Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
YULIANA MAWARTI
3351403065
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari : Senin
Tanggal : 9 Juli 2007
Mengetahui,
Ketua Jurusan Akuntansi
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan didepan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari : Jumat
Tanggal : 31 Agustus 2007
Penguji Skripsi
Anggota I Anggota II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
iii
SARI
Mawarti, Yuliana. 2007. Pengaruh Income Smoothing (perataan laba) terhadap
Earning Respone (reaksi pasar) pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek
Jakarta (BEJ). Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Semarang .
iv
earning respone. Nilai rata-rata CAR pada perusahaan populasi sasaran secara
keseluruhan sebesar 142.792 sedangkan pada perusahaan perata laba nilai rata-
rata CAR sebesar 122.635 dan nilai rata-rata CAR pada perusahaan bukan perata
laba sebesar 167.600 hal ini menunjukkan bahwa CAR pada perusahaan bukan
perata laba lebih besar dari perusahaan perata laba. Perbedaan nilai CAR pada
kedua kelompok perusahaan tersebut sebesar 44.966 kenyataan tersebut
mengandung arti bahwa pasar akan bereaksi ketika perusahaan tidak melakukan
perataan laba. Hal ini dikarenakan laba pada perusahaan bukan perata laba sulit
untuk diprediksikan sedangkan pada perusahaan perata laba dapat dengan mudah
diprediksikan. Dari persamaan regresi tersebut dapat dideskripsikan apabila
terjadi satu poin penambahan tindakan perataan laba maka akan megurangi reaksi
pasar sebear 0.20039 adapun nilai r2 sebesar 0.040 dapat disimpulkan bahwa
kontribusi variabel income smoothing terhadap variabel reaksi pasar sebesar 4%
dimana angka tersebut termasuk dalam kategori rendah. Hasil perhitungan t hitung
sebesar 1.531 nilai α sebesar 0.05 didapatkan t tabel sebesar 2.389 sehingga nilai t
hitung < t tabel. Nilai statistik ini mempunyai arti bahwa H0 diterima dan Ha ditolak
yang berarti perataan laba tidak berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar.
Pengujian hepotesis menunjukkan bahwa tindakan perataan laba mempunyai
pengaruh yang negatif terhadap reaksi pasar dan perataan laba tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap reaksi pasar yang diukur menggunakan CAR pada
perusahaan manufaktur di BEJ periode 2004 sampai 2006. dari uraian tersebut
dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang melakukan tindakan perataan laba
dinilai negatif sehingga pasar tidak bereaksi pada saat pengumuman laba.
Perhitungan regresi sederhana yang menghasilkan r2 sebesar 0.040 menunjukkan
bahwa perataan laba berkontribusi rendah terhadap reaksi pasar. Saran yang
diberikan oleh penulis adalah perusahaan manufaktur sebaiknya tidak melakukan
perataan laba dan memberikan informasi keuangan apa adanya sesuai dengan
kondisi perusahaan, untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menambah jumlah
sampel penelitian, ataupun memperpanjang periode estimasi dan periode
pengamatan dapat diambil sebelum dan sesudah pengumuman laba, serta
memperhatikan faktor-faktor lain yang juga berpengaruh terhadap perubahan
reaksi pasar.
v
PRAKATA
alam, yang telah melimpahkan berbagai nikmat, hidayah, dan kasih sayangNya
Penulisan skripsi ini berawal dari adanya perbedaan respon pasar pada
tulisan ini dapat dijadikan sebagai wujud partisipasi penulis dalam pengkajian dan
Semarang
vi
7. Muhamad Khafid, S.Pd., M.Si. sebagai Dosen Wali atas perhatian dan
motivasinya.
10. Segenap pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini.
Penulis
vii
PERNYATAAN PENULIS
Saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam laporan ini benar benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.
Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam laporan ini dikutip atau
Yuliana Mawarti
NIM. 3351403065
viii
MOTTO dan PERSEMBAHAN
Motto
Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan kepada Allah SWT
sebagai wujud cinta hamba pada Rabbnya terkasih,
Dan kuperuntukkan kepada:
Ayah dan Bunda yang telah berpulang ke rahmatNya,
Saudara-saudaraku yang tak pernah henti menyebutku dalam doanya inilah karya
sederhanaku,
Kampus Unnes tercinta inilah tanggung jawab saya.
