You are on page 1of 3

flanges flow orifice orifice plate tube venturi

Venturi tubes
The classic venturi tube (Figure 1) is a robust flow element that’s useful for
applications requiring low loss of line pressure. A venturi tube essentially is a section
of pipe with a converging conical entrance (about 20°), a straight cylindrical throat
section and a diverging conical exit with a smooth, gradually increasing (about 7°)
diameter. Unlike the orifice, the interior surfaces always remain in contact with the
fluid. Additionally, because dirt won’t build up as it passes through the contoured
sections (as it does in the front of an orifice), this differential producer can serve in
dirty flow applications. For the same differential pressure, the classic venturi can pass
about 60% more flow than an orifice plate. Years of test data have documented and
validated the flow coefficients for various sizes and fluids.

Four or more high pressure taps in an annular chamber leading to the straight throat
section average the lower pressure reading. Initially designed for large line size (>6
in.) water and wastewater applications, the venturi today ranges in line sizes from 2
in. to 48 in.; installation possibilities include flanged, welded and threaded-end
fittings. Manufacturers generally machine the smaller sizes from solid rods, while
fabricating the larger sizes from rolled plate. The lengths of the elements typically run
five pipe diameters.

Because most of the pressure recovers, the venturi is a good choice for large flows
where the velocity is higher and Reynolds number, Re, is in the turbulent flow
regime. And while it has a relatively long length, the venturi tube requires minimal
upstream flow profiling, as its interior shape helps to condition the flow. Rangeability,
while better than that of orifice plates, is less than 6:1, with typical accuracies of ±1%
to 2% of full scale.

Variations of the classic venturi are available. Shorter versions increase the angle of
the outlet cone with some sacrifice in pressure recovery. Eccentric inlet and outlet
cones can handle mixed phases or build-up of heavy materials. Forms with a
rectangular cross-section often serve in ductwork for gaseous flows.

Flow nozzles
Like the orifice and venturi tube, these are standard DP elements with extensive
generic testing and documentation. Because of their rigidity, flow nozzles are
dimensionally more stable at higher temperatures and velocities than an orifice plate.
They typically measure fast flows that otherwise might damage an orifice plate from
cavitation or erosion. Applications include high velocity steam or fluids with
entrained solids.
Pengukuran laju aliran fluida adalah salah satu yang terpenting dalam proses Flow
control. Pengukuran ini bertujuan untuk mengetahui berapa kapasitas fluida yang
dialirkan untuk mendapatkan harga pengukurannya (measurement variable). Aliran
pada umumnya diukur berdasarkan besarnya kecepatan fluida yang melewati luas
penampang tertentu, atau
QV = A x V .…………………………………………………………( 2.1 )
dimana : QV : laju aliran (m3 / det)
A : luas penampang dari pipa (m2)
V : kecepatan fluida (m / det)
Empat faktor penting dalam pengukuran aliran fluida dalam pipa adalah :
• Kecepatan fluida
• Friksi/gesekan fluida dengan pipa
• Viskositas/kekentalan fluida
• Densitas/kerapatan fluida

Banyak alat-alat yang dapat digunakan untuk mengukur aliran fluida. Flowmeter
dapat dibagi dalam 4 grup umum, yaitu positive displacement meters, head meters,
velocity meters dan mass meters. Yang termasuk dari displacement meter antara lain :
piston, oval gear, dan nutatic disk. Head meter adalah tipe yang sering digunakan.
Pengukuran flow fluida secara tidak langsung, yaitu dengan mengukur differential
pressure. Yang termasuk dalam head meter antara lain orifice plate, venturi tubes,
flow nozzle, pitot tubes, target meter, elbow tap meter dan rotatometer. Adapun
keuntungan dalam penggunaan oriface plate disisi harganya murah, dapat digunakan
dalam berbagai material serta bisa dipakai pada range yang luas dari ukuran pipa,
akurasinya bagus bila plat dipasang tepat. Sedangkan kelemahan dari sensor oriface
yaitu permanen pressure loss yang relatif tinggi dan akurasi tergantung dari
pemasangannya. Apabila kita menggunakan flow nozzle keuntungannya permanen
pressure loss yang lebih rendah dibandingkan oriface plate yang ditunjukkan pada
Gambar 2.1 dan Gambar 2.2, bagus untuk fluida yang mengandung padatan, dapat
digunakan pada banyak material. Sedangkan kelemahan dari penggunaan flow nozzle
antara lain harganya lebih mahal dari oriface plate dan terbatas pada ukuran pipa
tertentu, flow nozzle ini dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Yang termasuk dalam velocity meters antara lain turbine meters, electromagnetic flow
meters, vortex meters dan ultrasonc meters. Sedangkan yang termasuk dalam mass
meters antara lain : thermal meters dan coriolis meters.

Oriface plate terbuat dari plate tipis stainless steel, pada bagian tengahnya dilubangi
dengan ukuran yang telah dihitung besarnya, kemudian dipasang pada pipa alir untuk
memberikan beda tekanan. Orifice dapat dipakai untuk semua fluida yang bersih dan
gas, tetapi tidak umum dipakai untuk fuida yang mengandung solid/kotoran.
Keuntungan dari alat ini adalah mudah diganti, harganya murah, mudah perawatannya
tetapi alat ini mempunyai pressure loss yang tingggi. Jenisnya ada tiga macam ,
seperti terlihat pada Gambar 2.4.
Ada beberapa tempat untuk mengambil beda tekanan pada sistem orifice antara lain :
• Flange Tap
Lokasi pengambilan tekanan berada pada flange, 1 inch upstream dan 1 inch
downstream, diukur dari permukaan upstream orifice.
• Corner Tap
Digunakan pada pipa yang lebih kecil dari 2 inch. Lubang pengambilan tekanan pada
flange dekat dengan permukaan orifice.
• Full flow pipe Tap
Lubang pengambilan tekanan pada upstream berjarak 2.5 D dari permukaan upstream
orifice dan downstream berjarak 8 D dari orifice.
• Radius Tap
Pengambilan tekanan pada upstream berjarak 1 D dan downstream 0.5 D dari
permukaan upstream orifice.
• Vena contracta taps
Upstream berjarak 0.5 sampai dengan 2 D dan downstream tergantung dari d/D
seperti pada Tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Lokasi dari lubang downstream [5]


Orifice to Pipe
Diameter Ratio,
d/D Location of downstream
Pressure Tap ( N )
( Pipe-Diameter)
Minimum Mean Maximum
0.2 0.37 0.85 1.30
0.3 0.44 0.80 1.15
0.4 0.47 0.73 1.00
0.5 0.47 0.65 0.84
0.6 0.42 0.57 0.70
0.7 0.35 0.45 0.55
0.8 0.25 0.33 0.41

Flow Coefficient (CV)


Flow Coefficient (CV) merupakan koefisien yang mengekspresikan kapasitas flow.
Untuk mengetahui harga CV dari control valve dimana kecepatan aliran dalam valve
dari 60 0 F (15.6 0 F) air murni sebanyak 1 US gal/min dengan differential pressure 1
psi. Untuk memperoleh perhitungan CV dari beberapa medium diantaranya :
a. Perhitungan CV untuk liquid
Cv = Q ….…………………………………… (2.4)
b. Perhitungan CV untuk gas :
CV = ……………………………………...(2.5)
c. Perhitungan CV untuk Stem :
CV = ………………………………………..(2.6)
dimana :
Q atau W = flow rate (m3 /h)
G = specific gravity
P1 dan P2 = inlet dan outlet pressure (psi)
Tf = flowing temperature (0 F + 460)
v = downstream specific volume in cubic ft/lb

You might also like