You are on page 1of 13

Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

PERAN KOMUNIKASI DALAM PENGEMBANGAN DAN


PENERAPAN IPTEK DI INDONESIA

Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D.*

profdeddy@yahoo.com

ABSTRACT

Communication is used to both spread and develop science and technology.


Communication technology can be used as a means of political propaganda, to change a
concept, and move resources and an individual from one location to another.
Some important values that we have to construct in communication are, among others,
honesty (mutual trust) in determining a value system, in researching the cultural system
of a community, in modifying information, and in spreading information.
The obstacles in implementing a communication in Indonesia are that the Indonesian
people have not yet had a blue print of their own cultural values and self concept, and
many of them are information illiterate as well as still categorized as low-class or
“kroco jiwa” individuals. (2006)

1. Pendahuluan hingga saat ini kita bahkan ragu seperti


apakah jati-diri bangsa kita. Inti dari jati-
Bagaimanakah peran komuni-kasi diri bangsa kita (seyogianya) adalah
dalam pegembangan ilmu penge-tahuan seperangkat nilai yang kita kita anut dan
dan teknologi (IPTEK) di Indonesia? kita kembangkan untuk mencapai cita-
Kata kuncinya adalah informasi atau cita kita sebagai bangsa yang makmur
makna. Meskipun perkembangan IPTEK, dan sejahtera lahir batin dan bermartabat
termasuk teknologi komunikasi, sehingga dihormati bangsa-bangsa lain di
mengesankan kita, pada dasarnya dunia.
pengaruh informasi yang dibawanya Gagasan penting dalam
terhadap kitalah yang merupakan aspek pengembangan IPTEK di negara mana
terpentingnya. Namun, informasi tidak pun adalah bagaimana bangsa yang
pernah bebas-nilai. Informasi selalu bersangkutan harus menerima,
mengandung bias-budaya seberapa kecil memproses, dan mengambil keputusan
pun bias tersebut. Oleh karena itu, secara efektif berdasarkan informasi
informasi yang harus kita serap dan kita untuk mencapai tujuan bersama yang
kembangkan adalah yang sesuai dengan didasari moralitas. Itu sebabnya WHO
jati-diri kita sebagai bangsa. Sayangnya, menganggap penggunaan teknologi
pengklonan untuk membuat duplikat
* Dekan & Guru Besar Fakultas Ilmu manusia sebagai tidak etis karena hal itu
Komunikasi dab Program Pasca Sarjana melanggar beberapa prinsip dasar tentang
Universitas Padjajaran Bandung

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 468


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

reproduksi manusia yang dilakukan dunia setelah Rusia. Sementara itu,


dengan bantuan medis, misalnya penyebaran ilmu pengetahuan dan
penghormatan terhadap martabat manusia teknologi yang berguna pun tak jarang
dan perlindungan terhadap keamanan menghadapi kendala budaya
materi genetis manusia. Oleh karena itu,
teknologi, termasuk teknologi
komunikasi, bisa digunakan untuk tujuan 2. Kendala Budaya Terhadap
luhur atau tujuan yang jahat, untuk Penyebaran Informasi
kepentingan seorang penguasa (yang
despotik), pengusaha multinasional (yang Ada beberapa kendala yang
serakah), individu atau kelompok orang menghadang kita untuk mengembang kan
yang gila kekuasaan, atau kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
bersama yang dicita-citakan (pendidikan meningkatkan daya saingnya di negara
global, kemakmuran, kebahagiaan). Pada kita. Salah satunya adalah bahwa kita
titik ini, komunikasi dapat kita gunakan belum mempunyai cetak biru (blue print)
untuk mengembangkan, menyebarkan, mengenai nilai-nilai budaya yang ingin
dan menerapkan ilmu pengetahuan dan kita bangun. Kita sering mengklaim
teknologi dan meningkatkan daya sebagai bangsa religius, ramah-tamah,
saingnya dalam meraih cita-cita luhur toleran terhadap suku atau agama lain
bangsa kita tersebut. yang berbeda. Setidaknya itu berlangsung
Dalam kaitan ini, teknologi hingga akhir era Orde Baru. Padahal
komunikasi, televisi khususnya yang nilai-nilai tersebut mungkin sekadar
paling berpengaruh karena kekuatan semboyan, slogan, atau bahkan mitos.
audiovisualnya, dapat berfungsi memper Karena pengaruh kuat Orde Baru yang
cepat pembangunan nasional dengan sentralistik (yang tercermin dalam sistem
menyebarkan ilmu pengetahuan, pendidikan nasional yang sentralistik
teknologi yang relevan yang sesuai pula) serta pengaruh (negatif) budaya
dengan nilai-nilai budaya dan kebutuhan asing, telah terjadi pergeseran nilai dalam
bangsa kita dan meningkatkan martabat masyarakat kita. Kita justru telah
kita sebagai bangsa. Namun sayang, mencerap nilai-nilai destruktif seperti
penelitian dan pengamatan menunjukkan malas, boros, hedonis (memuja
bahwa televisi tidak banyak kita gunakan kesenangan), tak disiplin, tak
untuk tujuan itu.Televisi swasta kita lebih bertanggung-jawab, rendah-diri di mata
banyak menyiarkan acara-acara yang bangsa lain, menerabas (mengambil jalan-
memanjakan kita dengan menayangkan pintas alias mementingkan hasil daripada
acara-acara hedonistik dan remeh-temeh proses), percaya takhayul, beringas
seperti sinetron murahan, reality show, (bahkan kejam), dsb. Sifat menerabas
dan infotainment yang menyebarkan misalnya tercermin dalam banyaknya
keburukan orang lain.Tidak sedikit pula pejabat yang korupsi yang banyaknya
media cetak yang menyebarkan gambar- orang yang membeli gelar akademis yang
gambar porno atau setengah porno yang palsu. Dalam beberapa tahun terakhir
bahkan dijajakan di jalan-jalan, sehingga Transparency International menyebutkan
tahun 2006 lalu negara kita disebut bahwa Indonesia merupakan salah satu
sebagai negara paling porno nomor dua di negara paling korup di dunia. Dalam satu