ix
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 7
x
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian........................................................................43
4.1.1 Objek Penelitian..............................................................43
4.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian.........................................47
4.1.2.1 Earning respone (Reaksi Pasar)..........................47
4.1.2.2 Income smoothing (Perataan Laba).....................50
4.1.3 Uji Hipotesis...................................................................53
4.2 Pembahasan..............................................................................55
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................xv
Lampiran-lampiran .....................................................................................61 dst
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2. Data Sales dan Net Income (perhitungan Indeks Echkel) ........... 62
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
dalam laporan keuangan yang sangat penting bagi pihak internal maupun
karakteristik utama mengolah sumber daya menjadi barang jadi melalui proses
perusahaan yang listing di BEJ. Selama tahun 2004 sampai dengan 2006
jumlah emiten yang ada pada industri manufaktur sebanyak 156 perusahaan,
1
2
pelaku pasar atau investor untuk berinvestasi. Hal ini menjadikan perusahaan
laba yang relatif stabil dari tahun ke tahun. Perubahan harga yang cukup
dinamis juga bisa membuka peluang bagi pihak manajemen untuk melakukan
nilai dari perusahaan. Hal ini menjadikan perhatian investor dan calon investor
terpusat pada laba suatu perusahaan. Seorang investor yang rasional akan
laba tersebut. Hal ini mendorong manajer untuk melakukan manajemen atas
laba dalam usahanya membuat entitas tampak bagus secara finansial. Salah
satu tindakan manajemen atas laba yang dapat dilakukan adalah tindakan
income smoothing (perataan laba). Dalam hal ini perataan laba menunjukkan
terhadap nilai perusahaan, dan menemukan bukti empiris bahwa pasar ekuitas
diatas, penelitian Assih (2000:51) menyatakan bahwa reaksi pasar yang diukur
bahwa hasil pada analisis total sampel ditemukan adanya perbedaan return
bukan perata laba dimana return perusahaan perata laba lebih kecil daripada
4
perusahaan bukan perata laba. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
signifikan lebih rendah, mempunyai beta lebih rendah dan nilai pasar aktiva
saat laba diumumkan daripada saat lain selama tahun yang bersangkutan
jika laba yang diumumkan berbeda dengan laba yang diprediksikan oleh
investor. Pada kondisi demikian dipastikan pasar akan bereaksi yang tercermin
terbesar di BEJ maka perlu adanya penelitian lebih lanjut yang meneliti
membawa dampak terhadap reaksi pasar. Sesuai dengan uraian tersebut maka
penelitian ini akan menganalisis dan mengkaji seberapa besar reaksi pasar
return ekspektasi merupakan return yang belum terjadi tetapi yang diharapkan
dapat terjadi dimasa yang akan datang. Besarnya return realisasi dihitung
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori
berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan resiko dimasa yang
akan datang. Nilai pada laporan keuangan seperti laba bersih perusahaan
dianggap sebagai sinyal yang menunjukkan nilai dari perusahaan. Hal ini
menjadikan perhatian investor dan calon investor terpusat pada laba suatu
6
perusahaan.
bagus secara finansial. Salah satu tindakan manajemen atas laba yang dapat
mempunyai tujuan:
7
Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini secara akademis dan
pengetahuan kepada investor dan calon investor serta pelaku pasar lainnya
3. Bagi pihak lain yang berkaitan, penelitian ini dapat memberikan informasi
perataan laba.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
Perseroan Terbatas (PT) yang merupakan suatu badan hukum (yang terdaftar
pada negara bagian) yang membayar pajak dan secara hukum terpisah dengan
jawab yang terbatas artinya mereka tidak harus menanggung secara pribadi
Salah satu tanggung jawab dewan direksi adalah memilih seorang presiden
8
9
pemegang saham tidak suka dengan kinerja anggota dewan direksi mereka
investasi mereka melalui dua cara. Pertama, mereka bisa menerima deviden
dari perusahaan dimana suatu porsi dari laba perusahaan tiga bulan terkhir
yang didistribusikan kepada para pemegang saham. Kedua, harga saham yang
dalam menjual saham dengan harga yang tinggi. Sebagian besar perusahaan
dapat dengan mudah diperjual belikan oleh para investor. Pemegang saham
dari suatu perusahaan dapat menjual saham mereka apabila mereka kecewa
bagian atau peserta dalam suatu PT. Sedangkan menurut Anaroga (2001:58)
10
saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu
atau institusi dalam suatu perusahaan. Serupa dengan definisi saham tersebut
Nilai nominal merupakan nilai yang tercantum pada saham untuk tujuan
perhitungan indeks harga saham. Harga dasar akan berubah sesuai dengan
aksi emiten.
Harga pasar merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang
paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada
pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah ditutup maka harga
merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain.
