You are on page 1of 24

DASAR-DASAR

TEKNIK RESERVOIR MIGAS

Oleh:
KUSWO WAHYONO
KETUA UMUM
IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA (IATMI)

19 Agustus 2008
JAKARTA, 19 Agustus
Kuswo Wahyono, IATMI 2008
1
PENGERTIAN RESERVOIR ENGINEERING

PIRSON:
“RESERVOIR ENGINEERING MAY BE DEFINED AS THE ART OF FORECASTING
THE FUTURE PERFORMANCE OF A GEOLOGIC OIL AND/OR GAS RESERVOIR
FROM WITH PRODUCTION IS OBTAIN ACCORDING TO PROBABLE AND
PREASSUMED CONDITIONS."
PENJELASAN
“Reservoir Engineering” merupakan cabang dari “Petroleum Engineering” dengan
tugas utamanya adalah peramalan kelakuan reservoir, laju produksi dan jumlah
minyak atau gas yang dapat diproduksikan dari suatu sumur, sekelompok sumur,
ataupun dari seluruh reservoir, di masa datang berdasarkan anggapan-anggapan
yang mungkin, ataupun dari sejarah masa lalunya yang sudah ada.

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 2
Commercial DISCOVERED UNDISCOVERED

Field Field Field


on under under
Production Development Appraisal

Prospect Lead Play


NonCommercial

Noncommercial Field

Decreasing Risk

Modified McKelvey box showing resource status categories.

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 3
Reserves Estimation and Uncertainty

BATASAN
‹ Perkiraan cadangan migas pada kondisi ketidakpastian.

‹ Definisi cadangan dan ketidakpastian.

‹ Ketidakpastian secara teknis, ekonomis, dan politis.

‹ Cara mengurangi ketidakpastian.

Definisi Ketidakpastian: belum tentu terjadi, belum


didefinisikan secara jelas, tanpa/kurang kejelasan.

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 4
Tipe Ketidakpastian

‹ Teknis, Ekonomis, Politis.


‹ Ketidakpastian Teknis: geophysical, geological,
petrophysical, atau engineering risk.
‹ Ketidakpastian Ekonomis: risiko harga, kapital dan
biaya operasi, pembagian hasil, dan pajak.
‹ Ketidakpastian Politis: country risk - stabilitas
pemerintahan, status kepemilikan produksi minyak
dan (konsesi, PSC, KKKS, etc...)

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 5
Reservoir Engineering

Secara umum seorang “Reservoir Engineer”


akan berhubungan dengan:
Data dasar, data mengenai sifat fisika/kimia-kimia-fisika,
batuan dan fluida reservoir,
Penentuan besarnya cadangan, baik awal maupun sisa,
Aliran fluida dalam media berpori,
Test sumur, meliputi: test tekanan, produktivitas, komunikasi
antar reservoir dan/atau layer,
Kelakuan reservoir, perawalan kelakukan reservoir di masa
datang berdasarkan kelakuan di masa lalu,
Peningkatan recovery,
Analisis keekonomian.
Kuswo Wahyono, IATMI
19 Agustus 2008 6
TAHAPAN DALAM MEMPELAJARI
““RESERVOIR
RESERVOIR ENGINEERING”
ENGINEERING”

Tahap I
Lebih dikenal sebagai tahap pengenalan dasar teknik reservoir, yang membahas
teknik reservoir secara umum, sifat statis dan dinamis batuan maupun fluida
reservoir, sifat-sifat reservoir, permeabilitas, aliran fluida seperti laju produksi
pendesakan dan efisiensi pendorongan fluida, saturasi, tekanan kapiler yang
mencerminkan distribusi saturasi fluida dalam reservoir, kompresibilitas yang
mencerminkan pengaruh perubahan tekanan terhadap fluida maupun batuan.
Tahap II
Dikenal sebagai tahap aplikasi dasar teknik reservoir, membahas mengenai
pengertian cadangan serta perhitungannya, kelakuan reservloir serta aplikasi
persamaan aliran fluida dalam media berpori, penahapan produksi reservoir.

Tahap III
Dikenal sebagai aplikasi lanjut teknik reservoir, membahas mengenai analisis
dan interpretasi persamaan aliran fluida dalam media berpori seperti test
sumur.
Tahap IV
Dikenal sebagai tahap “RESERVOIR SIMULATION”

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 7
Reservoir Engineering

1. Batas Reservoir
Batas Reservoir adalah batas pemisah antara daerah hydrokarbon dan daerah
non-hydrokarbon, dapat berupa:
Batas Geologi
Batas perbedaan fluida hydrokarbon, seperti batas minyak air, batas gas-air,
atau batas gas-minyak.