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 469


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

kasus korupsi saja, yakni kasus BLBI penakluknya, baik dalam pakaian,
(Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), perhiasan, kepercayaan, dan adat istiadat
uang sebesar 159 trilyun (atau 159.000 lainnya. Hal ini disebabkan adanya
milyar) tidak jelas penyelesaian keinginan untuk menyamai mereka yang
nya.Hanya di Indonesia, terdapat telah mengalahkan dan menaklukkannya.
kebiasaan orang-orang beramai-ramai Orang-orang taklukan menghargai para
menyiramkan bensin kepada pencuri penakluknya secara berlebihan. Kalau
kelas teri yang tertangkap, lalu keyakinan ini bertahan lama, hal itu akan
membakarnya hingga gosong. Sebagian membekas dalam dan lama dan akan
dari tabiat-tabiat negatif tersebut pernah membawa pada peniruan semua ciri
dibahas oleh Mochtar Lubis dalam penakluknya. Mereka ini yakin bahwa
bukunya, Manusia Indonesia (1981), peniruan atas segala yang dilakukan sang
yang menandai manusia Indonesia penakluk akan menghapuskan segala
sebagai: munafik, tak bertanggung jawab, penyebab kekalahannya" (Mulyana,
berjiwa feodal, percaya takhayul, artistik, 1999:43).
berwatak lemah, boros. Media massa Seorang pengirim E-mail pernah
Malaysia bahkan mempunyai julukan melukiskan kerendahdirian bangsa kita
baru, Indon, untuk menandai bangsa kita ini dengan ilustrasi sbb. Nafa Urbach
yang liar, beringas, dan suka melanggar penyanyi seksi kita merasa bangga karena
hukum. para penggemarnya mengasosiasikannya
Konsep-diri kolektif adalah inti dari dengan penyanyi Britney Spears,
budaya kita, sedangkan aspek-aspek sementara Siti Nurhaliza, penyanyi
budaya lahiriah mencerminkan nilai-nilai Malaysia yang lebih berbakat merasa
yang kita anut tersebut. Dari segi ini, saya bangga sebagai wanita Melayu dan tidak
kira bangsa kita tidak mempunyai jati diri mau disamakan dengan siapa pun. Fakta
yang kuat. Kita adalah bangsa yang tidak bahwa khalayak kita begitu menggemari
percaya diri, dan bahkan cenderung para pemain film dan sinetron berwajah
membebek kepada bangsa-bangsa asing. Indo (seperti Meriam Bellina, Sophia
Dr. Sudjoko pernah berujar, bangsa kita Latjuba, Tamara Bleszynski, Ari
menderita krocojiwa yang rendah diri di Wibowo, Indra Brugman, dan Cinta
hadapan Barat yang mereka kagumi, yang Laura) dalam beberapa dekade terakhir
secara membabi-buta mereka tiru (dalam ini, juga menunjukkan gejala krocojiwa
sikap, perilaku, dan penampilan), dsb. tersebut. Ironis bahwa film Roro Mendut
Kita boleh jadi mewarisi perasaan rendah garapan Ami Proyono tahun 1983 yang
diri ini dari nenek moyang kita yang didasarkan novel Y.B. Mangunwijaya
pernah dijajah bangsa Barat selama diperankan oleh Meriam Bellina. Padahal,
ratusan tahun, yang kita internalisasikan Roro Mendut dilukiskan sebagai wanita
secara subtil dari berbagai sumber Jawa asal pesisir yang “berkulit seperti
(orangtua, lingkungan sebaya, lembaga kayu jati muda atau hitam manis”
pendidikan, media massa). Sinyalemen (Sunindyo, 1997:334).
Ibnu Khaldun, sosiolog Muslim abad ke Kenyataannya begitu Orde Baru
14 yang menulis buku Muqaddimah yang runtuh, kita gamang kemana kita akan
monumental itu mungkin benar bahwa, melangkah. Alih-alih membangun nilai-
"Orang-orang taklukan selalu meniru nilai positif, kita membiarkan bangsa lain