Harga pasar inilah yang menentukan naik atau turunnya suatu saham dan
dengan kesempatan investasi yang lain. Menurut Handaru, dkk (1996) dalam
2. Pemilik atau pemegang saham biasa akan memiliki hak untuk ikut serta
mengeluarkan satu kelas atau satu jenis saham saja, saham ini disebut saham
perusahaan mungkin juga mengeluarkan kelas lain dari saham yaitu yang
12
saham yang diberikan atas hak untuk mendapatkan deviden atau bagian
kekayaan pada saat perusahaan dilikuidasi terlebih dahulu dari saham biasa.
Saham preferen mempunyai hak-hak prioritas lebih dari saham biasa. Hak-hak
prioritas dari saham preferen yaitu hak atas deviden yang tetap dan hak
terhadap aktiva jika terjadi likuidasi. Akan tetapi pada umumnya, saham
preferen tidak mempunyai hak veto seperti yang dimiliki oleh saham biasa
(Jogiyanto 2003:67).
bahwa deviden sifatnya adalah tidak relevan didalam menentukan nilai dari
(1973,1976), Ang (1975) dan Gonedes (1978) tidak menemukan bukti bahwa
deviden mengandung informasi. Akan tetapi hasil studi yang terbaru lebih
yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan
2003 dalam Siti L 2006:6). Namun demikian Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
satu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau
(2007:226) laba adalah hal yang mendasar dan penting dari laporan kauangan
perusahaan (laba muncul dari penjualan barang atau jasa dikurangi biaya-
keuangan mempunyai konsep laba sendiri yang dianggap paling cocok untuk
perusahaan. Hal ini menjadikan perhatian investor dan calon investor terpusat
pada laba suatu perusahaan. Seorang investor yang rasional akan membuat
untuk menghasilkan informasi laba tersebut. Hal ini mendorong manajer untuk
bagus secara finansial. Salah satu tindakan manajemen atas laba yang dapat
agency dan signalling theory. Kedua teori ini membahas masalah perilaku
perusahaan yang relatif lebih banyak dan mengetahui informasi tersebut relatif
kemakmurannya.
reaksi dari suatu pengumuman (Watts and Zimmerman 1986 dalam Khafid
setiap saat bisa mengalami perubahan (naik atau turun). Beberapa faktor yang
akan datang.
Apabila tingkat pendapatan dan deviden suatu saat stabil maka harga
Tingkat pendapatan tercermin dari earning per share (EPS) terkait dengan
kenaikan harga saham. Apabila fluktuasi dari EPS semakin besar maka
3. Kondisi perekonomian.
17
saat ini. Apabila kondisi perekonomian saat ini stabil dan mantap maka
investor optimis terhadap kondisi yang akan datang sehingga harga saham
informasi yang diperoleh para investor di bursa efek. Dalam aktivitas di pasar
modal, harga saham merupakan faktor yang sangat penting dan harus
Marhaen (2006:19) terdapat dua cara dalam menentukan harga saham yaitu
melalui harga saham setelah publikasi laporan keuangan dan harga saham
kondisi keuangan serta prospek masa depan perusahaan. Selain faktor internal
pasar, tingkat inflasi, kebijakan moneter, kondisi ekonomi dan keadaan politik.
Menurut UU No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal, harga saham pada
potensi perusahaan untuk menghimpun laba dimasa yang akan datang). Harga
saham tersebut diartikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi penjual
dan pembeli saham yang dilatar belakangi oleh harapan mereka terhadap
dasar dari penelitian ini untuk melihat reaksi pasar atas pengumuman laba
(melalui laporan keuangan khususnya laporan laba rugi) dari perusahaan yang
variabilitas perubahan harga akan nampak lebih besar pada saat laba
terdapat perubahan dalam keseimbangan nilai harga saham saat itu selama
19
harga saham. Penelitian Bitner dan Dollan (1996) dalam Mursalim (2003:170)
perataan laba dapat menimbulkan reaksi pasar (earning respone) pada saat
tersebut tidak hanya terbatas pada perilaku tetapi lebih luas mencakup seluruh
laba sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk
akan tereduksi. Hal ini disebabkan karena di dalam manajemen laba terdapat
5. Strategi perusahaan bagi manajemen laba mengikuti satu atau lebih dari
pilihan aplikasi yang ada dalam opsi menggunakan akuisisi serta deposisi
batas.
kompensai implisit.
8. Manajemen laba tumbuh dari ancaman dua bentuk aturan yakni aturan
ramalan negatif.
