You are on page 1of 5

Ari Nugraheni 070616360

ANATOMI ENTREPRENEUR
By Eko Fajar N, Ph. D.

Sekilas tentang pembicara


 Nama : Eko Fajar N, Ph. D.
 Umur : 39 tahun
 Jabatan : Direktur PT. Xirka Silicon Tech (BWA Chipset
Company)
Founder CV. Versatile Silicon Tech (LSI Design
House Pertama di Indonesia)
 Penghargaan : SONY semiconductor
Senior Scientist (2003)
Distinguished Senior Engineer (2004)
Juara APICTA 2008 kategori komunikasi
“Bapak Chipset Indonesia” oleh MI (2009)
BJ. Habibie Tech Award bidang ICT (2010)
 Prestasi : Memulai pemotongan halal di Kyushu (1992)
Halal Online Shop di Jepang (1993)
Perusahaan tercatat Halal Processor Indonesia
di JPN (2001)
Mengekspor Halal Wagyu ke Timur Tengah
(2006)
Di Indonesia : VLSI Design House (2006)
Ketum Yayasan Masjid Pertama di Kyushu
(2009)
Perusahaan Chipset WIMAX satu-satunya di
ASEAN
Dalam kuliah ini beliau akan membahas beberapa hal antara lain bahwa
entrepreneur dapat mengubah dunia, realita lapangan seorang entrepreneur,
menceritakan kisah hidupnya mengapa akhirnya memutuskan untuk menjadi
seorang entrepreneur hingga sekarang. Hal ini merupakan kali pertama
beliau untuk menjadi seorang dosen tamu di perkuliahan di Indonesia.
Ciri-ciri yang harus dimiliki seorang entrepreneur agar menjadi
entrepreneur sejati menurut beliau antara lain :
 Thinker (pemikir)
Dalam hal ini calon entrepreneur biasanya suka memikirkan
hal-hal yang mungkin bagi orang lain kurang penting.
Selanjutnya, calon entrepreneur biasanya peka terhadap apa
yang dibutuhkan masyarakat sekarang ini.
Ari Nugraheni 070616360
2

 Doer (pelaku)
Hendaknya seorang entrepreneur menjadi pelaku atas
usahanya sendiri agar mengetahui kondisi lapangan.
 Innovator
Calon entrepreneur biasanya orang yang penuh inovasi, suka
terhadap hal-hal baru yang belum ada selama ini, karena
diyakini hal tersebut dapat mendatangkan keuntungan bagi
mereka.
 Clear Vision
Calon entrepreneur bukan type orang yang asal-asalan, mereka
memiliki pandangan ke depan yang jelas. Sehingga dalam
mengambil keputusan pun mereka tahu apa yang akan terjadi
berikutnya.
 Risk Taker
Untuk dapat bertahan di dunia entrepreneurship, seorang
entrepreneur hendaknya tidak takut untuk mengambil
keputusan yang beresiko.
 Determination (kemauan kuat)
Beberapa manfaat entrepreneurship adalah mengubah cara manusia
melakukan sesuatu, membuka kesempatan kerja, menumbuhkan ekonomi
dan membuat dunia yang lebih baik.

Realita Lapangan seorang entrepreneur biasanya berpendidikan tinggi


minimal S1. Jumlah entrepreneur paling banyak adalah mereka yang S1,
sedangkan di atas S1 jumlahnya cukup sedikit. Menjadi entrepreneur
membutuhkan inovasi tinggi sehingga tidak sembarang orang bisa menjadi
seorang entrepreneur. Selain itu, rata-rata entrepreneur menempati 10%
tertinggi ketika mereka SMA. Namun, ketika kuliah prestasi mereka tidak
sebaik ketika di SMA. Dan kebanyakan entrepreneur dating dari strata
menengah atau strata bawah di bagian atas. Menjadi seorang entrepreneur
antara lain adalah karena tuntutan kebutuhan ekonomi, sehingga bagi
masyarakat strata atas motivasi untuk menjadi seorang entrepreneur karena
kebutuhan ekonomi sangat sedikit. Dan untuk membuat usaha
membutuhkan modal, sehingga masyarakat kalangan bawah pun sedikit yang
berkecimpung di bidang entrepreneurship. Bekal menjadi seorang
entrepreneur biasanya tidak muncul dari orangtua. Ketertarikan untuk
menjadi seorang entrepreneur biasanya ada di saat duduk di bangku kuliah.

