You are on page 1of 12

Jurnal

Skripsi

“EVALUASI DAMPAK SISTEM CONTINUOUS BLOWDOWN BOILER


DARI SEGI TEKNIS DAN EKONOMI DI LINGKUNGAN PT PLN
SEKTOR PEMBANGKITAN KERAMASAN”

MUHAMMAD PENTA HELIOS


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Kec. Indralaya 30662 Ogan Ilir
e-mail : itounxz_heliouz@yahoo.com
muhammadpentahelios@yahoo.com

ABSTRAK

Campuran air dengan zat kimia dan partikel di dalam air bisa menimbulkan
kerak/lumpur yang menempel pada dinding boiler. Operasi yang tepat untuk menjaga
kondisi boiler dan membuang semua kotoran dalam air boiler adalah dengan cara
blowdown. Blowdown merupakan suatu operasi yang lazim dilakukan pada boiler, tetapi
bila berlebihan bisa menimbulkan kerugian termal. Oleh karena itu, jumlah
pengoperasian blowdown perlu diantisipasi guna mengurangi kerugian termal,
khususnya pada kinerja boiler. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, sistem
continuous blowdown yang ada sekarang ini pada PLTU Unit 2 PT PLN Sektor
Pembangkitan Keramasan, dari segi teknis telah terjadi penurunan efisiensi boiler
sekitar 2,2 %, dengan rata–rata efisiensi boiler sebesar 60,43 %. Kerugian lain akibat
blowdown dalam satu hari yaitu kehilangan sejumlah air rata-rata sebanyak 1731,38
kg/jam, bahan bakar rata-rata sebesar 22,61 kg/jam. Dengan biaya produksi sebesar Rp
60000,-/MMBTU, bila diakumulasikan dalam satu bulan atau lebih, dari segi ekonomi
sistem blowdown yang sekarang ini,dapat diasumsikan bisa menimbulkan kerugian
ekonomi sebesar Rp. 50 juta/bulan. Jika pada saat sekarang ini diterapkan sistem
continuous blowdown sebelum tahun 1995, dapat diketahui bahwa penghematan biaya
bahan bakar dapat mencapai 36,5 juta/bulan dengan pemanfaatan panas blowdown
water mencapai 72,97 %.

BAB I tinggi/rendah. Zat-zat yang terbawa oleh


PENDAHULUAN fluida air ini lama-lama akan mengendap
dan menempel di dinding ketel. Adanya zat
1.1 Latar Belakang ini akan menghambat aliran panas dan
Pada suatu proses penjernihan dan bahkan akan menyebabkan kerusakan pipa
pemurnian air pengisi boiler, sangatlah ketel akibat over heating lokal. Oleh
diperlukan teknik pengolahan air yang baik karena itu penting untuk mengendalikan
dan benar. Kualitas air pengisi boiler yang tingkat konsentrasi padatan dalam
baik dapat membantu proses perpindahan suspensi yang terlarut dalam air yang
kalor dengan mudah dan cepat. Sebelum didihkan. Hal ini dicapai oleh proses yang
diolah, air pengisi boiler yang diambil dari disebut blowing down atau lebih dikenal
sungai Keramasan banyak mengandung dengan blowdown boiler, dimana sejumlah
partikel-partikel, zat-zat, dan senyawa yang tertentu volume air yang mengandung
mudah berakumulatif, hal ini dikarenakan partikel (endapan) dikeluarkan dan
adanya perbedaan berat jenis antar padatan. ditambah dengan air pengisi, dengan
Air pengisi boiler yang buruk dapat dilihat adanya pengeluaran air dari boiler, dapat
dari tingkat kesadahan, kadar garam tinggi, dikatakan blowdown dapat menjadi salah
zat-zat kimia, logam berat dan Ph

Muhammad Penta Helios (03053150004)