Salah satu pola atau tindakan manajemen atas laba yang dapat dilakukan yaitu
pelaporan laba relatif terhadap beberapa urut-urutan target yang terlihat karena
22
atau transaksi riil (real smoothing). Sedangkan definisi dari Poll (2004) dalam
earnings by leveling off the earnings peaks and raising the valleys. Definisi
dilakukan secara sengaja untuk mencapai trend atau tingkat yang diinginkan.
atau pelaporan earning agar aliran laba yang dilaporkan perubahannya lebih
bagi suatu perusahaan. Dalam hal ini perataan laba menunjukkan suatu usaha
batas yang diizinkan dalam praktek akuntansi dan prinsip manajemen yang
bahwa suatu aliran laba yang stabil dapat mendukung deviden dengan tingkat
yang lebih tinggi daripada suatu aliran laba yang variabel sehingga
laporan laba yang bersifat siklus dan kemungkinan juga akan menurunkan
luas dalam kinerja operasi perusahaan terhadap siklus waktu baik maupun
metode dan kebijakan akuntansi yang ada, yang menurut preferensi manajer
sebagian atau seluruh informasi keuangan dengan cara-cara yang tidak sesuai
menolak resiko (Fudenberg dan Tirole 1995 dalam Salno 2000:16) dan
alternatif yang menghasilkan perataan laba (Trueman dan Titman 1988 dalam
Salno 2000:16). Hasil penelitian Suh (1990) dalam Khafid (2004:42) juga
yang stabil dan mengurangi covariance atas return dengan pasar. Sedangkan
kas dimasa yang akan datang. Di lain pihak menurut Dye (1988) dalam Khafid
eksternal ditujukan oleh usaha pemilik saat ini untuk mengubah persepsi
perusahaan.
menjaga posisi atau kedudukan mereka dalam perusahaan (Spohr 2004 dalam
kesejahteraan.
ukuran perusahaan.
bonus dan penyimpangan laba aktual dengan laba ekspektasi yang telah
diprediksi sebelumnya (Yoon and Miller 2002 dalam Poll 2004 dalam Juniarti
2005:150).
Perataan riil mengacu pada transaksi aktual yang terjadi maupun tidak terjadi
pendapatan dari satu periode ke periode yang lain. Namun disamping kedua
media tersebut masih terdapat dimensi atau media lain untuk melakukan
berikut:
income smoothing dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu mengatur waktu
penggolongan laba yakni antara laba operasi normal dengan laba yang bukan
menunjukkan bahwa perataan laba yang melalui periode waktu tertentu dapat
Unsur laporan keuangan yang sering dijadikan sasaran perataan laba adalah
unsur penjualan dan unsur biaya. Menurut Foster dalan Nurkhabib (2004:17)
adalah:
1. Unsur penjualan
2. Unsur biaya
sebagai biaya.
dari operasi dan melaporkan berita buruk sebagai pos-pos luar biasa.
3. Big Bath Behavior yang merupakan kontras dari perataan laba dimana
4. Perubahan akuntansi
(2004:15):
3. Standar deviasi
Standar deviasi dicari untuk laba atau laba pesimis. Standar deviasi yang
Indeks ini mencerminkan deviasi antara laba aktual dan laba trend.
5. Beta
penentuan return ekspektasi dan resiko dimasa yang akan datang. Nilai pada
laporan keuangan seperti laba bersih perusahaan dianggap sebagai sinyal yang
mengenai laba dimasa yang akan datang. Oleh karena itu pengguna laporan
keuangan dapat membuat prediksi atas laba perusahaan untuk masa yang akan
resiko pasar atas saham perusahaan, yang akhirnya dapat meningkatkan harga
31
publikasi dapat dilihat melalui perubahan harga saham atau return saham.
Besar kecilnya reaksi tersebut akan dilihat dari abnormal return saham setelah
keyakinan tersebut dapat dijadikan dasar utama untuk mengkaji lebih lanjut
Tabel 2.1
Daftar Penelitian
Tentang Income Smoothing
laba (income smoothing) tersebut terhadap reaksi pasar atas pengumuman laba
Gambar 2.2
Skema Kerangka Berfikir
3.6 Hipotesis
pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, maka hipotesis yang akan diuji
respone.”
BAB III
METODE PENELITIAN
suatu pengaruh atau hubungan antar variabel yang dinyatakan dalam angka-
angka, yang dalam penelitian ini yaitu pengaruh income smoothing terhadap
earning respone. Penelitian ini juga merupakan penelitian dasar atau murni
dan sampel karena populasi dan sampel penelitian merupakan sumber data
mempunyai sifat yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
34
35
sasaran merupakan sampel atau wakil dari bagian populasi yang diteliti.
