Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Oleh
Happy Damayanti
3101403015
JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Hari :
Tanggal :
Penguji Skripsi
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Drs.Sunardi,M M
NIP. 130367998
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
Semarang, 2007
Happy Damayanti
NIM. 3101403015
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
PERSEMBAHAN
5) Ikhwahfillah
v
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
Ajaran 2006/2007
petunjuk dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis
6. Arif Purnomo,SS. S.Pd. M.Pd dosen penguji yang telah memberikan saran dan
vi
7. Isman, S.Pd, kepala sekolah SD Negeri Sekaran I atas kesempatan yang telah
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
Sebagai akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi
Penulis
vii
ABSTRAKSI
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... ii
PERNYATAAN ......................................................................................... iv
SARI............................................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
C. Penegasan Istilah................................................................... 9
F. Sistematika Skripsi................................................................ 11
A. Arti Belajar............................................................................ 13
ix
B. Arti Mengajar ........................................................................ 14
D. Sikap Nasionalisme............................................................... 27
F. Hipotesis................................................................................ 34
A. Desain Penelitian.................................................................. 35
G. Uji Normalitas....................................................................... 46
H. Uji- t ...................................................................................... 46
3. Hasil Uji-t.................................................................... 56
B. Pembahasan .......................................................................... 57
x
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................... 61
B. Saran...................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Negara .................................................................................................. 53
menyerah .............................................................................................. 55
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
nasionalisme ......................................................................................... 77
nasionalisme.......................................................................................... 78
masalah.................................................................................................. 83
xiii
13.Tabel of Critical t- test ........................................................................... 89
xiv
DAFTAR GAMBAR
Hal
pelajaran ................................................................................................ 96
kelompok............................................................................................... 96
xv
BAB I
PENDAHULUAN
pendidikan yang didalamnya terdapat guru sebagai pengajar dan siswa yang
merupakan suatu proses yang mengandung serangkian perbuatan guru dan siswa
atas dasar hubungan timbak balik yang berlangsung melalui hubungan edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Sukewi (1993 : 19) bahwa
Proses belajar mengajar terdapat komponen yang saling terkait meliputi tujuan
pengajaran, guru, siswa, bahan pelajaran, metode pengajaran, alat media edukasi.
dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain guru, siswa, materi pelajaran, tujuan
pelajaran, fasilitas, tujuan pengajaran, dan juga sarana dan prasarana. Metode
arah tujuan yang akan dicapai dari pokok bahasan materi yang disampaikan.
1
2
prasyarat penting sebelum menentukan dan memilih metode yang tepat, sebab
penggunaan metode yang tidak sesuai menjadi kendala dalam mencapai tujuan
pengajaran yang telah dirumuskan. Dengan kata lain apabila seoarang guru akan
memilih metode yang wajar dan tepat, ia harus berpedoman pada tujuan
bahwa sejarah itu kurang menarik dan membosankan. Guru sejarah sering
membeberkan fakta-fakta sejarah yang kering, urutan tahun dan peristiwa belaka.
Pelajaran sejarah dirasakan murid hanya mengulangi hal-hal yang sama dari
kurang menarik. Apa yang terjadi di kelas, biasanya guru mulai dengan bercerita,
Dengan demikian kita memperbaiki citra buram dalam dalam pendidikan sejarah,
:2002).
3
dapat dipilih dari sekian banyak metode mengajar yang telah tersedia. Para
untuk setiap pokok bahasan, bahkan untuk setiap tujuan tujuan khusus yang telah
dirumuskan, misalnya untuk setiap topik dapat digunakan berbagai macam model
pengajaran sejarah. Model yang dapat dipilih dan ditetapkan antara lain
untuk menambah pemahaman data visual, dapat juga narasi seperti cerita, anekdot
atau membaca bagian dari drama sejarah. Model lain dengan memberikan
interaksi yang baik antara guru dan peserta didik sehingga setiap pembelajaran
dan setiap urian sejarah yang dapat disajikan dapat memberikan motivasi belajar.
lebih inkuiri, memandirikan siswa dan meningkatkan rasa percaya diri sendiri.
sebagai sesuatu yang harus dipelajari siswa untuk melatih dan ketrampilan berfikir
4
kritis dan memecahkan masalah, serta mendapatkan pengetahuan dan konsep yang
penting.
2004 yang dimulai dari SD dan MI sampai SMP dan MTS. Untuk SD dan M I
seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial
dan M I , 2004 : 4 )
kemerdekaan
3. Wawasan Nusantara, penduduk dan pemerintah serta kerja keras para tokoh
kemerdekaan.