2. Klarifikasi Reservoir berdasarkan perangkap geologi


Perangkap Struktur
Perangkap Stratigrafi
Perangkap Kombinasi
3. Tingkat / derajat Heterogenitas Reservoir
Uniform dan non-uniform
Homogen dan heterogen
Isotropic dan un-isotropic

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 8
Reservoir Engineering

4. Klasifikasi Reservoir berdasarkan fluidanya


Reservoir Minyak : black oil, volatile oil
Reservoir Gas : dry gas dan wet gas
5. Klasifikasi Reservoir berdasarkan tekanan awal
Undersaturated Reservoir
Saturated Reservoir
6. Klasifikasi Reservoir berdasarkan mekanisme pendorong
Soluton gas drive
Gas cap drive
Water drive
Combination drive
Kuswo Wahyono, IATMI
19 Agustus 2008 9
Reservoir Engineering

7. Rencana dan macam test yang akan dilakukan


sesuai dengan jenis reservoirnya.
8. Rencana pengembangan reservoir, pola
pengurasan yang berhubungan dengan letak sumur-
sumur produksi dan injeksi, jumlah sumur, dsb.
9. Rencana pengurasan reservoir dan tahapan cara
produksi
Primary production (natural depletion)
Secondary recovery (water atau gas injection)
Tertiary recovery (enhanced oil recovery)

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 10
Reserves (Cadangan)

Awal isi minyak atau Gas


(Initial oil in place/initial gas in place)
Adalah jumah minyak atau gas dalam suatu reservoir yang dihitung secara
volumetris berdasarkan data geologi serta pemboran, atau material balance
berdasarkan data sifat-fisik fluida dan batuan reservoir produksi serta
ulah/kelakukan reservoir, atau dapat juga dengan cara perhitungan simulasi
reservoir.
Cadangan (Reserves)
1. Cadangan Terbukti (Proven):
Jumlah fluida hidrokarbon yang dapat diproduksikan yang jumlahnya dapat
dibuktikan dengan derajat kepastian yang tinggi.
Hasil analisa kualitatif log yang dapat dipercaya
Penelitian dan pengujian kandungan yang berhasil
Dapat menghasilkan pada tingkat produksi yang komersial

2. Cadangan Potensial (Probable dan Possible):


Cadangan ini berdasarkan pada peta geologi dan masih memerlukan penelitian
dengan pemboran lebih lanjut.
Kuswo Wahyono, IATMI
19 Agustus 2008 11
TATACARA MEMPERKIRAKAN
CADANGAN MINYAK
Material Balance
Perhitungan Volumetrik
Data: PVT, Produksi, dan
Tekanan Reservoar
Isi x barel/ac-ft CADANGAN Cek perhitungan
Awal Isi Minyak di Tempat
Identifikasi mekanisme pendorongan,
Awal Isi Minyak di Tempat x misal dorongan air
Faktor Perolehan Perkirakan Faktor Perolehan Ultimet
Perkirakan Cadangan Gas Asosiasi

Ekstrapolasi dari Ekstrapolasi dari Ekstrapolasi dari


Trend Ulah Produksi Oil Cut Trend Trend Reservoir

Log Oil Cut vs Kumulatif Tekanan Reservoir vs Kumulatif


Constant percentage decline Produksi Minyak Produksi Minyak
Log Produksi Kotor vs Volume Secondary Gas Cap
Harmonic decline vs Kumulatif Produksi Minyak
Kumulatif Produksi Minyak
Hyperbolic decline 1/Oil Cut vs Produksi Kotor Volume Flooded Zone
(oleh Air) vs Kumulatif Minyak

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 12
KLASIFIKASI CADANGAN

Initial
Reserves

Cumulative Remaining
Production Reserves

Sales Inventory Proved Probable Possible


Reserves Reserves Reserves

Developed
Producing
Undeveloped

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 13
Tipe dari Perkiraan Cadangan

‹ Deterministic Based Reserves Estimates –


setiap parameter menggunakan asumsi yang terbaik.

‹ Probabilistic Based Reserves Estimates –


kuantifikasi uncertainty.

