You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit sebagai suatu lembaga sosial yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, memiliki sifat sebagai suatu lembaga yang tidak
ditujukan untuk mencari keuntungan atau non profit organization. Walaupun
demikian tidak menutup kemungkinan bahwa dibutuhkan sistem informasi di
dalam intern rumah sakit.
Begitu juga dengan halnya Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung,
merupakan instansi kesehatan di bawah naungan Polda Lampung yang selama ini
memberikan pelayanan kesehatan kepada anggota polri dan keluarga serta
masyarakat umum. Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung terletak di Jalan
Pramuka No.88 Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung dengan luas tanah sekitar
15.200 m2 yang sekarang di pimpin oleh kepala rumah sakit yaitu AKP
drg. Robert Tanjung. Rumah Sakit Bhayangkara memiliki beberapa fasilitas
pelayanan kesehatan, salah satunya adalah instalasi farmasi, yakni salah satu
pelayanan utama untuk memberikan pelayanan permintaan dan penyampaian hasil
pemberian obat kepada anggota polri dan keluarga serta masyarakat umum.
Selain itu, instalasi farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan
barang-barang farmasi berupa obat atau alat-alat kesehatan yang digunakan oleh
semua unit di lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Instalasi
farmasi pada Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung dalam hal ini mencakup
apoteker sebanyak 2 orang untuk bertanggung jawab di gudang apotek dan
apotek, dan 3 orang lagi khusus dibagian gudang obat Rumah Sakit Bhayangkara
Polda Lampung untuk meracik obat sekaligus bertanggung jawab atas pendataan
obat atau alat-alat kesehatan dan mengevaluasi pemasukan dan pengeluaran obat
dan alat-alat kesehatan di setiap unit-unit dalam satu bulan.
Di lihat dari sistem yang berjalan selama ini, petugas bagian gudang obat
hanya melakukan pencatatan data-data obat atau alat-alat kesehatan ke dalam
2

buku besar, yang berfungsi juga sebagai katalog obat. Kemudian untuk
mengevaluasi stock obat dan alat-alat kesehatan yang ada di setiap unitnya,
petugas harus datang ke unit-unit Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung dan
mengecek serta mendata ulang peralatan dan obat-obat apa saja yang telah
digunakan dan dilakukan setiap harinya. Tentunya ini sangat menyita waktu sekali
karena dilihat ruang lingkup Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung yang
cukup luas, belum lagi petugas harus membuat laporan tentang persediaan obat
atau alat-alat kesehatan dan membuat order permintaan dan pengadaan obat atau
alat-alat kesehatan ke Dokkes (Bagian Dokter dan Kesehatan Polri) tembusan
kepada Karumkit (Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung).
Suatu instansi yang baik, alur informasinya juga harus baik dan teratur.
Dilihat dari permasalahannya Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung dalam
hal ini instalasi farmasi, belum mempunyai sistem informasi yang setidaknya bisa
mendukung kinerja pegawai dan penyajian informasi tentang obat dan alat-alat
kesehatan dengan menggunakan suatu aplikasi tertentu, salah satunya guna untuk
meningkatan pelayanan kepada pasien.

1.2 Identisifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat di identifikasikan
sebagai berikut :
a. Kesulitan dalam proses pencarian data obat yang masuk dan keluar sehingga
memerlukan waktu yang lama karena harus mencari ke dalam arsip terlebih
dahulu.
b. Informasi yang diberikan tentang permintaan dan penyampaian hasil
pemberian obat kepada pasien masih lambat, karena petugas harus membuka
dan membaca ke dalam buku besar (katalog obat) terlebih dahulu tentang obat
yang akan diberikan berikut dengan fungsinya.
c. Kesulitan dalam pembuatan laporan dan order permintaan pengadaan obat
atau alat-alat kesehatan ke Dokkes, karena petugas harus mengecek terlebih
dahulu dan membaca ke dalam buku besar (katalog obat), obat atau alat
kesehatan apa saja yang sudah habis atau stock tinggal sedikit.
d. Kesulitan dalam mengontrol persediaan obat dan alat-alat kesehatan di unit –
unit RS Bhayangkara Polda Lampung.
3

e. Kesulitan untuk merevisi obat-obatan atau alat-alat kesehatan yang telah habis
batas waktu atau sudah tak layak pakai.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah bagaimana merancang sistem informasi farmasi pada Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Lampung yang berhubungan langsung pada setiap unit-unit di
yang ada rumah sakit diharapkan dapat mempermudah kinerja staff instalasi
farmasi dan mendukung kebutuhan informasi yang cepat di dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan kepada pasien.

1.4 Batasan Masalah


Agar penelitian tidak menyimpang dari masalah yang akan dibahas, maka
ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas adalah sistem keluar masuknya
obat dan alat-alat kesehatan pada setiap unitnya sampai pembuatan order
permintaan obat dan alat-alat kesehatan di Instalasi Farmasi Pada Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Lampung.

1.5 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian yang dibuat adalah sebagai berikut:
a. Menganalisa suatu permasalahan yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara
Polda Lampung khususnya di Instalasi Farmasi.
b. Membuat perancangan sistem yang diusulkan, sesuai dengan kebutuhan yang
ada pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung.

1.6 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat penelitian ini antara lain :
• Sistem yang telah di usulkan ini dapat berguna dan bermanfaat dalam
meningkatkan kinerja staf di instalasi farmasi Rumah Sakit Bhayangkara
Polda Lampung seperti dalam melakukan proses pengolahan data obat dan alat
kesehatan sehingga dapat menghasilkan suatu informasi yang dapat digunakan
untuk keperluan internal ataupun eksternal Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Lampung.
1.6 Sistematika Penulisan
4

a. BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi penjelasan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan.
b. BAB II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi teori – teori yang berhubungan dengan penelitian yang
dilakukan.
c. BAB III Metodologi Penelitian
Bab ini berisi objek penelitian, alat dan bahan, metode pengumpulan data,
prosedur penelitian, dan metode analisis (metode pendekatan penyelesaian
permasalahan).
d. BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi hasil implementasi, analisis dan pembahasan yang berupa
gambar alat/program dan aplikasinya.
e. BAB V Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
f. DAFTAR PUSTAKA
g. LAMPIRAN

You might also like