1
2

Jurnal
Skripsi

satu sumber kerugian kalor yang cukup 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
berarti. Adapun tujuan utama dari penulisan ini
Pada studi kasus ini, penulis mencoba adalah mengkaji seberapa besar energi
mengkaji permasalahan sistem continuous kalor yang terbuang oleh proses continuous
blowdown di PLTU Unit 2 PT PLN Sektor blowdown tanpa recycled heat,
Pembangkitan Keramasan. Adapun mengetahui penurunan efisiensi boiler
permasalahan yang timbul akibat sistem akibat sistem continuous blowdown,
continuous blowdown sekarang ini ialah mencari estimasi biaya kerugian akibat
berupa terbawanya energi kalor oleh fluida blowdown boiler, dan dampaknya terhadap
dalam jumlah besar tanpa adanya sosial masyarakat.
pemanfaatan kembali panas terbuang Selain tujuan yang disebut di atas,
melalui BME (flashtank) dan BMC (heat manfaat penulisan yang diharapkan dari
exchanger), sehingga dimungkinkan penulisan skripsi ini antara lain, sebagai
berdampak pada segi teknis, dan ekonomi masukan bagi PT PLN Sektor
bagi PT PLN Sektor Pembangkitan Pembangkitan Keramasan tentang ada
Keramasan serta segi sosial bagi tidaknya perubahan performansi suatu
masyarakat sekitar. Salah satu dampak package boiler yang diakibatkan oleh
negatif yang sudah ada dari segi sosial sistem continuous blowdown, sebagai
adalah kenaikan suhu pada air tepi sungai bahan pertimbangan PT PLN sektor
Keramasan yang cukup tinggi. Untuk saat pembangkitan keramasan agar diadakannya
ini tidak dimungkinkan lagi masyarakat recycled heat pada blowdown boiler
sekitar untuk menggunakan air tepi sungai (pengadaan BME dan BMC) dan sekaligus
tersebut untuk keperluan sehari-hari. Oleh memberikan estimasi biaya kerugian
karena itulah penulis berusaha mengkaji selama satu bulan akibat dari continuous
sejauh mana dampak yang ditimbulkan blowdown.
oleh continuous blowdown itu sendiri.
Adapun salah satu faktor yang 1.3 Batasan Masalah
mengakibatkan dampak negatif di atas Dalam penulisan skripsi ini, penulis
diakibatkan oleh kerusakan BME membatasi permasalahan pada dampak
(flashtank) dan BMC (heat exchanger) di sistem continuous blowdown yang ada
PLTU Unit 2 PT PLN Sektor sekarang ini di lingkungan PT PLN
Pembangkitan Keramasan yang terjadi Sektor Pembangkitan Keramasan. Adapun
pada sejak tahun 1995. Untuk mengetahui aspek yang ditinjau antara lain aspek teknis
sejauh mana dampak permasalahan yang (energi kalor yang terbuang, efisiensi
timbul akibat proses blowdown ini, dapat boiler), dan ekonomi (estimasi biaya
dianalisis kerja sistem dan lingkungannya. kerugian), selain itu, tidak lupa penulis
Analisis kerugian-kerugian kalor dan meninjau sistem continuous blowdown
transfer energi (kalor) pada ketel uap perlu sebelum tahun 1995 (sebelum terjadi
dipelajari dan dievaluasi kembali untuk kerusakan).
mengetahui tingkat performansinya. Dari
hal di atas inilah penulis mencoba BAB II
menganalisis Sistem Continuous TEORI DASAR
Blowdown Boiler dengan judul
Pada bab berikut ini dijelaskan teori-
“Evaluasi Dampak Sistem teori dasar dari berbagai literatur yang turut
Continuous Blowdown Boiler dari mendukung analisis perhitungan dan
Segi Teknis dan Ekonomi di pembahasan mengenai sistem continuous
Lingkungan PT PLN Sektor blowdwon boiler di PT PLN Sektor
Pembangkitan Keramasan”. Pembangkitan Keramasan.

