Professional Documents
Culture Documents
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei
dengan teknik korelasional. Variabel penelitian meliputi dua variabel bebas
yaitu Kepemimpinan situasional (X1), motivasi berprestasi (X2) dan variabel
terikat kinerja guru (Y). Hubungan antara variabel penelitian tersebut dapat
digambarkan dalam konstelasi masalah sebagai berikut :
X1
X2
©Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk 31
Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru
Keterangan :
Y = Kinerja
X1 = Kepemimpinan situasional
X2 = Motivasi berprestasi
Sumber : penerapan konsep
Tabel 3.1 : Jumlah Guru SLTP Negeri di Kecamatan Samarinda Ulu, Tahun
Pelajaran 2003/2004
E. Instrumen Penelitian
b. Definisi Operasional
©Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk 33
Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru
Kinerja guru adalah total skor yang diperoleh dari hasil penilaian
pimpinan (kepala sekolah) kepada guru tentang hasil yang telah dicapai
guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar.
Mengenai indikator-indikator untuk mengukur kinerja guru adalah:
1. Loyalitas yang tinggi pada tugas mengajar,
2. Menguasai dan mengembangkan metode,
3. Menguasai bahan pelajaran dan menggunakan sumber belajar,
4. Bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar,
5. Kedisiplinan dalam mengajar dan tugas lainnya,
6. Kreativitas dalam pelaksanaan pengajaran,
7. Melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi ,
8. Kepribadian yang baik jujur dan obyektif dalam membimbing siswa ,
9. Guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya,
10. Pemahaman dalam administrasi pengajaran
Jumlah 18
c. Kalibrasi
Uji coba dari 20 butir instrumen kinerja guru terhadap 30 responden
dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen
yang digunakan dalam penelitian. Validitas instrumen diuji dengan
menggunkan korelasi sekor butir dengan skor total “Product Moment
(Pearson)”. Analisis dilakukan terhadap semua instrumen dengan komputer
©Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk 34
Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru
program Excel, dimana batas angka kritis adalah 0,05. Kriteria pengujian
dengan membandingakan antara r hitung dengan r tabel, jika r hitung> r tabel
maka instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap
tidak valid (drop) , sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam
penelitian.
Dari hasil analisis instrumen yang disebarkan dalam uji coba
sebanyak 20 butir pernyataan terdapat 18 butir yang valid, sehingga 2 butir
invalid (drop), pada taraf signifikansi 0,05, n=30 dengan r table = 0,36. Butir
yang invalid (drop) adalah nomor 14 dan 20.
Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat
konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden
Adapun alat analisisnya menggunakan metode belah dua (split half) dengan
mengkorelasikan total skor ganjil lawan genap, selanjutnya dihitung
reliabilitasnya menggunakan rumus “Alpha Cronbach’. Penghitungan
dilakukan dengan dibantu komputer program Excel.
Hasil koefisien reliabilitas instrument kinerja guru adalah sebesar rll =
0,935 dan memiliki nilai “Alpha Cronbach” lebih besar dari 0,70, yang berarti
reliable atau memenuhi persyaratan.
Menurut Sugiyono, pemberian interpretasi terhadap reliabilitas (rll)
pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut:
1. Reliabilitas (rll) uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil
uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi
2. Reliabilitas (rll) uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya
memiliki reliabilitas kurang (un-reliable)2
2. Kepemimpinan Situasional
a. Definisi Konseptual
Kepemimpinan Situasional adalah kegiatan kepala sekolah dalam
usahanya untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan
dan menggerakkan guru dengan melakukan pendekatan sesuai situasi
tertentu dan tingkat kematangan (kedewasaan) para bawahan yang dipimpin.
b. Definisi Operasional
Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah adalah total skor
penilaian guru terhadap kualitas kepemimpinan kepala sekolah dalam
menerapkan gaya kepemimpinan situsional.
