Professional Documents
Culture Documents
Ketika kapasitor dihubungkan dengan sumber tegangan (misalnya baterai atau sumber tegangan yang
lain) kapasitor akan menyimpan muatan. Besarnya kapasitas muatan yang tersimpan dalam kapasitor
disebut kapasitas kapasitor. Besarnya kapasitas kapasitor disebut kapasitansi. Kapasitas kapasitor
adalah banyak muatan yang tersimpan dalam kapasitor ketika di hubungkan dengan beda potensial
tertentu. Besarnya kapasitansi (C) adalah.
Keterangan
C = Kapasitas kapasitor, farad
q = muatan yang tersimpan, coulomb
V = beda potensial, volt
Pada Umumnya besaran kapasitor C diukur dalam satuan mikrofarad ( F) atau pikofarad (pF).
Hubungan antara farad,mikrofarad dan pikofarad dapat dinyatakan sebagai berikut:
1 F = 10-6 F
1 pF = 10-12F
Sebuah kapasitor dengan kapasitas 0,5 F dimuati dengan baterai 12 volt. Hitunglah besar muatan
yang tersimpan dalam kapasitor tersebut
Jawab
C = 0,5 10-6F
V = 12 V
Q = C.V
= 0,5 . 10-6(12)
= 6.10-6 C
Kapasitor yang paling sederhana adalah kapasitor keping sejajar yang terdiri dari 2 keping logam
seluas A yang terpisah pada jarak d, seperti terlihat pada gambar berikut:
Pada keping sejajar nilai kapasitas kapasitor dinyatakan
Tampilan:
C = kapasitas keping sejajar, farad
εr = permitivitas relatif bahan penyekat
ε = permitivitas bahan penyekat
ε0 = permitivitas vakum
8,5 x 10-12C2/N-1m-2
d = Jarak antar keping, m
Contoh soal
Hitunglah kapasitansi keping sejajar dengan ukuran (0.1 m x 0.1m) yang berada di udara dengan
jarak antar keeping 5 mm.
Dengan ε0 = permitivitas vakum
8,5 x 10-12C2/N-1m-2
Jawab
A = 0,1 x 0,1 = 10-2 m2
d = 5 x 10-3 m
εr = 1
• muatan pada tiap-tiap kapasitor adalah sama, yaitu sama dengan muatan pada
kapasitor pengganti qs = q1 = q2 = ....
• Beda potensial pada ujung-ujung kapasitor pengganti adalah sama dengan jumlah
beda potensial ujung-ujung tiap kapasitor V s = V 1 + V 2 + ....
• Besarnya kapasitas kapasitor pengganti susunan seri dari beberapa buah kapasitor
dapat dihitung V s = V 1 + V 2 + ....
• Beda potensial tiap-tiap kapasitor sama, yaitu sama dengan potensial sumber
Vp = V1 = V2 = ....
• Muatan kapasitor pengganti sama dengan jumlah muatan tiap-tiap kapasitor
qp = q1 + q2 ....
qs = q1 + q2 + ....
VpVp = C1V1 + C2V2 +..... karena Vp = V1 = V2 = ....
Contoh soal
Dibawah ini tertera skema rangkaian 5 buah kapasitor yang sama besarnya. Kapasitas antara K dan M
adalah ....
Energi yang tersimpan dalam kapasitor ( W ) dinyatakan dengan persamaan
W= q2/C
= qV
= C V2
Keterangan:
W = Energi yang tersimpan dalam kapasitor, J
q = muatan pada kapasitor, coulomb
C = kapasitas kapasitor, farad
V = Beda potensial, volt
Pengantar
Lensa adalah peralatan sangat penting dalam kehidupan manusia. Mikroskop menggunakan
susunan lensa untuk melihat jasad-jasad renik yang tak terlihat oleh mata telanjang.
Kamera menggunakan susunan lensa agar dapat merekam obyek dalam film. Teleskop juga
memanfaatkan lensa untuk melihat bintang-bintang yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari
bumi.