Muhammad Penta Helios (03053150004)


3

Jurnal
Skripsi

II.1 Pengertian Dasar Blowdown Boiler II.2 Sistem-sistem Blowdown pada


Blowdown boiler adalah proses Boiler
pembuangan air dari boiler. Tujuannya a. Blowdown manual (yang
adalah untuk mengendalikan air boiler sewaktu-waktu) / intermittent
terhadap parameter batas waktu yang Blowdown manual atau mud
ditentukan untuk meminimalkan scale, blowdown digunakan untuk membuang
korosi, carryover, dan masalah khusus lumpur berat yang mengendap pada dasar
lainnya. Blowdown juga digunakan untuk boiler, dilakukan beberapa detik dengan
menghapus endapan yang ditangguhkan di interval waktu tertentu. Blowdown yang
dalam sistem dan juga sebagai pengontrol sewaktu-waktu dioperasikan secara manual
tekanan berlebih pada package boiler. menggunakan sebuah kran yang dipasang
Endapan ini biasanya disebabkan oleh pada pipa pembuangan pada titik terendah
kontaminasi feedwater, internal precipitates shell boiler untuk mengurangi parameter
secara kimiawi, atau melampaui batas (TDS atau konduktivitas, pH, konsentasi
kelarutan kelarutan garam. Akibatnya, Silica dan Fosfat) dalam batasan yang
beberapa ketel air akan dihapus sudah ditentukan sehingga tidak
(blowdown) dan diganti dengan feedwater berpengaruh buruk terhadap kualitas steam.
yang baru. Persentase boiler blowdown Jenis blowdown ini juga merupakan
adalah sebagai berikut: metode efektif untuk membuang padatan
kuantitas air yang telah lepas dari larutan dan
blowdown X 100 = % blowdown menempati pipa api dan permukaan dalam
kuantitas feedwater shell boiler. Pada blowdown yang sewaktu-
Blowdown yang berkisar dari kurang waktu, jalur yang berdiameter besar dibuka
dari 1% memiliki feedwater berkualitas untuk waktu sesaat, yang didasarkan pada
sangat tinggi. Akan tetapi untuk blowdown aturan umum misalnya “sekali dalam satu
yang lebih dari 20% pada sebuah sistem shift untuk waktu 2 menit”. Blowdown
memiliki feedwater dengan kualitas kritis yang sewaktu-waktu menyebabkan harus
miskin. Persentase blowdown boiler dapat ditambahkannya air umpan ke dalam boiler
ditentukan dengan uji klorida dimana di dalam jumlah besar dan dalam waktu
dalam air pengisi (feedwater) dimasukan singkat, sehingga membutuhkan pompa air
sodium zeolite softened. Pada Tingkat umpan yang lebih besar daripada jika
tekanan boiler yang tinggi, zat larut, dapat digunakan blowdown kontinyu. Juga,
ditambahkan ke air ketel sebagai pengusut tingkat TDS akan bervariasi, sehingga
untuk menentukan persentase blowdown. menyebabkan fluktuasi ketinggian air
Pada saat air dididihkan dan dalam boiler karena perubahan dalam
menghasilkan steam, padatan terlarut yang ukuran gelembung steam dan distribusinya
terdapat dalam air akan tinggal di boiler. yang setara dengan perubahan dalam
Jika banyak padatan terdapat dalam air konsentrasi padatan. Juga, sejumlah besar
umpan, padatan tersebut akan terpekatkan energi panas hilang karena blowdown yang
dan akhirnya akan mencapai suatu tingkat sewaktu-waktu.
dimana kelarutannya dalam air akan
terlampaui dan akan mengendap dari b. Blowdown manual (yang
larutan. Di atas tingkat konsenrasi tertentu, kontinyu) / kimming blowdown
padatan tersebut mendorong terbentuknya Blowdown kontinyu dilakukan
busa dan menyebabkan terbawanya air ke dengan sistem mekanik dan dipasang untuk
steam. Endapan juga mengakibatkan jangka panjang. Blowdown kontinyu
terbentuknya kerak di bagian dalam boiler, dimaksudkan untuk mengeluarkan padatan
mengakibatan pemanasan setempat di dalam air. Terdapat pemasukan yang
menjadi berlebih dan akhirnya tetap dan konstan sejumlah kecil aliran air
menyebabkan kegagalan pada pipa boiler. boiler kotor, dengan penggantian aliran

Muhammad Penta Helios (03053150004)


4

Jurnal
Skripsi

masuk air umpan yang tetap dan konstan. .

