You are on page 1of 77

PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM MUSKULOSKELETAL

dr. Ika Wulan Yuliani, SpPD


TUTOR

1. Tutor akan menerangkan sistem


muskuloskeletal yang terdiri dari tulang,
sendi, otot, saraf dan kelainannya

2. Tutor menerangkan anamnesis dalam


kelainan muskuloskeletal

3. Tutor mendemonstrasikan pemeriksaan


fisik kelainan muskuloskeletal secara
umum
MAHASISWA
Mahasiswa diharapkan mampu untuk :

1. Melakukan pemeriksaan fisik pada kelainan sistem


muskuloskeletal
2. Mengetahui sistem muskoloskeletal yang terdiri dari
tulang, sendi, otot dan saraf dan kelainannya dapat
berupa :
 Kongenital dan kelainan perkembangan
 Infeksi dan inflamasi
 Artritis dan kelainan rematik
 Disfungsi metabolik dan degenerasi
 Tumor dan lesi yang mirip dengan tumor
 Gangguan sensoris dan kelemahan otot
 Cedera dan gangguan mekanis yang terjadi
MAHASISWA
3. Gejala yang timbul umumnya adalah :
 Nyeri
 Kekakuan sendi
 Bengkak
 Kelainan bentuk (deformitas)
 Gangguan sensibilitas
 Gangguan fungsi
ANAMNESIS
ANAMNESIS
 Riwayat penyakit yang deskriptif &
kronologis, faktor yang memperberat
penyakit & hasil pengobatan
 Umur
 Jenis kelamin
 Nyeri sendi : lokasi nyeri & punctum
maksimum, penekanan radiks saraf, saat
nyeri, nyeri mekanis, nyeri inflamasi
 Kaku sendi : rasa seperti diikat, lama &
beratnya
ANAMNESIS
 Bengkak sendi : perubahan warna, bentuk &
posisi struktur ekstremitas
 Deformitas : posisi yang salah, dislokasi atau
subluksasi
 Disabilitas : apabila suatu jaringan, organ
atau sistem tidak dapat berfungsi secara
adekuat
 Handicap : bila disabilitas mengganggu
aktivitas sehari-hari, sosial atau mengganggu
pekerjaan
ANAMNESIS
 Gejala sistemik : panas,  BB,
kelelahan, lesu, rasa tidak enak badan
& mudah terangsang, gejala kekacauan
mental
 Gangguan tidur & depresi : nyeri
kronik, gangguan aktivitas seksual
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

 Pemeriksaan fisik sebenarnya mulai dilakukan saat


melihat pasien dengan mengobservasi tampilan, postur
dan cara berjalan
 Pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan keadaan umum
dan lokal
 Pemeriksaan lokal (dimulai dari sisi yang sehat) terdiri
dari :
- Inspeksi : LOOK (skin, shape, position)
- Palpasi : FEEL (skin, soft tissues, bone and joints)
- Gerak : MOVE (aktif, pasif, abnormal)
- Tes khusus
LOOK
 Kulit : parut luka (scar), perubahan warna dan
lipatan kulit abnormal
 Shape / bentuk : bengkak, wasting,
benjolan, bentuk tulang bengkok
 Posisi : berbagai kelainan sendi dan lesi saraf
mengakibatkan deformitas
 Yang khas. Ingat ekstremitas memiliki 3 dimensi,
sehingga carilah deformitas dalam 3 bidang.
FEEL
 Kulit : hangat / dingin, lembab / kering,
sensoris normal / abnormal
 Jaringan lunak : benjolan, pulsasi
 Tulang dan sendi : bentuk luar,
penebalan sinovial, cairan sendi
 Nyeri tekan : selalu penting dan sering
kali diagnostik bila terlokalisir
MOVE

 Aktif : minta pasien untuk menggerakkan


sendi dan periksa kekuatannya
 Pasif : catat lingkup gerak sendi pada
setiap bidang gerak fisiologis
 Abnormal : stabilitas gerak sendi
TES KHUSUS

