Professional Documents
Culture Documents
NIM : 308422318280
OFF :H
Kandungan PP SAP. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan terdiri dari:
- Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
- PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan;
- PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran;
- PSAP 03: Laporan Arus Kas;
- PSAP 04: Catatan atas Laporan Keuangan;
- PSAP 05: Akuntansi Persediaan;
- PSAP 06: Akuntansi Investasi;
- PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap;
- PSAP 08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
- PSAP 09: Akuntansi Kewajiban;
- PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa;
- PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasian.
PP SAP akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah pusat dan daerah berupa:
1. Neraca,
2. Laporan Realisasi Anggaran,
3. Laporan Arus Kas, dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan.
Dengan adanya SAP maka laporan keuangan pemerintah pusat/daerah akan lebih berkualitas
(dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan). Dan laporan tersebut akan
diaudit terlebih dahulu oleh BPK untuk diberikan opini dalam rangka meningkatkan
kredibilitas laporan, sebelum disampaikan kepada para stakeholder antara lain: pemerintah
(eksekutif), DPR/DPRD (legislatif), investor, kreditor dan masyarakat pada umumnya dalam
rangka tranparansi dan akuntabilitas keuangan negara.
KETERKAITAN
International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi
untuk entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Public Sector Accounting
Standards Board (IPSASB). IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah
International Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di tingkat
internasional yang didirikan tahun 1977. Keberadaan IPSASB bermula dari kesadaran akan
manfaat nyata informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan (comparable) lintas-
jurisdiksi. IPSAS, sebagai standar internasional akuntansi sektor publik, diharapkan
memainkan peran kunci untuk merealisasikan manfaat tersebut.
IPSAS yang diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan sektor publik, baik
untuk yang masih menganut basis kas (cash basis) maupun yang telah mengadopsi basis
akrual (accrual basis). IPSAS yang berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu kepada
International Financial Reporting Standards (IFRS), standar akuntansi bisnis yang
diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), sepanjang ketentuan-
ketentuan di dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik. Meskipun demikian, IPSASB
tetap memperhatikan isu-isu yang spesifik di sektor publik yang tidak tercakup di dalam
IFRS.
Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan
kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas sektor publik
di seluruh dunia. Dalam mendorong pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-ketentuan
akuntansi sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS, IPSASB menghormati hak
pemerintah dan penyusun standar di tingkat nasional dalam menetapkan standar dan pedoman
pelaporan keuangan di dalam jurisdiksi mereka masing-masing.
Meskipun demikian, laporan keuangan sektor publik hanya boleh mengklaim telah mematuhi
IPSAS jika laporan keuangan itu memenuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam masing-
masing standar. Standar akuntansi sektor publik yang telah dihasilkan oleh IPSASB hingga
tahun 2010 ini adalah:
Menurut IPSAS (International Public Sector Accounting Standards) laporan keuangan akrual
secara umum setidaknya terdiri dari