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 470


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

menanamkan nilai-nilai mereka kepada belakangan sering disebut globalisasi itu,


kita. Lewat berbagai media komunikasi, justru terjadi ketika perkembangan
khususnya televisi, negara-negara Barat teknologi komunikasi telah mencapai
menanamkan nilai-nilai ideologis mereka tahap yang memudahkan semua bangsa di
lewat informasi (berita, iklan, hiburan, dunia melakukan pertukaran budaya yang
bahkan acara yang berkedok pendidikan) setara atau saling menguntungkan
kepada bangsa kita. Semua informasi itu (Mulyana, 1997:2). Kesenian-kesenian
mereduksi otonomi budaya (secara daerah kita di Jawa Barat, seperti rampak
implisit juga otonomi politik) kita. Secara sekar, gamelan degung, kecapi suling,
budaya kita menjadi bergantung pada cianjuran, reog, calung, gondang, dan
negara maju, bahkan dalam selera wayang golek kini hampir punah. Kapan
bertempat tinggal, berpakaian, makan dan terakhir kalinya kita melihat pertunjukan
minum pun kita mengekor pada negara gamelan degung saat kita menghadiri
maju dengan mengonsumsi McDonald’s resepsi pernikahan? Bandingkan dengan
dan Coca Cola, dan menenteng tas Gucci Jepang, negara yang maju dan modern
dan Louis Vuiton, bahkan yang palsu namun tetap masih memelihara banyak
sekali pun. aspek budaya mereka, seperti taman-
Sepintas, informasi yang kita terima taman nan asri, kimono, yukata, sumo,
dari luar seperti tidak mengandung kabuki, dan noh.
bahaya apapun. Namun Film-film seperti Menggunakan pemikiran Hamelink
Melrose Place, Beverly Hills 90212, (1983:6), bila otonomi budaya
Baywatch, Dawson’s Creek, sinetron- didefinisikan sebagai kemampuan
sinetron Amerika Latin seperti Maria masyarakat untuk memutuskan alokasi
Cinta yang Hilang, Cinta Paulina, dan sumber dayanya sendiri demi penyesu-
Esmeralda, acara hiburan Smackdown, aian diri yang memadai terhadap
serta acara musik MTV yang semuanya lingkungan, sinkronisasi budaya jelas
pernah populer di negara kita, merupakan ancaman bagi otonomi
pengaruhnya sangat samar. Namun secara budaya masyarakat kita. Nilai-nilai dan
jangka-panjang dapat berakumulasi dan pola-pola sosial mereka didiktekan oleh
menimbulkan dampak negatif yang besar. negara-negara metropolis berdasarkan
Akan terjadi apa yang disebut keinginan dan kebutuhan mereka. Kita
sinkronisasi budaya (Hamelink, 1983:5- mereproduksi, mendistribusikan, dan
6) atau imperialisme budaya (Straubhaar mengonsumsi produk-produk dan nilai-
dan LaRose, 1996:136; Lull, 1998:136). nilai budaya mereka, menyaingi, dan
Fenomena ini mengisyaratkan bahwa bahkan menghancurkan produk-produk
negara-negara metropolis (khususnya dan nilai-nilai budaya kita sendiri. Dalam
Amerika Serikat) menawarkan suatu konteks ini, televisi sebagai produk
model yang diikuti negara-negara satelit teknologi komunikasi mempunyai andil
tanpa sikap kritis. Seluruh proses besar dalam sinkronisasi budaya. Seperti
kreativitas budaya lokal menjadi kacau dikatakan Garin Nugroho, “Ia seperti
atau punah; dimensi-dimensi unik dalam Dewa Janus, penyelamat sekaligus
spektrum nilai kemanusiaan, yang telah penghancur. Televisi adalah meta-
berevolusi berabad-abad, secara cepat medium, instrumen yang tidak hanya
menghilang. Ironisnya, fenomena yang mengarahkan pengetahuan tentang dunia,

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 471


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

tetapi mengarahkan kita bagaimana Iklan TV misalnya dapat membujuk


mendapatkan pengetahuan” (Kompas, 10 para ibu untuk memberikan susu bubuk
September 1996). Sebagai akibatnya, kepada bayi-bayi mereka padahal ASI
masyarakat kita bingung, gagap, tak mereka melimpah, sehingga bayi-bayi
berdaya, mengalami konflik, dan gegar mereka pun rentan terhadap penyakit.
budaya. Ungkapan Taufik Abdullah 11 Maka suatu bangsa bukan hanya harus
tahun lalu (Kompas, 14 April 1997) melek-teknologi, tetapi juga menyadari
masih relevan bahwa budaya televisi pengaruhnya terhadap hidup mereka.
adalah “budaya pop” yang melarutkan Tanpa kesadaran ini kita hanya akan
identitas kita dalam keseragaman yang dipermainkan negara lain yang lebih
dangkal sehingga kita kehilangan maju. Kita menjadi bergantung pada
kemampuan untuk mendefinisikan jati negara lain itu, bukan hanya dalam
diri bangsa kita.Tanpa jati diri (secara pemenuhan kebutuhan fisik, namun juga
implisit juga kepercayaan diri), sulit bagi pemenuhan akan kebutuhan nonfisik
bangsa kita untuk tegak dan bermartabat (idealisme, ideologi, pengetahuan,
ketika kita bergaul dengan bangsa-bangsa teknologi, seni dan hiburan), meskipun
lain. Oleh karena itu, kita pun mudah belum tentu sesuai dengan kebutuhan kita
terombang-ambing dan diarahkan oleh dan meninggikan martabat kita sebagai
bangsa-bangsa lain sesuai dengan bangsa.Suatu sikap yang benar terhadap
keinginan mereka. teknologi jauh lebih penting daripada
Dewasa ini, bahkan negara yang kepemilikan atau penggunaan teknologi
mempunyai “otonomi budaya” pun, kalau itu sendiri. Prinsip yang penting di sini
itu ada, sedikit banyak akan dipengaruhi adalah “Teknologi untuk manusia, bukan
oleh informasi yang disiarkan negara manusia untuk teknologi”.
maju lewat teknologi komunikasi mereka, Sebagai ilustrasi, pada zaman Orde
khususnya televisi via satelit komunikasi. Baru, kita membangun pabrik pesawat
Suatu negara besar atau beberapa negara terbang (Nurtanio/IPTN/PT DI) tanpa
besar dapat bersekongkol mendefinisikan mempertimbangkan bahwa kita sebenar-
suatu produk, nilai, seseorang, suatu nya adalah negara agraris dan negara
lembaga, suatu negara atau suatu peris- kepulauan (yang dikelilingi laut dan
tiwa sesuai dengan keinginan mereka karenanya kaya akan ikan). Alih-alih
untuk kemudian dikonstruksikan secara mengembangkan pertanian dan perika-
sosial oleh masyarakat pemirsa dan nan, kita malah membuat pesawat-
dianggap sebagai kebenaran atau pesawat yang tidak kita butuhkan benar
kebutuhan bagi mereka. Mereka mende- pada saat itu. Loncatan itu terlalu drastis
finisikan siapa itu pahlawan dan siapa itu dan tidak mengakar dalam budaya kita.
teroris, bagaimana harus cantik dan Selain itu, kita pun ternyata tidak mampu
modern. Melalui teknologi kamera dan memasarkannya ke negara-negara asing.
digital, propaganda politik dan budaya Akibatnya industri pesawat terbang kita
dapat direkayasa sedemikian rupa, pun gagal. Jepang bukan tidak mampu
sehingga itulah kemudian yang diterima membuat pesawat terbang, namun Jepang
masyarakat pemirsa karena pengaruhnya sadar bahwa tidak mudah untuk
yang sangat kuat. memasarkannya karena harus bersaing
dengan Boeing dan Airbus yang sudah

