besarnya peluang “sukses” atau “gagal”(p)
6. Pada Cummulative, ketikkan :
- True jika ingin menghitung distribusi kumulatif{ P( X≤ x)}
- False jika ingin menghitung distribusi peluang { P( X = x )}
7. Klik OK
Contoh soal :
1. 10% dari semacam benda tergolong kedalam kategori A. Sebuah sampel
berukuran 30 telah diambil secara acak. Berapa peluang sampel itu akan berisikan
benda kategori A :
a. 2 buah
b. Paling sedikit 2 buah
c. Paling banyak 2 buah
Jawab:
Misalkan X = banyaknya benda yang tergolong kategori A
n = banyaknya percobaan
p = peluang = 10%= 0,01
a. – Masukkan angka 2 pada number_s
- Masukkan angka 30 pada Trials
- Masukkan angka 0,01 pada probability_s
- ketikkan false pada cummulative
- Klik OK maka akan muncul hasilnya yaitu 0,03283
b. P( X ≥ 2 ) = 1- P( X < 2)
= 1- P( X ≤ 1)
- Masukkan angka 1 pada number_s
- Masukkan angka 30 pada Trials
- Masukkan angka 0,01 pada probability_s
- Ketikkan true pada cummulative
- Klik OK, maka akan muncul hasilnya yaitu 0,96385
- Kemudian hitung 1-0,96385 = 0,036148
C P( X ≤ 2 )
- Sama seperti langkah a, hanya pada cumulative, ketik true.
- Klik OK maka akan muncul hasilnya yaitu 0,99668
peluangnya P ( X = x ) = e λ
−λ x
, x = 0,1,2,…
x!
Dengan,
µ =σ = λ
2
◦
◦ P ( X = x ) merupakan peluang x terjadi pada suatu selang tertentu
2. P( X = a) = 0
Langkah-langkah menghitung peluang peubah acak yang berdistribusi Poisson
melalui Excel
1. Pilih menu Insert, kemudian function atau klik tombol Function (lambang
f x
)
2. Pada Functin category pilih statistical dan pada function name pilih
EXPONDIST, kemudian OK maka akan keluar kotak dialog
3. Pada X, masukkan nilai titik (x)yang akan dihitung peluangnya
4. Pada Lambda, ketikkan nilai parameternya (0)
5. Pada Cumulative, ketikkan TRUE untuk menghitung distribusi kumulatif { P( X
≤ x )}
6. Klik OK
MODUL II
SARI NUMERIK
I. TUJUAN
1. Dapat menghitung sari numerik sebagai informasi tahap awal dalam
memahami data
2. Dapat melihat bentuk dari distribusi data
II. PENDAHULUAN
Untuk memahami data secara umum ada dua cara pendekatan yaitu :
eksplorasi dan konfirmasi. Eksplorasi adalah suatu pendekatan untuk menemukan
suatu informasi dari data. Cara ini dapat menghasilkan suatu dugaan atau
hipotesis yang terkadang dipakai sebagai langkah awal kegiatan ilmiah.
Sedangkan konfirmasi ditujukan untuk pengujian suatu dugaan atau hipotesis
yang diperoleh dari eksplorasi sebelumnya
Pada modul ini, pendekatan yang akan dibahas adalah tahap eksplorasi,
yang mana pada tahap ini, informasi dari data dapat diperoleh dengan
menghitung sari numerik (informasi berbentuk angka) dan melihat bentuk
distribusi data (informasi berbentuk penyajian data dalam grafik)
Catatan : populasi adalah kumpulan dari keseluruhan pengamatan yang
menjadi perhatian. Ruang sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Sampel
adalah himpunan dari ruang sampel.
III.MATERI
Sari numerik yang akan dibahas pada kali ini meliputi :
. Ukuran Parameter Lokasi
- Rata-rata (mean)
Lambang untuk rata-rata sampel adalah x dan rumusnya adalah
1 n
x = ∑ xi
n i =1
- Median
Median adalah nilai tengah dari data. Nilai dari median sama
dengan nilai dari kuartil tengah (50% percentiles).Untuk
mendapatkan median secara manual anda harus mengurutkan data
terlebih dahulu (sorting).
- Modus (Mode)
Modus / mode adalah nilai data yang sering muncul.
. Ukuran Parameter Dispersi
- Variansi (Variance)
Variansi adalah salah satu statistik yang digunakan untuk
mengukur sebaran data, notasinya ( S2 ).Variansi (S2) dapat ditulis
dalam bentuk rumus berikut :
2
n n
n∑ x i − ( ∑ x i)
2
n
1 2
i −1
s n − 1 ∑i=1 ( xi − x)
2 i =1
= − =
n.(n − 1)
- Simpangan Baku (Std Deviation)
Simpangan baku adalah akar positif dari variansi
- Rentangan (Range)
Range adalah selisih dari nilai max dan min
- Simpangan Quartil
SQ = kuartil atas – kuartil bawah ; dengan
Quartil bawah adalah data yang terletak pada urutan ke (n/4),
kuartil tengah adalah median, Quartil atas adalah data yang terletak
pada urutan ke (3/4 n); dengan n : banyaknya data.
. Ukuran Kesetangkupan dan Kelancipan
- Kemiringan (Skewness)
Adalah derajat kesetangkupan (derajat simetris) dari suatu
distribusi. Kemiringan suatu distribusi didefinisikan sebagai :
E{( X − µ ) }
3
γ =
σ
3
K ( x) =
σ
4
Mean 44.2
Standard Error 2.112397269
Median 44.5
Mode 44
Standard Deviation 6.679986693
Sample Variance 44.62222222
Kurtosis 2.498428136
Skewness -1.159771915
Range 24
Minimum 29
Maximum 53
Sum 442
Count 10
Contoh 1 : diketahui data 29, 40, 42, 44,44,45,45,49,51,53.
. Operasi SPSS
Langkah-langkah untuk mengeluarkan statistik deskriptif dari data :
1. Pilih menu analyze - Descriptive Statistics – Frequencies –
Statistics - Klik menu Statistics yang akan dihitung - OK
IV. BENTUK DISTRIBUSI DATA (PENYAJIAN DATA)
1. Penyajian data
Di dalam statistik deskriptif, hal yang paling berpengaruh dalam
penginterpretasian data adalah penyajian data dalam bentuk chart atau
plot, sehingga dapat diketahui informasi yang terkandung dalam data
dengan melihat chart atau plot tersebut.
Beberapa cara menggambarkan data dalam bentuk chart atau plot :
a. Dotplot :
Cara menggambarkan data dalam bentuk titik dengan memperhatikan
frekuensi dari data yang bersangkutan, titik ditumpuk diatas nilai data
yang digambarkan
b. Histogram :
Histogram juga memperhatikan frekuensi data dalam menggambarkan
data tersebut, data yang ditampilkan dimasukkan dalam beberapa
selang tertentu, dan tinggi dari batang untuk setiap selang menyatakan
frekuensi selang tersebut.
c. Batang-Daun (Steam-leaf):
Digunakan oleh statistikawan pada masa dimana komputer belum ada,
untuk membuat plot dari data dengan cepat, biasanya nilai data
dipisahkan antara puluhan-satuan atau ratusan-puluhan atau lainnya,
satuan yang lebih besar dipakai sebagai batang dan satuan yang lebih
kecil digunakan sebagai daun. Untuk satu batang yang sama, daunnya
dituliskan disebelahnya berurutan ke sebelah kanan. Batang ditulis
secara vertikal, sedang daun secara horizontal.
d. Boxplot :
Adalah plot yang menggambarkan beberapa nilai statistik deskriptif
yang penting dari data, dengan menggunakan kotak dan garis, adapun
yang digambarkan dalam boxplot adalah kuartil pertama, median,
kuartil ketiga, dan jangkauan antar kuartil, nilai maksimum dan
minimum, serta pencilan.
2. Operasi Excel
a. Dotplot
Langkah-langkah untuk membuat dotplot :
1. Masukkan data yang ingin di plot dalam satu kolom, lalu
urutkan
2. Tuliskan pada kolom disebelahnya urutan frekuensi dari data
yang sama
3. Pilih insert – chart lalu pilih Scatter plot, langsung klik next
dan pilih series. Masukkan kolom yang berisi data ke x values,
kolom yang berisi urutan frekuensi ke dalam y values. Klik OK
Contoh 2 : Dari data pada contoh 1 diatas, carilah dotplotnya
c. Boxplot
Langkah-langkah untuk membuat Boxplot :
4 Klik Graph – interactive – Dot insert - chart, pada chart type, pilih column
5 Pada chart sub-type, pilih diagram yang sesuai
6. Masukkan kolom yang berisi data ke data range, kemudian finish
7. Klik OK
2 .0
Dot/Lines s how counts
1 .5
Count
1 .0
0 .5
0 .0
20 40 60 80
data
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa nilai data 29, 12, 89, 32,
dan 11 memilki frekuensi 1, sedangkan nilai data 32, 43, 22, 12, 9
memilki nilai frekuensi 2.
Diagram Garis
Langkah – langkah untuk membuat diagram garis :
1. Langkah 1&2 seperti pada dotplot
2. Pilih menu Graph – Line / interactive line – Line chart – Pilih
satu dari simple atau multiple – values of individual cases –
define – masukkan variabel yang bersesuian pada sumbu
horizontal dan line represent untuk sumbu vertikal – klik titel
untuk memberi judul diagram
3. Klik OK
Contoh 6
diketahui ;
Nilai data : 11,13,14,19,21,22,25,28.
Carilah diagram garisnya ?
Dari
30
20
10
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
FRE
dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh data diatas
berfrekuensi 1.
b. Diagram Batang
Langkah-langkah untuk membuat diagram batang :
1. Langkah 1&2 seperti dotplot
2. Pilih menu graph – Bar / interactive – Bar ) – Pilih salah satu
dari simple, clustered atau stacked – values of individual cases
– define – masukkan variabel yang bersesuaian pada sumbu
horizontal dan line represent untuk sumbu vertikal – klik titel
untuk memberi judul diagram
3. Klik OK.
Contoh 7
diketahui ;
Nilai data : 11,13,14,19,21,22,25,28.
Carilah diagram batangnya ?
30
20
10
0
1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
FRE
dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh data diatas
berfrekuensi 1.
MODUL PRAKTIKUM
STATISTIKA DESKRIPTIF
OLEH :