 Pemeriksaan ini khusus untuk daerah


tertentu dengan keunikan tertentu
ISTILAH
 Atralgia : keluhan subyektif berupa rasa
nyeri di sekitar sendi, pada PF tidak
didapatkan kelainan
 Artritis : kelainan sendi obyektif, berupa
inflamasi sendi disertai tanda inflamasi
yang komplit (tumor, rubor, kalor, dolor,
gangguan fungsi)
ISTILAH
 Monoartritis : artritis yang hanya mengenai
satu sendi saja
 Oligo artritis/pausi-artikular : artritis yang
menyerang 2 sampai 4 sendi atau
kelompok sendi kecil
 Poliartritis : artritis yang menyerang > 4
sendi atau kelompok sendi kecil
ISTILAH
 Sinovitis : inflamasi sinovia sendi yang
klinis nyata
 Tenosinovitis : inflamasi sarung tendon
 Tendinitis : Inflamasi tendon
 Bursitis : inflamasi bursa
 Entesopati : inflamasi atau kelainan
entesis (tempat melekatnya ligamen,
tendon, atau kapsul sendi ke periosteum
tulang)
PEMERIKSAAN BAHU
PEMERIKSAAN BAHU

 Sendibahu  sendi peluru, dibentuk oleh


kaput humeri & fossa glenoid skapula
PEMERIKSAAN BAHU
 Tulang :  Sendi :
- humerus - glenohumeral
- klavikula - sternoklavikular
- skapula - akromioklavikular
- sendi skapulotorasik
PEMERIKSAAN BAHU
 Otot :
- Skapulohumeral : - Aksiohumeral :
’ SITS’ (=’rotator cuff’)  Pektoralis mayor
 Supraspinatus  Pektoralis minor
 Infraspinatus dan teres
minor
 Latissimus dorsi
 Subskapularis
 Lain-lain :
- Aksioskapular :
 Trapezius
- Kapsul sendi
 Rhomboid - Bursa :
 Serratus anterior -Bursa subskapularis
 Levator scapulae
-Bursa subakromial
 Ada 5 otot yang
berhubungan dengan
sendi glenohumeral
merupakan penggerak
utama (prime movers)
sendi
 m. supraspinatus
 m. infraspinatus
 m. teres minor
 m. subscapularis

 m. deltoideus
PEMERIKSAAN BAHU
Teknik Pemeriksaan
 Pemeriksaan dimulai saat pasien memasuki
ruangan dengan melihat cara berjalan dan
melenggang lengannya
 Kedua bagian bahu sampai dengan tangan
harus dapat dilihat (pasien harus melepaskan
pakaian atas seluruhnya)
PEMERIKSAAN BAHU
INSPEKSI/LOOK  perhatikan bahu dari :
 depan, samping dan belakang
 bentuk sendi bahu : simetrisitasnya, perbedaan
tinggi
 perhatikan penonjolan tulang (bony
prominences) klavikula, skapula
 kontur otot deltoid, trapezius, supraspinatus
 perhatikan adanya pembengkakan, deformitas,
atrofi otot, faskulasi
 perubahan warna kulit, gambaran pembuluh
darah
PEMERIKSAAN BAHU
PALPASI/FEEL
 Minta penderita menunjukkan daerah yang
sakit :
 Nyeri pada puncak bahu : sendi
akromioklavikular
 Nyeri pada aspek lateral : rotator cuff
 Nyeri bagian anterior : tendon bisipital
 Raba tonjolan-tonjolan tulang : adanya
nyeri tekan
PEMERIKSAAN BAHU
MOVE/RANGE OF MOTION

Terdapat 6 gerak sendi bahu (=’shoulder girdle’)


 fleksi (=forward flexion) : 0 - 165
 ekstensi (=backward extension) : 0 - 60
 abduksi : 0 - 170
 adduksi : 0 - 50
 rotasi internal (ri) dalam adduksi – ri dalam abduksi 90
 rotasi eksternal (re) dalam adduksi – re dalam abduksi 90
PEMERIKSAAN BAHU
Mencari adanya lesi pada tendon2 bahu :
1. Resisted active movements
(Tes Speed & Yergasson) : lesi tendon bisep
2. Resisted active abduction : lesi tendon
supraspinatus
3. Resisted active external rotation : lesi tendon
infraspinatus & teres minor
4. Resisted active internal rotation : lesi tendon
subskapularis
5. Drop-arm sign : robekan rotator cuff
PEMERIKSAAN BAHU
 ‘Apleyscratch tes’ : pasien meraih
skapula kontralateral dengan abduksi e.r.
dan adduksi i.r.
PEMERIKSAAN SIKU
PEMERIKSAAN SIKU