Reliability of Reserves Estimates


‹ Kuantitas dan kualitas Data
‹ Kompetensi dan Integritas Reserves Estimator

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 14
Proved Reserves Guidelines

‹ Known Reservoir
‹ Existing Economic and Operating Conditions
‹ Actual Production or Conclusive Formation Test
‹ Improved Recovery under Certain Conditions
‹ How to Incorporate New Technology
KNOWN RESERVOIRS
‹ Penetrated by a Wellbore and Confirmed as Hydrocarbon - Bearing.
‹ Downdip Limits - Contacts or Low Known Hydrocarbons - example.
‹ Known Areas
‹ Fault limitations and distance between wells.

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 15
Pengaruh Perhitungan Keekonomian
terhadap Perkiraan Cadangan

‹ Prices and Cost as of the Date of the Reserves Estimate.


‹ Price Change Only as Allowed by Contractual Agreement
D no escalations based on future condition.
‹ Existing Operating Conditions-
D facilities and equipment in place,
D limited to economically feasible projects and “state-of-
the-art” technology.

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 16
Production or Testing Requirements
for Proved Reserves

‹ Formation Test
D Drill-Stem Test (DST)
D Conclusive Formation Test
‹ Favourable Well Log Response or Core Analysis

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 17
Penentuan Tahap
Produksi
a. Produksi Tahap Awal (primer)
Secara alamiah, yaitu produksi yang terjadi karena tenaga reservoir tersebut
mampu untuk mengangkat fluida ke permukaan.
Pengangkatan buatan, masih menggunakan tenaga reservoir tersebut
ditambah dengan tenaga dari luar (misalnya pompa angguk, pompa reda) atau
dengan mengurangi berat cairan di dalam kolom sumur (misalnya dengan gas
lift).
b. Produksi Tahap Kedua (Sekunder)
¾ Menjaga kestabilan dan/atau menambah tenaga reservoir secara langsung
yaitu dengan menginjeksikan air atau gas pada suatu sumur, untuk kemudian
memproduksikannya dari sumur lainnya.
c. Produksi Tahap Lanjut (Enhanced Oil Recovery)
9 Injeksi panas: huff puff, steam (uap), in situ combustion
9 Injeksi bahan: kimia, surfactant, polimer
9 Injeksi terlarut (miscible): gas C02 atau N2

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 18
Penentuan Tahap
Produksi

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 19
Simulasi Reservoir

Simulasi reservoir merupakan salah satu cara yang digunakan


untuk:
X Memperkirakan isi minyak gas awal dalam reservoir.
Y Indentifikasi besar dan pengaruh aquifer (cadangan air).
Z Indentifikasi pengaruh patahan dalam reservoir.
[ Memperkirakan distribusi fluida.
\ Identifikasi adanya hubungan antar layer secara vertikal.
] Peramalan produksi untuk masa yang akan datang.
^ Peramalan produksi dengan memasukkan alternatif pengembangan:
Jumlah penambahan sumur produksi
Jenis/cara menambah produksi
Jumlah penambahan sumur injeksi
Sistim/bentuk/luas pattern
[ Membuat beberapa kasus untuk optimalisasi produksi minyak

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 20
Simulasi Reservoir
Simulasi merupakan suatu bentuk/model reservoir yang dijabarkan secara matematis.
Dimana model tersebut dibuat dan dianggap seperti keadaan sebenarnya, sesuai dengan
parameter-parameter reservoir yang ada, atau asumsi-asumsi yang dapat dipercaya.
Peralatan Simulasi
Perangkat keras (komputer dan perpheralnya)
Perangkat lunak (simulator)
Reservoir sebagai model
Langkah-Langkah Pelaksanaan Simulasi
Persiapan data
Inisialisasi
Penyelarasan
Peramalan
keekonomian
Jenis Simulator
1 Phase (gas reservoir)
Black Oil Model
Compositional Model
Miscible Model
Kuswo Wahyono, IATMI
19 Agustus 2008 21
Single Well Areal

Sectional Full Field


Producer Injector

Beberapa contoh Reservoir Simulator


Kuswo Wahyono, IATMI
19 Agustus 2008 22
Masalah Cadangan Minyak di Indonesia

‹ produksi minyak yang menurun


‹ makin menipis jumlah cadangan
‹ makin sulit penemuan cadangan baru
‹ R/P sekitar 10 tahun
‹ net oil importer (issue nasional)

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 23
Sukses Aktivitas Hulu

‹ Penaksiran dan Evaluasi Cekungan


‹ Penjabaran Prospect
‹ Appraisal
‹ Rencana Pengembangan
‹ Strategi Reservoir Manajemen

Kuswo Wahyono, IATMI


19 Agustus 2008 24

You might also like