You are on page 1of 15

MASALAHSOSIALDANMANFAAT SOSIOLOGI

A. Pendahuluan.

Gejala-gejala yang wajar di dalam masyarakat adalah merupakan telaan utama dari sosiologi. Adapun gejala-gejala yang wajar terse but antara lain: Nonna-nonna, Kelompok sosial, Lapisan masyarakat, Lembaga kemasyarakatan, Proses sosial dan kebudayaan serta perwujudannya.

Untuk kita ketahui bahwa tidak semua gejala-gejala tersebut di atas berjalan secara normal seperti yang dikehendaki oleh masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak dikehendaki merupakan gejala abnormal. Hal tersebut karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan kekecewaan dan penderitaan. Dan gejala-gejala tersebut dinamakan masalah-masalah so sial. Masalah-masalah sosial berbeda dengan problem-problem lainnya di dalam masyarakat, karena masalah-masalah sosial punya hubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-Iembaga kemasyarakatan.

Masalah terse but bersifat sosial karena berkaitan dengan hubungan antar manusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang normatif. Adapun hal ini dinamakan masalah karena berkaitan dengan gejala-gejala yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat. Jadi berarti bahwa masalah-masalah so sial menyangkut nilainilai sosial yang mencakup pula segi moral, karena untuk dapat mengklasifikasikan suatu persoalan sebagai masalah sosial, maka harus gunakan penilaian sebagai ukuran.

93

Kita tahu gelandangan merupakan masalah sosial yang dihadapi ole kota-kota besar di Indonesia. Namun demikian di kota-kota lainny belum tentu geJandangan dianggap masalah sosial. Begitu juga dq.. ngan permainan judi. Pada waktu lalu judi dianggap sebagai masalah so sial yang sangat serius, tapi mungkin juga dewasa ini tidak, Disamping itu pula ada juga masalah-masalah yang tidak bersumber pada penyimpangan norma-norma masyarakat, tapi lebih banyak pacijt susunannya seperti: - masalah penduduk.

- masalah pengangguran.

- dU.

Untuk setiap masyarakat tentunya mempunyai ukuran yang berbeda :

contoh: - Gelandangan, Judi.

Disamping masalah-masalah sosial sebagai sorotan khusus dalam bab ini, sosiologi juga mempunyai manfaat bagi bidang-bidang lair seperti pada : Pemerintahan, pendidikan, industri, dll.

B. Masalab Sosial, Batasan dan Pengertian.

Kadang-kadang masalah sosial dibedakan dalam dua macam persoalan yaitu :

Masalah masyarakat dengan problem sosial.

Masalah masyarakat menyangkut analisis tentang macam-macam gejala kehidup masyarakat, sedang yang kedua yaitu problem sosial adalah meneliti gejala-gejala abno mal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau untuk menghilangkan gejal gejala abnormal tersebut.

Dikatakan sosiologi menyelidiki persoalan-persoaIan umum dalam masyarakat, i maksudnya agar dapat menemukan dan menafsirkan kenyataan-kenyataan kehidup masyarakat. Sedangkan usaha-usaha perubahannya merupakan bagian dari pekerjaan sosi Dengan kata lain, sosiologi berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yan berada di belakang tata kelakuan sosial.

Pekerjaan sosial bernsaha untuk menanggulangi gejala-gejala abnormal dalam masy rakat, atau untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat. Jadi pa dasamya, masalah so sial menyangkut nilai-nilai sosial dan moral. MasaIah-masalah terseb merupakan persoalan, karen a menyangkut tata kelakuan yang immoral, berlawanan deng hukum dan bersifat merusak. Sebab itu masalah-masalah sosial tidak mungkin ditela tanpa memperhitungkan ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap bai dan apa yang dianggap buruk.

Sosiologi menyangkut teori yang hanya dalam batas tertentu menyangkut nilai-nil 1 sosial dan moral. Meskipun sosiologi meneliti gejala-gejala kemasyarakatan. namun perl] juga mempelajari masalah-masalah sosial. Karena ia merupakan aspek-aspek tata kelaku

94

, ,

sosial, dengan dernikian sosiologi juga berusaha rnernpelajari masalah-rnasalah seperti : - Kejahatan.

- Konflik atas ras.

- Kemiskinan,

- Perceraian.

- Pelacuran.

- Delinkuensi anak.

- Dan lain-lain.