Hal ini menjamin TDS yang konstan dan m uj


kemurnian steam pada beban steam
tertentu. Kran blowdown hanya diatur satu
kali untuk kondisi tertentu, dan tidak perlu . .
lagi diatur setiap saat oleh operator. mai m at
Walaupun sejumlah besar panas diambil
dari boiler, tetapi ada peluang pemanfaatan
kembali panas ini dengan Gambar II.1
mengembuskannya ke flash tank dan Kesetimbangan massa pada drum boiler dan
mengasilkan flash steam. Flash steam ini proses continuous blowdown diabaikan
dapat digunakan untuk pemanasan awal air
umpan boiler. Jenis blowdown ini umum Dapat ditulis pada persamaan
digunakan pada boiler bertekanan tinggi. dibawah ini,
. . .
Residu blowdown yang meninggalkan flash
m ai + m at − m uj = 0 ...........(lit. 1)
vessel masih mengandung energi panas
yang cukup dan dapat dimanfaatkan
kembali dengan memasang sebuah penukar 2) Kesetimbangan laju aliran massa
panas untuk memanaskan make-up water air pada saat dilakukan proses
dingin. Sistim pemanfaatan kembali panas continuous blowdown
.

blowdown dapat dilakukan hingga 80% m uj


energi yang terkandung dalam blowdown,
yang dapat diterapkan pada berbagai
ukuran boiler steam dengan waktu . .
pengembalian modalnya bisa kembali m ai m at
hanya dalam beberapa bulan.
.
c. Blowdown yang otomatis m bd
Pada blowdown jenis ini
Gambar II.2
pembuangan dan pemasukan air diatur oleh Kesetimbangan massa pada drum boiler saat
perangkat elektronik yang memonitor level dilakukan proses continuous blowdown
air boilr sepanjang waktu dan memiliki
ketelitian yang lebih dibandingkan dengan Dapat ditulis pada persamaan
blowdown yang dilakukan secara manual dibawah ini,
atau mekanik. . . . .
. (m ai + m at ) − (m bd + m uj ) = 0..(lit. 1)
II.3 Kesetimbangan Massa di dalam Dimana :
Drum Boiler .
Untuk mencari kesetimbangan massa m ai = laju aliran massa air isian
dalam drum boiler dapat digunakan (kg/jam)
.
persamaan dibawah ini :
. . .
m bd = laju aliran massa air blowdown
m ai + m at = m ap (kg/jam)
.
1) Kesetimbangan laju aliran massa m uj = laju aliran massa uap jenuh
jika proses continuous blowdown
(kg/jam)
diabaikan .
m at = laju aliran massa air penambah
(kg/jam)

Muhammad Penta Helios (03053150004)


5

Jurnal
Skripsi

II.4 Kesetimbangan Energi di dalam . . . .

Drum Boiler (mai .hai + mat .hat + Qin ) − (mbd .hbd + muj .huj ) = 0
Untuk mencari kesetimbangan energi
dalam drum boiler dapat digunakan .......(lit. 1)
persamaan dibawah ini : Dimana :
1) Kesetimbangan laju aliran energi .