Sendi siku dibentuk oleh 3 sendi yaitu :


1. Sendi humeroulnar  sendi engsel
2. Sendi radiohumeral & sendi radioulnar
proksimal  rotasi lengan bawah
PEMERIKSAAN SIKU
Tulang :  Sendi :
 distal humerus : - Sendi radio-humeral
- Kondilus lateral - Sendi radio-ulnar proksimal
- Kondilus medialis - Sendi humero-ulnar
- Epikondilus medialis
- Troklea humeri  Otot :
-Bisep
 proksimal radius : - Trisep
- Kaput radii - Ankoneus
- Kolum radii - Brakhioradialis
- Pronator teres
 proksimal ulna : - Supinator
- Olekranon
- Fossa olekranii
- Prosesus coronoid
PEMERIKSAAN SIKU
Teknik Pemeriksaan

 INSPEKSI/LOOK
- Kedua siku harus dapat terlihat dari depan, samping dan belakang
- Perhatikan bentuk siku dalam ekstensi dan fleksi
- Perhatikan adanya benjolan atau bengkak

 PALPASI/FEEL
- Raba prosesus olekranon
- Raba epikondilus lateral dan medial
- Raba adanya nyeri tekan, bengkak dan penebalan
- Raba N. Ulnaris antara prosesus olekranon dan epikondilus medialis

 MOVE/RANGE OF MOTION
- Fleksi
- Ekstensi
- Pronasi
- Supinasi
PEMERIKSAAN SIKU
Mencari adanya :
1. Nyeri epikondilus lateral : epikondilitis lateral
(tennis elbow)
2. Nyeri epikondilus medial : epikondilitis medial
(golfer elbow)
3. Tofus : pasien gout
4. Bursitis olekranon
5. Sinovitis : gangguan ekstensi
6. Hiperekstensi > 5 : hipermobilitas
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN

Tulang : Sendi :
 Pergelangan tangan :
-Radius dan ulna distal
- 8 tulang karpal - Radiokarpal
- ujung distal radius dan ulna - Radio-ulnar distal
- 5 metakarpal - Interkarpal
- jari 2 – 5 : falangs proksimal,  Tangan dan jari :
tengah dan distal  Falangs metakarpal (MCP)
- jempol : tidak memiliki falangs  Interfalangs proksimal (PIP)
tengah  Interfalangs distal (DIP)
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
 Otot :  Lain-lain :
- Fleksor - Tendon dan sarung
- Ekstensor tendon
- Pronator - Carpal tunnel
- Supinator - Saraf
- Intrinsik (lumbrikal
dan interosseus)
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
Teknik Pemeriksaan :

INSPEKSI/LOOK
 Perhatian posisi tangan :
- dalam gerakan wajar (gerakan normal, wajar dan lentur)
- ’at rest’ jari jemari dalam sedikit fleksi dan paralel satu dengan lainnya

 Permukaan dorsal dan palmar :


- pergelangan tangan
- tangan dan jari
- perhatikan adanya pembengkakan pada sendi

 Deformitas pergelangan tangan, tangan, jari jemari

 Perhatikan kontur permukaan palmar :


- Tenar
- Hipotenar
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
PALPASI/FEEL
 Pergelangan tangan : perhatikan pembengkakan, nyeri
- permukaan lateral dan medial (distal ulna dan radial)
- palpasi lekuk (’groove’) pada daerah dorsal dengan ibu jari dan jari-jari lain
pada palmar
- raba prosesus styloideus radii
- raba ‘anatomical snuffbox’ (distal dari proc. Styl.rad)
- kompresi medial-lateral daerah MCP dengan genggaman ibu jari dan jari
lainnya
- raba bagian distal dan sisi-sisi ’knuckles’ dengan ibu jari dan jari telunjuk