5
timbul sebagai kekuatan penggerak di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad
ke-18. Selanjutnya paham itu tumbuh dan berkembang pula keseluruh Eropa pada
abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Pada awal abad ke-20 ini nasionalisme
pada awal abad ke-20 seperti Budi Utomo (1908), Pasundan (1914), Sarekat
Sumatra (1918), Jong Java (1918), Sarekat Islam (1911) dan lain sebagainya.
semangat solidaritas sebagai satu komunitas yang semestinya bangkit dan hidup
sebagai bangsa yang merdeka. Semangat tersebut oleh para pejuang kemerdekaan
6
dihidupi tidak hanya pada batas waktu tertentu, tetapi terus menerus hingga kini
Indonesia yang terdiri dari para dokter, guru, dan pegawai sipil pemerintahan.
Bersamaan dengan hal itu timbullah kesadaran nasional. Berdirinya Budi Utomo
organisasi-organisasi lainnya.
peran dan eksistensi yang sangat jelas untuk menjadi lokomotif perubahan bagi
pasca kemerdekaan.
yang sangat strategis dalam menggerakan perubahan dan terciptanya sejarah baru
bangsa Indonesia. Hampir sejarah yang tercipta di negeri ini karena pemuda,
seperti gerakan 1908, 1928, 1945, 1966, 1998. Fenomena tersebut menunjukan
Indonesia karena komitmen dan kesadaran yang tulus melalui peran pemuda pada
masa lalu. Namun, kita tentu berharap roda sejarah harus berhenti karena pemuda
makin dinamis. Kedua, dari lembar sejarah Indonesia berikutnya, secara faktual
7
nasionalisme Indonesia. Melalui peran, kominten, dan kesadaran yang tulus dari
yaitu sebagai tambahan pengalaman, upaya untuk menjaga peninggalan masa lalu,
yang sama. Kita bisa lihat permasalahan pada masa lampau akan terulang
(Soewarso,2000;27).
Oleh karena itu belajar sejarah mempunyai tujuan yang baik bagi generasi
muda. Tujuan mempelajari sejarah supaya kita bijaksana. Semua kejadian dalam
masa yang akan datang. Kita bukan keledai yang akan tertumbuk dua kali kepada
dinding yang sama. Belajar dari sejarah agar menjadi bijaksana sebelum peristiwa
hingga masa kini sehingga generasi muda memiliki kebanggan sebagai bangsa
Indonesia dan cinta tanah air. Dengan kata lain tujuan belajar sejarah nasional
dengan kepribadian bangsa Indonesia, yang telah berkembang sejak masa lampau
kebangsaan dan cinta tanah air serta bangga sebagai warga Indonesia.
aspek pengetahuan, aspek sikap, aspek ketrampilan. Aspek ini perlu dipelajari
dalam proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini bermanfaat bagi peserta didik
yang akan datang. Oleh karena itu, belajar sejarah memberi pengalaman yang
meneliti:
B. Rumusan Masalah
2007 ?
9
C. Penegasan Istilah
1.Prestasi Belajar
proses yang berlangsung dalam diri seseorang yang mengubah tinglah-laku dalam
kegiatan belajar mengajar. Ini perlu karena akan mempengaruhi bentuk strategi
belajar dan mengajar.Metode mengajar adalah bagian dari strategis mengajar yang
strategis yang akan dikembangkan. Metode adalah cara yang dianggap efektif
yang digunakan oleh guru menyampaikan suatu materi pelajaran tertentu kepada
siswa agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk
belajar tentang berfikit kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep tentang esensi dari materi pelajaran. Dalam
hal ini siswa terlibat dalam penyelidikan untuk pemecahan suatu masalah yang
(Moffi, 2001:23). Lingkungan belajar PBI adalah berpusat kepada siswa dan
mendorong inkuiri serta berpikir bebas, seluruh proses belajar mengajar yang
inkuiri serta berpikir bebas, seluruh proses belajar mengajar yang berorientasi
D. Tujuan Penelitian
11
2006 / 2007 ?
E. Manfaat Penelitian
pembelajaran
F. Sistematika Skripsi
12
Nasionalisme, Hipotesis.
pembahasan.
A. Arti Belajar
Sedangkan Winkel (1983: 15) menyatakan belajar adalah : Suatu proses psikis
yang berlangsung dalam interakasi aktif antara subjek dengan lingkungannya dan
yang bersikap konstan atau tetap. Perubahan itu dapat berupa sesuatu yang baru
menurut Darsono( 2000: 24) belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik.
bersifat permanen. Perubahan yang terjadi dalam diri individu banyak sekali baik
sifat maupun jenisnya, karena itu setiap individu akan mengalami perubahan
13
14
secara sadar. Ini berarti bahwa individu yang belajar, akan menyadari terjadi
dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional. Sebagai hasil belajar, perubahan
artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya melainkan karena
perubahan tingkah laku itu terjadi karena tujuan yang dicapai perbuatan belajar
B. Arti Mengajar
informasi kepada dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan yang harus dilakukan
terutama jika yang diinginkan hasil belajar lebih baik dari seluruh siswa. Oleh
anak didik untuk belajar terlibat dalam tingkah laku khusus. Sedangkan menurut
2. Mengajar adalah : Komunikasi dua orang atau lebih yang saling berpengaruh
melalui gagasan mereka dan belajar sesuatu tentang proses intruksi tersebut.
