You are on page 1of 2

Abu Nawas Adu Ketangkasan

Maret 13, 2008 — Ismail

Pada suatu hari yang cerah, Raja Harun Alrasyid dan pengikutnya meninggalkan istana
untuk berburu. Namun di tengah perjalanan, Abujahil menyusul dengan terengah-engah
di atas kudanya. “Baginda, Baginda! Hamba mau mengusulkan sesuatu,” katanya setelah
mendekat sang raja.

“Apa usulmu itu, Abujahil?” tanya Baginda Raja keheranan.

“Agar acara berburu ini menarik dan disaksikan banyak penduduk, bagaimana kalau kita
sayembarakan saja?” ujar Abujahil dengan mimik serius.

Baginda terdiam sejenak dan mengangguk-angguk.

“Hamba ingin beradu ketangkasan dengan Abunawas, bagaimana Baginda?


Pemenangnya mendapat sepundi uang emas. Tapi kalau kalah, hukumannya memandikan
kuda-kuda istana, selama satu bulan,” tutur Abujahil meyakinkan sang raja.

“Hei, hadiah saja yang kau pikirkan. Lantas bagaimana caranya adu ketangkasan ini?”
sela Baginda agak marah.

Setelah memberi tahu idenya, Baginda setuju, maka dipanggillah Abunawas oleh salah
satu punggawa.

Abunawas menghadap. Ia pun diberi petunjuk panjang lebar oleh Baginda. Pada awalnya
Abunawas menolak karena ia tahu semua ini akal bulus Abujahil yang ingin
menyingkirkan dirinya dari istana. Tapi Baginda memaksa dan Abunawas tidak bisa
mengelak.

Abunawas pun berpikir sejenak. Ia tahu kalau Abujahil sekarang diangkat menjadi
pejabat istana. Ia pasti mengerahkan semua anak buahnya untuk menyumbang seekor
binatang buruannya di hutan nanti. Namun karena kecerdikannya, Abunawas malah
tersenyum riang. Abujahil yang melihat perubahan raut muka Abunawas menjadi
penasaran. Batinnya berkata, tak mungkin Abunawas mengalahkan dirinya kali ini.

Akhirnya Baginda menggiring mereka ke tengah alun-alun istana. Raja dan segenap
rakyat menunggu, siapa yang bakal memenangkan lomba berburu ini. Terompet tanda
mulai adu ketangkasan pun ditiup oleh Perdana Menteri. Abujahil segera memacu
kudanya secepat kilat menuju hutan belantara, di pinggir istana. Anehnya, Abunawas
memacu kudanya sedang-sedang saja, sehingga diteriaki para penonton.

Menjelang sore, tampak kuda Abujahil memasuki pintu gerbang istana. Ia pun diteriaki
para penonton dan mendapat tepuk tangan meriah sekali. Di sisi kiri-kanan kudanya
tampak puluhan hewan yang mati terpanah. Tak hanya itu, kuda tambahan juga
memanggul binatang buruan lainnya. Abujahil dengan senyum bangga memperlihatkan
semua binatang buruannya di tengah lapangan.

“Aku, Abujahil, berhak memenangkan lomba ini. Lihat binatang buruanku banyak, mana
mungkin Abunawas mengalahkanku!?” teriaknya lantang. Penonton di sekitar arena
semakin ramai bertepuk tangan.

Tidak berapa lama, terdengar suara kaki kuda Abunawas. Semua orang menertawakan
dan kembali meneriakinya. Tapi, Abunawas tidak tampak gusar. Ia malah tersenyum dan
melambaikan tangan.

“Tenang, tenang, rakyatku! Kita akan mengetahui apa yang akan dilakukan Abunawas.
Dan kita juga akan tahu, siapa pemenangnya kali ini,” kata raja yang ikut gusar melihat
polah Abunawas.

Baginda menyuruh dua orang punggawanya maju ke tengah lapangan dan menghitung
binatang buruan Abujahil.

“Satu, dua, tiga, empat, lima…dua puluh, tiga puluh lima ekor kelinci, ditambah lima
ekor rusa, dan dua babi hutan!” teriak salah satu punggawa.

“Kalau begitu akulah pemenangnya, sebab Abunawas tidak membawa seekor binatang
pun. Hahahaha,” teriak Abujahil lantang.

“Tenang, tenang. Aku membawa ribuan binatang. Jelaslah aku pemenangnya dan kau
Abujahil, silakan memandikan kuda-kuda istana. Menurut aturan lomba, semua binatang
boleh ditangkap, yang penting jumlahnya,” kata Abunawas sambil membuka bambu
kuning yang telah diisi ribuan semut merah. “Sekarang coba hitung ini, satu, dua, tiga,
empat, seratus, duaratus, selebihnya tidak usah dihitung,” ungkap Abunawas.

Tanpa banyak berkata, Abujahil tak sadarkan diri alias semaput gara-gara melihat semut
merah Abunawas. Baginda tertawa terpingkal-pingkal dan langsung memberi hadiah
pada Abunawas. Kecerdikan dan ketulusan hati pasti bisa mengalahkan kelicikan! (*)

http://addiin.wordpress.com/2008/03/13/abu-nawas-adu-ketangkasan/

You might also like