You are on page 1of 26

STATISTIKA PENELITIAN

KEPERAWATAN

OLEH TEAM RISET

AKPER LUMAJANG
STATISTIKA PENEL. KEP
Statistika Deskriptif
• (to describe : menggambarkan) adalah statistika
cara meringkas, menyajikan dan mendeskripsikan
data agar mudah dimengerti dan mempunyai
makna.
• Mean, standar deviasi, prosentase dan lain-lain
dari data sample yang disajikan dalam bentuk
tabel maupun diagram.
• pendeskripsian data saja tanpa memperkirakan,
membandingkan, meramalkan, atau pun
menggeneralisasikan.
• merupakan dasar dan tulang punggung dari
seluruh struktur ilmu statistik, memahami
statistik infrensial, harus lebih dahulu
mempelajari statistik deskriptif.
STATISTIKA INFERENSIAL
• to infer : menarik kesimpulan) adalah
(
statistika yang untuk menyimpulkan
parameter (populasi), berdasar sampel atau
dikenal proses generalisasi.
• dikenal statistik induktif, statistik lanjut atau
mendalam.
• BERmaksud memperkirakan, membandingkan,
meramalkan (prediction) , atau
menggeneralisasikan, sehingga statistika jenis
inilah yang sering dipakai untuk menguji
hipotesis
• dibicarakan statistika parametrik dan
statistika non parametrik. Berikut persyaratan
penggunaan uji statistika tersebut.
STATISTIK PARAMETRIK
• SKALA PENGUKURAN INTERVAL
DAN RASIO
• JUMLAH SAMPEL MINIMAL
BIASANYA 30 CASE
• (SEBARAN) DATA
BERDISTRIBUSI NORMAL, SHG
SEMAKIN BANYAK JUMLAH
SAMPEL SEMAKIN NORMAL
DISTRIBUSINYA
STATISTIK NON
PARAMETRIK
• SKALA UKUR NOMINAL DAN
ORDINAL
• TIDAK MEMPERMASALAHKAN
DATA DISTRIBUSI NORMAL ATAU
TIDAK
• BIASANYA JUMLAH SAMPEL
KURANG DARI 30
(AL HUSIN , 2003)
PENGOLAHAN DATA
PROSES DARI DATA MENTAH
MENJADI INFORMASI
TAHAPAN :
1. EDITING,
2. CODING, KATA MJD ANGKA
BAIK =3, SEDANG 2, KURANG 1
3. SORTING, KLASIFIKASI DATA
MENURUT LOKASI, WAKTU DSB
4. ENTERY DATA, MASUK KE KOMP.
5. CLEANING DATA, DATA SDH BENAR ATAU NO
6. OUT PUT INFORMASI
EDITING
• Memudahkan pengolahan data
• Apakah pertanyaan telah terjawab
dengan lengkap,
• Memperjelas catatan agar mudah
dibaca, segala coretan harus
diperbaiki.
• Jangan mengganti jawaban dan angka
SESUAI keinginan peneliti. Mengganti
data orisinil adalah melanggar prinsip
kejujuran intelektual (Intellectual
Honesty).
KODING
• usaha memberikan kode jawaban
• kuantitatif maka kodeNYA adalah
angka. Bila angka berlaku sebagai
skala pengukuran disebut skor.
• Contoh : tingkat pendidikan dengan
memberi kode 1 untuk yang tidak
tamat SD, 2 untuk tingkat pendidikan
SD, 3 untuk SMP, 4 untuk SMU, dan 5
untuk Perguruan Tinggi.
TABULASI
• usaha untuk menyajikan data,
terutama pengolahan data
yang akan menjurus ke
analisis kuantitatif,
• biasanya menggunakan tabel,
baik tabel distribusi frekuensi
maupun tabel silang.
PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN UJI
STATISTIK (WINDU PURNOMO, 2002) :