tentang fakta untuk mereka gunakan pada masa yang akan datang.
yang di perolehnya. Siswa yang mengalami kemajuan dalam belajar akan terlihat
prestasi yang baik sebaliknya siswa yang mengalami gangguan dalam belajar akan
sekolah. Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi guru dengan murid. Guru
dalam proses belajar mengajar terdiri dari kegiatan pokok yaitu menyusun
dilaksanakan.
merancang berbagai model pembelajaran. Dalam pengertian ini guru jangan hanya
merumuskan tujuan khusus dan tujuan umum pembelajaran tetapi harus mampu
1. Perencanaan Pengajaran
17
tujuan dari program tersebut akan terarah dan berhasil. Itulah sebabnya seorang
proses merangkai situasi belajar( yang terdiri dari ruang kelas, siswa materi,
dalam GBPP yang di dalamnya memuat tujuan, bahan, program; 2). Menyusun
dan menganalisis materi pengajaran (AMP) yaitu, hasil kegiatan yang berlangsung
sejak guru mulai meneliti GBPP kemudian mengkaji materi dan menjabarkan
materinya. Adapun fungsi analisis materi pelajaran adalah sebagai acuan untuk
pelajaran ini berupa penjabaran dan penyesuian isi GBPP mata pelajaran; 3).
Menyususn program satuan pelajaran, yang merupakan salah satu bagian dari
18
program pelajaran yang memuat satuan bahasan untuk disajikan beberapa kali
rencana pelajaran, sehingga dapat digunakan sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan KBM agar lebih terarah dan berjalan secara efisien dan efektif.
2. Pelaksanaan Pengajaran
dengan siswa dalam rangka menyampikan bahan pelajaran kepada siswa untuk
3. Evaluasi Pengajaran
dilakukan usaha dan tindakan atau kegiatan untuk menilai hasil belajar. Penilian
hasil belajar bertujuan untuk melihat kemajuan peserta didik dalam hal
(2002: 53-54 ) meliputi : (1). Evaluasi formatif, adalah penelitian yang dilakukan
guru setelah satu pokok bahasan selesai dipelajari siswa; (2). Evaluasi sumatif,
adalah penelian yang diselenggarakan oleh guru dalam jangka waktu tertentu;
19
(3). Pelaporan hasil evaluasi, setiap akhir semester dan guru harus mengolah nilai
akhir kerja; (4). Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan, dapat dilakukan
pekerjaan rumah(PR).
Prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu faktor
yang terjadi dalam diri pelajar dan faktor eksternal adalah faktor yang berada di
luar pelajar.
1. Faktor Jasmaniah
a. Faktor Kesehatan
b.Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah suatu hal yang menyebabkan kurang baik atau kurang
2. Faktor Psikologis
a.Intelegensi
yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi akan lebih
begitu siswa yang mempunyai integensi tinggi akan berhasil dalam belajarnya.
Hal ini disebabkan belajar adalah suatu proses yang komplek dan banyak
faktor yang mempengaruhinya, dan intelegensi adalah salah satu faktor lain
b.Perhatian
objek. Untuk dapat memperoleh prestasi belajar yang baik, maka siswa harus
Faktor ekstern
1. Faktor kelurga
21
tua mendidik anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Orang tua yang
belajarnya.
Bila anak sedang belajar seharusnya orang tua tidak menggangu dengan
c.Suasana rumah
Yang dimaksud dengan suasana rumah adalah situasi atau kejadian yang
terjadi di dalam keluarga dimana anak berada, agar anak dapat berjalan
dengan baik perlu diciptakan suasana lingkungan rumah yang tenang dan
d.Keadaan ekonomi
Anak akan belajar dengan baik apabila kebutuhan pokok serta fasilitas
perhatiannya kepada belajar. Hal ini dapat menggangu anak dalam belajar.
22
2. Faktor sekolah
Komunikasi yang kurang akrab antara guru dengan siswa akan menggangu
minat untuk belajar. Guru harus mempunyai cakrawala yang luas, mengikuti
didik untuk turut aktif dalam kegiatan belajar mengajar,karena itu guru itu
ilmu yang ditekuni dan kurang wawasan dan tidak mengikuti perkembangan
b.Metode Mengajar
pengunaan metode yang berbeda-beda. Olek karena itu, harapkan guru mampu
Program intofation PBI pertama kali diperkenlakan pada tahun 1966, oleh
diberi kebebasan untuk menganalisis masalah intelektual dan sosial yang didalam
Menurut Piaget dalam(Ibrahim & Nur,2000 :17) pedagogi yang baik harus
melakukan eksperimen, dalam arti yang paling luas dari itu, dan mencoba sesuatu
apa yang ditemukan dengan teman yang lain, dan membandingkan temuan dengan
Piaget tetapi lebih menekankan pada interaksi sosial, menurut Vygotsky interaksi
sosial dengan guru maupun teman sejawat penting dalam memacu terbentuknya
inkuiri yang merupakan ciri pendekatan ilmiah. Tidak seperti pada pembelajaran
dimana pembelajaran dapat dilakukan di luar atau di dalam kelas hal ini di
yang diusulkan tidak hanya di tinju dari satu disiplin ilmu tetapi dapat di tinjau
politik, hukum.
