Professional Documents
Culture Documents
9, Nopember 2008
BADAN POM
2
Benarkah Semua Obat Bahan Alam (OBA) itu ditemukan melalui berbagai buku resmi yang
Aman ? diterbitkan, baik oleh lembaga kesehatan dunia
Aman merupakan persyaratan yang mutlak seperti WHO, lembaga pemerintah, perguruan
harus dipenuhi oleh suatu sediaan farmasi, apalagi tinggi, maupun dari laporan pada journal-journal
menyangkut OBA. Faktor keamanan merupakan hal nasional dan internasional.
yang sangat penting untuk OBA, karena berbeda Beberapa laporan hasil penelitian tentang
dengan obat kimia yang biasanya diperoleh melalui OBA menyebutkan bahwa suatu OBA yang
resep dokter atau yang disertai dengan berbagai dahulu digunakan dalam pengobatan ternyata
peringatan yang menyertai obat kimia itu sendiri, dapat memberikan efek samping yang tidak
OBA dapat diperoleh secara bebas oleh diinginkan sehingga sekarang tidak digunakan
masyarakat, baik ramuan hasil buatannya sendiri, lagi. Salah satu contoh adalah daun Piper
memperolehnya dari pengobat tradisional, maupun methysticum atau kava-kava yang terbukti dapat
dengan membelinya sendiri dari toko, warung menyebabkan kerusakan hati. Di samping itu
ataupun kedai-kedai yang kebanyakkan tidak beberapa OBA terbukti dapat berinteraksi dengan
disertai dengan berbagai informasi ataupun obat-obat kimia yang umumnya diberikan dokter
peringatan. Di samping itu, untuk mencapai hasil pada penderita penyakit tertentu sehingga dapat
pengobatan yang optimal, umumnya OBA menyebabkan efek keracunan maupun
digunakan dalam suatu jangka waktu yang cukup menghilangkan efek dari obat kimia itu sendiri,
lama dibandingkan dengan pengobatan misalnya herba Hypericum perforatum atau St.
menggunakan obat kimia. Hal ini disebabkan karena John’s wort dan rhizoma Hydrastis canadensis
OBA mengandung senyawa-senyawa berkhasiat atau Golden seal. Beberapa OBA ternyata juga
dalam jumlah kecil dengan jenis sangat bervariasi mengandung senyawa berkhasiat yang sangat
yang saling membantu dalam memberikan efek toksik atau beracun sehingga digolongkan dalam
pengobatan terhadap suatu penyakit. obat keras dan tidak digolongkan sebagai OBA
Bagaimana suatu OBA dapat dikatakan yang dapat dijual bebas, diantaranya adalah
aman ? Suatu sediaan OBA dapat dikatakan aman Atropa belladonna, Digitalis sp., Ephedra sp. dan
apabila telah digunakan secara turun-temurun Rauwolfia serpentina. Hal-hal ini umumnya tidak
melewati tiga generasi dan terbukti aman, atau telah diketahui oleh sebagian besar masyarakat
diuji toksisitasnya menggunakan hewan uji meliputi sehingga timbul anggapan bahwa semua OBA
uji toksisitas akut, sub-kronis, kronis dan uji adalah aman untuk dikonsumsi.
mutagenitas, dan terbukti aman untuk digunakan Untuk melindungi masyarakat dari
pada manusia. Data keamanan suatu OBA dapat penggunaan tumbuhan obat yang mempunyai
3
potensi menyebabkan keracunan, kerusakan organ suatu sediaan OBA yang terdiri dari tumbuhan
tubuh, ataupun berpotensi berinteraksi dengan obat- obat yang sangat berkhasiat akan tetapi tercemar
obat lain yang merugikan kesehatan, maka Badan oleh bakteri patogen, aflatoksin atau logam berat,
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia maka sediaan OBA tersebut adalah tidak aman
(Badan POM) telah mengeluarkan suatu daftar dan tidak layak dikonsumsi. Untuk memperoleh
tumbuhan yang dilarang digunakan sebagai OBA, mutu suatu OBA yang baik, suatu industri OBA
diantaranya adalah biji Abrus precatorius, herba harus menerapkan Cara Produksi Obat
Aconitum sp, herba Adonis vernalis, herba Tradisional Yang Baik (CPOTB), meliputi semua
Aristolochia sp, daun Artemisia sp, herba Atropa aspek produksi, mulai dari pemilihan bahan baku,
belladonna, kulit kayu Cinchona succirubra, biji proses produksi sampai pada produk akhir siap
Colchicum autumnale, akar dan biji Convolvulus edar. Beberapa aspek mutu yang harus dipenuhi
scammonia, buah dan biji Citrullus colocynthis, biji antara lain, batas cemaran logam berat ( Pb, As