1. SKALA PENGUKURAN
2. DISTRIBUSI ASAL SAMPEL (DATA
KUANTITATIF ATAU KUALITATIF)
3. SAMPEL BEBAS ATAUKAH
BERPASANGAN
4. JUMLAH KELOMPOK SAMPEL (2
/bivariat ATAU LEBIH/multivariat)
5. BESARNYA SAMPEL
KOMPARASI
STATISTIKA PARAMETRIK
Contoh 1 : BEBAS (2 VARIABEL)
• Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan
antara mahasiswa yang berasal dari SMU
dan mahasiswa yang berasal dari Akper
dalam memperoleh nilai pada semester I
ketika kuliah di PSIK. Mahasiswa yang
berasal dari SMU diberi skor 1, dan
mahasiswa yang berasal dari Akper diberi
skor 2 (data dalam bentuk nominal).
Kemudian hasil nilai semester I (data dalam
bentuk interval).
Hipotesis : ADA perbedaan nilai semester I antara
mahasiswa yang berasal dari SMU dengan mahasiswa
yang berasal dari Akper
UJI STATISTIKA DIGUNAKAN (RUJUK PADA
TABEL)

PEDOMAN : T - S - S - J - U

     Tujuan uji : komparasi


     Skala ukur : Variabel independen (asal
mhs) skala data Nominal/N, Variabel
dependen (nilai tes) skala data Interval/ I
     Sampel : bebas
     Jumlah Variabel : 2 (bivariat)
Uji statistika : Uji t 2 sampel bebas
Contoh 2 : BEBAS (MULTIVARIAT)
• Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan kecepatan penyembuhan
luka, dengan memakai cairan NS, dengan
pemakaian povidone Iodine dan hanya
menggunakan kasa steril. Sampel dibagi
menjadi 3 kelompok, kelompok NS, kelompok
povidone iodine dan kelompok kasa steril.
Pengamatan dilakukan selama 3 minggu dan
hasilnya dicatat. Untuk perawatan luka
dengan cairan NS dibseri skor 1, perawatan
luka dengan povidone Iodine diberi skor 2 dan
perawatan luka dengan kasa steril diberi skor
3 (data dalam bentuk Nominal). Untuk skor
kecepatan penyembuhan luka dalam hari
(data dalam bentuk interval).
Hipotesis : Terdapat perbedaan
kecepatan penyembuhan luka antara tiga
kelompok, perawatan luka yang memakai
cairan NS, Povidone Iodine dan kasa steril.
Penentuan uji statistika (rujuk pada tabel) :
     1.    Tujuan uji : komparasi
     2.     Skala ukur : Variabel independen (perlakuan)
Nominal/N, Variabel dependen (kecepatan
penyembuhan) Interval/ I
    3. Sampel : bebas
   4.     Jumlah Variabel : >2 (multivariat)
5. Uji statistika yang digunakan adalah :Uji One way
Anova
KOMPARASI
Statistika Non Parametrik
Contoh 1: untuk sampel bebas
• Penelitian bertujuan untuk membedakan
tingkat kepuasan pasien dalam memperoleh
pelayanan di Rumah sakit X, antara
pelayanan yang dilakukan oleh Perawat
yang berasal dari Akper dengan perawat
yang berasal dari PSIK. Untuk perawat yang
berasal dari Akper diberi skor 1, perawat
yang berasal dari PSIK diberi skor 2 (skala
data nominal) sedangkan tingkat kepuasan
pasien diberi skor masing-masing : SP = 3,
CP= 2 dan TP = 1 (skala data ordinal).
Hipotesis :
ada perbedaan tingkat kepuasan pasien, antara
pelayanan yang diberikan oleh Perawat
yang berasal dari Akper dengan perawat
yang berasal dari PSIK.

Penentuan Uji statistiknya :


1.     Tujuan uji : komparasi
2.     Skala Ukur : Variabel independen
Nominal/N, Variabel dependen ordinal/ O
3.     Sampel : bebas
4. Jumlah sampel : 2 (bivariat)
5.     Uji statistika :Uji Mann –Whitney
Contoh 2: untuk sampel berpasangan
• Seorang mahasiswa melakukan penelitian
pada sebuah Rumah Sakit X, yang bertujuan
untuk mengetahui perbedaan produktifitas
kerja perawat, sebelum adanya pemberian
bonus dan sesudah diberikannya bonus.
Sebelum diberikan bonus (skor 1), setelah
diberikan bonus (skor 2) nilai produktifitas
dalam skala ordinal (baik,cukup, kurang).