Hanya dalarn hal ini oleh karena sosiologi bertujuan untuk rnenernukan sebab-sebab terjadinya rnasalah sosial, Jadi sosiologi tidak terlalu rnenekankan pada pernecahan atau jalan keluar dari rnasalah-rnasalah tersebut.

Kenapa dernikian, karena usaha-usaha untuk mengatasi rnasalah sosial hanya mungkin berhasil bila di dasarkan pada kenyataan serta latar belakangnya, maka sosiologi dapat pula ikut serta rnembantu rnencari jalan keluar yang rnungkin dapat dianggap efektif.

Pada rnulanya ahli-ahli sosiologi tidak menaruh perhatian pada masalah sosial tersebut. Dan ada pula beberapa pendapat mengatakan bahwa aspek tersebut bukan merupakan bagian dari teori sosilogi. Narnun oleh karena meningkatnya perhatian terhadap dinamika masyarakat, maka timbul pendapat bahwa masalah sosial adalah memang bagian dari sosiologi.

Sebetulnya masalah sosial ini adalah merupakan hasil dari proses perkembangan rnasyarakat. Dalam ani bahwa problem tadi rnernang sewajamya timbul apabila tidak diinginkan adanya harnbatan-hambatan terhadap penemuan-penemuan baru atau gagasangagasan baru. Banyak perubahan yang berrnanfaat bagi masyarakat walaupun mungkin mengakibatkan kegoncangan-kegoncangan terutama bila perubahan berlangsung cepat dan bertubi-tubi. Dalam jangka waktu masyarakat rnenyesuaikan diri dengan perubahanperubahan, timbulah masalah sosial, sampai unsur-unsur masyarakat berada dalam keadaan stabil lagi.

Lebih jauh dikatakan bahwa masalah sosial rnerupakan akibat dari interaksi sosial antara individu dengan kelompok, atau antar kelornpok.

Interaksi sosial berkisar pada ukuran nilai adat istiadat tradisi dan ideologi, yang ditandai dengan suatu proses so sial yang Disosiatif.

95

Ada suatu persesuaian sosial, dimana semua lembaga-lembaga secara harmonis terintegrasi. Ora" perorangan tidak merasa dirinya tertekan untuk menyesuaikan diri dengan lembaga·lembalf;i tersebut.

Masalah-masalah sosial adalah suatu ketidak sesuaian antara unsur-unsur kebUdaya~ atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial, atau mengham terpenuhinya keinginan-keinginan pokok warga kelompok tersebut, sehingga meny

babkan kepincangan ikatan sosial. - .

Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta keadaan yang sesuai pada hubung hubungan antara unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka hubungan sosial ak terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan dalam kehidupan kelompok.

Problem sosial timbul, karena tidak adanya integrasi yang harmonis antara lembaga-Iemba a kemasyarakatan. Orang perorangan mengalami kesulitan-kesulitan da/am menyesuaikan diri deng n macam-macam hubungan sosial.

96

I ,

I •

II

Suatu kebudayaan mungkin berubah sedemikian rupa bila para anggota masyarakat merasa bahwa kebutuhan-kebutuhannya tak dapat dipenuhi oleh kebudayaannya.

Mengenai kebutuhan tersebut mungkin berupa kebutuhan biologi ataupun so sial.

Secara biologis manusia mempunyai 2 kebutuhan yang fundamental :

Makanan. Hidup.

Disamping kebutuhan makan dan hidup, berkembang kebutuhan-kebutuhan lain yang timbul karena pergaulan dalam masyarakat yaitu :

Kedudukan sosial Peranan sosial Dan lain lain.

Apabila seseorang tidak dapat memenuhi baik kebutuhan biologis dan sosial maka kehidupannya akan tertekan.

Dikatakan memang lebih mudah merumuskan masalah sosial dari pada membuat suatu indeks yang memberi petunjuk akan adanya masalah sosiaL Untuk kita ketahui bahwa ahli-ahli sosiologi telah banyak mengusahakan indeks-indeks tersebut antara lain :

- Indeks rates yaitu : Angka laju gejala-gejala abnormal dalam masyarakat misalnya :

- Kejahatan anak-anak, bunuh diri, perceraian.

- Composite indices yaitu : Gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang

mempunyai kaitan satu sama dengan yang lain.