Sebagian entrepreneur adalah orang yang telah menikah dan punya anak.
Sebelum terjun ke dunia entrepreneur, biasanya mereka telah lama bekerja
Ari Nugraheni 070616360
2

di suatu perusahaan. Dengan pengalaman yang mereka dapat dari


perusahaan tersebut, barulah mereka terjun ke dunia entrepreneurship.
Umur rata-rata para pendiri perusahaan sekitar 40 tahun. Namun, pembicara
berada di luar range tersebut. Saat ini beliau masih berusia 39 tahun namun
telah berhasil mendirikan suatu perusahaan.

Ada beberapa motivasi seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur.


Motivasi tersebut terbagi menjadi 2 macam, yaitu motivasi utama dan bukan
motivasi utama. Motivasi utama antara lain :
 Ingin mengejar kekayaan
 Ingin mempunyai perusahaan
 Terpengaruh budaya start-up
 Ingin merealisasi ide bisnis
Yang bukan merupakan motivasi utama antara lain :
 Karena tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai
 Mendapat pengaruh dari orang lain

Dalam menekuni bidang entrepreneur, pembicara memiliki motto hidup


yaitu mengerjakan suatu hal yang orang lain tidak kerjakan, mengerjakan
sesuatu yang berguna dan jangan pernah putus asa. Hal ini dapat
dicontohkan sebagai berikut :
Ketika pembicara kuliah di Jepang, makanan halal yang ada di Jepang sangat
sulit untuk didapatkan. Kebanyakan makanan halal di Jepang berupa daging
beku yang diimpor dari negara lain, di mana umur daging beku tersebut
mencapai 6 bulan. Rata-rata orang kurang suka mengkonsumsi daging tidak
segar. Dengan melihat keadaan tersebut pembicara ingin agar rekan-rekan
muslim makan daging halal, pembicara berinisiatif untuk memproduksi
daging halal dan segar dengan mendatangi usaha pemotongan ayam,
memotongnya sendiri dan mengantar ke rumah-rumah. Bagi orang Jepang,
profesi seseorang yang menghilangkan nyawa makhluk hidup merupakan
pekerjaan yang hina. Dengan menerapkan motto hidup sang pembicara,
“mengerjakan hal yang orang lain tidak kerjakan” pekerjaan sebagai
pemotong ayam pun diambilnya. Hal ini ternyata dapat mendatangkan
keuntungan bagi pembicara. Semakin banyak yang memesan daging dari
beliau. Usahanya semakin berkembang karena motto yang beliau miliki
adalah “mengerjakan sesuatu yang berguna”. Selanjutnya pembicara
berusaha mendirikan suatu perusahaan semikonduktor dalam hal ini chipset,
beliau tidak putus asa meskipun banyak orang menganggap hal itu tidak
mungkin.
Ari Nugraheni 070616360
2

Fakta pribadi mengenai pembicara :


 Sangat tertarik ke teknologi
o Elektronika dari 3 SD
o Mencoba merancang mesin bakar : 5 SD
o Developer Debian GNU Linux (1993)
 Cukup berprestasi
o Selalu 10 besar di sekolah
o Juara Umum SMA 8
o IP tertinggi di Informatika ITB (1 semester)
o Mendapat Beasiswa Monbusho S1
 Sangat akademis, lahir dari lingkungan akademis
 Ingin menjadi ilmuwan… mendapat nobel
 Di keluarga tidak ada yang punya usaha
 Berasal dari keluarga menengah ke bawah
 Tidak tertarik ke bisnis