Lensa
Definisi Lensa
Lensa adalah material transparan (umumnya terbuat dari kaca atau plastik) yang
memiliki dua permukaan ( salah satu atau keduanya memiliki permukaan
melengkung) sehingga dapat membelokkan sinar yang melewatinya.
Ada 2 jenis lensa yakni : lensa cembung dan lensa cekung. Ciri-ciri suatu lensa
cembung :
Lengkung permukaan yang tidak mengikuti persamaan lingkaran tentu saja tetap dapat
membelokkan sinar; hanya saja letak titik fokusnya tidak menentu dan
akibatnya bayangan yang terbentuk tidak tajam.
Lensa (4) disebut lensa cekung-cekung(bi-concave), lensa (2) disebut lensa cekung-
datar(concave-plano), lensa (3) disebut lensa datar-cekung(plano-concave), dan lensa
(4) disebut lensa cekung-cembung(concave-convex).
Referensi :
1. Kane, J.W., Sternheim, M.M. (1988) Physics (3rd ed.). New York: John Wiley &
Sons.
2. Sears, F.W. (1949) Optics (3rd ed.). Reading-Massachusetts : Addison-Wesley.
3. Young, H.D., Freedman, R.A. (1996) University Physics (ninth ed).
Massachusetts : Addison-Wesley.
Sifat-Sifat Lensa Cembung
• Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh lensa
cembung melewati titik fokus.
• Sinar-sinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.
• Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan
tanpa mengalami pembiasan.
Sifat-sifat di atas berlaku hanya bagi lensa tipis dan sinar-sinar merupakan sinar paralax.
Gambar 2. Sinar-sinar yang berasal dari titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama
Gambar 3. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) akan diteruskan tanpa dibiaskan.
Untuk melihat bagaimana lensa cembung membiaskan sinar-sinar utama di atas maka
lakukanlah percobaan 1 pada Simulasi 1.
Referensi :
1. Kane, J.W., Sternheim, M.M. (1988) Physics (3rd ed.). New York: John Wiley &
Sons.
2. Sears, F.W. (1949) Optics (3rd ed.). Reading-Massachusetts : Addison-Wesley.
3. Young, H.D., Freedman, R.A. (1996) University Physics (ninth ed).
Massachusetts : Addison-Wesley.
Titik fokus lensa cembung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang
disebut rumus pembuat lensa (lens maker equation) seperti tertulis di bawah ini :
di mana :
Contoh soal :
1.Suatu lensa cembung-cembung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) = 5
cm, dan radius permukaan 2 (R2) = 5 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
2. Suatu lensa cembung-datar memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) = 3 cm.
Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
Jawab
Perhatikan dari contoh-contoh di atas bahwa titik fokus lensa cembung selalu positif
sekalipun nilai R1 atau R2 bisa positif atau negatif.
Kekuatan lensa adalah besarnya ukuran suatu lensa membelokkan sinar yang
datang padanya.
Dengan demikian semakin besar kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang dihasilkan
semakin besar. Sebaliknya semakin kecil kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang
dihasilkan semakin kecil.
Sekarang perhatikan gambar-gambar di bawah ini :
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Angka (1) pada gambar-gambar di atas menunjuk pada sinar utama (1) yakni sinar yang
datang sejajar dengan sumbu utama. Gambar (1) memiliki titik fokus paling panjang dan
gambar (3) memiliki titik fokus paling pendek. Perhatikan bahwa sinar utama (1) dibiaskan
dengan sudut bias paling kecil pada gambar (1), dan dengan sudut bias paling besar pada
gambar (3). Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan bahwa lensa dengan jarak
titik fokus kecil akan memberikan sudut bias yang besar atau dengan kata lain
memiliki kekuatan yang besar. Sebaliknya lensa dengan jarak titik fokus besar akan
memberikan sudut bias yang kecil atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang
kecil.
Sekarang lakukanlah percobaan (3) dengan mencoba simulasi 2. Baca arahan pada
petunjuk dengan baik.