Mengenai indikator-indikator untuk mengukur kepemimpinan
situasional Kepala Sekolah sebagai berikut :
1. Cara pimpinan mendorong guru berprestasi
2. Cara pimpinan memberi perintah, petunjuk
3. Cara pimpinan memberikan dorongan dan semangat
4. Cara pimpinan ikut berpartisipasi dengan bawahan
2
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2000), p. 109
©Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk 35
Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru
c. Kisi-kisi Instrumen Kepemimpinan Situasional
Jumlah 18
d. Kalibrasi
3. Motivasi Berprestasi
a. Defnisi Konseptual
Motivasi berprestasi guru adalah dorongan seorang guru untuk
berprestasi dengan melakukan tindakan dan mengatasi segala tantangan
dan hambatan dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan.
b. Definisi Operasional
Motivasi berprestasi adalah total skor yang diperoleh dari jawaban
responden (guru) yang merupakan skor penilaian guru terhadap unsur-unsur
yang dapat mendorong guru melakukan bertugas dengan sebaik-baiknya
untuk mencapai prestasi yang lebih baik.
Mengenai indiktor-indikator untuk mengukur motivasi berprestasi
guru sebagai berikut :
1. Keinginan untuk memperoleh kebanggaan
2. Keinginan untuk memberi sumbangan yang berguna
3. Keinginan prestasi yang lebih tinggi
4. Keinginan untuk memperhatikan pada masa yang akan datang
5. Keinginan untuk mengambil resiko
6. Keinginan untuk bertanggung jawab
Jumlah 20
3
loc. cit
©Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk 37
Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru
e. Kalibrasi
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang
terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Dengan uji normalitas akan
diketahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi
4
loc.cit
©Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk 38
Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru
normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik
dapat digeneralisasi pada populasinya.
Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun
menggunakan komputer program SPSS. Dalam penelitian ini uji normalitas
dapat digunakan uji Kolmogorov-smirnov5, kriterianya adalah signifikansi
untuk uji dua sisi hasil perhitungan lebih besar dari > 0, 05 berarti
berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji kedua yang harus dipenuhi untuk analisis regresi adalah uji
linearitas, bertujuan untuk memastikan hubungan antara ubahan bebas dan
ubahan terikat bersifat linier, kuadratik atau dalam derajat yang lebih tinggi
lagi. Pedoman untuk melihat kelinieritasan ini adalah menggunakan
scaterplot jika data tersebar dari arah kiri bawah ke kanan atas membentuk
garis lurus berarti regresinya adalah linier 6,
c. Uji Homogenitas
Uji ini dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal. Uji homogenitas menggunakan uji Barletts.
Menurut Singgih7, jika nilai probalitasnya > 0, 05 maka data berasal dari
populasi yang variansnya sama atau homogen.
2. Uji Hipotesis
Untuk menganalisis hipotesis, langkah-langkah yang ditempuh
adalah sebagai berikut :
5
Singgih Santoso, SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: Elex Media
Komputindo,2000) p. 80
6
Singgih Santoso, SPSS Statistik Multivariat , (Jakarta : Elex Media Komputindo,2000) p. 45
7
ibid, p. 103
©Journal Guruvalah http://www.guruvalah.tk 39
Hubungan Antara Kepemimpinan Situasional Dan Motivasi Berprestasi Dengan Kinerja Guru
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. H0 : ρ y1 = 0
H1 : ρ y1 > 0
2. H0 : ρ y2 = 0
H1 : ρ y2 > 0
3. H0 : ρ y.1 2 = 0
H1 : ρ y.1 2 > 0
Keterangan :
H0 : adalah hipotesis nol
H1 : adalah hipotesis alternative
ρ y1 : adalah koefisien korelasi antara kepemimpinan situasional
dengan kinerja
ρ y2 : adalah koefisien korelasi antara motivasi berprestasi dengan
kinerja
ρ y1 2 : adalah koefisien korelasi ganda antara kepemimpinan situasi-
onal dan motivasi berprestasi dengan kinerja.