dan minyak Croton tiglium, biji Datura sp, biji dan Cd ), residu pestisida, aflatoksin, dan
Delphinium staphisagria, daun Digitalis sp, rhizoma cemaran mikroorganisme. Suatu sediaan OBA
Dryopteris filix-max, herba Ephedra sp, herba dipersyaratkan tidak boleh mengandung cemaran
Euphorbia tirucalli, daun Justicia gendarussa, resin logam berat atau apabila tidak dapat dihindari
Garcinia harburyii, rhizoma Hydrastis canadensis, harus sesuai dengan batas maksimum yang
daun Hyoscyamus niger, herba Hypericum dipersyaratkan yaitu Pb dan As masing-masing ≤
perforatum, daun Lantana camara, herba Lobelia 10,0 ppm dan Cd ≤ 0,3 ppm; demikian juga
chinensis, akar umbi Merremia mammosa, herba halnya dengan residu pestisida jenis fosfor dan
Mitragyna speciosa, buah dan daun Nerium klor ≤ 5 µg/kg. Sedangkan untuk aflatoksin ≤ 20
oleander, daun Piper methysticum, akar umbi µg/kg. Adapun batas maksimum cemaran
Pinnelia ternata, rhizoma dan resin Podophyllum mikroorganisme yang dipersyaratkan tergantung
emyodi, herba Rauwolfia serpentina, herba dari bentuk sediaan dan ditentukan dengan
Rauwolfia vomitoria, biji Schoenocaulon officinale, penetapan Angka Lempeng Total dan Angka
umbi lapis Scilla sinensis, biji Strophanthus sp, biji Kapang Khamir. Namun demikian, suatu produk
dan akar Strychnos nux-vomica dan daun OBA tidak diperbolehkan mengandung cemaran
Symphytum officinale. mikroorganisme patogen seperti Pseudomonas
Selain berbagai keterangan di atas, aspek aeruginosa, Staphylococcus aureus, Clostridia
mutu merupakan persyaratan penting yang harus sp., Shigella sp., dan Salmonella sp.
dipenuhi oleh suatu sediaan OBA karena mutu ikut
menentukan tingkat keamanan OBA. Misalnya,
4
Istilah “Kosmetik” berasal dari kata
Yunani “kosmetikos” yang berarti
“keahlian dalam menghias”.
Menurut Peraturan Perundang-
Undangan di Bidang Kosmetik Badan
POM tahun 2004, Kosmetik
didefinisikan sebagai bahan atau
sediaan yang dimaksudkan untuk
badan, termasuk gigi baik secara fisika, kimia,
digunakan pada bagian luar tubuh manusia biokimia dengan efek sistemik yang minimal.
Misalnya Hidrokuinon sebagai pemutih kulit,
(epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital
Piroctone Olamine sebagai zat anti ketombe, dll.
bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama Sedangkan bahan tambahan merupakan
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah bahan yang ditambahkan ke dalam suatu formula
kosmetik, biasanya dalam jumlah kecil, yang
penampilan dan atau memperbaiki bau badan atau
dimaksudkan untuk memperbaiki bentuk sediaan
melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi yang diinginkan ataupun untuk meminimalkan
baik. bentuk sediaan yang tidak diinginkan
Bahan-bahan tambahan tersebut antara lain :
5
kosmetik seperti Lipstick, Eyeshadow, dan Blush dapat berpengaruh terhadap stabilitas dan
on. tampilan dari kosmetik tersebut. Contoh :
Natrium Edetat.
6
PENGGUNAAN BAHAN TAMBAHAN KOSMETIK Dalam rangka melindungi masyarakat dari bahaya
yang mungkin timbul karena penggunaan bahan-
Berdasarkan hasil investigasi dan pengujian bahan tambahan
laboratorium, baru-baru ini Badan POM telah menyita kosmetik tersebut,
51 merek kosmetik yang mengandung bahan diperlukan system
berbahaya seperti rhodamin B (pewarna kain dan pengawasan terpadu
bangunan) dan merkuri. Penggunaan bahan yang yang melibatkan
dilarang tersebut dapat membahayakan pengguna pemerintah, produsen,
kosmetik, misalkan dapat menimbulkan kanker kulit dan konsumen sendiri.
atau terjadi penumpukan Hg dalam tubuh yang dapat Pengawasan oleh
membahayakan kesehatan. Kebanyakan produk yang produsen dilakukan
disita itu berasal dari China, Hongkong dan Thailand. dengan cara
Di bawah ini terdapat beberapa bahan-bahan mengontrol produk mereka yang beredar di
lain yang dapat menimbulkan efek yang tidak pasaran. Sedangkan konsumen turut berperan
diinginkan bila digunakan dalam jumlah yang serta dalam hal melaporkan produk-produk yang
berlebihan. diduga membahayakan.