Hipotesis :
Ha : ada perbedaan produktifitas kerja perawat
sebelum dan sesudah diberikan bonus oleh
Rumah Sakit.
Penentuan Uji statistiknya :
1 Tujuan uji : komparasi
2 Skala ukur : Variabel independen
Nominal/N, Variabel dependen ordinal
3 Sampel : berpasangan    
4. Jumlah sampel : 2 (bivariat)
4. Uji statistika : Uji Wilcoxon signed rank
Test
UNTUK STATISTIKA KORELASI
• Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara nilai prestasi
pelajaran anatomi-fisiologi dan nilai
prestasi pelajaran medikal surgikal. Untuk
keperluan tersebut telah dikumpulkan data
(nilai) pelajaran antomi –fisiologi dan nilai
pelajaran medikal surgikal terhadap 40
mahasiswa Akper semester I. (masing-
masing data dalam skala intrval).
Hipotesis :
Terdapat hubungan yang signifikan antara nilai
prestasi anatomi-fisiologi dan nilai prestasi
medikal surgikal.
Penentuan Uji statistika :
1. Tujuan uji : korelasi
2. Skala Ukur : Variabel independen
IR, Variabel dependen : IR

3. Jumlah Variabel : 2 (bivariat)


4. Uji statistika : Pearson / Product Moment
REGRESI LINEAR
SEDERHANA
• PENELITIAN BERTUJUAN UNTUK
MENGETAHUI PENGARUH (X)
TERHADAP (Y) DATA DALAM BENTUK
INTERVAL –RASIO
HIPOTESIS :
ADA PENGARUH X TERHADAP Y
PEMBUKTIAN :
1. Tujuan uji : REGRESI
2. Skala Ukur : Variabel independen IR, Variabel
dependen : IR

3. Jumlah Variabel : 2 (bivariat)


4. Uji statistika : REGRESI LINEAR SEDERHANA
Contoh: Uji Kai Kuadrat (chi
square) SCR MANUAL
• Penelitian untuk mengetahui apakah asal
sekolah (dari SMU dan Akper) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan ada perbedaan dalam
motivasi belajar mereka.

Lihat (di word)


Interpretasi Analisa Statistika
Dan Penarikan Kesimpulan
• Hasil analisis ini masih faktual, harus
diberi arti oleh peneliti.
• Hasil ini dibandingkan dengan
hipotesis dalam penelitian dan akan
ditarik sebuah kesimpulan apakah
hipotesisnya terbukti ataukah tidak
terbukti.
• Secara umum dikatakan hipotesis
ditolak apabila: nilai statistik uji > nilai
tabel atau nilai tingkat kemaknaan
yang diperoleh (p) < .
HIPOTESIS TERBUKTI VS TAK
TERBUKTI
• Jika terbukti ,peranan
pembahasan tidaklah begitu
menonjol,
• apabila hipotesis yang diajukan tidak
terbukti atau ditolak peranan
pembahasan sangat menonjol,
karena peneliti harus menjelaskan,
mengeksplorasi segala sumber yang
menyebabkan tidak terbuktinya suatu
hipotesis penelitian yang diajukan
Penyebab tidak terbuktinya
hipotesis penelitian :
LANDASAN TEORI
TERLALU LAMA, KURANG VALID, INFORMASI TIDAK RELEVANCE
DAN MUTAKHIR
SAMPEL
TIDAK REPRESENTATIF, TIDAK SECARA ACAK DAN TERLALU
SEDIKIT
INSTRUMEN PENGAMBIL DATA
TIDAK VALID DAN RELIABEL.
RANCANGAN PENELITIAN
TIDAK TEPAT, MENGHASILKAN PENELITIAN YANG TIDAK TEPAT
PULA. KARENA RANCANGAN PENELITIAN MERUPAKAN STRATEGI
DALAM PEMBUKTIAN KEBENARAN HIPOTESIS.
ANALISA STATISTIK
ANALISA STATISTIK YANG SALAH, MENYEBABKAN TIDAK
TERBUKTINYA HIPOTESIS.
PENGARUH EKSTERNAL VARIABEL
VARIABEL-VARIABEL EKSTERNAL/EXTRANEOUS AKAN
MEMPENGARUHI DATA YANG DIPEROLEH. TUGAS PENELITI
MENGENDALIKANNYA.
DEMIKIAN
TERIMAKASIH

You might also like