Desember pada tahun 2004 sampai dengan 2006, tersedia data mengenai harga
periode 2004 sampai periode 2006, selama periode estimasi dan periode
merger dan akuisisi. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran
Variabel adalah obyek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu
a. Variabel terikat
ini adalah earning respone yang diberi dengan simbol ’Y’ dengan
36
saham pada periode pengumuman tersebut yang dilihat dari nilai abnormal
return.
b. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah income smoothing yang diberi
Indikator juga dapat dilihat dari laporan keuangan khususnya laporan laba
2002:130). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder dari perusahaan publik yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta (BEJ).
Data yang digunakan adalah data laporan keuangan tahunan untuk periode
2001 sampai dengan 2006, dimana pada periode tersebut dianggap cukup
mewakili kondisi BEJ yang relatif normal. Sampel penelitian ini juga
menggunakan data dari Capital Market Directory, Fact Book BEJ, JSX Montly
37
Statistic, Annual Repport dan homepage BEJ dengan alasan BEJ merupakan
sumber seperti laporan laba-rugi, surat kabar, buku literatur, jurnal referensi,
data mengenai laporan keuangan utamanya laporan laba-rugi dan data lain
yang diperlukan seperti harga saham dan tanggal publikasi dari perusahaan
yang menjadi sampel penelitian di BEJ. Dengan data yang terkumpul tersebut
earning respone.
selisih antara return untuk saham i pada hari t dengan return yang diekspektasi
(diharapkan) dari saham tersebut. Return yang diharapkan dalam penelitian ini
relatif lebih sederhana sehingga relatif lebih cermat dan teliti dalam
Dimana :
CAR = ∑ Aj t
berikut:
ERn = ∑ Rij
T
Dimana :
Untuk penelitian ini lama periode estimasi ditetapkan selama 30 hari sebelum
Gambar 3.1
Periode Estimasi dan Periode Pengamatan
-30 s/d -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6
melakukan estimasi.
2. Lama periode estimasi yang kecil (lama 30 hari dianggap lebih kecil
daripada 100 hari atau 120 hari) memungkinkan peneliti untuk lebih
Dalam Jin dan Machfoedz (1998:180) income smoothing dapat diukur dengan
Dimana :
Value
CV∆S dan CV ∆I =
ExpectedValue
∑ (ΔΧ − ΔΕ)
2
n −1
CV∆S dan CV ∆I =
ΔΕ
Dimana :
N ∑ XY − (∑ X )(∑Y )
rXY =
{N ∑ X 2
}{
− (∑ X ) 2 N ∑Y 2 − (∑Y ) 2 }
Keterangan :
rxy : koefisien determinasi x dan y
N : jumlah subjek
(Arikunto 2002:256)
Y = a - bX + U1
Dimana :
a : bilangan konstan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dimiliki oleh anggota bursa dan mendapat izin operasi dari Badan
Jika arus pesanan jual sangat kuat dibandingkan arus beli maka secara
juga sebaliknya, jika arus beli lebih besar daripada arus jual maka harga
perusahaan yang listing di BEJ. Selama tahun 2004 sampai dengan 2006
plastik kemasan, industri pakan ternak dan industri pulp dan kertas
2. Aneka industri
industri assembling, textile dan garmen, industri sepatu dan alas kaki
Industri ini terdiri dari kelompok industri rokok, industri farmasi dan
industri kosmetik.