Ketika bisnis halal sudah stabil, pembicara ingin memanfaatkan ilmu yang
didapatnya dari perusahaan utama di mana dia bekerja dengan mendirikan
suatu perusahaan semikonduktor. Beliau membuat laboratorium R&D di
Indonesia, membuat kontrak dengan salah satu universitas dan
menyekolahkan beberapa orang ke Jepang untuk mendalami ilmu yang
berkaitan dengan perusahaan yang beliau buat. Namun, usaha yang beliau
rintis tampaknya belum mencapai titik yang diharapkan. Hal ini karena tidak
ada kepemimpinan yang baik untuk perusahaan tersebut. Selain itu,
pembicara terlalu sibuk untuk mengurus usaha pemotongan ayam ang telah
beliau rintis sebelumnya dan juga beliau harus menyelesaikan tugas-tugas
dari perusahaan utama di mana beliau bekerja. Keadaan seperti ini membuat
para patner dan engineer mengalami kebingungan pada implementasi.
Sistem pemasaran yang baik pun dibutuhkan untuk mendirikan suatu
perusahaan.

Oleh sebab itu, pembicara memutuskan untuk keluar dari perusahaan utama
beliau (SONY) agar lebih focus terhadap usaha yang beliau rintis sendiri
tersebut. Pada awalnya, beliau membuat planning perusahaan 15 tahun
mendatang seperti apa. Untuk mendukung usahanya beliau mencari partner
local yang berkualitas, dalam hal ini ITB. Dari pengalaman beliau hidup di
Jepang selama beberapa tahun, beliau yakin bahwa pasar Jepang bagus untuk
pemasaran produk dari perusahaan tersebut. Selain itu, pembicara juga
mengajak para engineer Indonesia untuk ikut serta dalam perusahaannya
Ari Nugraheni 070616360
2

dengan cara menyisipkan ilmunya di kurikulum ITB. Beberapa orang


menganggap ini merupakan hal gila, namun beliau tidak putus asa. Walaupun
awalnya hanya bekerja dengan 3 orang engineer, tetapi sekarang hasilnya
mulai tampak dari beberapa penghargaan yang pernah diraih. Jumlah
engineer saat ini mencapai 60 orang. Bidang garapan yang dikuasai
perusahaan saat ini meliputi bidang komunikasi dan elektronika. Beberapa
masalah yang dihadapi antara lain adalah tidak adanya kawan industri
sejenis di Indonesia.

Hal yang harus kita yakini adalah kita harus cinta terhadap bidang pekerjaan
kita, akan tetap ada orang yang mendukung atau bahkan mencibir pada
pekerjaan kita, namun hendaknya kita tetap fokus dan fleksibel. Penting juga
untuk mematangkan bisnis model kita dan akan lebih baik kalau kita
memiliki identitas unik dibandingkan dengan yang lain agar orang selalu
ingat kepada kita. Biasanya orang-orang di sekitar kita akan sedikit demi
sedikit mulai menjauhi kita ketika usaha kita mulai beresiko dan mendekat
ketika usaha kita terlihat menguntungkan. Biasakan dengan hal-hal semacam
itu. Dan janganlah menunggu terlalu lama, beri batasan kurang lebih 3 tahun,
apabila usaha tersebut tidak menguntungkan segera tinggalkan.

Pembicara berpesan, siaplah ketika kesempatan itu dating dan hendaknya


tidak menunggu kesempatan untuk dating untuk meraih suatu kesuksesan.
Jika punya ide brilian, lihatlah sekeliling, implementasikan ide tersebut
dengan baik sekarang juga dan bekerjasamalah dengan entrepreneur yang
berpengalaman. Jadilah entrepreneur sejati dan bukan ingin-jadi-
entrepreneur.

You might also like