 meraba kaput metakarpal pada daerah palmar

 raba ibu jari dan jari lainnya dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk anda
bagian medial dan lateral PIP, DIP
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
MOVE/RANGE OF MOTION
 Pergelangan tangan :
- Fleksi/ekstensi :
 Stabilkan lengan bawah (pegang siku)
 Gerakan aktif
 Gerakan pasif
- Deviasi radial dan ulnar :
 Gerakan aktif
 Gerakan pasif
- Kekuatan genggam :
 Perintahkan menggenggam jari telunjuk dan tengah anda
 Usahakan melepaskan jari dari genggaman
 Jari-jemari :
- Fleksi ekstensi
- Abduksi/adduksi
 Ibu jari :
- Fleksi/ekstensi
- Abduksi/adduksi
- Oposisi
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
TES SENSORIS JARI
 Tes sensoris untuk memeriksa secara
kasar integritas saraf perifer
- N. Medianus : pulpa jari telunjuk (II)
- N. Ulnaris : pulpa jari V
- N. Radialis : bagian dorsal ‘webspace’
antara ibu jari dan telunjuk
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
Mencari adanya :
1. Carpal tunnel syndrome : jepitan nervus
medianus pada terowongan karpal
 Perkusi pada n. medianus pada retinakulum
fleksor  parestesi pada daerah yang
dipersyarafi n. medianus (jempol, telunjuk &
jari tengah)
 Phallen’s wrist flexion sign  palmar fleksi
sendi pergelangan tangan selama 30-60 detik
mencetuskan parestesi
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
2. De quervain’s stenosing tenosynovitis :
tenosinovitis otot abduktor polisis longus &
ekstensor polisi brevis
 Tes Finkelstein  deviasi ulnar secara
pasif dengan posisi jari-jari dalam keadaan
fleksi akan menimbulkan nyeri pada
daerah radial pergelangan tangan
PEMERIKSAAN
PERGELANGAN TANGAN DAN TANGAN
3. Deformitas swan neck : fleksi kontraktur sendi MCP,
hiperekstensi sendi PIP & fleksi sendi DIP
4. Deformitas boutunniere : kontraktur flesi sendi PIP &
hiperekstensi DIP
5. Deformitas Z jari I : fleksi sendi MCP I & hiperekstensi
Interfalang I
6. Nodus Herberden : sendi DIP
7. Nodus Bouchard : sendi PIP
8. Kelainan kulit & kuku : Fenomena Reynaund,
sklerodaktili pada sklerosis sistemik, onikolisis,
hiperkeratosis subungual pada artritis psoriatik, jari tabuh
pada OA hipertrofik
Nodus Herberden
Nodus Bouchard

Deformitas
swan neck

Deformitas
boutunniere
PEMERIKSAAN
GELANG PINGGUL (COXA/HIP)
PEMERIKSAAN GELANG PINGGUL
(COXA/HIP)

Sendi koksae dibentuk oleh


kaput femoris & asetabulum
PEMERIKSAAN GELANG PINGGUL
(COXA/HIP)
 Tulang :  Otot : grup ekstensor, fleksor
- asetabulum dan adduktor
- kaput femur - gluteus maksimus/minimus
- kollum femur - piriformis
- trokanter mayor - gemelli superior
- trokanter minor - obturator internus
- gemelli inferior
 Sendi : - iliopsoas
- sendi koksa - tensor fascia lata
- rektus femoris
- sartorius
- adduktor
PEMERIKSAAN GELANG PINGGUL
(COXA/HIP)

Teknik Pemeriksaan

 INSPEKSI/LOOK MOVE/RANGE OF MOVEMENT


- Observasi gaya berjalan (gait) : stance
dan swing phase
- Perhatikan daerah lumbal saat berjalan  Terlentang :
- Kulit sekitar panggul
- Asimetri kontur otot
- Fleksi
- Abduksi
- Adduksi
 PALPASI/FEEL - Rotasi internal
Pasien berbaring : - Rotasi eksternal
- Krista iliaka
- SIAS
- PSIS  Tengkurap :
- Trokanter mayor - Ekstensi
- Tuberositas ischium
- Regio inguinal : NAV femoralis - Rotasi internal
- Rotasi eksternal
PEMERIKSAAN GELANG PINGGUL
(COXA/HIP)
Pada posisi berdiri mencari adanya :
1. Panggul terlihat miring : skoliosis, anatomic
leg-length discrepancy,kelainan koksae
2. Kontraktur koksae :
- deformitas adduksi (pelvis miring ke atas
pada sisi yang sehat & kedua tungkai
ekstensi)
- deformitas abduksi
3. Gaya berjalan abnormal : antalgik (nyeri pada
koksae) & Trendelenburg (kelemahan otot
abduktor gluteus medius)
PEMERIKSAAN GELANG PINGGUL
(COXA/HIP)
Pada posisi terlentang menilai adanya :
1. Kontraktur fleksi koksae : tes Thomas
(memfleksikan tungkai sehat sehingga lordosis lumbal
hilang, akibatnya tungkai yang sakit akan ikut fleksi)
2. Mengukur leg-length discrepancy, true leg-length
discrepancy, apparent leg-length discrepancy
3. Nyeri koksae : anterior/inguinal (bursitis iliopsoas,
hernia, aneurisma femoral, abses psoas), lateral
(bursitis trokanterik), posterior (sendi sakroiliaka,
vertebra lumbal, bursa iskial)
3. Tes Patrick (meletakkan tumit pada bagian medial
lutut kontalateral, kemudian menekan lutut ke lateral
menuju permukaan meja)

4. Tes Fabere (bilaa kedua lutut dalam keadaan


fleksi 90º dan dilakukan prosedur yang sama)
PEMERIKSAAN LUTUT
PEMERIKSAAN LUTUT

 Sendi lutut merupakan gabungan dari 3


sendi yaitu : patelofemoral, tibiofemoral
medial & tibiofemoral lateral
PEMERIKSAAN LUTUT
 Tulang :  Otot :
- Femur distal - Ekspansi quadrisep
- Tibia proksimal - Vastus medialis
- Vastus lateralis
- Patella
- Vastus intermedius
- Fibula proksimal
- Rektus femoris
- Tendon patella
 Sendi :
- Tibiofemoral  Lain-lain :
- Patelofemoral - Meniskus lateral
- Meniskus medial
- Anterior Cruciate Ligamen (ACL)
- Posterior Cruciate Ligamen (PCL)
- Ligamen Kolateral Lateral
- Ligamen Kolateral Medial
- Kapsul sendi
PEMERIKSAAN LUTUT
Teknik Pemeriksaan
 Pemeriksaan dimulai saat pasien memasuki ruangan
dengan melihat cara berjalan, posisi lutut saat berjalan
(bagian lutut harus dapat dilihat)

 INSPEKSI/LOOK
- Posisi lutut saat berdiri, jalan dan berbaring
- Warna kulit, gambaran vaskularisasi
- Pembengkakan atau massa pada bagian anterior/posterior,
lateral/medial
- Luka/fistel/ulkus
PEMERIKSAAN LUTUT
 PALPASI/FEEL
- Meraba pembengkakan/massa, deskripsi konsistensi dan batas2nya
- Meraba vaskularisasi dan pulsasi pembuluh darah di lutut
- Meraba posisi patella di lutut
- Perhatikan adanya nyeri tekan di persendian
- The bulge sign

 MOVE/RANGE OF MOTION
Menilai range of motion (ROM) lutut dengan gerakan fleksi-ekstensi dan
menyatakannya dalam derajat. Normal : 0 - 120

