You are on page 1of 5

Nama : Whinda Puspita Wasti

NIM : 308422318280
OFF :H

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN


Setelah mengalami proses yang panjang, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang telah lama dinantikan oleh berbagai pihak telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (PP
SAP). Dengan ditetapkannya PP SAP maka untuk pertama kali Indonesia memiliki standar
akuntansi pemerintahan. Menandai Dimulainya Implementasi Standar Akuntansi
Pemerintahan, Wakil Presiden RI meluncurkan Standar Akuntansi Pemerintahan di Istana
Wakil Presiden pada tanggal 6 Juli 2005. Acara ditandai dengan penyerahan Standar
Akuntansi Pemerintahan Kepada Ketua BPK, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri,
Gubernur DKI Jakarta, Bupati Toli-Toli dan Walikota Pangkal Pinang. Dalam sambutannya
Wakil presiden menyatakan keharusan implementasi SAP bagi pemerintah pusat dan daerah.

Kandungan PP SAP. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan terdiri dari:
- Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
- PSAP 01: Penyajian Laporan Keuangan;
- PSAP 02: Laporan Realisasi Anggaran;
- PSAP 03: Laporan Arus Kas;
- PSAP 04: Catatan atas Laporan Keuangan;
- PSAP 05: Akuntansi Persediaan;
- PSAP 06: Akuntansi Investasi;
- PSAP 07: Akuntansi Aset Tetap;
- PSAP 08: Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan;
- PSAP 09: Akuntansi Kewajiban;

- PSAP 10: Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar Biasa;
- PSAP 11: Laporan Keuangan Konsolidasian.

PP SAP akan digunakan sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah pusat dan daerah berupa:
1. Neraca,
2. Laporan Realisasi Anggaran,
3. Laporan Arus Kas, dan
4. Catatan atas Laporan Keuangan.

Dengan adanya SAP maka laporan keuangan pemerintah pusat/daerah akan lebih berkualitas
(dapat dipahami, relevan, andal dan dapat diperbandingkan). Dan laporan tersebut akan
diaudit terlebih dahulu oleh BPK untuk diberikan opini dalam rangka meningkatkan
kredibilitas laporan, sebelum disampaikan kepada para stakeholder antara lain: pemerintah
(eksekutif), DPR/DPRD (legislatif), investor, kreditor dan masyarakat pada umumnya dalam
rangka tranparansi dan akuntabilitas keuangan negara.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan
keuangan dari berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah
kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih
dan dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)
Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat:
Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American
Principles Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan
standar akuntansi di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (Statements of Financial Accounting Standards).
Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan:
SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama
mengatur penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat
AICPA (American Institute of Certified Public Accounting) merupakan organisasi
profesional dari para akuntan publik yang tersertifikasi

Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia:


IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember 1957. Bertujuan untuk:
1. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan
2. Membimbing perkembangan akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntansi
IAI terdiri dari tiga seksi:
1. IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan publik
2. IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan,
termasuk BUMN, Bank pemerintah dll
3. IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik
Komite IAI:
1. Komite Norma Pemeriksaan Akuntan
2. Komite Kode Etik
3. Komite Perpajakan
Dewan Kehormatan IAI:Bertugas menjaga ketaatan anggota IAI terhadap kode etik
akuntan Indonesia

KETERKAITAN
International Public Sector Accounting Standards (IPSAS) adalah standar akuntansi
untuk entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Public Sector Accounting
Standards Board (IPSASB). IPSASB merupakan badan yang bernaung di bawah
International Federation of Accountants (IFAC), organisasi profesi akuntansi di tingkat
internasional yang didirikan tahun 1977. Keberadaan IPSASB bermula dari kesadaran akan
manfaat nyata informasi keuangan yang konsisten dan terbandingkan (comparable) lintas-
jurisdiksi. IPSAS, sebagai standar internasional akuntansi sektor publik, diharapkan
memainkan peran kunci untuk merealisasikan manfaat tersebut.