4. PBI menutut siswa menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata
karya tersebut.
penemuan.
kognitif sebagai pendukung teorotis. Fokus pengajaran tidak terlalu banyak pada
dan menjelaskan sesuatu hal kepada siswa, namun yang lebih lazim berperan
27
sebagai pembimbing dan fasilitator sehingga siswa belajar untuk berfikir dan
Guru perlu untuk menyajikan situasi masalah dengan hati-hati atau dengan
prosedur yang jelas untuk melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. Panduan
kesempatan kepada siswa untuk melihat, merasakan dan menyentuh sesuatu dapat
hal yang tak terduga( suatu masalah di mana hasilnya di luar harapan dan
D. Sikap Nasionalisme
Nasionalisme adalah: Paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara
didik akan pentingnya memiliki ide dan perilaku yang sesuai dengan jiwa
nasionalisme Indonesia ialah kesetiaan yang abadi kepada bangsa serta cinta tanah
kebangsaan Iindonesia. Oleh karena itu, sifat dan corak perkembangannya tampil
sesuai dengan sifat dan corak organisasi pergerakan yang mewakilinya. Sifat dan
corak nasionalisme pada saat lahirnya Boedi Oetomo (1908), misalnya berbeda
dari nasionalisme yang dikembangkan oleh Sarekat Islam, Indische Partij, dan
seterusnya. Kelahiran Budi Utomo telah dilandasi oleh nasionalisme yang masih
samar-samar, hal itu tampak pada aktifitasnya. Perkumpulan ini jelas membatasi
gerakannya terbatas pada Jawa dan Madura. Sasaran penunjangnya tampak belum
jelas kepada perjuangan politik atau terbatas kepada sosiaokultural. Sikap ragu-
penghinaan terhadap rakyat bumi putera. Berbeda dengan Boedi Oetomo yang
anggotanya hanya terbatas pada golongan priyayi, Sarekat Islam sampai berhasil
ketingkat pada lapisan kelas bawah pada lingkup yang lebih luas. Tetapi hanya
demokratis..(Pringgodigyo,1978 : 4).
Lebih luas dan tegas dari organisasi itu adalah konsep nasionalisme yang
”memang, tetapi organisasi ini telah tegas merancangkan kemerdekaan tanah air
tegas, bahkan radikal. Hal itu pula yang menempatkan organisasi tersebut sebagai
organisasi ini hanya bersifat sosiokultural. Tetapi sejak 1925 mereka mengubah
besar yaitu nama ”Indonesia ” sebagai identitas nasional dan nama bagi bangsa
Indonesia dan negara yang diperjuangkan untuk merdeka, lepas dari penjajahan.
Indonesia.(Abdulgani,1957: 9).
Indonesia. Dalam keputusan itu dicantumkan alasan utama untuk bersatu adalah
menghormati perbedaan yang ada. Dengan kata lain keanekaragaman yang ada di
Indonesia tetap ada dan dihormati, tetapi tetap bersatu dan pengakuan atas tanah
air, bangsa, bahasa yang satu telah bulat dan dijunjung tinggi atas perbedaan
tersebut.
memperhebat nasional building dan character building sesuai dengan falsafat dan
pandangan hidup bangsa, sedangkan tujuan ke luar secara antiteis dan antagonistis
maupun yang bersifat idiologis, nasionalisme menentang segala hal yang bersifat
”the human dignity” harga diri manusia yang hilang karena kolonialisme.
31
dan keadilan sosial menampakan diri sebagai suatu keharusan dan kelengkapan
nasionalisme Indonesia.
1945. ”Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa”. Oleh karena itu sikap
suatu perdamian dunia, menuju masyarakat yang maju, sejahtera, dan adil bagi
penghargaan terhadap hak azazi manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa.
masyarakat yang mantap dengan tetap mengacu kepada UUD 1945 dan Pancasila.
pemerintah dan masyarakat terutama melalui dunia pendidikan. Dalam hal ini
mencari solusi agar sejarah dapat menumbuhkan sikpa nasionalime pada anak
didik.
bebas bahagia, adil, makmur, serta menyadarkan peljaran tentang dasar dan tujuan
menghadapi masa sekarang dan masa yang akan datang agar lebih arif dan lebih
terhadap sejarah bangsanya. Suatu bangsa tidak mungkin mengenal dan memiliki
kepada kepada bangsa Indonesia pluralitas di berbagai hal seperti: suku, budaya,
ras,agama, bahasa dan sebagainya. Anugrah tesebut patut disyukuri dengan cara
Kehendak untuk hidup bersama dapat dilakukan oleh siapa saja, termasuk
bangsa yang berbeda tentunya memerlukan sikap rela berkorban bagi setiap
warganya.