jika proses continuous blowdown m ai = laju aliran massa air isian (kg/jam)
diabaikan hai = entalphi laju air isian (kJ/kg)
. .
m uj , huj m bd = laju aliran massa air blowdown (kg/jam)
hbd = entalphi laju air blowdown (kJ/kg)
.
m uj = laju aliran massa uap jenuh (kg/jam)
. .
huj = entalphi laju uap jenuh (kJ/kg)
m ai , hai m at , hat .
m at = laju aliran massa air penambah (kg/jam)
Q in hat = entalphi laju air penambah (kJ/kg)
Qin = kalor masuk dari bahan bakar (kJ/kg)
Gambar II.3
Kesetimbangan energi pada drum boiler dan
proses continuous blowdown diabaikan
II.5 Teknik Analisis Data
Dapat ditulis pada persamaan 1. Nilai kalor bahan bakar
dibawah ini, HHVtot ={[x1.HHV(CH4)]+[x2.HHV(C2 H6)]+
. . .
[x3.HHV(C3H8)]+[x4.HHV(C4 H10)]+
(m ai .hai + m at .hat + Qin ) − m uj .huj = 0 [x5.HHV(C5H12)]+[x6.HHV(C6H14)]}
...........(lit. 1) ........(lit 16)

2) Kesetimbangan laju aliran energi 2. Kerugian panas akibat blowdown


pada saat proses continuous a. Persentase blowdown boiler (% Bd)
blowdown massa air blowdown
. %Bd = × 100%
m uj , huj massa air pengisi
........(lit. 18)
b. Kerugian kalor akibat blowdown
boiler
.
Qbd = m bd ( hin − hout )
. .
m ai , hai m at , hat
........(lit. 18)
c. Kerugian bahan bakar
. Qbd 1
m bb _ loss1 =
.
Qin ...........(lit. 18)
m bd , hbd HHV
Gambar II.4
Kesetimbangan energi pada drum boiler saat
3. Efisiensi boiler
dilakukan a. Efisiensi boiler dengan blowdown
proses continuous blowdown boiler diabaikan

m uj × (huj − hau )
.

Dapat ditulis pada persamaan (η b1 ) = .


× 100 %
dibawah ini,
. . .
m bb × HHV
m ai + m at = m ap ...........(lit. 18)

Muhammad Penta Helios (03053150004)


6

Jurnal
Skripsi

b. Efisiensi boiler pada saat


blowdown boiler
m uj − m bd × (huj − hau )
. .

(η bd 1 ) = .
× 100 %
m bb × HHV
...........(lit. 18)

BAB III
DESKRIPSI SISTEM

Pada bagian deskripsi sistem ini, akan


dijelaskan diagram alir proses continuous
blowdown boiler di PLTU Unit 2 PLN
Sektor Pembangkitan Keramasan.
III.1 Uraian Sistem
Proses continuous blowdown di
PLTU Unit 2 PT PLN Sektor
Pembangkitan Keramasan, dimulai dengan
membuka gate valve pada pipa
pembuangan sebesar 30 % di mana pipa
pembuangan tersebut diletakkan di bagian
terendah pada shell boiler, air yang
mengandung partikel silika, endapan dan
konduktivitas lainnya kemudian dialirkan
keluar melalui pipa blowdown menuju
flash tank (BME), di dalam flash tank air
blowdown dicetus terlebih dahulu menjadi III.2 Sistem Blowdown PT PLN
uap untuk mengurangi atau mereduce Sektor Pembangkitan
temperatur air blowdown. Kemudian air Keramasan Sebelum Tahun
blowdown yang sudah dicetus tersebut 1995
dialirkan ke sebuah heat exchanger (BMC)
Sebelum terjadi kerusakan pada
untuk memanaskan air make up dan uap
hasil pencetusan tadi digunakan untuk
tahun 1995, sistem recycled heat PLTU
memanaskan air feedwater. Setelah melalui Unit 2 PT PLN Sektor Pembangkitan
heat exchanger air sisa blowdown Keramasan terdiri dari flashtank dan
dilanjutkan ke kanal untuk dialirkan ke heat exchanger. Pada sistem blowdown
sungai Keramasan. boiler di PT PLN Sektor Pembangkitan
Akan tetapi, untuk saat ini air Keramasan temperatur masukan
blowdown boiler hanya dilewatkan melalui blowdown water +160 oC dengan sisa
flash tank tanpa dicetus terlebih dahulu lalu keluaran blowdown water
di alirkan masuk ke tangki penampungan o
bertemperatur +40 C. Tapi setelah
lalu dibuang ke kanal untuk dialirkan ke terjadi kerusakan blowdown water pada
sungai Keramasan sehingga terjadi
+160 oC dibuang secara langsung ke
kenaikan temperatur pada air tepi sungai
Keramasan . Untuk lebih jelas dapat kita kanal dengan mengurangi
lihat pada gambar dibawah ini temperaturnya terlebih dahulu dengan
mencampur blowdown water dengan
air pendingin, sehingga suhu keluaran