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 472


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

mapan.Coba kalau dari dulu, kita sangat berarti bagi warga desa yang
mengembangkan industri pertanian, merupakan sebagian besar penduduk
perkebunan, dan perikanan. Boleh jadi Indonesia, yang masih kekurangan
kita lebih makmur sekarang ini. gedung sekolah dan guru. Dengan
Industri pesawat terbang, saya kira, kelebihan-kelebihannya (langsung,
hanya cocok bagi bangsa-bangsa yang simultan, akrab, lincah, luwes) itu televisi
berbudaya konteks-rendah, seperti bisa menciptakan kontak pribadi antara
Amerika, Inggris dan Jerman, yang guru TV dan siswanya. Seperti dikatakan
ditandai dengan komunikasi langsung, Rhodes (dalam Mulyana, 2008:35),
lugas, dan terus-terang serta sikap dan televisi dapat mengalihkan konsep,
perilaku menepati waktu (Waktu sumber daya, dan manusia dari satu lokasi
Monokronik). Sementara bangsa kita ke lokasi lain, dan dapat menunjukkan
berbudaya konteks-tinggi yang ditandai kepada pemirsa secara akurat apa yang
dengan komunikasi tidak langsung, harus mereka perhatikan.Televisi dapat
berbelit-belit, penuh basa-basi, dan tidak pula memanfaatkan media lain, seperti
tepat-waktu alias selalu ’ngaret’ (Waktu gambar, grafik, slide, film, video tape,
Polikronik). Tanpa punya disiplin dalam model. Oleh karena itu, hampir setiap
menggunakan waktu, yang sebenarnya pelajaran dapat disajikan lewat televisi,
sesuai dengan ajaran agama, khususnya baik itu Matematika, Fisika, Kimia,
Islam, kita sulit mengembangkan dan Biologi, Geografi, bahasa asing, atau
menerapkan teknologi secara benar, pelajaran lainnya. Kelincahannya
cermat, dan selamat. Sebagai contoh, memungkinkan pemirsa memandang
dalam satu dekade terakhir ini, betapa objek kajiannya lebih dekat, lebih jauh
banyak kecelakaan kereta api yang terjadi atau lebih luas. Acaranya dapat disiarkan
di negara kita akibat para petugasnya lalai langsung dari tempat awalnya dan
dalam mengantisipasi waktu mengenai sekaligus direkam untuk penyiaran
kapan kereta api akan berangkat, tiba di berikutnya. Pendeknya, televisi dapat
stasiun, atau berpapasan dengan kereta menyajikan pelajaran berkualitas tinggi
api yang lain. Bandingkan dengan lebih kepada jumlah siswa yang tidak terbatas,
dari 2000 pesawat yang terbang dan dengan waktu lebih efisien daripada
mendarat di Bandara O’Hare di Chicago, waktu yang digunakan guru di sekolah
AS, atau lebih dari 2000 kereta api yang biasa.
berangkat dan tiba di Stasiun Tokyo, Berbagai riset membuktikan bahwa
Jepang. Di kedua terminal itu jarang pengajaran via televisi tidak kalah
sekali terjadi tabrakan antarkendaraan efektifnya dibanding dengan pengajaran
karena para petugasnya berdisiplin dan konvensional. Wilbur Schramm adalah
punya sikap yang benar terhadap waktu. salah satu dari sekian banyak ahli yang
Kembali kepada televisi, coba kalau telah banyak meneliti keefektifan televisi
kita sejak dulu menggunakan televisi sebagai media instruksional. Salah satu
untuk pengajaran (Instructional kesimpulan dari hasil penelitiannya
Television atau ITV), bangsa kita akan adalah: "...kami dapat mengatakan
jauh lebih cerdas dewasa ini. Kebutuhan dengan yakin bahwa dalam 65 persen dari
Televisi Pengajaran mungkin tidak begitu sejumlah perbandingan antara pengajaran
dirasakan oleh warga kota, namun akan lewat televisi dan pengajaran di kelas,