Kata persatuan dan persatuan berasal dari kata “satu“ yaitu sesuatu yang
nasionalisme. Dengan modal dasar nilai persatuan semua warga negara indonesia
baik yang asli maupun keturuanan asing dari macam-macam suku bangsa dapat
Cinta tanah air atau patriotisme merupakan modal yang penting dalam
membangun suatu negara. Suatu negara yang dihuni oleh orang-orang yang cinta
34
tanah air akan membawa kearah kemajuan. Sebaliknya negara yang tidak
didukung oleh cinta tanah air dari penduduk tersebut maka negara tersebut
menunggu kehancuran.
Wujud warga negara yang cinta tanah air ialah melestarikan budaya bangsa
mempunyai semangat kerja dan pengabdian terhadap bangsa dan negara dan
sebagainya.
daya manusia itu sendiri. Kualitas mental yang diharapkan adalah manusia yang
memanfaatkan waktu, hidup sederhana, disiplin, suka berkerja keras dan jujur.
yang berjiwa inovatif dan tidak kenal menyerah dalam kehidupan berbangsa dan
F. Hipotesis
kemungkinan yang salah. Untuk mengetahui suatu itu benar atau salah, maka
sasaran terhadap masalah yang akan dihadapi berkaitan dengan hipotesis. Apakah
penelitian memperoleh hasil yang nyata sesuai dengan hipotesis yang diajukan,
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dilakukan sebelum dan sesudah. Penelitian ini ditempuh dengan dua langkah:
Tabel 2.
Rancangan Penelitian
Variabel terikat dan bebas
Sebelum Sesudah
(Perlakuan)
Y1 X Y2
(Rachman, 2004:59)
sebagai berikut:
pada siswa kelas V agar tidak mengganggu kegiatan belajar. Jumlah soal yang
35
37
digunakan sebanyak 5 soal yang berbentuk uraian karena sesuai dengan metode
69-84 = Tinggi
53-68 = Cukup
37-52 = Rendah
1. Populasi
Keseluruhan dari unit analisis dan ciri-cirinya yang akan diduga (Singabuan,
38
2. Sampel
kurang dari 100 maka semua subjek diambil sebagai sampel. Dalam penelitian ini
populasi kurang dari 100, sehingga sampel yang harus sebanyak populasi yang
siswa.
C. Variabel Penelitian
gejala, peristiwa, yang dapat diukur secara kualitatif atau kuantitatif. Sedangkan
menurut Arikunto (2002:98), variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
pergerakan nasional dan sikap nasionalisme, sehingga ada dua variabel penelitian
yaitu:
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap nasionalisme siswa kelas V SD
a. Rela Berkorban
Tabel 3
Kisi-kisi Variabel Terikat Pemahaman Sikap Nasionalisme dengan Pembelajaran
Berdasarkan Masalah Siswa Kelas V SD Negeri Sekaran I
Gunungpati - Semarang
No.
No Variabel Indikator
Soal
penelitian ini terdapat tiga metode penggumpulan data yaitu, metode dokumentasi
1. Metode Dokumentasi
memperhatikan tiga macam sumber yaitu, tulisan (paper), tempat (place), dan
Keuntungan Kuesioner
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas dan jujur dan tidak malu-
malu menjawab
Model sikap yang dijadikan acuan dalam menyusun kuesioner ini adalah
skala sikap Likert. Model skala sikap likert menggunakan lima rentangan dari
dalam bentuk favoreble (bersifat positif) dan non favoreble (bersifat negatif).
Setuju
3. Metode Tes
Tes adalah: Serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok lain. (Arikunto, Suharsimi
2002:127)
1976:425)
Dari ketiga pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat
E. Instrumen Penelitian
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah.
(Arikunto, 2002:136).
terlebih dahulu sebelum alat itu digunakan. Hal ini dianggap penting, sebab
1. Validitas
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai
43
validitas yang tinggi. Sebaiknya intrumen yang kurang valid berarti memiliki
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila menggungkap data variabel yang diteliti
data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment adalah sebagai
berikut:
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y )
r xy =
{N ∑ X 2
− (∑ X ) }{N ∑ Y − (∑ Y ) }
2 2 2
Keterangan :
X = skor butir
Y = skor total
signifikan 5%. Jika rxy hitung > r tabel dikatakan valid dan jika rxy hitung < r tabel
2. Reliabilitas
44
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
ketetapan untuk konsisten, artinya alat itu jika dikenakan pada waktu yang sama
dan waktu yang berlainan, maka hasilnya relatif sama atau tetap.
⎛ k ⎞ ⎛ s 2 − ∑ Pq ⎞
r11 = ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ k −1⎠⎝ s2 ⎠
Keterangan:
VT = Varian Total
P = Banyaknya Subjek
Soal yang baik adalah soal yang tidak mudah dan tidak terlalu sukar. Soal
yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai
45
B
P=
JS
Keterangan :
P = Tingkat kesukaran
Tabel 4.
