Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Mengetahui apa arti imunisasi
Mengetahui sejarah imunisasi BCG
Mengetahui bagaimana cara pemberian imunisasi BCG
Mengetahui efek samping pemberian imunisasi BCG
Mengetahui kontra indikasi pemberian imunisasi BCG
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kata imun berasal dari bahasa Latin (immunitas) yang berarti pembebasan
(kekebalan) yang diberikan kepada para senator Romawi selama masa jabatan
mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap dakwaan.
Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya
berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi,
terhadap penyakit menular (Theophilus, 2000; Mehl dan Madrona, 2001).
Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel-sel serta
produk zat-zat yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan
terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau
racunnya, yang masuk ke dalam tubuh. Kuman termasuk antigen yang masuk
ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang
disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk
membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai
“pengalaman”. Pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah
mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan
antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih
banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap
berbahaya, perlu dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini
dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit
penyakit tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan
akibat yang fatal.
3
2.2 Sejarah BCG
BCG berasal dari strain bovinum M.tuberculosis oleh Calmette dan Guerin
1906 mereka menyelidiki bahwa bila empedu ditambahkan ke medium tempat
tumbuhnya bakteri ini maka kelompok mikroorganisme akan tersebar dan terjadi
perubahan di dalam bentuk dan virulensinya.Mereka mendalilkan bahwa
subkultur lama di dalam medium yang mengandung empedu mungkin
menghasilkan suatu strain vaksin yang dilemahkan sesudah 231 subkultur di atas
masa 13 tahun,strain hasilnya ditemukan tidak bahaya terhadap manusia.
4
kuman TBC sewaktu masih dalam kandungan, bila ibu mengidap penyakit TBC.
Pada anak yang terinfeksi, kuman TBC dapat menyerang berbgai alat tubuh yang
diserangnya adalah peru ( paling sering ), kelenjar getah bening, tulang, sendi,
ginjal, hati, atau selaput otak. Salah satu upaya dari banyak upaya pemberantasan
penyakit TBC ialah imuniasi BCG. Dengan imunisasi BCG diharapkan penyakit
TBC dapat berkurang dan kejadian TBC yang berat dapat dihindari.
5
2.5 Kekebalan
Seperti telah diuraikan diatas, jaminan imunisasi tidaklah mutlak 100% bahwa
anak anda akan terhindar sama sekali dari penyakit TBC. Sandainya bayi yang
telah mendapat imunisasi terjangkit juga penyakit TBC, maka ia akan menderita
penyakit TBC dalam bentuk yang ringan. Iapun akan terhindar dari kemungkinan
mendapat TBC berat, seperti TBC paru yang parah, TBC tulang, atau TBC selaput
otak yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup dan membahayakan jiwa anak
muda.
Biasanya setelah suntikan BCG bayi tidak akan menderita demam. Bila ia
demam setelah imunisasi BCG umumnya disebabkan oleh keadaan lain. Untuk hl
ini dianjurkan agar anda berkonsultasi dengan dokter.
• Tanda Keberhasilan Vaksinasi
Tanda keberhasilan vaksinasi BCG berupa bisul kecil dan bernanah pada daerah
bekas suntikan yang muncul setelah 4-6 minggu. Benjolan atau bisul setelah
vaksinasi BCG memiliki ciri yang sangat khas dan berbeda dari bisul pada
umumnya. Bisul tersebut tidak menimbulkan rasa nyeri, bahkan bila disentuh pun
tidak terasa sakit. Tak hanya itu, munculnya bisul juga tak diiringi panas.
Selanjutnya, bisul tersebut akan mengempis dan membentuk luka parut.
6
Penting diketahui, setiap infeksi selalu diikuti oleh pembesaran kelenjar limfe
setempat (regional) sehingga bisa diraba. Jadi infeksi ringan akibat vaksinasi di
lengan atas akan menyebabkan pembesaran kelenjar limfe ketiak. Jika infeksi
terjadi pada pangkal paha, akan terjadi pembesaran kelenjar limfe di lipatan paha.
Namun efek samping ini tidak terjadi pada semua bayi. Yang berisiko apabila
bayi tersebut sudah terinfeksi TB sebelum vaksinasi.
Orangtua tak perlu khawatir bila ternyata tidak muncul bisul/benjolan di daerah
suntik. Jangan langsung beranggapan bahwa vaksinasinya gagal. Bisa saja itu
terjadi karena kadar antibodinya terlalu rendah, dosis terlalu rendah, daya tahan
anak sedang menurun (misalnya anak dengan gizi buruk) atau kualitas vaksinnya
kurang baik akibat cara penyimpanan yang salah.
Meski begitu, antibodi tetap terbentuk tetapi dalam kadar yang rendah. Jangan
khawatir, di daerah endemis TB (penyakit TB terus-menerus ada sepanjang tahun)
seperti Indonesia, infeksi alamiah akan selalu ada. Booster-nya (ulangan
vaksinasi) bisa didapat dari alam, asalkan anak pernah divaksinasi sebelumnya.
7
2.8 Kontra Indikasi
Tidak ada larangan untuk melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak yang
berpenyakit TBC atau menunjukkan uji Mantoux Positif.
Pemberian imunisasi BCG biasanya dilakukan sedini mungkin, dalam
waktu beberapa hari setelah bayi lahir.
Cara pemberian imunisasi BCG bagi perorangan berlainan dengan
pemberian secara masal.
Imunisasi BCG secara masal tanpa didahului uji Mantoux, tidak
membahayakan.
Dengan imunisasi BCG anak anda diharapkan akan bebas terjangkit
penyakit TBC. Setidak-tidaknya ia terhindar dari penyakit TTBC yang
berat dan parah.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan tubuh bayi dan anak
terhadap penyakit tertentu. Imunisasi BCG untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadap penyakit Tuberculosis (TBC). Vaksin BCG mengandung kuman BCG
(Bacillus Calmette-Guerin) yang masih hidup. Jenis kuman TBC ini telah
dilemahkan. Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir
sampai berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 12 bulan. Hasil yang
memuaskan terlihat apabila diberikan menjelang umur 2 bulan. Imunisasi BCG
cukup diberikan 1 kali saja. Tempat penyuntikan BCG dilakukan di lengan kanan
atas, pada bayi perempuan dapat diminta suntikan dipaha kanan atas. Biasanya
setelah suntikan BCG bayi tidak akan menderita demam, umumnya pada
imunisasi BCG jarang dijumpai efek samping. Tidak ada larangan untuk
melakukan imunisasi BCG, kecuali pada anak yang berpenyakit TBC atau
menunjukkan uji Mantoux positif (+).
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1998. Buku kuliah 1, Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Staf pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 1998. Buku kuliah 2, Ilmu Kesehatan Anak.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Dick, George. 1995. Imunisasi dalam Praktek. Jakarta: Hipocrates
Markum, A.H. 1997. Imunisasi. Jakarta: FK UI
file://localhost/F:/happy%20campus/Imunisasi%20BCG%20«%20Untuk%20Otak
%20Kanan%20Dan%20Kiri.mht
http://rahmanbudyono.wordpress.com/2009/01/28/makalah-kesehataan_imunisasi/
10