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 473


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

tidak terdapat perbedaan yang signifikan. bermanfaat bagi masyarakat Indonesia


Dalam 21 persen siswa belajar lebih baik harus memperhatikan nilai-nilai (keper-
via televisi, dalam 14 persen mereka cayaan, agama, norma, dsb.) yang hidup
belajar lebih baik di kelas biasa" dalam masyarakat tersebut. Informasi
(Mulyana, 2008:36) yang diyakini akan memajukan
Karena potensial dan efektif masyarakat berdasarkan bukti-bukti
sebagai sarana pengajaran, televisi telah ilmiah sekalipun harus mempertimbang-
digunakan di banyak negara maju untuk kan hal ini. Suatu produk (dagang,
meningkatkan pendidikan, seperti pariwisata, kesenian, teknologi) ataupun
Amerika Serikat, Kanada, Inggris, jasa (informasi) adalah pesan komunikasi
Jerman, Perancis, Italia, Australia, dan yang harus disesuaikan dengan nilai-nilai
Jepang. Di Amerika Serikat khususnya, budaya yang hidup dalam masyarakat,
televisi telah digunakan sebagai media agar pesan tersebut diterima masyarakat.
instruksi selama puluhan tahun, baik di Sebagian besar masyarakat
sekolah, perguruan tinggi, ataupun di Indonesia belum melek-informasi.
rumah-rumah. Bahkan belakangan ini, Meskipun globalisasi telah melanda
ITV pun digunakan oleh perusahaan- Indonesia, hanya wilayah perkotaan yang
perusahaan untuk mendidik pegawai- terimbas proses tersebut. Masih banyak
pegawainya untuk menambah keahlian pulau, desa, dan wilayah terpencil yang
mereka. Ampuhnya ITV juga telah tetap tradisional dan masih menganut
dibuktikan Universitas Terbuka di Inggris serta mempraktikkan budaya mereka
sejak tahun 1971. Sebagai satu organisasi yang boleh jadi menghambat penyebaran
pemakai ITV terbesar di dunia, yang informasi yang akan dilakukan oleh agen-
menyiarkan ribuan acara televisi setiap agen pembaharu, termasuk pemerintah,
tahunnya, hingga kini Universitas demi kemajuan dan kesejahteraan
Terbuka Inggris telah meluluskan mereka, termasuk penyebaran informasi
puluhan ribu orang. yang akan mendorong mereka untuk
Beberapa negara berkembang berpartisipasi dalam pembangunan
seperti El Salvador, Pantai Gading, ekonomi dan politik.
Samoa, Kosta Rika, pulau-pulau Pasifik, Kendala budaya terhadap penyeba-
India dan Malaysia juga telah ran informasi yang berguna bagi
menerapkan ITV. Penelitian mengenai kehidupan masyarakat kita antara lain
pengaruh ITV di El Salvador dan India berkaitan dengan kepercayaan dan nilai
menunjukkan bahwa ITV dinilai ber budaya mereka, sebagian bersifat mistis
hasil. Ironisnya, Indonesia yang telah dan merupakan mitos, yang tidak
memiliki SKSD Palapa sejak tahun 1976 kondusif bahkan kontra-produkif dengan
dan punya bahasa persatuan tidak pernah usaha-usaha untuk memajukan kesejah-
menerapkan ITV, padahal sudah sejak teraan mereka. Sebagai contoh, ketika
lama Indonesia kekurangan guru, sebuah organisasi perencana komunikasi
sementara penduduknya padat dan di Jawa Tengah (YIS) bermaksud
bertebaran di berbagai pulau. mengajarkan teknik-teknik menghadapi
Kendala lainnya untuk penyebar-an bencana alam, mereka mengujicobakan
ilmu pengetahuan dan teknologi bersifat gambar-gambar yang akan digunakan.
kultural. Penyebaran informasi yang Anehnya, mereka tidak memperhatikan

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 474


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

apa yang seharusnya diperhatikan. menyikapinya. Teknologi merupakan


Rupanya mereka tidak memahami berkah bila ia mencerahkan kehidupan
perspektif. Seorang wanita memperta- kita, misalnya meningkatkan kemampu-
nyakan bagaimana mungkin orang an fisik, memperpanjang harapan hidup,
bertubuh besar (di bagian depan gambar) memudahkan kita bergerak dari satu
bisa memasuki rumah yang kecil (gambar tempat ke tempat lain, meninggikan
rumah yang menjadi latar belakang). kemampuan intelektual, martabat dan
Seorang pemimpin tradisional malah moralitas kita. Akan tetapi, bila teknologi
mengatakan bahwa yang ada dalam menghancurkan sumber alam dan
gambar itu adalah setan (Rakhmat, kehidupan di bumi, menimbulkan polusi,
2005:241). dan menimbulkan pengangguran, serta
Contoh lain, penduduk di menimbulkan perselisihan antarmanusia
Kecamatan Pagimana, Kabupaten atau antarbangsa, teknologi adalah laknat
Banggai, Sulawesi Tengah, yang terbiasa bagi kita. Dalam kata-kata Williams
meminum air mentah---yang mereka (1987:7), “Apakah kita tuan atau korban
namai air hidup---mempercayai bahwa air teknologi komunikasi bergantung pada
matang---yang mereka namai air mati--- kemampuan kita sebagai kelompok untuk
sebagai tak enak dan tidak segar. menggunakannya secara bijaksana agar
Penyuluh kesehatan di daerah itu bermanfaat bagi manusia.”
menganggap kepercayaan tersebut seba- Oleh karena itu, makna teknologi
gai kendala yang harus diatasi, karena sebenarnya bukan terdapat pada teknologi
kebiasaan tersebut dapat menimbulkan itu sendiri, melainkan dalam kepala kita.
penyakit diare yang merenggut korban Tanpa berlandaskan prinsip-prinsip yang
jiwa di kalangan penduduk (Suartika, benar dan tujuan yang benar, teknologi
2000:133). Kepercayaan di atas mirip akan membawa kemunduran bahkan
dengan kepercayaan suatu komunitas di kehancuran bagi kehidupan manusia.
Los Molinas, Peru, yang tidak mau Misalnya, berdasar-kan beberapa peneli-
menggunakan air matang untuk minum, tian maraknya penggunaan internet oleh
yang mereka percayai hanya layak untuk individu di rumah-rumah atau di warnet
orang sakit. Warga desa tersebut atau di tempat hiburan, menunjukkan
mempercayai air matang telah kehilangan gejala yang kurang sehat. Internet
kekuatan atau sarinya bagi kehidupan digunakan terutama untuk membuka
manusia, sehingga dapat membuat orang situs-situs yang “membahayakan
sehat menjadi loyo untuk berusaha dalam moralitas” (seperti gambar-gambar wanita
kehidupan jika mereka meminum air telanjang) atau paling banter melakukan
matang (Rogers, 1995:1-5). chatting yang membuang-buang waktu,
bukan terutama digunakan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang
3. Sikap terhadap Informasi dan konstruktif, semisal mencari data.
Teknologi Menurut penelitian, bangsa kita paling
sering membeli HP baru. Karena
Teknologi bisa sebagai berkah atau berorientasi lisan, mereka gemar
laknat bagi kehidupan manusia, berbicara lewat HP, bahkan mengenai
bergantung pada bagaimana kita hal-hal yang sangat dangkal. Ibaratnya,