Interval IK Kriteria
b. Daya Beda
Daya beda kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang
(kemampuan rendah).
BA BB
D= -
JA JB
Keterangan:
46
BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok
atas
BB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok
bawah
Tabel 5.
Interval IK Kriteria
Keterangan:
47
G. Uji Normalitas
normal atau tidak sehingga dapat digunakan untuk menentukan rumus statistik
2
K
(Oi − Ei )
χ2 = ∑ π Keterangan :
i =1 Ei
χ2 = Chi kuadrat
∑
k =1 = Rata-rata sebelum dan sesudah
Oi = Hasil pengamatan
H. Uji t
48
B
SB
uji t =
n
b
Keterangan:
SB = standar deviasi
Uji t jika t hitung > t tabel dengan dk = n – 1 dapat disimpulkan ada peningkatan
Pati Semarang, untuk lebih mengetahui gambaran tentang kolasi peneletian dapat
Tabel
Jumlah siswa SD Negeri Sekaran I Gunung Pati Semarang tahun
2006/2007
Tabel
Keadaan guru/Karyawan dan siswa SD Negeri Sekaran I
Gunung Pati Semarang tahun 2006/2007
No Jabatan
1. Isman .S.Pd Kepsek
2. Sudarmo Guru Kelas V
3. Teguh Budiwati Guru Kelas III
4. Kuat. A.Ma Guru Penjaskes
5. Nafiah A.Ma Guru Pendidikan Agama Islam
6. Ngatini Guru Kelas I
7. Mokhamad S.Pd Guru Kelas IV
8. Siti Khadijah Guru Kelas VI
9. Supatmi A.Ma Guru Kelas II
10. Sona Alfiyani Guru Bahasa Inggris ss
35
50
B. Hasil Penelitian
Instrumen penelitian yang verupa angket dan tes untuk memperoleh data
terleih dahulu diadakan uji coba pada siswa kelas V SD Negeri Sekaran II
belajar yang hampir sama dengan kelas V SD Negeri Sekaran I yang merupakan
sampel penelitian.
Uji coba instrumen ini dilakukan di luar sampel agar tidak mengetahui
bentuk instrumen yang akan digunakan sebelum diperoleh instrumen yang baik.
apakah intrumen penelitian itu layak digunakan atau tidak. Hasil analisis tes dan
a.) Validitas
diketahui valid yaitu angket nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 19, 20. Dalam penelitian dengan rxy terrendah =0,590 dengan nilai
diperoleh rtabel = 0,576. Jika nilai product moment tersebut dibandingkan dengan
rtabel mak menunjunkan rxy terendah >rtabel maka sesuai dengan kriteria penerimaan
butir valid, sehingga dapat dilakatakan bahwa kedua puluh tersebut valid.Hasil uji
coba angket pemhaman sikap nasionalisme dapat dilihat pada lampiran.... . Analis
0,576. Karena rxy > rtabel maka soal nomor 1 valid. Hasil perhitungan dapat
Uji coba validitas soal materi pergerakan nasional dari 20 soal diketahui
soal yang valid berjumlah 17 soal yaitu 1, 2, 3,4,5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14,
dengan rtabel= 0,576. Jika nilai rxy terrendah tersebut dibandingkan dengan nilai
rtabel maka menunjukan rxy > rtabel sehingga dapat dikatakan bahwa 17 soal
tersebut valid. Untuk soal uji coba materi sejarah pergerakan nasional yang tidak
valid terdapat pada nomor 4,9,12 yang diperlihatkan dengan nilai rxy masing-
masing -0.047 -0.1666 dan0045 lebih kecil dari pada rtabel . Maka dapat
disimpulkan rxy < rtabel soal tersebut tidak valid. Hasil analisi uji coba soal dapat
b.) Reliabilitas
diketahui bahwa angket reliabel, hal ini dapat diperlihatkan dengan nilia r11=0.941
dengan nilai r11 tersebut dibandingkan dengan rtabel, maka r11> rtabel . Sesuai
00000000000000000
52
0000000000000000
Masalah
3. Hasil Penelitian
a. Sikap Nasionalisme
masinh sub variabel diklasifikasikan menjadi sub variabel yang bersifat kuaitatif.
Sub variabel terdiri dari indikator. Data hasil penelitian yang dilakukan kepada 40
1) Rela Berkorban
Memperjelas data urian variabel rela berkorban dapat dilihat pada table
berikut:
berikut :
3505
X 100 = 77,90 %
45
yang tergolong sangat tinggi 11 siswa, dengan presentase 24,4 %, dari 45 siswa
yang tergolong tinggi 25 siswa dengan presntase 55,6 %, dan 9 siswa tergolong
berikut :
Jawaban yang dikemuakan siswa mengenai persatuan dan kesatuan dari 45 siswa
yang tergolong sangat tinggi 9 siswa, dengan presentase 20 %, dari 45 siswa yang
tergolong tinggi 16 siswa dengan presntase 35,5 %, dan 17 siswa tergolong cukup
Indonesia
2988
x %100 = 66,40 %
45
Indonesia dari 45 siswa yang tergolong sangat tinggi 2 siswa, dengan presentase
4,4 %, dari 45 siswa yang tergolong tinggi 14 siswa dengan presntase 31,1 %, dan
21 siswa tergolong cukup dengan presestase 46,7 %, dan yang tergolong rendah 7
siswa dengan presentase 15,6 %, yang tergolong sangat rendah dengan presentase
2,2 %.