Juga ahli-ahli sosiologi lainnya mereka melihat pada susunan penduduk dalam arti proporsi penduduk dalam lapisan masyarakat, tidak adanya keseimbangan dalam hubungan sosial dan sebagainya.

Dan seorang ahli sosiologi EMORY BOGARDUS, beliau mencoba untuk melihat indeks SOCIAL DISTANCE (Jarak sosial). Karena apabila individu merasa dirinya jauh dari individu-individu lainnya, maka terdapat tanda akan goyahnya hubungan-hubungan sosial yang hannonis.

Memang indeks-indeks tersebut diatas sukar dijadikan ukuran mutlak, karena sistem nilai dan norma dalam setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya.

Angka-angka bunuh diri yang tinggi di dalam satu masyarakat tertentu mungkin dianggap sebagai suatu indeks akan adanya disorganisasi. Akan tetapi mungkin ukurannya pada masyarakat lain adalah angka kejahatan anak-anak atau perceraian atau kemiskinan, atau pelanggaran dan lain-lain.

Namun sebagai ukuran umum yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi dalam masyarakat misalnya adanya keresahan sosial (social unrest). Karena terjadinya pertentangan antara golongan-golongan dalam masyarakat, frekwensi penemuan baru yang fundamental dalam kebudayaan dan masyarakat terse but juga menyebabkan perubahan-perubahan.

97

c. Sebab-sebab Terjadinya Masalah Sosial.

Sebab terjadinya rnasalah sosial yaitu timbul dari kekurangan-kekurangan dalam di

manusia atau kelompok sosial yang sumbemya pada faktor :

Ekonomis. Biologis. Biopsikologis Kebudayaan.

Setiap masyarakat mempunyai norma yang tidak lepas dari kesejahteraan kebendaan, kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu atau kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma terse but merupakan geja11 abnormal yang tentunya merupakan masalah sosial. .

Sesuai dengan sumber-sumber tersebut, maka masalah sosial dapat diklasifikasi dalaJ 4 katagori seperti diatas yairu :

- Faktor Ekonomi Problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohk~

misalnya : Kemiskinan, Pengangguran, dan lain-lain. i

- Faktor Psikologis Problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohkan misalnya : Penyakit syaraf , Bunuh diri, Disorganisasi jiwa.]

- Faktor Biologis Problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohkari

misalnya : Penyakit. 1

- Faktor Kebudayaan Problem-problem yang berasal dari faktor ini dapat dicontohk misalnya : Perceraian, Kejahatan, Kenakalan anak-anak Konflik rasial, Keagamaan.

Dan kadang-kadang ada suatu masalah dapat digolongkan pada beberapa katagori, Suat contoh adalah Kemiskinan. Kemiskinan ini terjadi mungkin saja merupakan akiba berjangkitnya penyakit paru-paru yang merupakan faktor biologis atau sebagai akiba sakit jiwa yang bersumber pada faktor psikologis atau bisa juga bersumber dari fakto kebudayaan yaitu oleh sebab kurangnya lapangan pekerjaan atau tidak adanya lapanga pekerjaan.

D. Manfaat Penelitian Sosiologi Bagi Pembangunan.

Mengenai rnanfaat penelitian sosiologi kita batasi pada kaitannya dengan tahap tahap pembangunan. Untuk itu pada tahap awal yaitu perencanaan pembangunan diper lukan data yang relatif Iengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun.

Data yang dimaksud mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Pol a Interaksi Sosial.

Pol a interaksi sosial adalah hal yang penting dalam menciptakan suasana yang mendukung pembangunan. Dengan rnengetahui pola interaksi sosial yang berkembang

98

I I

.,

dalam masyarakat, maka dapat digariskan haluan tertentu untuk memperkuat poia interaksi yang mendukung dan menetralisasi pola interaksi yang menghalangi pembangunan.

2. Kelompok-kelompok sosial yang menjadi bagian masyarakat.

Yaitu ada kelompok sosial yang mempunyai kekuasaan tidak resmi, yang dapat dijadikan panutan bagi pembangunan.

3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai yaitu : - NiIai-nilai yang mendukung pembangunan.

- Ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan.

- Ada yang menghalangi pembangunan.

4. Lembaga-Iembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosia1.

5. Stratifikasi sosial.

Yaitu yang membeda-bedakan penduduk dalam kelas-kelas tertentu secara vertikal. Pentingnya stratifikasi sosial untuk dapat mengindentifikasikan fihak mana yang dapat dijadikan pelopor pembangunan atau panutan pembangunan.

