Professional Documents
Culture Documents
A. Asidi-alkalimetri
berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk
Titrasi yang biasa digunkan adalah asam kuat (HCl) dan dengan basa
Metil Orange (MO) mempunyai pKa 3,7 (perubahan antara pH 2,7 dan
yang tergantung pada pH. Kedua indikator ini berada pada kisaran titik
balik (titik infeksi) pada titrasi asam kuat dan basa kuat.
2) Titrasi asam lemah dengan basa kuat dan titrasi basa lemah dengan
asam kuat
Jika sejumlah kecil volume asam kuat atau basa kuat ditambahkan
pada basa lemah atau asam lemah maka nilai ph akan meningkat secara
drastis disekitar 1 unit pH, di bawah atau di atas nilai pKa. Seringkali
lemah dengan basa kuat, ataupun titrasi basa lemah dengan asam kuat.
Contoh yang paling umum dilakukan adalah titrasi asam lemah dengan
basa kuat.
Pemilihan Indikator
1) Campuran yang sama banyak antara merah netral (0,1% dalam etanol)
dan biru metilen (0,1% dalam etanol). Indikator campuran ini akan
memberika perubahan warna yang tajam dari biru violet menjadi hijau
ketika beralih dari larutan asam menjadi larutann basa pada pH sekitar 7.
Indikator ini dapat digunakan untuk mentitrasi asam asetat dengan larutan
perubahan warna yang tajam dari merah muda ke ungu padda pH 8,9.
Indikator ini baik untuk titrasi asam fosfat dari tribasik menjadi dibasic
pada pH 8,3. Indikator campuran ini baik untuk titrasi karbonat menjadi
bikarbonat.
Beberapa senyawa yang ditetapkan kadarnya secara Asidi-alkalimetri
tabletnya, ammonia, asam asetat, asam asetat glasial, asam astil salisilat,
asam benzoate, asam fosfat, asam klorida, asam nitrat, asam retinoat
(tretionin), asam salisilat, asam sitrat, asam sorbet, asam sulfat, asam tartrat,
Titrasi bebas Air (TBA) merupakan prosedur titrimetri yang paling umum
yang sangat lemah, dan (ii) pelarut yang dugunakan adalah pelarut organik
menggunakan titrasi asam perklorat dalam asam asetat. Teori TBA sangat
singkat sebagai berikut: air dapat bersifat asam lemah dan basa lemah. Oleh
karena itu, dalam lingkungan air, air dapat berkompetisi dengan asam-asam
atau basa-basa yang sangat lemah dalam hal menerima atau member
proton.
Untuk titrasi bebas air (TBA) asam-asam lemah, pelarut yang digunakan
lemah dalam hal memberika proton. Alkohol dan pelarut-pelarut aprotik dapat
metoksida yang merupakan basa yang lebih kuat, tidak digunakan karena
fenol dan pirol. Sebagai titik akhir deteksi dapat digunakan indicator timol biru
C. Titrasi Argentometri
disosiasi AgCl oleh ion tiosianat. Halogen yang treoikat dengan cincin
bromida dalam suasanan netral dengan larutan baku perak nitrat dengan
titrasi akan terjadi endapan perak klorida dan setelah tercapai titik
Cara yang mudah untuk membuat larutan netral dari larutan yang
akan tetapi untuk iodida dan tiosianat tidak memberikan hasil yang
mengendap.
terjebak tadi.
biru akan hilang pada saat titik akhir dan warna putih-kuning endapan
2. Metode Volhard
larutan baku kalium dan ammonium tiosianat yang mempunyai hasil kali
dengan garam besi (III) nitrat atau besi (III) ammonium sulfat sebagai
indikator yang membentuk warna merah dari kompleks besi (III) tiosianat
dalam lingkungan asam nitrat 0,5-1,5N. Titrasi ini harus dilakukan dalam
suasana asam sebab ion besi (III) akan dendapkan menjadi Fe(OH) 3 jika
mendapatkan hasil yang teliti pada waktu akan dicapai titik akhir titrasi,
titrasi digojog kuat-kuat supaya ion perak yang diadsorbsi oleh enadapn
Pada metode ini digunakan indikator adsorbsi yang mana pada titik
endapan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah endapan harus
dijaga sedapat mungkin dalam bentuk koloid. Garam netral dalam jumlah
titik ekivalen, tetapi haru segera teradsorbsi kuat setelah tercapai titik
misalnya pada titrasi klorida dengan indikator eosin, yang mana indikator
4. Metode Leibig
Pada metode ini, titik akhir titrasinya tidak ditentukan dengan indikator,
tiamfenikol.
D. Titrasi Kompleksometri
Untuk titik akhir titrasi digunakan indikator zat warna. Indikator zat
sejumlah kecil logam. Pada saat titik akhir titrasi (ada sedikit
alkalimetri.
1. Titrasi Langsung
potensiometri.
2. Titrasi Kembali
dengan larutan baku ion logam. Titik akhir titrasi ditunjukkan dengan
3. Titrasi Substitusi
Cara ini dilaukan bila ion logam tersebut tidak memberikan titik
akhir yang jelas apabila dititrasi secara langsung atau dengan titrasi
kembali, atau jika ion logam tersebut membentuk kompleks dengan
dan kalium. Kalsium, timbale dan raksa dapat ditetapkan dengan cara
untuk mendeteksi titik akhir. Reaksi yang terjadi dapat ditulis sebagai
berikut:
B- + Gh2+ KompleksHg-B
Anion
Babrbiturat
logam yang sesuai dengan kelebihan ion logam dan filtrat ini dititrasi
baku EDTA.
5. Titrasi Alkalimetri
dibebaskan oleh logam berat dan dititrasi dengan larutan baku alkali
secara potensiometri.
E. Titrasi Redoks
digunakan.
(iodometri)
a) Titrasi Langsung
I2 + 2e 2I-
titik akhirnya.
2. Permanganometri
tambah cepat.
Kalium Permanganat jika digunakan sebagai oksidator dalam
MnO4- + e- MnO42-
peroksida.
3. Serimetri
konsentrasinya tinggi.
(IV)sulfat..