You are on page 1of 2

Etiologi dan Mekanisme Penurunan Pendengaran pada Kasus

Beberapa penelitian mendukung terjadinya perubahan degenerasi pada telinga dalam yang
mengakibatkan penurunan sel ganggilon pada nucleus kokhlea ventral, genikulatum medial, dan
ovali kompleks superior yang mengakibatkan penurunan fungsi sel. Selain itu juga dapat terjadi
akumulasi produk metabolism penurunan aktifitas enzim yang berperan dalam penurunan fungsi
sel.

Ditemukan lipofucin pada sel epitel dalam duktus kokhlea dan system vestibuler. Penurunan sel
ganggiol mengakibatkan kompresi pada saraf dan aliran darah yang lebih lanjut menyebabkan
perubahan pada sel rambut dan stria vaskularis. Selain itu purunan aliran darah pada kokhlea
dapat menghilangkan stria vaskularis dan penuruna aktifitas sel rambut.

Gangguan proses metabolism vital pada kokhlea menyebabkan perubahan yang berarti pada sel
sensori, perubahan pada duktus kokhlea, dan ligamentum spiralis yang selanjutnya menyebakan
penurunan sensitifitas pendengaran yang mengiringi proses menua.

Etiologi dan Mekanisme Bising Telinga


Bising telinga atau tinnitus merupaka salah satu bentuk gangguan pendengarn berupa sensasi
suara tanpa adanya rangsangan dari luar, dapat berupa sinyal mekanoakustik ataupun listrik.

Tinnitus dibagi dua yaitu, tinnitus objektif dan subjektif. Tinitius objektif, bila suara tersebut
dapat juga di dengar oleh pemeriksa atau dengan auskultasi di sekitar telinga. Tinnitus objektif
bersifat vibratorik, berasal dari transmisi vibrasi system muskuler atau kardiovaskuler di sekitar
telinga. Tinnitus subjektif, bila suara tersebut hanya didengar oleh pasien sendiri. Tinnitus
subjektif bersifat nonvibratorik, disebabkan oleh proses iritatif atau perubahan degenerative
traktus auditorius mulai dari sel-sel rambut getar koklea sampai pusat saraf pendengar.

Pada tinnitus terjadi aktifitas elektrik pada area auditorius yang menimbulkan perasaan adanya
bunyi, namun impuls yang ada bukan berasal dari bunyi eksternal yang ditransformasikan,
melainkan berasal dari sumber impuls abnormal di dalam tubuh pasien sendiri.

Impuls abnormal itu dapat ditimbulkan oleh berbagai kelainan telinga. Tinnitus dapat terjadi
dalam berbagai intensitas. Tinnitus dengan nada rendah, seperti bergemuruh atau nada tinggi
seperti berdengung. Tinnitus dapat terus menerus atau hilang timbul terdengar.

Tinnitus biasanya dihubungkan dengan tuli sensorineural dan dapat juga terjadi karena gangguan
konduksi. Tinnitus dengan nada rendah dan terdapat ganngguan konduksi, biasanya terjadi
karena sumbatan telinga karena serumen atau tumor, tuba katar, otitis media, otosklerosis dan
lainlain.

You might also like