Muhammad Penta Helios (03053150004)


7

Jurnal
Skripsi

terakhir sekitar + 60 oC ini Pada a


gambar III.4 di bawah ini dapat dilihat
diagram alir recycled heat blowdown.
Data – data hasil operasi :
1. Laju aliran air pengisi,
air umpan dan uap jenuh
2. Temperatur air
pengisi,air umpan uap
jenuh dan tekanan boiler
drum

2. Hitung balans massa


dalam drum boiler

Data – data hasil operasi :


1. Laju aliran air pengisi,
air umpan dan uap
jenuh
Gambar. III.2 2. Temperatur air
pengisi,air umpan uap
Diagram alir proses recycled heat jenuh dan tekanan
blowdown sebelum tahun 1995 boiler drum
3. Entalphi air pengisi, air
umpan, uap jenuh
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
3. Hitung balans energi pada
Pada penulisan skripsi ini penulis steam
menggunakan metode langsung, dimana boiler
energi yang didapat fluida kerja (air dan
steam) dibandingkan dengan energi yang Data – data hasil penelitian :
terkandung dalam bahan bakar boiler. 1. Laju aliran blowdown
2. Temperatur air
Metode ini dikenal juga sebagai “metode blowdown
input-output” karena pada kenyataannya 3. Enthalpi air blowdown
metode ini hanya memerlukan keluaran
(steam) dan panas masuk (bahan bakar),
untuk evaluasi efisiensi package boiler . 4. Hitung kalor terbuang
blowdown
METODOLOGI PENELITIAN
(Q )
mulai
5. Hitung kerugian bahan bakar
Akibat blowdown (mbb_loss)
Data – data hasil proximate :
1. Laju aliran LNG
2. Nilai LHV tiap-tiap
senyawa kimia dalam 5. Hitung E.boiler akibat
LNG blowdown

1. Hitung HHV LNG a

Muhammad Penta Helios (03053150004)


8

Jurnal
Skripsi

a H4 47320 60,58
H5 47680 61,23
H6 47440 60,55
H7 47720 60,07
Data – data harga ekonomi LNG : H8 47960 61,09
1. Energi kalor terbuang
(MMBTU) Data-data yang ada pada tabel V.3
2. Cost LNG/MMBTU dan V.4 dapat kita tampilkan dalam bentuk
3. Kalkulasi kerugian grafik dan dapat dilihat pada gambar V.1
ekonomi
dan V.2.

HASIL OUTPUT
Grafik mbd vs E boiler
Grafik mbd vs mbb
Grafik mbd vs Qbd

Selesai

Gambar IV.1
flowchart metodologi perhitungan

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Hasil Perhitungan


Berdasarkan perhitungan yang Gambar V.1
telah dilakukan maka didapatkan hasil Grafik hari operasi vs efisiensi boiler
sebagai berikut : (C. blowdown diabaikan)
Tabel V.1 Massa uap jenuh dan efisiensi
boiler dengan proses
continuous blowdown
(diabaikan)
.
muj Eb dengan Cb
Operasi (kg/jam) diabaikan (%)

H1 49502,01 62,05
H2 49424,62 62,08
H3 49280,91 62,38
H4 49037,59 62,77
H5 49384,35 63,41
H6 49163,95 62,75
H7 49463,03 62,27
H8 49694,55 63,29