Badan POM yang dalam hal ini selaku
pemerintah juga telah melakukan pengawasan pre
market dan post market. Pengawasan Pre Market
dilakukan dengan cara mengevaluasi produk
kosmetik yang akan beredar di pasaran dan produk
tersebut akan memperoleh izin edar dari Badan
POM bila memenuhi persyaratan mutu, keamanan,
dan kemanfaatan. Pengawasan yang dilakukan
setelah produk beredar (Post Market) meliputi
pengawasan peredaran produk dengan cara
sampling, pengawasan penandaan iklan serta
pengawasan sarana produksi dan distribusi. Bila
ditemukan produk-produk yang tidak memenuhi
persyaratan yang ditetapkan, maka Badan POM
akan melakukan tindakan berupa peringatan,
penarikan produk dari pasaran, sampai pencabutan
izin produksi kosmetik.
7
Glutamin
adalah satu dari
20 asam amino yang
Pada otot rangka, glutamin terdiri dari 60
memiliki kode pada kode
persen (19,5 mmol/cairan intraseluler) dari total
genetik standar. Rantai
asam amino bebas yang terdapat dalam tubuh.
sampingnya adalah suatu amida. Glutamin dibuat
Suplementasi glutamin dapat meningkatkan
dengan mengganti rantai samping hidroksil asam
sintesis protein. Pada individu yang sehat,
glutamat dengan
glutamin adalah asam amino yang non-esensial,
gugus fungsional
tetapi status non- esensial glutamin dapat
amina.
berubah menjadi esensial pada keadaan
Zat ini merupakan
katabolik, misalnya pada saat sakit. Jika
bagian penting dari
makanan gagal memenuhi kebutuhan glutamin,
asimilasi nitrogen
tubuh akan menyintesis glutamin dari asam
yang berlangsung pada
amino bercabang pada otot. Pada kondisi ini
tumbuhan. Amonia yang
sintesis protein dan konsentrasi glutamin
diserap tumbuhan atau hasil
menurun dalam otot via induksi stres (latihan
reduksi nitrit diikat oleh
fisik) yang dapat meningkatkan pengeluaran
asam glutamat menjadi
glutamin dari sel.
glutamina dengan bantuan
Selain itu glutamin dikenal sebagai asam
enzim glutamin sintetase
amino pembawa nitrogen yang paling mudah
atau GS.
diserap vili mukosa usus dan dikenal sebagai
asam amino kondisional yang berfungsi sebagai
8
prekursor sintesis nukleotida, substrat untuk kulit dan kelenjar lemak kulit (kelenjar sebasea)
pembentukan glikogen, dan sangat vital dalam akan menimbulkan selulit (lemak bawah kulit
mengatur asam basa ginjal. Glutamin amat penting yang mengeras) dan jerawat (produk minyak kulit
sebagai sumber energi sel yang membutuhkan ATP yang mengeras) lewat pembentukan radikal
siap pakai, baik untuk keperluan epitel saluran bebas. Glutation akan memindahkan radikal
cerna, limfosit, fibroblast, maupun retikulosit. Oleh bebas kepada vitamin E dan C yang selanjutnya
karena itu suplemen ini banyak digunakan untuk mengeluarkan radikal bebas yang sangat
atlet binaraga dalam mengganti kerusakan otot berbahaya itu dari dalam tubuh.
dengan segera akibat latihan beban yang berat. Glutamin juga berperanan dalam
Jenis asam amino ini banyak terdapat dalam pembentukan kolagen (lewat sintesis prolin),
makanan dan asam dalam darah. Selain itu juga nukleotida (lewat sintesis pirimidin serta purin)
penting untuk replikasi dari seluruh tubuh sel untuk dan fosfolipid. Ketiga unsur ini sangat penting
digunakan dalam sintesis purin, pirimidin, dan dalam pembuatan sel-sel yang baru, termasuk
nukleotida. sel-sel kulit. Selain itu, glutamin akan
Sumber L-Glutamin, dapat diperoleh dari memberikan alfa-ketoglutarat yang masuk ke
berbagai sumber pangan alami yaitu sumber protein dalam siklus Krebs sebagai bahan bakar oksidatif
nabati, ground nut (sejenis kacang, tapi bukan bagi sel-sel yang memperbanyak diri dengan
kacang tanah), kacang hijau, dan sumber protein cepat. Karena itu, glutamin akan mempercepat
hewan, seperti ikan, ayam atau daging sapi. Jadi, penggantian atau perbaikan jaringan pada bagian
jika ibu dan bayi memperoleh asupan gizi yang tubuh yang aus atau rusak karena sakit maupun
cukup dan seimbang, terutama dengan cedera, termasuk kulit.