Pada tahap penerapan atau pelaksanaan, periu diadakan indentifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada dalam masyarakat. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengadakan penelitian terhadap pola kekuasaan dan wewenang yang ada dalam masyarakat, baik resmi ataupun tidak resmi. Dengan mengetahui kekuatan sosial terse but, maka dapat pula diketahui unsur-unsur mana yang dapat melancarkan pembangunan, disamping yang menghalangi pembangunan.

Pada tahap penerapan dan pelaksanaan, penelitian mengenai perubahan sosial juga penting. Dengan pengetahuan mengenai perubahan sosial yang telah terjadi, akan dapat diketahui apakah pembangunan berhasil atau kurang berhasil. Sebab perubahan itu ada yang negatif, ada yang positif. Perubahan yang berakibat positif perlu dikembangkan, sehingga nantinya membudaya.Dan perubahan yang berakibat negatif perlu segera di netralisir agar tidak menjadi kebudayaan tandingan dalam masyarakat.

Mengenai segala hasil penelitian sosiologis yang telah dilakukan pada tahap perencanaan dan penerapan, akan dapat digunakan sebagai bah an yang akan dinilai pada tahap evaluasi dengan menggunakan ilmu pengetahuan. 1)*

99

1. GELANDANGAN

E. Contob Beberapa Masalah Sosial Yang Penting.

Gelandangan adalah masalah sosial serius bagi setiap kota, secara nyata agaknya persoalan ini mencerminkan problema sosial yang besar yang dapat ditemui dalara pergaulan hidup manusia di mana-mana termasuk di kota-kota di Indonesia.

Dalam publikasi pers "GELANDANGAN" di Indonesia sering diistilahkan dengan ''TUN4 WISMA"-"TUNA KARYA" yang berarti orang-orang yang hidupnya tidak rnemilik] pernmahan dan pekerjaan tetap. ~

Mereka yang menjalani kehidupan gelandangan (Tuna Wisma- Tuna Karya) di kotakota besar dapat dijumpai di Trotoir, Taman, Lapangan, Kolong-kolong jembatan d~ tempat-tempat lain. I

a. Sebab-sebab seseorang menjalani kehidupan gelandangan.

Menurut ahli-ahli penelitian mengenai gelandangan di berbagai kota besar di Indonesia dapatlah disimpulkan bahwa mereka hidup sebagai gelandangan karena beberapt faktor-faktor tertentu sebagai berikut :

I

1. Sebab-sebab yang berhubungan dengan jasmani dan rohani seperti :

a. Frustrasi/tekanan jiwa,

b. Cacat mental.

c. Cacat physik.

d. Malas bekerja.

2. Sebab-sebab sosial/kemasyarakatan seperti :

a. Pengaruh-pengaruh burnk dalam masyarakat (perjudian, madat,dan lain-lain.)

b. Gangguan keamanan dan bencana alam yang memaksa penduduk desa me ngungsi atau berurbanisasi ke kota-kota.

c. Pengaruh konflik sosial di mana terdapat ketidak serasian hidup antara pen duduk-penduduk desa yang mengadakan urbanisasi ke kota-kota diman lapangan hidup telah tertutup dan keahlian yang bias a digunakan di desa tid dapat digunakan di kota-kota,

3. Sebab-sebab ekonomi seperti :

a. Kesulitan menanggung hidup, lebih-lebih yang keluarganya besar.

b. Kecilnya pendapatan per kapita sehingga lambat laun tak dapat bekerja terns.

C. Kegagalan di bidang pertanian (areal tanah tidak dapat diperluas Iagi unt pertanian) belum berkembangnya industri sehingga tidak dapat menampun tenaga kerja.

100

I ,

II

Karena sebab-sebab diatas biasanya seseorang baik yang telah berada di kota-kota, daerah-daerah dekat kota dan yang terbesar dari desa-desa yang tidak memperoleh pekerjaan tetap dan tidak memiliki perumahan lalu hidup sebagai gelandangan di kotakota.

h. Penghidupan dan kehidupan gelandangan.

Tuna Wi sma, tuna karya di kota-kota dapat dijumpai dalam bentuk perorangan (tidak berkelompok) dan berkelompok. Gelandangan yang terikat pada suatu kelompok akan taat terhadap kepala kelompok yang mengorganisir untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu seperti cari kertas, pecahan kaca, puntung rokok dan lain-lain. Sedangkan yang tidak berkelompok melakukan sesuatu bebas menurut kehendaknya.