ekonomi lain selain laporan keuangan seperti merger dan akuisisi selama
tabel berikut:
Bagan 4.1
Distribusi Pengambilan Populasi Sasaran
Populasi keseluruhan
(perusahaan manufaktur yang terdaftar
Sebelum tahun 2001) 156
1. Perusahaan yang tidak listing 3 tahun
(menerbitkan laporan keuangan secara berturut-turut) (14)
142
2. Tidak tersedia tanggal publikasi laporan keuangan (21)
121
3. Tidak tersedia harga saham selama periode estimasi
dan periode pengamatan ( 3)
118
4. Melekukan corporate action (pengumuman atau
pembagian deviden mapupun merger atau akuisisi) ( 5)
113
5. Perusahaan yang mengalami kerugian
dalam periode penelitian (55)
Populasi sasaran (sampel penelitian) 58
46
Tabel 4.2
Populasi Sasaran
Variabel yang terdapat dalam penelitian ini ada dua yakni satu variabel
terikat (Y) disini adalah earning respone (reaksi pasar) dan satu variabel bebas
Earning respone atau reaksi pasar dapat diartikan sebagai suatu reaksi
melalui nilai abnormal return. Earning respone atau reaksi pasar ini
sampai dengan +6) dan lama periode estimasi adalah 30 hari sebelum
Tabel 4.3
Profile Data Penelitian
(perubahan CAR)
CAR CAR
∆CAR
No. Kode 2004 2005 2006 ∆CAR No. Kode 2004 2005 2006
1 AQUA -0.018 0.214 999.233 499.625 31 ALMI -0.004 -0.067 861.516 430.760
2 AISA -0.086 0.228 0.233 0.160 32 BTON -0.045 0.233 0.207 0.126
3 FAST -0.003 0.277 -232.874 -116.435 33 CTBN 0.000 0.233 999.233 499.617
4 INDF -0.045 0.201 992.619 496.332 34 JPRS 0.162 0.204 930.806 465.322
5 MYOR -0.122 0.166 -236.288 -118.083 35 LMSH -0.064 0.233 999.219 499.642
6 MLBI -0.055 0.250 999.293 499.674 36 LION -0.029 0.232 999.228 499.628
7 SHDA 0.020 0.133 999.233 499.606 37 TIRA 0.000 0.233 -232.867 -116.433
8 STTP 0.394 0.145 0.267 -0.064 38 ARNA 0.002 0.269 0.247 0.122
9 TBLA 0.082 0.287 0.108 0.013 39 IKAI 0.486 0.060 0.067 -0.209
10 ULTJ -0.071 0.111 0.150 0.110 40 TOTO 0.000 0.158 -232.867 -116.433
11 GGRM 0.065 0.188 989.868 494.902 41 IKBI -0.040 0.237 0.154 0.097
12 HMSP -0.078 0.238 1006.894 503.486 42 ASGR -0.116 0.232 0.265 0.190
13 DOID 0.083 0.243 0.285 0.101 43 MTDL 0.002 0.340 0.219 0.108
14 INDR -0.041 0.196 0.219 0.130 44 ASII -0.055 0.187 999.178 499.617
15 PBRX 0.009 0.236 0.054 0.023 45 AUTO 0.065 0.171 0.233 0.084
16 RICY 0.119 0.171 0.227 0.054 46 GJTL -0.127 0.211 0.207 0.167
17 BATA 0.131 0.291 999.266 499.567 47 HEXA 0.044 0.200 959.616 479.786
18 TIRT 0.056 0.211 0.198 0.071 48 INTA -0.046 0.207 0.254 0.150
19 FASW -0.013 0.199 999.254 499.634 49 PRAS -0.073 0.184 0.260 0.167
20 BUDI 0.101 0.214 0.150 0.024 50 SMSM 0.017 0.246 0.233 0.108
21 LTLS -0.013 0.294 0.214 0.113 51 TURI 0.013 0.254 0.208 0.098
22 SOBI 0.022 0.232 999.236 499.607 52 UNTR -0.305 0.145 0.207 0.256
23 UNIC -0.037 0.227 -232.808 -116.385 53 DVLA 0.014 0.164 992.214 496.100
24 EKAD -0.083 0.249 0.233 0.158 54 INAF -0.175 0.229 0.275 0.225
25 AKPI 0.269 -0.050 0.233 -0.018 55 KAEF 0.020 0.290 0.233 0.106
26 IGAR -0.125 0.197 0.320 0.223 56 PYFA 0.061 0.212 0.384 0.162
27 SIMA -0.015 0.144 0.301 0.158 57 TCID -0.065 0.239 0.192 0.129
28 TRST -0.027 0.267 0.235 0.131 58 MRAT 0.006 0.010 0.166 0.080
29 INTP -0.126 0.351 0.316 0.221
30 SMGR -0.025 0.220 998.009 499.017
(data sekunder yang telah diolah)
dilihat pada salah satu perusahaan, misalnya perusahaan RICY pada tahun 2004
CAR sebesar 0.119 dan pada tahun 2005 mengalami perubahan sebesar 0.052
sehingga nilai CAR menjadi 0.171 sedangkan pada tahun 2006 mengalami
49
perubahan 0.056 sehingga nilai CAR sebesar 0.227 hal ini menunjukkan
perubahan return dari tahun ke tahun cenderung stabil. Perubahan return yang
tahun 2004 nilai abnormal return sebesar 0.065 kemudian pada tahun 2005
0.188 dan pada tahun 2006 perubahan abnormal return terjadi sangat tajam yaitu
sebesar 989.680 sehingga abnormal return pada tahun 2006 sebesar 989.868
kenaikan yang cukup tajam ini terjadi karena pasar bereaksi terhadap informasi
yang diberikan perusahaan. Hal ini terjadi karena informasi laba tidak bisa
diberikan.
statistik deskriptif.
