Professional Documents
Culture Documents
Kelas : X 8 ( SMPN 4 )
Tugas : PLH (Bnencana Alam)
“Awal Mulanya”
Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang
dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas
(batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang
dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai
fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud
volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di
daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung
api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa
Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut
dengan istilah Bledug Kuwu
• Aliran lava.
• Letusan gunung berapi.
• Aliran lumpur.
• Abu.
• Kebakaran hutan.
• Gas beracun.
• Gelombang tsunami.
• Gempa bumi.
b.Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan
masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut
yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan
susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik.
Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan
Hawai.
c.Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan
vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar
gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang
yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
d.Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat
kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk
cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
Status : AWAS
Status : SIAGA
• Makna : Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak
ke arah letusan atau menimbulkan bencana
• Peningkatan intensif kegiatan seismik
• Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera
berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat
menimbulkan bencana
• Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam
waktu 2 minggu
• Tindakan : Sosialisasi di wilayah terancam
• Penyiapan sarana darurat
• Koordinasi harian
• Piket penuh
Status : WASPADA
Status : NORMAL
Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas
tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida
(CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan
Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir
dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer
akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental
akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku
akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air,
dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk
di lereng gunung berapi.
Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara
saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat
terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer
jauhnya.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di
dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan
material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C.
Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh
yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga
dapat menyebabkan sesak napas.
“Dampak”
Positif:
1) Abu vulkanik dan berbagai material sejenis yang dihasilkan
dari aktivitas vulkanisme sangat membantu menyuburkan
kawasan di sekitar pegunungan tersebut.
2) Di daerah vulkanisme biasanya terdapat bahan galian
tambang mineral-mineral berharga karena disanalah tempat
pembentukan mineral-mineral berharga.
3) Kenampakan-kenampakan alam (mata air panas, kaldera,
dll) menjadi objek wisata yang menguntungkan manusia.
Negatifh:
1) Jika meletus, dapat menimbulkan bencana bagi manusia
seperti: lahar panas, lahar dingin, awan panas, ekshalasi
(semburan gas), hujan batu, dan lain-lain.
2) Semburan gas itu terbagi tiga yang kesemuanya dapat
berbahaya bagi manusia yaitu: Solfatar (mengandung sulfat),
Mofet (mengandung karbon dioksida), dan Fumarol
(mengandung uap air)
Tipe A
Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik
sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
Tipe B
Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi
mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan
gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
Tipe C
Gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah
manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa
lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah
lemah.