Tabel V.2 Massa uap jenuh dan efisiensi


boiler pada saat proses
Gambar V.2
continuous blowdown
. Grafik hari operasi vs efisiensi boiler
Hari muj Eb dilakukan (C. blowdown dilakukan)
Operasi (kg/jam) Cb (%)
H1 47760 59,86 Untuk mendapatkan selisih efisiensi
H2 47680 59,88 boiler antara keduanya maka dapat diplot
H3 47540 60,17

Muhammad Penta Helios (03053150004)


9

Jurnal
Skripsi

dari kedua grafik di atas, sehingga


didapatkan gambar V.3:

Gambar V.4
Grafik hari operasi vs kalor terbuang akibat
Gambar V.3 blowdown
Grafik hari operasi vs efisiensi boiler (C.
blowdown diabaikan & dilakukan) Pada tabel V. 5. di bawah ini dapat
dilihat kerugian teknis rata-rata yang
Setelah data-data diolah dan diakibatkan oleh sistem continuous
dilakukan perhitungan dapat dijelaskan dari blowdown di PT PLN Sektor
gambar V.3 bahwa efisiensi boiler Pembangkitan Keramasan sekarang.
mengalami penurunan akibat sistem Tabel V.5 Kerugian rata-rata akibat
continuous blowdown yang sekarang blowdown
sebesar 2,1 s.d 2,2 %, ini disebabkan
penurunan tekanan pada drum boiler dan Qloss
mbb_ Eb dg
M.ab
HO loss Cb
terbuangnya air oleh blowing down. (kJ/jam)
(kg/jam) (%)
(kg/jam)
Dari pengolahan data di atas, dapat H1 1210975,67 22,81 59,86 1742,01
diketahui laju aliran massa uap jenuh yang H2 1201607,03 22,63 59,88 1744,62
berkurang sama besarnya dengan pengaruh H3 1201262,72 22,63 60,17 1740,91
air blowdown terhadap jumlah air umpan. H4 119504,59 22,51 60,58 1717,59
Hal ini dikarenakan adanya kesetimbangan H5 1180194,20 22,23 61,23 1704,35
H6 1198869,31 22,58 60,55 1723,95
massa yang harus dicapai antara laju aliran
H7 1211998,48 22,83 60,07 1743,03
massa air blowdown dengan laju aliran H8 1203517,52 22,67 61,09 1734,55
massa air pengisi, sehingga massa aliran air total 9603472,52 180,89 483,43 13851,01
umpan tetap. Semakin besar air terbuang rata- 1200434,07 22,61 60,43 1731,38
akibat blowdown maka suplai air umpan rata
boiler akan semakin berkurang, air pengisi 1. Mencari kesetimbangan energi pada
akan dipompakan lebih besar dan sistem recycled heat blowdown
produktivitas uap jenuh berkurang. Selain . . .
itu juga dapat diketahui pengaruh grafik m bd .hbd − m fs .h g − m s .hs = 0
massa aliran blowdown terhadap kalor 1731,38.673,55 − 398,56.hg − 1333,16.632,20 = 0
terbuang pada gambar V.4.
1166170,99 − 842823,75
hg = h fs =
398,56
h g = h fs = 811,29 kJ / kg

Muhammad Penta Helios (03053150004)