3232
x 100 % = 71,82 %
45
Indonesia dari 45 siswa yang tergolong sangat tinggi 2 siswa, dengan presentase
4,4 %, dari 45 siswa yang tergolong tinggi 14 siswa dengan presntase 31,1 %, dan
21 siswa tergolong cukup dengan presestase 46,7 %, dan yang tergolong rendah 7
55
siswa dengan presentase 15,6 %, yang tergolong sangat rendah dengan presentase
2,2 %.
b. Tes
rumus :
X
∑x
n
2575
= 59,4
45
berdasarkan masalah
sebagai berikut:
1. Rela berkorban
56
berikut:
4025
X 100% = 89,46%
25
siswa, 36 siswa termasuk sangat tinggi dengan presentase 80% dan 9 siswa yang
dan kesatuan
3825
X 100% = 85%
45
dan kesatuan pada 45 siswa, 29 siswa termasuk sangat tinggi dengan presentase
indonesia
3968
X 100% = 88,18
45
nasional
3944
x100 = 87,64%
45
58
Uji Hipotesis
n 45
B 21,38
Berdasarkan tabel bahwa t hitung > t tabel (0,95) 44 dengan demikian dapat
n 45
B 15,82
Berdasarkan tabel bahwa t hitung > t tabel (0,95) 44 dengan demikian dapat
pembelajaran
x2 hitung = 4,6276
x2 tabel = 7,81
x2 hitung <
x2 tabel
yaitu 4.6276 < 7,81 karena x2 berada dalam daerah
penerimaan HO maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal. Uji
x2 hitung = 5,4394
x2 tabel = 7,81
x2 hitung < x2 tabel yaitu5,4394< 7,81 karena x2 berada dalam daerah penerimaan
HO maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal. Uji normalitas
x2 hitung = 6,4394
x2 tabel = 7,81
x2 hitung < x2 tabel yaitu6,4394< 7,81 karena x2 berada dalam daerah penerimaan
HO maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal. Uji normalitas
x2 hitung = 2,0814
x2 tabel = 7,81
x2 hitung < x2 tabel yaitu2,0814< 7,81 karena x2 berada dalam daerah penerimaan
HO maka distribusi data tidak berbeda dengan distribusi normal. Uji normalitas
Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
1. Dari hasil penelitian rata-rata preastasi belajar adalah 59,44 dan sesudahnya
serta peragaan.
B. Saran
61
63
berdasarkan masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad.1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung
Angkasa.
Hans Khons. 1976. Nasionlisme Arti dan Sejarahnya. Jakarta: Balai Pustaka.
61
65
www.Goegle.Nasionalisme
66
Lampiran 1.
65
66
Lampiran
DAFTAR RESPONDEN
NO NAMA L/P
1 AGUNG SUSILO L
2 WARSITO L
69
3 AHMAD SEPTIAN L
4 YONGKI LILIK L
5 WAHYU NUGROHO L
6 ANGGA WIJANARKO L
7 KASTUN P
8 LILIS SETYAWATI P
9 PURWANTO L
10 RESA REISA P
11 RISMA WIDAYANTI P
12 SEPTI FITRI EKA P
13 ELSA AYU SANTIKA P
14 KHOIRUL ANAS P
15 LISA NURJANAH P
16 SUCITRA INDAH SARI P
17 ERYTRINA SEKAR RANI P
18 GIGIH RESA PRASETYO L
19 IRNA NUR APITASARI P
20 FENI AFLIANTO P
21 SITI MUNANDIROH P
22 YUSRINA IMAN P
23 RIKA NURJANTI P
24 ROEKY LEONARDO L
25 ROBY EKA FALDI L
26 SEPTIANA TUTUARIMA P
27 FRISKA AYU DIAH P
28 ITA NUR LAILATUS SHIFA P
29 DYAH AJI SAPUTRI P
30 DWI SETYANINGSIH P
31 WAHYU MUSTIKA DEWI P
32 INDAH PUJI S P
33 VIGIH VIDIANTO L
34 FAJAR NANANG M L
35 ERLINA HARYONO P
36 RISKA KURNIA D P
37 HENDRA HABI W L
38 YULIANA INDAH P
39 RIZAH PRIHARTONO L
40 M. HILAL F L
41 SEPTIAN ALDY L
42 ERIKA FIRTIANI P
43 ERNI SUSANTI P
44 RIO SEBASTIAN L
45 SETIA ADI WICAKSONO L
Lampiran 20
PROFILE SEKOLAH
2 N.I.S 100280
3 N.S.S 1010363030
4 PROPINSI JAWA TENGAH
5 OTONOMI KOTA SEMARANG
6 KECAMATAN GUNUNGPATI
7 DESA/KELURAHAN SEKARAN
8 Jln.& NOMOR URUT Jln. Raya Sekaran