Tabel 4.4
Profile Data Penelitian
(keseluruhan)
Variabel STAD.
Penelitian N MINIMUM MAXIMUM MEAN DEVIASI Keterangan
CAR 58 -118.083 503.486 142.792 238.929 keseluruhan
CAR 32 -118.083 503.486 122.635 235.502 perata laba
bukan perata
CAR 26 -116.433 499.674 167.600 245.411 laba
50
Perhitungan abnormal return diperoleh dari selisih antara return untuk saham i
pada hari t dengan return yang diekspektasi (diharapkan) dari saham tersebut.
Return yang diharapkan dalam penelitian ini dihitung berdasarkan pada mean
adjusted model. Pemilihan mean adjusted model untuk menetapkan return yang
sederhana sehingga relatif lebih cermat dan teliti dalam mengamati data. Dari
tabel tersebut nilai rata-rata CAR pada perusahaan populasi sasaran secara
keseluruhan sebesar 142.792 sedangkan pada perusahaan perata laba nilai rata-
rata CAR menunjukkan angka sebesar 122.635. Adapun nilai rata-rata CAR pada
perusahaan bukan perata laba adalah sebesar 167.600 hal ini menunjukkan bahwa
CAR pada perusahaan bukan perata laba lebih besar dari perusahaan perata laba.
Perbedaan nilai CAR pada kedua kelompok perusahaan tersebut sebesar 44.966
kenyataan tersebut mengandung arti bahwa pasar akan bereaksi ketika perusahaan
tidak melakukan perataan laba. Hal ini dikarenakan laba pada perusahaan bukan
perata laba sulit untuk diprediksikan sedangkan pada perusahaan perata laba dapat
CV: koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan
Dengan melihat data mengenai penjualan dan penghasilan bersih dari laporan laba
rugi perusahaan populasi sasaran pada setiap periode pelaporan dapat diketahui
Tabel 4.5
Profile Data Penelitian
(keseluruhan)
laba). Nilai indeks Eckel menunjukkan besarnya koefisien variasi dari variabel
penjualan dan laba bersih perusahaan. Dari tabel tersebut dapat dideskripsikan
bahwa pada perusahaan perata laba CV∆I nya lebih besar atau sama dengan
CV∆S nya. Hal ini berarti pada perusahaan perata laba nilai laba bersih lebih
Tabel 4.6
Profile Data Penelitian
Variabel
Penelitian N Mean Minimum Maximum Ket.
IS 58 -10.3143 -627.523 8.428 keseluruhan
IS 32 -17.6664 -627.523 8.428 perata laba
IS 26 -0.5644 -4.307 1.334 bukan perata laba
yang melakukan perataan laba nilai rata-rata sebesar -17.6664 dan rata-rata untuk
perusahaan bukan perata laba sebesar -0.5644 sehingga terdapat perbedaan rata-
rata antara kedua kelompok perusahaan sebesar -17.102. Untuk nilai minimum
perusahaan perata laba sedangkan untuk perusahaan bukan perata laba nilai
perbedaan nilai minimum pada kedua kelompok perusahaan (perata laba dan
bukan perata laba) sebesar -623.216 dan perbedaan nilai maksimum sebesar 7.094
hal ini berarti besarnya angka pada dua kelompok perusahaan berbeda secara
signifikan.
linier sederhana. Dalam analisis regresi ini diuji secara parsial menggunakan uji
menggunakan program SPSS 12 for windows yang dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Pengolahan SPSS
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients Correlations
Std. Zero-
B Error Beta order Partial Part
1 (Constant) 136.805 31.255
IS (X) -.580 .379 -.200 -.200 -.200 -.200
a Dependent Variable: CAR (Y)
54
Data yang diolah berasal dari data hasil pengujian populasi sasaran yang telah
perataan laba) maka akan megurangi nilai Y (reaksi pasar) sebear 0.580 dengan
asumsi faktor lain dianggap dalam kondisi tetap. Hasil regresi ini menunjukkan
dapat dilihat dari nilai koefisien determinasinya (r2) pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Hasil Pengolahan SPSS
Model Summary(b)
Std. Error
2
Adjusted of the
Model R R R Square Estimate Change Statistics
R Square
Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .200
.040 .023 236.1634 .040 2.343 1 56 .131
(a)
a Predictors: (Constant), IS (X)
b Dependent Variable: CAR (Y)
Tabel 4.9
Hasil Pengolahan Data SPSS
t hitung
1 (Constant) 4.377 .000 95% Confidence
74.193 199.418
Model IS (X) t Sig. Interval for B Collinearity Statistics
-1.531 .131 -1.340 .179 1.000 1.000
Lower Upper
Bound Bound Tolerance VIF
a Dependent Variable: CAR (Y)
55
Analisis uji varian dan regresi sebagaimana nampak pada tabel diatas
didapatkan t tabel sebesar 2.389. Tampak bahwa nilai t hitung< t tabel nilai statistik ini
mempunyai arti bahwa H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak ada pengaruh
respone (reaksi pasar) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ untuk
tahun 2004 sampai dengan 2006. Uji hipotesis diatas dapat dijelaskan bahwa
perusahaan perata laba dinilai negatif sehingga pasar tidak bereaksi atas informasi
4.2 Pembahasan
perbedaan nilai CAR pada perusahaan yang melakukan income smoothing dan
melakukan perataan laba. Hal ini dikarenakan laba pada perusahaan bukan
perata laba sulit untuk diprediksikan sedangkan pada perusahaan perata laba
CV∆I nya lebih besar atau sama dengan CV∆S nya. Hal ini berarti pada
perusahaan perata laba nilai laba bersih lebih besar dari nilai penjualannya.