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 475


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

mereka lebih baik kelaparan perut ketekunan (kerja-keras), tanggung-jawab,


daripada kelaparan pulsa. Ironisnya, meritokrasi, demokrasi, dsb. Pada titik
sebagian orang menggunakan alat ini, pendidikan (awal) anak dalam
komunikasi ini untuk menyebarkan gosip, keluarga menjadi penting, bahkan
memeras orang lain, melakukan terpenting dari pendidikan lainnya.
kecurangan dalam ujian. Telepon selular Contoh teladan dari para pemimpin untuk
model 3G bahkan digunakan untuk jujur dan berdisiplin juga akan sangat
memperlancar bisnis seks. membantu pembantukan karakter bangsa
Kemajuan teknologi, termasuk ini, karena masyarakat kita paternalistik
teknologi komunikasi (satelit komunikasi, dan mudah meniru karakter para
internet, antene parabola, televisi raksasa pemimpin mereka.
layar-datar, telepon selular, dsb.) tidak Salah satu nilai penting yang harus
selalu berkorelasi dengan kebahagiaan dibangun dalam penggunaan teknologi
manusia. Bersama teknologi, selalu ada komunikasi adalah kejujuran (saling
harga sosial yang harus dibayar. Mobil percaya). Ketidaksaling-percayaan dapat
yang lebih cepat dan jalan tol yang lebih membuat teknologi komunikasi sia-sia.
mulus malah mungkin berkorelasi dengan Sebagai contoh, perangkat teknologi yang
kenaikan korban kecelakaan. (“Berapakah dipasang di Gedung MPR bernilai ratusan
harga nyawa manusia kalau begitu?”). juta rupiah untuk menghitung perolehan
Penggunaan robot sebagai pengganti suara lewat voting tidak digunakan sama
tenaga manusia di perusahaan mungkin sekali dalam sidang MPR tahun 1999
menimbulkan pengangguran. Di Jepang, karena setiap pihak (wakil partai politik)
hal ini malah membuat sebagian orang tidak percaya bahwa perangkat tersebut
merasa terasing dari lingkungannya mampu menghitung suara secara benar.
sendiri, dan sebagai akibatnya, segelintir Kecurigaan timbal balik di antara
orang melakukan bunuh diri. Telepon berbagai pihak tersebut telah
rumah yang sederhana, menurut beberapa memubazirkan alat teknologi yang
penelitian, dapat berkontribusi terhadap harganya mahal itu, padahal uang rakyat
penyakit vertigo. Penggunaan telepon digunakan untuk itu.
selular pun boleh jadi telah menimbulkan Maka sebelum kita menyebarkan
kecelakaan yang memakan korban jiwa IPTEK dan meningkatkan daya saingnya
gara-gara sopir menggunakan telepon kepada masyarakat, sekali lagi aspek-
selular selagi mengendarai mobilnya. aspek tersebut harus cocok dengan nilai-
Oleh karena itu, sistem nilai yang nilai yang kita anut sebagai bangsa, dan
dianut suatu masyarakat harus kondusif harus bermanfaat bagi kemajuan bangsa
agar teknologi yang diadopsinya tepat kita lahir-batin. Sayangnya hingga saat ini
guna. Pengingkaran hal ini akan membuat kita belum memiliki jati-diri ini. Maka
pengelolaan negara menjadi tidak efisien sebelum atau seraya kita mengembangkan
dan bertambah runyam. Untuk mengem- dan menerapkan IPTEK kepada masya-
bangkan dan IPTEK secara benar, rakat, kita juga harus menanamkan nilai-
terlebih dulu kita harus menanamkan nilai yang ingin kita anut sebagai sebuah
nilai-nilai baru sebagai fondasi peradaban bangsa yang berbermartabat. Tanpa jati-
bangsa kita. Nilai-nilai baru ini adalah diri yang kuat, tidak mungkin kita dapat
kejujuran, kemandirian, kedisiplinan, memajukan bangsa kita lewat

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 476


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

pengembangan IPTEK. Jati-diri bangsa budaya. Mempelajari budaya lain


kita adalah ruh pembangunan masyarakat mengajari kita banyak mengenai budaya
ini. Tanpa keyakinan ini kita akan kita sendiri, memandu kita untuk melihat
terombang-ambing dalam percaturan bahwa kepercayaan, nilai, dan lembaga
antarbangsa. Kita akan dimanipulasi yang semula kita anggap universal itu
bangsa lain, dimanfaatkan, dikambing- ternyata parokial, lokal, dan sekadar
hitamkan. Kita akan menjadi budak menyenangkan sebagian dari kita.
mereka bukan mitra sejajar yang punya Menurut kaum subjektivis (interpretivis),
harga diri. ilmu sosial harus maju, bukan sebagai alat
Untuk mengembangkan IPTEK di untuk mengendalikan perilaku orang lain,
Indonesia, kita perlu melakukan melainkan untuk memberi penafsiran atas
penelitian mengenai sistem budaya tindakan orang lain yang memungkinkan
(kepercayaan) berbagai komunitas di kita menempatkan masyarakat kita dalam
Indonesia, khususnya yang berkaitan perspektif.
dengan kepercayaan budaya mereka Sebagai ilustrasi, penelitian lintas-
terhadap hal-hal yang baru. Penelitian budaya yang dilakukan Michael Cole dan
mengenai ragam nilai budaya komunitas- kawan-kawannya adalah suatu contoh
komunitas etnik misalnya perlu dilakukan yang menarik. Memilih lokasi penelitian
secara intensif. Para antropolog, sosiolog, di Liberia, terhadap orang-orang (anak-
psikolog, komunikolog, dan linguis perlu anak) Kpelle, Cole segera menyadari
diterjunkan untuk menghimpun sistem bahwa "standar" yang diberikan kepada
nilai budaya mereka, termasuk bahasa anak-anak Barat dalam eksperimen
mereka yang mencerminkan nilai-nilai mengenai perkembangan kognitif ter-
tersebut. Hasil-hasil penelitian mengenai nyata mempunyai makna yang sangat
berbagai komunitas etnik di Indonesia berbeda dengan di Afrika, sehingga Cole
yang sudah dilakukan oleh berbagai ahli pun meninggalkan standar Barat-nya dan
dari luar negeri dan dalam negeri perlu memilih pendekatan "etnografik" dalam
dihimpun dan dimasukkan dalam data penelitian psikologisnya (Cole, et al.,
base. 1971). Cole dan kawan-kawannya
Penelitian atas berbagai budaya di percaya bahwa kita tidak boleh
Indonesia yang beragam dan masyarakat mengasumsikan bahwa kerja psikologis,
yang menjadi sasaran informasi apakah berdasarkan teori perkembangan
seyogianya bersifat interpretif (kualitatif). kognitif atau struktur intelegensi,
Menurut Rosenberg, pemahaman kita membangkitkan perilaku yang sama pada
mengenai bangsa-bangsa yang pada subjek dari budaya yang berbeda
awalnya asing bukan hasil dari penelitian (1971:xii-xiii). Selain itu, definisi opera-
objektif, melainkan hasil dari going sional suatu konsep oleh seorang peneliti
native-nya para antropolog sosial, yang yang mendekati konsep yang dimaksud
berusaha memahami makna tindakan komunitas tersebut pada suatu saat
subjek yang mereka amati berdasarkan tertentu, boleh jadi berubah pada saat
pemahaman subjek sendiri. Rosenberg yang lain, bertahun-tahun kemudian.
(1995:20) menyatakan, dengan meng- Lebih spesifik lagi, kekebalan suatu
gunakan pendekatan interpretif, kita dapat penduduk terhadap penyakit boleh jadi
memahami orang-orang yang berbeda berubah selaras dengan perjalanan waktu,

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 477


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

juga aspirasi anak-anak dari suatu kelas sesuai dengan karakteristik budaya
sosio-ekonomi tertentu juga boleh jadi masyarakat yang bersangkutan. Dalam
berubah beberapa dekade kemudian, konteks pertanian, petani di suatu daerah
begitu juga pola asuh orang tua terhadap boleh jadi masih fatalistik, maka mereka
anak-anak mereka; dan semua ini terlibat tidak terlalu tertarik pada informasi
dalam jaringan rumit interaksi yang tentang inovasi teknologi pertanian. Mau
terpaksa akan mengalami perubahan berhasil panen atau tidak, terserah kepada
(Philips, 1987:51). Maka, suatu Tuhan, begitu pikir mereka.
generalisasi yang "benar" tahun 1970-an, Sosialisasi informasi perlu
mungkin setengah "benar" pada tahun dilakukan dengan berbagai konteks
1980-an, dan ternyata ngaco pada tahun komunikasi, dimulai dengan komunikasi
2000-an. massa (surat kabar lokal, radio lokal), lalu
diikuti dengan kelompok (ceramah,
diskusi) dan akhirnya komunikasi tatap-
4. Penutup muka dengan melibatkan para pemuka
pendapat (tokoh-tokoh masyarakat) yang
Dalam pengembangan dan juga memberikan contoh teladan dan
penerapan IPTEK kepada masyarakat, dengan menggunakan informasi yang
kita perlu bertanya: Apa yang mereka disebarkan. Seperti kita ketahui,
ketahui tentang informasi (nilai dari komunikasi massa tidak terlalu efektif
IPTEK) yang akan kita sebarkan? untuk mengubah sikap atau perilaku.
Mengapa pada masa lalu mereka enggan Komunikasi antarpersona paling efektif
menggunakan informasi berharga demi untuk tujuan itu. Dalam kaitan ini,
kemajuan hidup mereka? Dan apa dibutuhkan para penyuluh yang dapat
pendapat mereka tentang pentingnya mengampanyekan penggunaan informasi
informasi bagi peningkatan kehidupan yang dimaksud. Seluruh jajaran
mereka? Makna simbolik apa yang pemerintahan lokal (RT, RW dan desa,
terdapat pada informasi, inovasi teknologi dsb.) perlu dilibatkan untuk mendorong
komunikasi yang telah dan akan usaha penyebaran informasi tersebut.
digunakan? Kepercayaan tertentu, bahkan Terpenting, justru para pemimpin lokal
yang tidak masuk akal, boleh jadi dianut itulah yang harus memulai kebiasaan
masyarakat setempat mengenai informasi menggunakan informasi yang disebarkan
tentang berbagai hal (teknologi, untuk memberdayakan masyarakat.
pariwisata, ekonomi, dsb.) yang potensial. Masyarakat kita adalah masyarakat yang
Pengenalan sistem nilai yang dianut paternalistik. Mereka mudah mencontoh
masyarakat lokal ini penting sebagai kebiasaan yang dilakukan para
dasar pengetahuan untuk menerapkan pemimpinnya.
strategi komunikasi yang sesuai untuk Sasaran utama penyebaran
mensosialisasikan informasi apa pun. informasi seyogianya adalah “generasi
Kita tidak mungkin menerapkan baru” masyarakat tersebut. Misalnya, jika
suatu sistem strategi diseminasi informasi kita akan mensosialisasikan ”sekolah
yang bersifat seragam (nasional) di semua jarak jauh lewat internet” (E-learning)
daerah di Indonesia. Diperlukan modifi- yang murah (cost effective) atau inovasi
kasi dan cara penyebaran informasi yang teknologi pertanian yang dapat melipat-