 TES KHUSUS
Tes stabilitas sendi lutut :
 Anterior drawer sign ( menilai stabilitas ligamentum krusiatum)
 Posterior drawer sign
PEMERIKSAAN LUTUT
Pada inspeksi mencari adanya :
1. Genu varus, valgus, rekurvatum
2. Bursitis prepatelar (pembengkakan di atas
patela), sinovitis (pembengkakan difus), kista
Baker (pembengkakan pada posterior di fossa
poplitea), bursitis anserin ( nyeri pada sisi medial
tibia di bawah sendi lutut), sindrom Sinding-
Larsen-Johansson (nyeri pada bagian bawah
patella pada usia muda), tendinitis patela
/jumper’s knee (usia tua), episiolisis/Osgood-
Schatter’s disease (nyeri pada tuberositas tibia)
PEMERIKSAAN LUTUT
Pada palpasi menilai adanya :
1. Krepitus pada waktu lutut difleksikan atau
diekstensikan (kerusakan rawan sendi)
2. Efusi sendi
3. Stabilitas ligamen kolateral : fleksi lutut 100, kondilus
femoral dipegang dengan tangan pemeriksa yang satu
sementara tangan yang lain menggerakkan tungkai
bawah ke depan & belakang
4. Stabilitas ligamen krusiatum : lutut fleksi 90,
kemudain tungkai bergerak (drawer sign positif)
PEMERIKSAAN LUTUT
5. Kerusakan meniskus (tes Mc-Murray) : tungkai
diekstensikan penuh, kemudian tangan pemeriksan
yang satu menggenggam lutut pasien dengan posisi
jempol pada 1 sisi & jari2 yang lain pada sisi yang satu
lagi, kemudian tangan pemeriksa yang satu lagi
memegang pergelangan kaki pasien. Pada posisi
tungkai bawah rotasi eksterna 15, bunyi snap yang
teraba atau terdengar pada waktu tungkai bawah
pasien digerakkan dari posisi ekstensi ke fleksi 90
menunjukkan adanya robekan meniskus medial. Bunyi
yang sama terdengar pada waktu tungkai bawah
dirotasi internal 30 & digerkkan dari fleksi ke ekstensi,
menunjukkan robekan pada meniskus lateral
PEMERIKSAAN ANKLE & KAKI
ANKLE & KAKI
 Tulang :  Sendi :
- Tibia - Tibiotalar (sendi engsel,
- Fibula dorsofleksi, plantarfleksi)
- Talus - Subtalar (inversi, eversi)

 Tendon Achiles
KAKI

 Mid foot : 5 tulang2 tarsal selain talus &


kalkaneus
 Fore foot : tulang2 metatarsal & jari-jari
kaki
PEMERIKSAAN ANKLE DAN KAKI

Teknik Pemeriksaan

 INSPEKSI/LOOK
- Permukaan ankle dan kaki : deformitas, nodul, bengkak, kelainan kulit, ‘corn
(mata ikan), ‘calluses’ (kapalan), plantar wart, ulkus
- Kelainan pada jari kaki : hallux valgus, hammer toes

 PALPASI/FEEL
- Bagian anterior sendi pergelangan kaki/ankle : nyeri tekan, bengkak
- Tumit dan tendon achilles
- MTP
- Kompresi MTP 1 - 5 mediolateral
- kaput MTP

 MOVE/RANGE OF MOTION
- Plantar fleksi
- Dorsi fleksi
- Inversi
- Eversi
PEMERIKSAAN KAKI
 Lengkung kaki : menjaga flesibilitas kaki pada
waktu berjalan & berlari
- pes cavus (bertambah)
- pes planus (berkurang)
 Hammertoe deformity : hiperekstensi sendi
MTP, fleksi sendi PIP
 Mallet toe deformity : fleksi sendi DIP
 Cock-up toe deformity : fleksi sendi PIP & DIP,
ekstensi & subluksasi plantar sendi MTP
 Nyeri pada tumit : plantar spur
 Peradangan MTP I : artritis gout
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
 Tulang :
- 5 ruas vertebra lumbal
- 5 ruas sakrum
- 3 – 4 ruas koksigeal
 Sendi :
- Sendi faset intervertebral
- Diskus intervertebralis
- Sakroiliaka kanan dan kiri
 Otot :
- Otot paraspinal
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
Teknik Pemeriksaan
INSPEKSI/LOOK
 Perhatikan postur pasien, gaya berjalan
saat berjalan masuk
 Pasien berdiri dengan bagian belakang
dari pinggang ke atas terpapar
 Dari belakang :
- perhatikan kesegarisan kepala, leher, pungung, sakrum
- adakah kurvatura ?
- bahu kanan kiri, pelvis harus rata & seimbang
 Dari samping : perhatikan kurvatura : lordosis
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
PALPASI/FEEL
 Prosesus spinosus dengan ibu jari : nyeri tekan
 Sendi sakroiliaka
 Gentle percussion sepanjang tulang belakang :
nyeri ?
 Otot paraspinal : nyeri tekan, ketegangan
(spasme)
 Berbaring ke samping dengan fleksi panggul &
lutut : raba N. Ischiadicus
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)