indeks Eckel untuk perusahaan yang melakukan perataan laba lebih besar dari
pada nilai rata-rata indeks Eckel pada perusahaan bukan perata laba.
laba) maka akan megurangi nilai Y (reaksi pasar) sebear 0.580 dan apabila
nilai perataan laba sama dengan 0 (nol) maka reaksi pasar sebesar 136.805
dengan asumsi faktor lain dianggap dalam kondisi tetap. Hasil regresi tersebut
1.531 dengan signifikansi 0.131 lebih besar dari 0.05 didapatkan t tabel sebesar
2.389 sehingga tampak bahwa nilai t hitung <t tabel yang berarti bahwa income
ini berarti perusahaan perata laba dinilai negatif sehingga pasar tidak bereaksi
negatif (rendah) terhadap reaksi pasar tidak signifikan yang berarti bahwa
tanggal pengumuman laba untuk kelompok perata laba tidak signifikan dan
Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian Bitner dan Dollan
smoothing terhadap earning respone dalam penelitian ini dapat terbukti secara
pasar karena informasi laba yang diberikan oleh perusahaan perata laba sudah
laba pada perusahaan perata laba cenderung stabil pada setiap tahunnya.
Sedangkan pada perusahaan bukan perata laba informasi laba yang diberikan
tidak dapat diprediksikan dengan mudah sebelumnya, hal ini disebabkan laba
dapat dikatakan tidak stabil. Dalam aktivitas di pasar modal, harga saham
merupakan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh investor
perusahaan.
58
manajemen untuk lebih bebas dalam melakukan perataan laba. Oleh karena itu
5.1 Simpulan
rendah terhadap reaksi pasar. Tindakan perataan laba juga tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap reaksi pasar, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t
hitung sebesar 1.531 signifikansi 0.131 lebih besar dari α = 0.05. Hal tersebut
berarti perusahaan perata laba dinilai negatif sehingga pasar tidak bereaksi
5.2 Saran
menambah jumlah sampel penelitian. Hal ini berarti sampel diambil secara
59
60
sekunder.
pasar dengan periode estimasi yang panjang relatif akan lebih baik.
setelah pengumuman.
61
KEPUSTAKAAN
Anaroga, Panji dan Piji Pikarti. 2001. Pengantar Pasar Modal. STIE BPD Jateng.
Jakrta: Rineka Cipta.
Assih, Prihat. Hubungan Tindakan Perataan Laba dengan Reaksi Pasar atas
Pengumuman Informasi atas Laba Perusahaan yang terdaftar di BEJ.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 3 No. 1 Januari 2000.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory Teori akuntansi Buku Dua
Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.
Dul Muid. 2005. Pengaruh Manajemen Laba Terhadap Reaksi Pasar dan Resiko
Investasi Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi
dan Auditing Volume 1/No. 02/Mei 2005.
Jin, Liauw She dan Mas’ud Machfoedz. 1998. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Praktik Perataan Laba Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 1(2).
Marhaen Dodod S. 2006. Pengaruh EPS, PER, Current Ratio terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEJ.
Skripsi. FE UNNES.
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II.
Jakarta: Salemba Empat.
Siti Laelatul K. 2006. Pengaruh Informasi Akuntansi Arus Kas dan Laba
Terhadap Abnormal Return Saham pada Perusahaan Go Public yang
Sahamnya Masuk Dalam Indeks LQ-45. Skripsi. FE UNNES.
Sofyan Safiri. 2003. Teori Akuntansi. Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada.