You are on page 1of 3

KOTA DAN DESA DALAM PERBANDINGAN DEFINISI YANG SULIT.

A. Farid Nazaruddin ST/ nim. 0920605002/ PPSUB

Kita hidup dalam masa dimana kota berada dalam posisi negatif. Pandangan
masyarakat tentang kota yang penuh dengan kejahatan, manusia egois, polusi, hiruk
pikuk, masyarakat miskin, kotor, rasisme, egoisme, penipuan, macet, dan lain
sebagainya. Meskipun banyak pula yang menyukai kemajuan teknologinya, gaya,
kesempatan bekerja, modernisasi, tetapi hal-hal menyenangkan ini masih kurang
kuat dalam merubah paradigma masyarakat bahwa kota adalah “tempat yang bagus
untuk dikunjungi tetapi tidak untuk ditinggali”.

Sangat sulit untuk mendefinisikan kota dan desa. Sehingga Gist dan Halbert
menulis “meski terdapat perbedaan mendasar tentang kota dan desa, tetapi
perbedaan itu lebih kepada konsep teoritikal ketimbang devinisi berdasarkan fakta
kehidupan komunitasnya.
1. tidak ada definisi universal tentang desa dan kota. seseorang tidak dapat
mengatakan dimana awal dan akhir dari suatu desa atau kota. jika sebuah
gedung apartemen dibangun 200 kliometer dari jakarta berposisi di kawasan
alami hal itu tidak dapat dikatakan sebagai kota. jika atmosfir dari pedesaan
diciptakan di tengah-tengah kota, kota tidak akan menjadi sebuah desa.
Batasan dari desa dan kota pun berbeda di setiap negara. Sebelum suatu
tempat dikatakan sebagai kota ia harus berpopulasi 2000 di Prancis, 2500 di
Amerika, dan 5000 di India dan bahkan 30000 di Jepang. Bahkan pada
beberapa negara definisi kota tidak berdasarkan jumlah populasi.
2. ada perbedaan derajad dari desa dan kota. sebenarnya perbedaan desa dan
kota hanya dari satu hal saja dan satu hal ini kadang pula membuat bingung.
Setiap desa mempunyai beberapa eleman kota dan begitu pula sebaliknya.
Maclver dan Page mengatakan bahwa diantara keduanya tidak ada
perbedaan yang jelas dan tidak dapat pula dikatakan dimana kota berakhir
dan desa berawal.
3. alam lingkungan antara desa dan kota berbeda, tetapi ada beberapa kota
juga mempunyai alam lingkungan yang berbeda pula. Kalau desa adalah
alami, ada beberapa kota juga alami. Lalu bagaimana membandingkan kota
dan desa?
4. keduanya, kota dan desa selalu dalam masa berubah. Kesulitan utama dalam
membandingkan desa dan kota bahwa dalam kenyataannya keda hal itu
dalam masa perubahan. Satu dan yang lain saling mempengaruhi.
Industrialisasi merubah desa, dan akan terus merubahnya. Terus sampai
berapa lama atau sampai batasan apa desa yang berkembang itu dapat
dikatakan kota?

Perbedaan Antara Kehidupan (Sosial) Kota Dan Desa


Meskipun terdapat kesulitan definisi tersebut, para sosiolog telah mencoba
memperlihatkan perbedaan mendasar antara kehidupan sosial desa dan kota.
beberapa diantaranya adalah:
1. perbedaan dalam organisasi sosial. Kemungkinan perbedaan ini adalah
perbedaan yang terbesar. Perbedaan ini diperlihatkan pada:
a. keluarga. Di desa ikatan keluarga relatif lebih kuat daripada ikatan
keluarga di kota dimana kepentingan individual lebih ditekankan
ketimbang kepentingan keluarga. Di desa, ikatan antar keluarga pun
lebih besar dan lebih erat daripada di kota. di desa, keakraban dan
kontrol keluarga lebih tinggi daripada di kota. di kota fungsi keluarga
semakin lama semakin menurun daripada di desa.
b. Perkawinan. Di kota ikatan perkawinan karena “cinta” lebih tinggi
daripada di desa. Di kota terdapat angka perceraian yang lebih tinggi.
Di kota terdapat kebebasan yang lebih untuk mempilih pasangan.
c. Keadaan wanita. secara umum keadaan wanita di desa dianggap
lebih rendah daripada laki-laki.
d. Daerah sekitar. Di desa keadaan lingkungan (tetangga) memberi
pengaruh yang besar daripada di kota. di kota kadang orang tidak
mengenal tetangganya.
e. Rasa ke”kami”an. Rasa kebersamaan di desa terasa lebih tinggi
daripada di kota. pengaruh komunitas pada individual di desa lebih
tinggi daripada di kota.
f. Perbedaan kelas. Perbedaan kelas di kota lebih ditekankan daripada
di desa. Dengan demikian terjadi lebih banyak konflik di kota.
perbedaan kelas ini lebih khusus pada perbedaan kelas karena
ekonomi.
2. perbedaan pada batasan sosial. Kontrol sosial di desa dan di kota yang
berbeda antara kota dan desa ditulis oleh Biesanz dan Biesanz mengajukan
bahwa di desa etika bersama dan adat istiadat mengkontrol perilaku,
sedangkan komunitas di kota tidak melakukan kontrol yang sejauh itu.
3. perbedaan dalam hubungan sosial.
a. Hubungan sosial di desa lebih erat dan personal daripada di kota. Gist
dan Halbert mengatakan bahwa kota menganjurkan hubungan
impersonal daripada hubungan personal.
b. Di desa hubungan antar individu biasanya pula berhubungan dengan
kelompoknya, keluarganya dan hubungan dekatnya yang lain. Di kota
hubungan ini lebih cenderung berhenti pada kelompok sekundernya
saja.
4. perbedaan dalam interaksi sosial.
a. Kegiatasn interaksi sosial di desa dalam jumlah lebih sedikit daripada
di kota. meskipun demikian interaksi di desa terjadi lebih personal
daripada di kota.
b. Di kota terdapat perbedaan divisi pekerja dan spesialisasi lain,
sehingga kerjasama antar divisi itu lebih besar daripada di desa.
Sedangkan di desa setiap individu tidak secara khusus masuk dalam
suatu spesialisasi tertentu.
c. Dunia kompetisi di kota lebih sengit daripada di desa.
d. Konflik yang terjadi di desa biasanya terjadi secara langsung
sedangkan di kota terjadi tidak secara langsung.
e. Jika dibandingkan dengan desa, terdapat unsur toleransi yang lebih
tinggi di kota daripada di desa.
f. Proses asimilasi (penerimaan budaya) di desa terjadi secara lebih
lamban daripada di kota. di kota orang dengan berbagai budaya hidup
berdampingan dan proses asimilasi terjadi lebih cepat.
5. perbedaan dalam sudutpandang sosial.
a. Menurut Newmeyer, “budaya di desa lebih cenderung konservatif”.
b. Di kota, lebih banyak manusia tertarik dan bekerja di bidang politik
daripada di desa.
c. Di desa, pengaruh lebih terikat dalam agama dan budaya daripada di
kota. agama masyarakat desa lebih karena keyakinan, sedangkan
agama masyarakat kota lebih kepada alasan.
d. Masyarakat desa lebih fatalistis karena kehidupan desa lebih
dipengaruhi kekuatan alam. Sedangkan masyarakat kota didasarkan
akan pengetahuan ilmiah dan teknik dalam mengatasi kekuatan alam.
e. Bogardus mengatakan “orang desa itu jujur, terbuka dan murni,
mereka mencemooh kebihingan-kebohongan orang-orang kota dan
kehidupannya”
6. perbedaan dalam mobilitas dan stabilitas sosial. Mobilitas sosial kota
terjadi lebih cepat dan aktif daripada di desa. Sedangkan stabilitas sosial di
desa lebih tinggi daripada di kota.
7. perbedaan dalam kehidupan ekonomi.
a. Di desa pekerjaan utama adalah bertani dan berternak sedangkan di
kota penghasilan utama adalah industri.
b. Standar hidup masyarakat desa lebih rendah daripada standar hidup
masyarakat kota. selain menghasilkan lebih banyak uang, masyarakat
kota lebih konsumtif daripada masyarakat desa. Ross mengatakan
“kehidupan didesa, menganjurkan menghematlah! Kehidupan kota
menganjurkan membelilah!”
8. perbedaan dalam kehidupn budaya.
a. budaya lebih statis di desa daripada di kota.
b. di desa basis budaya lebih kepada kemurnian dan keturunan, di kota
lebih kepada basis yang kedua.
c. Tradisi ditempatkan dalam posisi penting dalam kehidupan desa,
sedangkan kota tidak terlalu terikat kepadanya.

Daftar pustaka:
Sharma, Rajendra Kumar. Rural Sociology. Atlantic Publisher. India. 2004
Sharma, Rajendra Kumar. Fundamental Of Sociology. Atlantic Publisher. India.
2007

You might also like