Sekalipun para gelandangan hidup tanpa pekerjaan tetap (nganggur) tetapi menurut penelitian, temyata mereka rnempunyai pencaharian juga untuk membiayai hidupnya dengan melakukan usaha-usaha :

I. Mernbecak.

2. Mernburuh (kuli)

3. Mencari puntung rokok, pecahan kaca dan lain-lain.

4. Melacurkan diri.

5. Kerja di penampungan.

6. Mengernis.

7. Dan lain-lain.

Dari pencaharian-pencaharian tersebut rnereka rnemperoleh penghasilan tiap hari di antara Rp.500,- sampai dengan Rp.1500,- atau lebih. Untuk pengeluaran tiap hari hampir sarna dengan jumlah penghasilan, dengan dernikian dapat dikatakan sekalipun lahiriah gelandangan dilihatnya hidup tak wajar tetapi sampai akhir-akhir ini narnpak rnereka rnasih dapat rnernbiayai hidupnya. Juga ada yang terjun sebagai pencuri dan lain-lain.

c. Usaha-usaha mengatasi gelandangan.

Secara singkat dapat dikernukakan bahwa Pernerintah daerah biasanya bekerja sarna dengan Polisi (Vice control) dan jawatan sosial rnelakukan kegiatan-kegiatan rnenanggulangi gelandangan dengan usaha sebagai berikut :

I. Mengadakan Razzia penangkapan kernudian ditampung di suatu temp at di luar kota untuk direhalilitir.

2. Menampung para gelandangan untuk dididik dan dipersiapkan untuk dikernbalikan ke masyarakat setelah merniliki kepandaian atau ditransmigrasikan.

2. PROSTITUSI (PELACURAN)

Prostitusi berasal dari kata "prostituere" dari bahasa latin yang mengandung arti rnenonjolkan diri (dalam hal-hal yang buruk) , atau menyerahkan diri secara terangterangan kepada umurn. Di Indonesia dikenal dengan istilah "pelacuran". Menurut Reley

101

Scott penyerahan diri karena upah kepada umum dapat dilakukan oleh wanita dan lakilaki. Pendapat ini tidak umum di Indonesia di mana belum dirasakan adanya pelacur lakilaki seperti dikemukakan oleh Paul Moedikdo Moeliono sebagai berikut :

"Pelacur dapat diartikan sebagai penyerahan badan wanita dengan pembayaran oleh orang laki-laki guna pemuasan nafsu sexual orang-orang itu",

Pendapat ini lebih banyak dianut, karena sesuai dengan keadaan kita di Indonesia.

Gejala penyerahan tubuh wanita dengan bayaran oleh laki-laki secara umum tanpa pilihan dilakukan dalam beberapa jenis dengan kategori sebagai berikut :

a. Pelacuran dibordil-bordil.

b. Pelacuran panggilan(call girl)

c. Balas dendam.

d. Urbanisasi.

e. Malas bekerja ingin hidup mewah.

f. Dan lain-lain.

Dari pihak laki-lakinya banyak pula hal yang mendorong untuk berbuat iseng datang] ke tempat-tempat pelacuran, antara lain bagi mereka yang takut kawin karena besarnya] biaya hidup, karen a tidak mendapat kebahagiaan di rumah, dan hal-hal lain yang bersifat] pribadi.

Dengan adanya faktor-faktor penyebab baik yang terdapat pada wanita maupun padai laki-Iaki ditambah lagi dengan faktor-faktor lingkungan sosial ekonomi dan lain-lain.] maka seakan-akan ada hukum permintaan dan hukum penawaran yang didorong oleh] faktor-faktor lingkungan sehingga terbentuklah "pasar" dimana terjadi drama prostitusi] yang akan berlangsung dari masa ke masa.

Usaha-usaha Penanggulangan Masalah Prostitusi.

Sekalipun disadari pelacuran sulit sekali diberantas, namun usaha penanggulangan dalam arti sekurang-kurangnya menekan atau mengurangi meningkatnya jumlah pelacur dan pelacuran dilakukan terns oleh Pemerintah-pemerintah daerah beserta alat-alatnya, diberbagai negara.