Lensa dengan kekuatan yang besar bukan berarti akan menghasilkan bayangan
dengan perbesaran yang lebih besar dibandingkan lensa dengan kekuatan kecil.
Kekuatan di sini adalah ukuran besarnya sudut bias yang dihasilkan oleh lensa.
Contoh Soal
Dua buah lensa masing-masing memiliki jarak titik fokus 20 cm dan 30 cm. Manakah lensa
yang memiliki kekuatan yang lebih besar ?
Jawab
Karena lensa pertama memiliki jarak titik fokus yang lebih kecil maka lensa pertama yang
memiliki kekuatan yang lebih besar.
Rumus kekuatan lensa (berbanding terbalik dengan jarak titik fokus) adalah :
f dalam satuan m, dan P dalam satuan dioptri.
Setelah anda melihat gambar-gambar di atas atau setelah mencoba percobaan (3) pada
simulasi 2 maka tampak jelas bahwa kekuatan lensa berbanding terbalik dengan jarak titik
fokusnya. Rumus di atas hanya berlaku bila satuan f dinyatakan dalam m.
Contoh Soal :
Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 50 cm, berapakah kekuatan lensa tersebut ?
Jawab
P=1/f
P= 1/0.5
P= 2 dioptri.
Lensa cekung bersifat menyebarkan sinar. Lensa cekung memiliki sifat-sifat sebagai
berikut :
• Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh lensa
cekung seolah-olah berasal dari titik fokus.
• Sinar-sinar yang menuju titik fokus dibiaskan oleh lensa cekung sejajar sumbu
utama.
• Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan
tanpa mengalami pembiasan.
Sifat-sifat di atas berlaku hanya bagi lensa tipis dan sinar-sinar merupakan sinar
paralax.
Gambar 3. Sinar-sinar sejajar sumbu utama dibiaskan lensa cekung seolah-olah berasal dari titik fokus.
Gambar 2. Sinar-sinar yang menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama.
Gambar 3. Sinar yang melewati pusat lensa (vertex) diteruskan tanpa dibiaskan.
Untuk melihat bagaimana lensa cekung membiaskan sinar-sinar utama di atas maka
lakukanlahpercobaan 2 pada Simulasi 1.
Titik fokus lensa cekung dapat ditentukan dengan suatu rumus yang disebut rumus
pembuat lensa (lens maker equation) seperti tertulis di bawah ini :
di mana :
Cara menentukan nilai R1 dan R2 apakah positif atau negatif dapat dilihat pada aturan
lensa.Berapapun nilai R1 dan R2 titik fokus dari lensa cekung selalu negatif.
Contoh soal :
1.Suatu lensa cekung-cekung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 1 (R1) = 5 cm,
dan radius permukaan 2 (R2) = 5 cm. Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
Jawab
Karena lensa merupakan lensa cekung-datar berarti R1 bernilai negatif (pusat kelengkungan
ada di sebelah kiri vertex), sementara R2 bernilai tak terhingga (pusat kelengkungan ada di
tak terhingga). Dengan demikian
3. Suatu lensa datar-cekung memiliki indeks bias 1.5, radius permukaan 2 (R2) = 3 cm.
Berapakah jarak titik fokus lensa ?
Jawab
Karena lensa merupakan lensa datar-cekung berarti R2 bernilai positif (pusat kelengkungan
ada di sebelah kanan vertex), sementara R1 bernilai tak terhingga (pusat kelengkungan ada
di tak terhingga). Dengan demikian
Perhatikan dari contoh-contoh di atas bahwa titik fokus lensa cekung selalu negatif
sekalipun nilai R1 atau R2 bisa positif atau negatif.
Kekuatan Lensa Cekung
Kekuatan lensa adalah besarnya ukuran suatu lensa membelokkan sinar yang
datang padanya.
Dengan demikian semakin besar kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang dihasilkan
semakin besar. Sebaliknya semakin kecil kekuatan suatu lensa maka sudut bias yang
dihasilkan semakin kecil.