Dalam mengembangkan standar akuntansi sektor publik, IPSASB sangat mendorong


keterlibatan pemerintah dan penyusun standar di berbagai negara melalui penyampaian
tanggapan/komentar atas proposal-proposal IPSASB yang dinyatakan dalam exposure draft.

IPSAS yang diterbitkan oleh IPSASB terkait dengan pelaporan keuangan sektor publik, baik
untuk yang masih menganut basis kas (cash basis) maupun yang telah mengadopsi basis
akrual (accrual basis). IPSAS yang berbasis akrual dikembangkan dengan mengacu kepada
International Financial Reporting Standards (IFRS), standar akuntansi bisnis yang
diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB), sepanjang ketentuan-
ketentuan di dalam IFRS dapat diterapkan di sektor publik. Meskipun demikian, IPSASB
tetap memperhatikan isu-isu yang spesifik di sektor publik yang tidak tercakup di dalam
IFRS.
Diadopsinya IPSAS oleh pemerintah di berbagai negara diharapkan akan meningkatkan
kualitas dan daya banding informasi keuangan yang dilaporkan entitas-entitas sektor publik
di seluruh dunia. Dalam mendorong pengadopsian dan harmonisasi ketentuan-ketentuan
akuntansi sektor publik di berbagai negara dengan IPSAS, IPSASB menghormati hak
pemerintah dan penyusun standar di tingkat nasional dalam menetapkan standar dan pedoman
pelaporan keuangan di dalam jurisdiksi mereka masing-masing.

Meskipun demikian, laporan keuangan sektor publik hanya boleh mengklaim telah mematuhi
IPSAS jika laporan keuangan itu memenuhi semua ketentuan yang berlaku di dalam masing-
masing standar. Standar akuntansi sektor publik yang telah dihasilkan oleh IPSASB hingga
tahun 2010 ini adalah:

1. IPSAS 1—Presentation of Financial Statements


2. IPSAS 2—Cash Flow Statements
3. IPSAS 3—Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
4. IPSAS 4—The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
5. IPSAS 5—Borrowing Costs
6. IPSAS 6—Consolidated and Separate Financial Statements
7. IPSAS 7—Investments in Associates
8. IPSAS 8—Interests in Joint Ventures
9. IPSAS 9—Revenue from Exchange Transactions
10. IPSAS 10—Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
11. IPSAS 11—Construction Contracts
12. IPSAS 12—Inventories
13. IPSAS 13—Leases
14. IPSAS 14—Events After the Reporting Date
15. IPSAS 15—Financial Instruments: Disclosure and Presentation
16. IPSAS 16—Investment Property
17. IPSAS 17—Property, Plant, and Equipment
18. IPSAS 18—Segment Reporting
19. IPSAS 19—Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
20. IPSAS 20—Related Party Disclosures
21. IPSAS 21—Impairment of Non-Cash-Generating Assets
22. IPSAS 22—Disclosure of Information about the General Government Sector (IFAC,
2010)
23. IPSAS 23—Revenue from Non-Exchange Transactions (Taxes and Transfers)
24. IPSAS 24—Presentation of Budget Information in Financial Statements
25. IPSAS 25—Employee Benefits
26. IPSAS 26—Impairment of Cash-Generating Assets
27. IPSAS 27—Agriculture
28. IPSAS 28—Financial Instruments: Presentation
29. IPSAS 29—Financial Instruments: Recognition and Measurement
30. IPSAS 30—Financial Instruments: Disclosures
31. IPSAS 31—Intangible Assets. (IFAC, 2010)

Menurut IPSAS (International Public Sector Accounting Standards) laporan keuangan akrual
secara umum setidaknya terdiri dari

1. Statement of Financial Position (Neraca)


2. Statement of Financial Performance (Laporan Kinerja Keuangan)
3. Statement of Changes In Net Assets/Equity (Laporan Perubahan dalam Aset
Bersih/Ekuitas)
4. Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas)
5. Accounting Policies and Notes to The Financial Statements (Catatan atas Kebijakan
Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan)

You might also like