You are on page 1of 2

Suram hidupku, hatiku penuh dendam dan amarah, rasa benci menemani

langkahku
Hidup dengan keluarga bagiku tinggal dineraka, tinggal bersama orang yang
dibenci.
Aku benci orangtuaku orang yg membuatku berada dimuka bumi ini, orang yg
membuatku seperti sekarang ini, orang yg tidak mengerti arti hidup dan tidak
mengenal rasa cinta dan kasih sayang.
Dari kecil aku tlah menerima perlakuan yang seharusnya tidak baik untuk
pertumbuhan mental seorang anak.

ibuku, adalah seorang wanita yg bagiku tidak mempunyai hati, selalu bersikap
dingin, takpantas menjadi seorang yg dipanggil ibu. Takpernah mau tau apa yg
dirasa apa yg dipikirkan anak anaknya, membaca buku-buku agama memiliki
teman para ustazd dan ulama tapi bukan berarti ia adalah orang yang baik bagiku.
Mulutnya yang kejam, hatinya yang busuk. Slalu menyakiti hati jika berbicara
dengannya.

Bapakku, kepala keluarga yang diremehkan istrinya sendiri, bagiku dia juga bukan
orang yg baik, orang yang benar sendiri, banci. Orang yang bertindak dengan
kekerasan dan tempramentinggi jika yang diyakininya dibantah. Jika dia dirumah
pasti selalu saja ada yang dipermasalahkan slalu ada yang diributkan. Hal kecil saja
bisa memekakkan telinga. kurasa dia tak punya keinginan untuk membahagiakan
keluarga ini tak punya keinginan untuk membuat keluarga ini jadi keluarga yang
hidupnya lebih baik.

Mereka adalah orang yang paling kubenci, orang yang membuatku tidak nyaman
jika berada didekatnya.
Memang mereka yang memfasilitasiku, mereka yang mengeluarkan biaya untukku,
mereka yang menjaga dan merawatku.
Tapi bagiku itu sama sekali tak berguna, aku tidak butuh uang yg banyak, aku tidak
perlu fasilitas yg lengkap.
Yang kubutuhkan hanya ketenangan hati, kehangatan sebuah keluarga, kasih yang
tulus. Yang takkan pernah kudapat dan kurasakan dari keluarga ini. Aku sudah lupa
bagaimana seorang anak menunggu orang tua nya pulang dari kantor, betapa
senang hati mereka ketika melihat orang tuanya pulang dari bekerja, betapa
hangatnya bercanda saat berkumpul bersama, rekreasi bersama. Aku sudah lupa
rasa itu.

Tidak semua orang rajin ibadah, rajin membaca kitab dan buku agama adalah orang
yang baik, entah apa yang ada dipikiran mereka... yang pasti aku benci mereka.

Jika mereka ingin berubah ku rasa itu takkan terjadi, karena mereka selalu
menganggap diri merekalah yang selalu benar, mereka takkan pernah berubah.
Dan segera keluarga ini akan hancur.

Tapi, masih ada orang yang mengerti aku, masih ada orang yang mau menerimaku
apa adanya, orang yang mau mendengarkan isihatiku, orang yang siap membuatqu
merasa nyaman dalam pelukannya, dia lah kekasihqu, satu satunya manusia yang
paling aku cintai dan sayangai.
Sungguh dialah pengobat sakit hatiku, pembakar semangatku. Aku masih ingin
hidup asal bersamanya, dia orang yang sangat mencintaiku orang yg sangat
menyayangiku. Satu satunya orang yang akan selalu ada dihati ini.
Tapi kami masih terpisah dalam jarak dan waktu, walau demikian cinta ini
takpernah pudar sayangini takpernah hilang. karna kami saling mengerti satu sama
lain.

Aku kan slalu mencoba tuk bertahan hidup dalam neraka dunia ini yaitu keluarga ku
sendiri, kukan bertahan sampai aku diwisuda nanti. Setelah itu, akan kutinggalkan
tempat ini selamanya, dan qukan hidup bahagia dengan kekasihku tercinta. Aku
kan buat sebuah keluarga kecil bahagia aku akan menjadi pendengar yang baik
bagi anak anakku, kami akan melindungi keluarga kecil kami itu dari kebencian,
kedengkian, perpecahan dan keegoisan dengan kekuatan cinta da kasih sayang
yang tlah kami bina sejak saat ini.
Diqy n’ Zahra love forever.

You might also like