9 KODE POS 50229
10 TELEPON 024 (8508281)
11 STATUS NEGERI
12 LUAS BANGUNAN 2.150 m
13 KELOMPOK SEKOLAH INTI
14 TAHUN BERDIRI 1928
15 KEGIATAN BELAJAR PAGI
16 BANGUNAN SEKOLAH SENDIRI
17 TERLETAK PADA LINTASAN DESA, KECAMATAN, KOTA PROPINSI
18 ORGANISASI PENYELENGGARA PEMERINTAH
Lampiran 2
Kelompok 1
Agung Susilo Wahyu Nugroho
Warsito Angga Wijanarko
71
Zaman Pergerakan
Lebih tertutup karena lebih bersifat kedaerahan
Tergantung kepada pemimpin apabila pemimpin wafat maka perjuangan
berhenti
Menggunakan kekuatan senjata
Zaman setelah kemerdekaan
72
Kelompok 2
Resa Reisa Sucitra Indah Sari
Septia Fitri Eka Erytrina Sekar Sari
Elsa Ayu Santika Gigih Resa Prasetyo
Khoirul Annas Irna Nur Apitasari
Lisa Nurjanah
1. Apa berbedaan antara E.Douwes Dekker dengan E.F .E .Douwes Dekker? Dan
persamaannya?
E.Douwes Dekker Pada saat menjadi asisten di kabupaten Lebak, ia menjadi
seorang yang tidak mendukung penindasan rakyat oleh karena itu, ia
dipindahkan ke Ngawi dan selanjutnya pindah ke Belanda.
E.Douwes Dekker menulis beberapa buku diantaranya adalah Max Havelaar
dengan menggunakan nama samaran Multatuli
E.F .E .Douwes Dekker lahir pada 1912, mendirikan Indiche Partij dengan
majalah Hindia Putra,pada tahun 1947 ia menjadi menteri negara pada kabinet
Syarir III. Ia meninggal dunia di Bandung pada tahun 1961, kemudian
menjadi pahlawan nasional.
Persamaan keduanya adalah satu keluagya yang merupakan sepupu.
2. Mengapa sumpah pemuda sangat penting bagi bangsa Indonesia ?
Gerakan sumpah pemuda berusaha untuk memadukan kebhinekaan dengan
ketunggakikaan, kemajemukan, keanekaragaman tetapi tetap menghormati
semangat perjuangan dan pengakuan terhadap tanah air, berbangsa dan
berbahasa
3. Apa yang kamu lakukan untuk menyambut hari sumpah pemuda ?
73
Yang saya lakukan dalam menyambut hari sumpah pemuda adalah dengan
menjadi salah satu petugas dalam upacara.
4. Mengapa pergerakan nasional meliputi pergerakan politik, sosial, ekonomi?
Pada dimensi politik perjuangan diutamakan untuk menumbangkan dominasi
asing(Belanda) kemudian membentuk suatu pemerintahan sendiri yang
merdeka dan berdaulat.
Pada dimensi Sosial dan ekonomi pergerakan nasional ditunjukan untuk
menghapuskan stratifikasi sosial yang diciptakan oleh pihak kolonial dengan
membangun suatu masyarakat baru yang bebasa dari kemlaratan dan
kesengsaraan sesuai dengan keadilan sosial.
Pada dimensi Kultural tujuan perjuangan ditunjukan untuk menghidupakn
kembali kepribadian yang berdasarkan nilai-nilai budaya yang luhur dengan
menolak unsur-unsur barat yang sesuai dengan perkembangan zaman.
10.Bagaimana pendapatmu dengan adanya kelompok anak muda pada zaman
sekarang ?
Kelompok Geng itu selama berbuat untuk hal yang positif
Kelompok 3
Feni Alfianto Roeky Leonardo
Siti Munadiroh Roby Eka Faldi
Yusrina Iman Septiana Tutu Arima
Rika Nurjanti Friska Ayu Diah
Ita Nur Lailatus Shifa
1. Mengapa kebangkitan nasional banyak didukung oleh para pelajar ?
74
Kelompok 4
Dyah aji Saputri Fajar Nanang M
Dwi setyaningsih Erlina Haryono
Wahyu mustika Dewi Riska Kurnia D
Indah Puji S Hendra Habi W
Vigih Vidianto
1. Apa yang terjadi bila tidak ada sumpah pemuda?
75
Kelompok 5
Yulia indah
Rizah Prihartono
M .Hilal M
Septian Aldi
Erika Firiani
Erni Susanti
Rio Sebastian
76