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 478


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

gandakan produksi pertanian (beras) yang efisien. Lebih dari itu, akan tumbuh juga
pada gilirannya akan lebih meningkatkan rasa saling memiliki dan saling
kesejahteraan mereka, generasi mudalah menghormati. Hal ini sendiri akan
yang harus menjadi sasaran utama. menjadi pendorong yang kuat untuk
Penggunaan sekolah atau pelatihan lewat merampungkan kegiatan dan mencapai
internet dan penggunaan inovasi tujuan yang telah dicanangkan.
teknologi pertanian akan lebih mudah
ditanamkan kepada orang-orang yang
praktik dan cara belajarnya atau 5. Pustaka
bertaninya belum relatif lama: seperti
para pemuda. Kebiasaan lama yang sudah Cole, Michael, John Gay, dan Donal W.
mendarah daging memang sulit untuk Sharp. The Cultural Context of
diubah. Learning and Thinking: An
Diseminasi informasi ini perlu Exploration in Experimental
dilakukan secara terus-menerus, dengan Anthropology. New York: Basic
menggunakan berbagai sarana Books, 1971.
komunikasi, juga harus didukung sistem Hamelink, Cees J. Cultural Autonomy in
komunikasi yang baik dalam lembaga Global Communications. New
yang melaksanakannya. Banyak proyek York: Longman, 1983.
masyarakat atau kegiatan pembangunan
yang gagal, karena usahanya hanya usaha Lubis, Mochtar. Manusia Indonesia,
sesaat, bukan usaha yang berkesinam- Jakarta: Yayasan Idayu, 1981.
bungan. Padahal tujuan pembangunan Lull, James. Media Komunikasi
tersebut adalah perubahan sikap dan Kebudayaan: Suatu Pendekatan
perilaku (unsur budaya nonfisik) yang Global. Jakarta: Yayasan Obor
biasanya membutuhkan waktu yang Indonesia, 1998.
relatif lama karena sikap sebelumnya Mulyana, Deddy. “Prolog: Bercinta
yang harus diubah juga sudah tertanam dengan Televisi”. Dalam Deddy
lama. Komunikasi yang baik antara agen Mulyana dan Idi Subandy Ibrahim,
pembaharu dengan masyarakat setempat ed. Bercinta dengan Televisi: Ilusi,
(a.l. dengan mempertimbangkan nilai- Impresi, dan Imaji Sebuah Kotak
nilai budaya yang dianut masyarakat) Ajaib. Bandung: Rosda, 1997, hlm.
akan memudahkan usaha tersebut. Dalam 1-8.
kaitan inilah, usaha diseminasi informasi
Mulyana, Deddy. Nuansa-nuansa
yang akan dilakukan oleh Departemen
Komunikasi: Meneropong Politik
terkait, perlu didukung oleh suatu tim
dan Budaya Komunikasi
yang padu yang terdiri dari ahli-ahlinya
Masyarakat Kontemporer.
yang terampil, seperti konseptor,
Bandung: Rosda,1999.
perencana, jurnalis, sosiolog, antropolog,
ahli komunikasi, ahli grafis, dsb. Mulyana, Deddy. Komunikasi Massa:
Informasi akurat yang diterima oleh Kontroversi, Teori, dan Aplikasi.
pihak-pihak yang berkepentingan pada Bandung: Widya Padjadjaran,
gilirannya akan membuat proyek 2008.
diseminasi informasi berjalan lancar dan

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 479


Peran Komunikasi Dalam Pengembangan Dan Penerapan IPTEK Di Indonesia

Phillips, D.C. Philosophy, Science, and


Social Inquiry: Contemporary
Methodological Controversies in
Social Science and Related Applied
Fields of Research. Oxford:
Pergamon Press, 1987.
Rakhmat, Jalaluddin. “Penelitian
Komunikasi Antarbudaya: Apa dan
Bagaimana.” Dalam Deddy
Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat,
ed. Komunikasi Antarbudaya.
Bandung: Rosda, 2005, hlm. 241-
249.
Rogers, Everett M. Diffusion of
Innovations. Edisi ke-4. New York:
Free Press, 1995.
Rosenberg, Alexander. Philosophy of
Social Science. Edisi ke-2. Boulder,
Colorado: Westview Press, 1995.
Straubhaar, Joseph dan Robert LaRose.
Communications Media in the
Information Society. Belmont,
California: Wadsworth, 1996.
Suartika, I. Wayan Suartika. “Air Hidup
dan Air Mati.” Intisari, Juli 2000,
hlm. 133.
Sunindyo, Saraswati. “Diskursus Gender
di TVRI: Antara Hegemoni
Kolonialisme dan Hollywood”.
Dalam Idi Subandy Ibrahim, ed.
Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan
Pop dalam Masyarakat Komoditas
Indonesia. Bandung: Mizan, 1997,
hlm. 329-345.Williams, Frederick.
Technology and Communication
Behavior. Belmont, California:
Wadsworth, 1987.

Jurnal Sosioteknologi Edisi 15 Tahun 7, Desember 2008 480

You might also like