memperhatikan sumber-sumber L-Glutamin, maka Glutamin ini telah banyak dilakukan uji
suplemen L-Glutamin tak mutlak diperlukan. keamanan dan efikasinya. Salah satunya adalah
Dalam kacang kedelai, Kandungan Glutamin hasil review berbagai penelitian yang dilakukan
merupakan senyawa yang diperlukan untuk oleh Peter J Garlick (2001) yang mengkaji aspek
pembentukan glutation yang bersama-sama sulfur keamanan penggunaan glutamin, baik secara
dari makanan seperti bawang putih akan enteral-parenteral maupun dalam suplementasi.
membentuk glutation sulfhidril (GSH). GSH Berdasarkan kajian yang dilakukan pada empat
berperanan dalam pembentukan enzim glutation penelitian mengenai aspek keamanan glutamin,
peroksidase (GPx) yang merupakan salah satu Peter J Garlick (2001) menyimpulkan bahwa tidak
pertahanan tubuh terhadap oksidasi yang terdapat efek yang merugikan atau berbahaya
berlebihan. Oksidasi berlebihan pada lemak bawah dari glutamin sampai dosis 50-60 gram per hari
9
pada pasien yang terbaring di rumah sakit. Akan
tetapi, hal ini belum dapat dijadikan rujukan bahwa
glutamin juga dianggap aman untuk dijadikan
suplemen dan digunakan pada dosis yang kronis
MEMILIH
untuk individu sehat.
OBAT TRADISIONAL
(OT) YANG benar
10
Bacalah petunjuk penggunaan dan semua
keterangan yang ada sebelum mengkonsumsi
suatu produk OT.
11
Keterkaitan penggunaan vitamin B6 dan neurotoksisitas vitamin B6) ataupun penggunaan produk multivitamin
(terutama peripheral neuropathy) sudah ditetapkan dan secara bersamaan yang sering dilakukan oleh
timbulnya efek samping tergantung dosis dan lama beberapa pasien secara rutin, sehingga dapat
Adverse Drug Reactions Advisory Committee terkait dengan toksisitas yang parah (seperti vitamin
peripheral neuropathy dengan produk vitamin B6. Pada Pasien yang mengeluhkan sugesti gejala
kasus pertama, wanita berusia 39 tahun mengkonsumsi neurological yang tidak dapat dijelaskan seperti
vitamin B6 50 mg/hari selama 3 bulan menyebabkan perasaan geli, terbakar dan lengan dan tungkai yang
timbulnya perasaan nyeri terbakar dan “electric shock” mati rasa, harus ditanyakan mengenai asupan vitamin
pada kedua kakinya. Selain itu, dia juga mengkonsumsi B6. Semua pasien harus diinformasikan mengenai
produk multivitamin yang mengandung vitamin B6. Hal ini risiko yang terkait dengan dosis vitamin yang
tertinggi yaitu 50 mg/hari sesuai yang direkomendasikan. Baru-baru ini, Complementary Medicines
Gejalanya hilang setelah satu minggu menghentikan Evaluation Committee merekomendasikan pada TGA
TIM REDAKSI
PELINDUNG : Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, MKes, SpFK. PENASIHAT : Drs. Ruslan Aspan, MM, Apt. NARA SUMBER :
Dr. Niniek Soedijani, Dra. Sri Rahayu, M.Si, DR. Sherley, Dra. Sri Indrawati, M.Kes. PEMIMPIN REDAKSI : Drs. Bambang
Dwiyatmoko, MBiomed WAKIL PEMIMPIN REDAKSI : Dra. Sri Hariyati, MSc ANGGOTA : DR. Tepy Usia, MPhil. Dra. Kenik Sintawati,
Apt. Erayadi Soekaryo, S.Si, Apt. Lia Amalia, S.Si, Apt. Andry Sulistyawati, S.Si, Apt, MM. Maesya Rahmawati, S.Si, Apt. PENERBIT :
Badan Pengawas Obat dan Makanan, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik dan Produk Komplemen. Jl. Percetakan
Negara No. 23. Telp/Fax. 021-42884208. Email : surv otsmkos@yahoo.com (Semua gambar diambil dari berbagai sumber)
12