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Angka (1) pada gambar-gambar di atas menunjuk pada sinar utama (1) yakni sinar yang
datang sejajar dengan sumbu utama. Gambar (1) memiliki titik fokus paling panjang dan
gambar (3) memiliki titik fokus paling pendek. Perhatikan bahwa sinar utama (1) dibiaskan
dengan sudut bias paling kecil pada gambar (1), dan dengan sudut bias paling besar pada
gambar (3). Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan bahwa lensa dengan jarak
titik fokus kecil akan memberikan sudut bias yang besar atau dengan kata lain
memiliki kekuatan yang besar. Sebaliknya lensa dengan jarak titik fokus besar akan
memberikan sudut bias yang kecil atau dengan kata lain memiliki kekuatan yang
kecil.
Sekarang lakukanlah percobaan (4) dengan mencoba simulasi 2. Baca arahan pada
petunjuk dengan baik.
Lensa dengan kekuatan yang besar bukan berarti akan menghasilkan bayangan
dengan perbesaran yang lebih besar dibandingkan lensa dengan kekuatan kecil.
Kekuatan di sini adalah ukuran besarnya sudut bias yang dihasilkan oleh lensa.
Contoh Soal
Dua buah lensa masing-masing memiliki jarak titik fokus -20 cm dan -30 cm. Manakah
lensa yang memiliki kekuatan yang lebih besar ?
Jawab
Karena lensa pertama memiliki jarak titik fokus yang lebih kecil maka lensa pertama yang
memiliki kekuatan yang lebih besar.
Rumus kekuatan lensa (berbanding terbalik dengan jarak titik fokus) adalah :
Contoh Soal :
Suatu lensa cekung memiliki jarak titik fokus 25 cm, berapakah kekuatan lensa tersebut ?
Jawab
P=1/f
P= 1/(-0.25)
P= -4 dioptri.
Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cembung dapat diperoleh
dengan bantuan sinar-sinar utama. Ketiga sinar utama dan karakteristiknya adalah
sebagai berikut :
• Sinar yang sejajar sumbu utama akan dibiaskan melewati titik fokus.
• Sinar yang melalui vertex akan diteruskan (tidak dibiaskan).
• Sinar yang melewati titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
Pertemuan ketiga sinar (atau paling tidak dua sinar) utama adalah lokasi dari bayangan.
Penentuan bayangan semacam ini hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar paralax.
Sinar (1) datang dari obyek sejajar sumbu utama. Sinar ini dibiaskan melewati titik
fokus. Sinar (2) melewati vertex dari lensa sehingga diteruskan tanpa mengalami
pembiasan. Sinar (3) datang dari obyek dengan melewati titik fokus. Sinar ini dibiaskan
sejajar sumbu utama. Pertemuan ketiga sinar ini setelah melewati lensa adalah
lokasi di mana bayangan berada. Tentu saja di sini, untuk penyederhaan, hanya
ditampilkan sinar yang berasal dari ujung atas obyek. Kenyataannya bayangan yang
terbentuk adalah titik temu sinar-sinar utama yang tak terhingga banyaknya yang berasal
dari tiap titik pada obyek.
Gambar 2. Lensa cembung dengan R1=6 dan R2=4 menghasilkan bayangan nyata.
Gambar 3. Lensa cembung dengan R1=4 dan R2=6 menghasilkan bayangan nyata.
Gambar 2 dan gambar 3 menggunakan lensa dengan indeks bias yang sama tetapi radius
kelengkungan kedua permukaannya berbeda. Gambar 2 adalah lensa cembung-cembung
dengan R1=6 dan R2=4, sementara gambar 3 adalah lensa cembung-cembung dengan R1=4
dan R2=6. Sekalipun kedua lensa memiliki radius permukaan yang berbeda keduanya
memiliki jarak titik fokus yang sama; dengan demikian bayangan yang dihasilkan sama baik
jarak maupun perbesarannya.
