Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN KEPRIBADIAN :
Menurut G.W Allport :
Kepribadian atau personality yaitu, organisasi yang dinamis dalam diri individu sebagai system
psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam penyesuaian diri dengan atau terhadap
lingkungannya.
PENGGOLONGAN MANUSIA/TIPOLOGI KEPRIBADIAN :
I. Berdasarkan Aspek Biologis :
I a. Menurut Hipocrates :
Hipocrates membahas kepribadian manusia dari titik tolak konstitusional. Mengganggap bahwa
alam semesta beserta isinya tersusun dari 4 unsur dasar, yaitu : Tanah, air, udara, api, dengan
sifat-sifat yang didukungnya, yaitu : Kering, basah,dingin, panas.
Hipocrates berpendapat bahwa dalam diri seseorang terdapat 4 macam sifat tersebut yang
didukung oleh keadaan konstitusional yang berupa cairan-cairan yang ada dalam tubuh
manusia, yaitu :
1. Sifat kering terdapat dalam chole (empedu kuning).
2. Sifat basah terdapat dalam melanchole ( Empedu hitam).
3. Sifat kuning terdapat dalam phlegma (lendir).
4. Sifat panas terdapat dalam sanguis (darah).
Ke 4 cairan tersebut ada dalam tubuh, dalam proporsi tertentu. Apabila cairan-cairan tersebut
adanya dalam tubuh dalam proporsi selaras (normal), maka orangnya normal (sehat). Apabila
keselarasan proporsi tersebut terganggu, maka orangnya menyimpang dari keadaan normal
(sakit).
Pendapat Galenus :
Galenus menyempurnakan pendapat Hipocrates dengan membedakan kepribadian manusia
atas dasar keadaan proporsi campuran cairan-cairan tersebut. Apabila suatu cairan adanya
dalam tubuh melebihi proporsi yang seharusnya (dominan), maka akan mengakibatkan adanya
sifat-sifat kejiwan yang khas. Sifat-sifat kejiawaan yang khas ada pada seseorang sebagai
akibat dari dominannya salah satu cairan badaniah, oleh Galenus disebut TEMPERAMEN.
Tipologi Hipocrates-Galenus
II b. Menurut Heymans.
Heymans berpendapat bahwa kepribadian manusia sangat berlainan dan tipe kepribadian
banyak macamnya. Namun secara garis besarnya dapat digolongkan. Dasar klasifikasinya
adalah TIGA MACAM KUALITAS KEJIWAAN, yaitu :
1. Emosionalitas.
2. Proses Pengiring.
3. Aktivitas.
Tiap orang memiliki kualitas trsebut dalam taraf tertentu. Masing-masing katagori (kulaitas
kejiwaan) terdirir dari 2 golongan :
Emosionalitas.
Yaitu mudah tidaknya perasaan orang terpengaruh oleh kesan-kesan. Pada dasarnya semua
orang memiliki kecakapan ini, yaitu kecakapan untuk menghayati sesuatu perasaan karena
pengaruh sesuatu kesan, tetapi kecakapan tersebut dapat berlainan tingkatannya.
Emosionalitas meliputi :
a. Golongan yang emosional, artinya yang emosionalitasnya tinggi.
Sifatnya antara lain : Impulsif, mudah marah, suka tertawa, perhatian tidak mendalam, , tidak
suka tenggang rasa, tidak praktis, tetap di dalam pendapatnya, ingin berkuasa, dapat dipercaya
dalam soal keuangan.
b. Golongan yang tidak emosinal : yaitu golongan yang emosionalitasnya tumpul atau
rendah.
Sifat-sifatnya antara lain : Berhati dingin, saklek, berhati-hati dalam menentukan pendapat,
praktis, suka tenggang rasa, jujur dalam batas-batas hokum, pandai menahan nafsu, memberi
kebebasan kepada orang lain.
Proses Pengiring.
Yaitu banyak sedikitnya pengaruh kesan-kesan terhadap kesadaran setelah kesan-kesan itu
sendiri tidak lagi ada dalam kesadaran.
Proses Pengiring terdiri dari :
a. Golongan yang proses pengiringnya kuat (yang berfungsi sekunder). Sifat-sifatnya
antara lain: tenang, tidak lekas putus asa, bijaksana, suka menolong, ingatan baik,
berpikir bebas, teliti, konsekuen, dalam politik moderat atau konservatif.
b. Golongan yang proses pengiringnya lemah (yang berfungsi primer). Sifat-sifatnya
antara lain: tidak tenang, lekas putus asa, bijaksana, ingatan kurang baik, tidak hemat,
tidak teliti, tidak konsekuen, suka membeo, dalam politik radikal, egoisitis.
Aktivitas.
Yaitu banyak sedikitnya orang menyatakan diri, menjelmakan perasaan-perasaan dan pikiran-
pikirannya dalam tindakan yang spontan. Terdiri dari:
a. Golongan yang aktif, yaitu golongan yamg karena alasan yang lemah saja telah
berbuat. Sifat-sifatnya antara lain: Suka bergerak, sibuk, riang gembira, dengan kuat
menentang penghalang, mudah mengerti, praktis, loba akan uang, pandangan luas,
setelah bertengkar lekas mau berdamai, suka tenggang menenggang.
b. Golongan yang tidak aktif, yaitu golongan yamg walaupun ada alasan-alasan yang
kuat, belum juga mau bertindak. Sifat-sifatnya antara lain: Lekas mengalah, lekas putus
asa, segala soal dipandang berat, perhatian tidak mendalam, suka membeo, tidak
praktis, nafsu menggelora, boros, segan membuka hati.