You are on page 1of 2

1

BAB 1. PENDAHULUAN

Dasar Perlunya Pendidikan Kewrganegaraan


 Pembukaan UUD’45 alenia 4 → mencerdaskan kehidupan bangsa.
 Batang tubuh UUD’45 pasal 31 → pendidikan
 UU No. 20 tahun 2003 → Pendidikan Kewarganegaraan, Agama, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris → merupakan Mata
Kuliah Dasar Umum yang wajib diberikan untuk
semua jenjang Pendidikan Tinggi, baik D3 maupun
S1 untuk semua jurusan.

Kompetensi yang Diharapkan


Derikan Pendidikan Kewarganegaraan → Mampu menghadapi tantangan masa depan →
yaitu globalisasi.
DIKTI perlu membekali peserta didik → dengan nilai kebangsaan → melalui penguasaan
iptek untuk mewujudkan WNI yang berkualitas → artinya Cerdas dan Bertanggung Jawab.
Cerdas = teliti, cermat, tepat, professional
Bertanggung Jawab = kebenaran dalam bertindak berdasarkan : norma, agama, hukum, dll.

Latar Belakang Perlunya Pendidikan Kewrganegaraan


Globalisasi = percepatan Ruang & Waktu → karena perkembangan iptek (Informasi,
Transportasi, & Komunikasi) → menjadikan “dunia tanpa batas” →
menimbulkan pola-pola kehidupan global.
→ mempengaruhi : pola pikir, pola sikap & tindakan masyarakat Indonesia.
→ menyebabkan menurunnya nilai-nilai & semangat perjuangan kebangsaan Indonesia.
Contoh : menjadi materialis, hedonis, individualis, mudah terpengaruh, dll.
→ kehilangan jati diri bangsa Indonesia yang religious, kebersamaan, gotong royong, dll.

DAFTAR PUSTAKA
1) Darmodihardjo Dardji, 1983, Pancasila Dalam Beberapa Perspektif, Aries Lima,
Jakarta.
2) Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2002, Kapita Selekta Pendidikan Pancasila
(untuk mahasiswa) Bagian I, Jakarta.
3) Dirjen Pendidikan Tinggi, Depdiknas, 2002, Kapita Selekta Pendidikan Pancasila
(untuk mahasiswa) Bagian II, Jakarta.
4) Elly M. Setiadi,2005, Pendidikan Pancasila, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
5) Ismaun, 1997, Pendidikan Pancasila, CV. Yulianti, Bandung.
6) Kaelan, 2004,Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi, Paradigma, Yogyakarta.
7) Kaelan, 1996, Filsafat Pancasila, Paradigma, Yogyakarta.
8) Kaelan, 1995, “Hakikat Sila-sila Pancasila”, Dalam Ensiklopedia Pancasila Pariata
Westra (Ed), Penerbit BPA, Yogyakarta.
9) Kaelan, 1983, Proses Perumusan Pancasila dan UUD 1945, Liberty, Yogyakarta.
10) Kranenburg, Prof.Mr. 1957, Ilmu Negara Umum, diterjemahkan oleh Mr.TK. B.
Sabaroedin, Cetakan ke dua, JB. Wolters, Jakarta.
11) Kusnardi, Moh. SH dan Harmaily Ibrahim, SH.,1980, Pengantar Hukum Tatanegara
Indonesia, CV. Sinar Bakti, Jakarta.
2

12) Laboratorium Pancasila IKIP Malang, 1993, Pendidikan Pancasila, Edisi ke tiga,
Malang.
13) Lasiyo dan Yuwono, 1985, Pengantar Ilmu Filsafat, Liberty, Yogyakarta.
14) Manan, Bagir, 1987, Konvensi Ketatanegaraan, CV. Armico, Bandung.
15) Notonagoro, 1975, Pancasila secara Ilmiah Populer, Pantjuran Tujuh, Jakarta.
16) Pustaka Setia, 2000, GBHN 1999-2004, Cetakan ke dua, Bandung.
17) Soehino, SH., 1980, Ilmu Negara, Liberti, Yogyakarta.
18) Sri Soemantri Marto Soewignjo, Dr., 1981, Pengantar Perbandingan Antara Hukum
Tatanegara, CV. Rajawali, Jakarta.
19) Sekretaris Negara Republik Indonesia, 1995, Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI,
Jakarta.
20) Sinar Grafika, 1998, Garis-Garis Besar Haluan Negara 1998-2003, Tap MPR No.
II/MPR/1998, Jakarta.
21) Sinar Grafika, 1999, Tiga Undang-undang Politik 1999, Sinar Grafika, Jakarta.
22) Sinar Grafika, 1999, Undang-Undang Otonomi Daerah, Sinar Grafika, Jakarta.
23) Sri Sultan Hamengkubuwono X, 1998, Pancasila: Sumber Inspirasi, Visi dan Agenda
Aksi Reformasi, Makalah Diskusi Panel “Pancasila dalam Perspektif Reformasi”, Pusat
Studi Pancasila UGM, 15 Juni 1998, Yogyakarta.
24) Utrecht, E. 1983, Pengantar dalam Hukum Indonesia, disadur dan direvisi oleh
Moh.Saleh Djidang,SH., PT. Ichtiar Baru, Jakarta.
25) Wahyono, Padmo, Prof. SH.,1980, Negara Republik Indonesia, Academica, Jakarta.
26) Yamin Muhammad, 1982, Proklamasi dan Konstitusi Republik Indonesia, Ghalia
Indonesia, Jakarta.
27) Yamin Muhammad, 1971, Naskah Persiapan Undang-Undang Dasar 1945, Indonesia,
Vol.II dan III, Siguntang, Jakarta.

You might also like