Bayangan suatu obyek yang dibentuk oleh suatu lensa cembung dapat diperoleh
dengan bantuan rumus lensa tipis (thin lens formula) :
s = jarak obyek
m = perbesaran.
Rumus-rumus di atas hanya berlaku untuk lensa tipis dan sinar-sinar paralax.
Untuk menentukan apakah s dan s' bernilai positif atau negatif coba lihat aturan lensa.
s' dapat bernilai positif atau negatif. s' positif artinya bayangan adalah nyata,
sementaranegatif artinya bayangan adalah maya.
Perbesaran (m) dapat bernilai positif atau negatif. m bernilai positif bila bayangan
tegak dannegatif bila bayangan terbalik.
Dalam kenyataannya bila bayangan nyata ditangkap dengan layar maka bayangan
yang terbentuk tidak hanya pada posisi s' seperti yang tertuang pada rumus lensa tipis
di atas, tetapi pada posisi di mana saja. Akan tetapi bayangan pada posisi selain
s' adalah bayangan yang kabur (tidak fokus). Bayangan paling tajam hanya terjadi
pada posisi s'.
Contoh Soal :
1. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.1 m. Bila suatu obyek berada pada
jarak 0.5 m, maka berapakah jarak bayangan ?
Jawab
f= 0.1 m, dan s= 0.5 m maka :
atau jarak bayangan = 0.125 m. Karena s' positif maka bayangan yang terbentuk adalah
bayangan nyata.
2. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.1 m. Bila suatu obyek berada pada
jarak 0.08 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?
Jawab
atau jarak bayangan= -0.4 m dan perbesaran = 0.8. Bayangan yang terbentuk adalah
bayangan maya dan tegak (karena m positif).
3. Suatu lensa cembung memiliki jarak titik fokus 0.2 m. Bila suatu obyek berada pada
jarak 0.4 m, maka berapakah jarak bayangan ? dan berapa perbesarannya ?
Jawab
atau jarak bayangan= 0.4 m dan perbesaran = -1. Bayangan yang terbentuk adalah
bayangan nyata dan terbalik (karena m negatif).
Dari contoh-contoh di atas dan dari percobaan yang anda lakukan kiranya dapat
disimpulkan bahwa lensa cembung selalu menghasilkan bayangan nyata yang
terbalik atau bayangan maya yang tegak.
Pada gambar 1 nampak dengan jelas bahwa sinar-sinar utama setelah dibiaskan oleh lensa
cembung saling bertemu pada suatu titik yang merupakan lokasi dari bayangan. Karena
sinar-sinar utama merupakan sinar-sinar yang nyata maka bayangan yang terbentuk
merupakan bayangan nyata.
Kita bandingkan sekarang dengan gambar 2. Sinar-sinar utama setelah dibiaskan oleh lensa
cembung tidak saling bertemu karena ketiganya menyebar. Tetapi bila kita tarik
perpanjangan dari masing-masing sinar pada bagian kiri lensa akan kita dapatkan titik temu
yang merupakan lokasi dari bayangan. Karena titik pertemuan ini merupakan pertemuan
tiga sinar yang maya (hanya perpanjangan dari sinar yang sesungguhnya) maka bayangan
yang terbentuk adalah bayangan maya.
Dalam kenyataan sehari-hari bayangan nyata adalah bayangan yang dapat ditangkap
(diproyeksikan) oleh suatu media (layar). Sementara bayangan
maya adalah bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh suatu media.
Bayangan maya bukan berarti bahwa bayangan tersebut tidak dapat dilihat oleh mata;
bayangan maya sesungguhnya dapat dilihat langsung dengan mata tetapi tak dapat
ditangkap (diproyeksikan) oleh suatu media. Contoh bayangan maya adalah bayangan
diri kita ketika kita berada di depan cermin. Bayangan tersebut dapat kita lihat secara
langsung, akan tetapi kita tidak dapat menangkapnya dengan media apapun.