MOVE/RANGE OF MOTION
 Fleksi / Forward bending
 Ekstensi
 Rotasi kanan & kiri
 Fleksi lateral kaan & kiri (lateral bending)
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
PEMERIKSAAN KHUSUS
Untuk menilai adanya jepitan syaraf :
1. Tes foraminal compression (leher dirotasi& dilaterofleksi ke
sisi yang sakit, kemudian kepala ditekan kebawah  (+)
nyeri menjalar ke lengan & sekitar skapula, bila kepala
distraksi ke atas /distraction test, nyeri berkurang)

2. Tes valsava (untuk menilai adanya tumor intra tekal/hernia


nukleus pulposus  ekspirasi dalam keadaan glotis tertutup
(+) nyeri menjalar ke dermatom yang sesuai

3. Tes Adson (menilai jepitan a. subklavia, teknik palpasi


denyut a. radialis, pasien inspirasi maksimal & rotasi
maksimal kepala ke sisi yang diperiksa, jepitan a. subklavia
menyebabkan denyut melemah/menghilang)
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)

4. Shoulder depression test ( 1 tangan pemeriksa diletakkan pada bahu &


tangan pemeriksa yang lain diletakkan pada kepala, kemudian bahu
ditekan kebawah sedangkan kepala dilaterofleksi ke arah berlawanan,
jepitan pada saraf servikal akan menyebabkan nyeri radikular atau
parestesia

5. Tes Schober : menilai lingkup gerak tulang2 spinal (teknik antefleksi


maksimal, kemudian ditentukan 4 titik mulai dari prominentia spinosus
sakralis superior ke arah atas dengan jarak antara satu titik dengan titik
lainnya masing2 10 cm, kemudian pasien disuruh berdiri tegak & jarak
titik2 tersebut diukur lagi, dalam keadaan normal akan terjadi
pemendekan jarak titik2 tersebut ber-turut2 dari bawah keatas 50%, 40%,
30%. Cara lain dengan mengukur jarak C7-Th12 & Th12-S1 dalam
keadaan berdiri tegak, kemudian pasien disuruh antefleksi maksimal,
maka jarak C7-Th12 akan memanjang 2-3 cm, sedangkan Th12-S1 akan
memanjang 7-8 cm.
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
6. Iritasi radiks :
tes Laseque/sraight leg raising
pasien berbaring terlentang, tungkai bawah difleksikan sampai
70 dengan lutut dalam keadaan ekstensi, catat sudut yang
dicapai pada waktu pasien merasakan nyeri, kemudian pasien
memfleksikan lehernya sampai dagunya menyentuh dinding dada
atau secara pasif kakinya didorsofleksikan 
 nyeri menandakan regangan dura misalnya HNP sentral
 Nyeri tidak timbul, maka nyeri SLR akibat kelainan otot
harmstring, atau nyeri dari daerah lumbal atau sakroiliaka.
 timbul nyeri pada tungkai kontra lateral / cross over sign / well leg
raises test  kompresi intratekal oleh lesi yang besar
 Bila kedua tungkai difleksikan bersama (SLR bilateral)  nyeri
timbul sebelum sudut mencapai 70  sendi sakroiliaka,
sedangkan bila nyeri timbul pada sudut 70  daerah lumbal
PEMERIKSAAN
PUNGGGUNG BAWAH (LOWER BACK)
femoral nerve strect test
pasien berbaring pada sisi tidak sakit dengan koksae & lutut sedikit
fleksi, pinggang & punggung lurus & kepala difleksikan, kemudian
secara perlahan, fleksi lutut ditambah & koksae diekstensikan 
nyeri (+) pada tungkai bagian anterior menandakan adanya iritsi
pada L2,L3 & L4
7. Sakroilitis :
 tes distraksi
kedua sisi pelvis ditekan ke bawah pada pasien dalam keadaan
berbaring terlentang atau pada satu sisi  (+) timbul nyeri
 tes lutut ke bahu
pasien dalam posisi berbaring terlentang, koksae difleksikan &
diadduksi, kemudian lutut difleksikan ke arah bahu kontralateral.
Tes ini bermakna bila lumbal & koksae dalam keadaan normal

You might also like