Cara-cara yang dilakukan dalam usaha penanggulangan pelacuran antara lain dengan :

a. Melarang dengan undang-undang diikuti dengan razzia-razzia/penangkapan.

b. Dengan pencatatan dan pengawasan kesehatannya.

c. Dengan lokalisasi, ditampung di tempat-tampat jauh di luar kota dengan pengawasan dan perawatan serta diberikan penerangan-penerangan agama atau pendidikan juga diadakan larangan-larangan terhadap anak-anak muda yang mengunjungi tempat tersebut.

d. Rehabilitasi dalam asrama-asrama di mana para pelacur yang tertangkap setelah diseleksi maka yang dianggap masih dapat diperbaiki ditampung dalam asrama, dididik dalam hal ketrampilan, agama dan lain-lain dipersiapkan untuk dapat kembali ke masyarakat sebagai warga yang baik kembali.

102

RINGKASAN

Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam masyarakat yaitu : - Norma-norma,

- Kelompok sosial.

- Lapisan masyarakat.

- Proses sosia1.

- Perubahan sosial dan kebudayaan.

- Serta perwujudannya.

Maksud perwujudan yaitu apakah gejala-gejala yang timbul dalam masyarakat ini perwujudannya normal sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh masyarakat yang bersangkutan atau tidak. Bila gejala yang timbul berlangsung tidak normal maka inilah yang disebut masalah sosial.

Dikatakan masalah sosial karena bersangkut paul dengan gejala yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat. Jadi dengan demikian masalah sosial menyangkut nilainilai sosial yang mencakup segi moral (baik buruknya perbuatan/kelakuan).

Dalam hal ini sosiologi bertujuan untuk menemukan sebab-sebab terjadinya masalah sosial dan tidak terlalu menekankan pada pemecahan atau jalan keluar dari masalahmasalah terse but.

Masalah sosial lebih jauh dikatakan merupakan akibat dari interaksi sosial antara

individu dengan kelompok, atau antar kelompok.

Ada 4 faktor sebagai sumber sebab terjadinya masalah sosial yaitu : - Faktor Ekonomis.

- Faktor Biologis.

- Faktor Biopsikologis.

- Faktor kebudayaan.

Mengenai manfaat penelitian sosiologi bagi pembangunan, pada tahap awal yaitu perencanaan pembangunan perlu data relatif lengkap mengenai masyarakat yang akan dibangun, data tersebut mencakup antara lain :

1. Pola interaksi so sial.

2. Kelompok-kelornpok sosial yang menjadi bagian masyarakat.

3. Kebudayaan yang berintikan pada nilai-nilai : - yang mendukung pembangunan.

- ada yang tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap pembangunan.

- ada yang menghalangi pembangunan.

4. Lembaga-lembaga sosial yang merupakan kesatuan kaidah-kaidah yang berkisar pada kebutuhan dasar manusia dan kelompok sosia1.

5. Stratifikasi sosia1.

103

1. Coba saudara jelaskan apa yang dimaksud dengan masalah-masalah sosiaI.

2. Bagaimana terjadinya masalah sosial, jelaskan dengan singkat tapi jelas.

3. Kenapa dikatakan bahwa masalah sosial setiap masyarakat mempunyai ukuran yang berbeda-beda. Coba saudara jelaskan hal itu.

EVALUASI

4. Tujuan sosiologi adalah untuk menemukan sebab-sebab terjadinya masalah sosial, misalnya sebab terjadinya kemiskinan, gelandangan dll, tapai apakah sosiologi juga menitik beratkan pada bagaimana pemecahan atau jalan keluar masalah tersebut.

Coba saudara jelaskan hal itu,

5. Coba saudara terangkan sejauhmana manfaat penelitian sosiologi bagi pembangunan.,

6. Gelandangan adalah masalah sosial yang cukup serius bagi setiap kota, coba saudara, jelaskan apa yang menyebabkan seseorang menjalani kehidupan gelandangan.

7. Saudara sebagai generasi muda yang penuh percayah diri, apa usaha saudara dalam I hal mengatasi para gelandangan ini,

8. Apa pendapat saudara dengan adanya masalah prostitusi, jelaskan dengan mengaitkanl· pada negara kita yang berlandaskan PANCASILA.

I

I

104

I I

CATATAN KAKI (FOTE NOTE)

BABI

RUANG LINGKUP SOSIOLOGI

1)* Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta: Rajawali pers, 1990, hal 21. 2)* Ibid., hal 9.

3)* Taneko, b. Soleman, Struktur dan Proses Sosial suatu pengantar Perubangunan.

Jakarta: Rajawali Pers, 1990, hal 8. 4)* Ibid., hal 12

5)* Soekanto, Soerjono, Op. cit., hal 48. 6)* Ibid., hal 51.

BABII

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

1)* Soekanto, Soerjono, Sosiologi suatu Pengantar.

Jakarta: Rajawali Pers, 1990, hal 35.

2)* Dirjosisworo, Soedjono, Azas-azas Sosiologi.

Bandung : Arrnico, 1985, hal 30. 3)* Ibid., hal 32.

4)* Ibid., hal 35.

5)* Soekanto, Soerjono, Op. Cit., hal 56

BAB III PROSES-PROSES SOSIAL DAN INTERAKSI SOSIAL

1)* Dirdjosiworo, Soedjono, Azas-azas Sosiologi.

Bandung : Armico, 1985, hal 27l. 2)* Ibid., hal 275.

3)* Soemardjan, SeIo, & Soemardi, Soelaeman, Setangkai bunga Sosiologi.

Jakarta: IPFE. 1963, hal 177.

BAB IV KELOMPOK SOSIAL

1)* Taneko, b. Soleman, Struktur dan Proses So sial Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan.

Jakarta: Rajawali Pers, 1990, hal 151.

2)* Syani, Abdul, Sosiologi Kelompok dan Masalah Sosial Jakarta: Fajar Agung, 1987, hal 49.

3)* Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta: Rajawali Pers, 1990, 137. 4)* Ibid., haI144.

5)* Ibid., hal 145 .

6)* Syani, Abdul, Op. cit., hal 57 .

105

7)* Ahmadi, Abu Ahmadi, 11mu Sosial Dasar.

Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hallOO. ' 8)* Syani, Abdul, Op, cit., hal 59.

9)* Ibid., hal 69.

10)* Soekanto, Soerjono, Op, cit., 161.

BABV

KEBUDAY AAN, NORMA, DAN LEMBAGA SOSIAL 1)* Lawang, Mz. Robert, Pengantar Sosiologi.

Jakarta: Universitas Terbuka, Karunia, 1985, hallOO 2)* Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta, Rajawali Pers, 1990, hal 189. 3)* Ibid., ha1190.

4)* Soekanto, Soerjono, Memeperkenalkan Sosiologi.

Jakarta: CV. Rajawali, 1988, hal 82.

5)* Soekanto, Soerjono, Op. cit., 1990, ha1192. 6)* Ibid., hal 194.

7)* Taneko, b. Soleman, Struktur dan Proses Sosial Suatu Pengantar Sosiologi Pembangunan.

Jakarta: Rajawali Pers, 1990, hal 67. 8)* Ibid.

9)* Soekanto, Soerjono, OP. cit., 1990, hal 218. 10)* Ibid., hal 231.

11)* Ahmadi, Abu, Ilmu Sosial Dasar

Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hal 61-62. 12)* Soekanto, Soerjono, Op. cit., 1988, ha148. 13)* Soekanto, Soerjono, Op. cit., 1990, hal 229.

I

BAB VI LAPIS AN-LAPIS AN DALAM MASYRAKAT (STRTIFIKAS.

SOSIAL) 1

1)* Lawang, Mz. Robert, Pengantar Sosiologi.

Jakarta: Universitas Terbuka, Karunia, 1985, hal 63-68. 2)* Ibid., 6.3 - 6.19.

BAB VII PERUBAHAN SOSIAL

1)* Taneko,b. Soleman, Struktur Dan Proses Sosial Suatu pengantar Sosio logi Pembangunan,

Jakarta: Rajawali Pers, 1990, hal 133.

2)* Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta: Rajawali Pers, 1991, hal 347. 3)* Ibid., 352.

4)* Taneko, h. Soleman, Op. cit., hal 143.

106

'1

I .

5)* Soekanto, Soerjonc Jakarta: CV. Rajaw __ ,

.alkan Sosiologi. • 144.

BAB VIII MASALAH-MASALAH SOSIAL DAN MANFAAT SOSIOLOGI

1)* Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar.

Jakarta: Rajawali Pers, 1990, hal 401 - 402. 2)* Dirdjosisworo, Soedjono, Sosiologi, Bandung: Alumni, 1985, hal 180 - 181.

107

You might also like