10

Jurnal
Skripsi

a. Potensi panas yang terbawa oleh air gas alam (LNG), Adapun harga patokan
blowdown energi tersebut adalah $5,- /(MMBTU)
. atau setara dengan Rp.60.000,-
Qbd = m bd .hbd /(MMBTU).
Qbd = 1731,38 x 693,43 Dari tabel V.5 diketahui bahwa rata-
Qbd = 1200434,07 kJ/jam rata energi kalor terbuang selama 1 jam
adalah 1200434,07 kJ/jam (1138011,498
b. Energi pada blowdown yang BTU/jam), dengan mengkonversi satuan
dimanfaatkan pada flash tank tersebut ke BTU maka dapat diketahui
. estimasi biaya kerugian dengan persamaan
Qfs = m fs .h fs dibawah ini :
Qfs = 398,56 kg/jam x (811,29-167,57) kJ/kg Biayaloss = 1138011,498 BTU jam × 24 jam × 30 hari × Rp.60.000,− MMBTU
Qfs = (398,56 kg/jam) x (643,72 kJ/kg) Biayaloss= 27 ,31227 MMBTU × 30 hari × Rp .60 .000 , − MMBTU
Qfs = 256561,04 kJ/jam Biayaloss = Rp. 49.162.086,- 50 juta

Dari perhitungan di atas diketahui


c. Energi pada blowdown yang
bahwa dampak yang ditimbulkan
dimanfaatkan pada heat exchanger
.
continuous blowdown tanpa pemanfaatan
Qs = m s .hs recycled heat dari segi ekonomi bagi PT
Qs = 1333,16 kg/jam x (632,20-167,57) kJ/kg PLN Sektor Pembangkitan Keramasan
Qs = (1333,16 kg/jam) x (464,63 kJ/kg) mencapai 50 juta/bulan. Lain halnya jika
Qs = 619426,13 kJ/jam dilakukan recycled heat dengan
menggunakan sistem continuous
Dari perhitungan pemanfaatan energi blowdown sebelum tahun 1995, dengan
panas blowdown dapat diketahui bahwa pemanfaatan panas sebesar 72,97 %, jika
energi pada air blowdown yang dapat diasumsikan untuk sekarang maka biaya
dimanfaatkan adalah sebesar : bahan bakar yang dapat disimpan adalah :
Qrh = Qfs + Qs Biayasaving = 0,7297 x Rp 50.000.000,-
Qrh = (256561,04 + 619426,13) kJ/jam Biayasaving Rp 36.500.000,-
Qrh = 875987,17 kJ/jam
Jika kita persentasekan dengan
menggunakan sistem continuous BAB VI
blowdown sebelum tahun 1995 KESIMPULAN DAN SARAN
pemanfaatan kembali energi panas dapat
mencapai : VI.1 Kesimpulan
Dari perhitungan dan pembahasan
Qrh
% rh = × 100 % yang telah dilakukan maka dapat diambil
Qbd kesimpulan sebagai berikut:
875987,17 1. Dengan menggunakan sistem
% rh = × 100 % continuous blowdown boiler di PT
1200434,07 PLN Sektor Pembangkitan Keramasan
% rh = 72,97 % yang ada sekarang dapat menurunkan
efisiensi boiler rata-rata sebesar 2 s.d.
2,2 %.
V.2 Perhitungan Estimasi Biaya 2. Dari data yang diambil dilapangan
Kerugian kalor rata-rata yang terbuang mencapai
Untuk perhitungan estimasi biaya 1200434,07 kJ/jam dan laju massa
kerugian akibat blowdown boiler diambil bahan bakar rata-rata yang terbuang
rata-rata, ini dapat dicari berdasarkan dari natural gas akibat blowdown
berapa besarnya harga patokan energi per mencapai 22,61 kgbb/jam serta
juta BTU (MMBTU) untuk bahan bakar

Muhammad Penta Helios (03053150004)


11

Jurnal
Skripsi

kerugian air rata-rata akibat blowdown 3. B, Everest, Herbert B. & Thomas F.


mencapai 1731,38 kg/jam. 1992. “ Steam Plant Operation, Sixth
3. Dengan menggunakan sistem Edition “. McGraw-Hill Book Inc. :
continuous blowdown sebelum tahun United States.
1995, energi panas yang terbawa oleh 4. Cengel, Dr. Yunus A & Dr. Michel A.
air blowdown dapat dimanfaatkan Boiles.1994. “ Thermodynamics : An
sebesar 72,97 %, dengan nilai kalor Engineering Approach “. McGraw-
sebesar 875987,17 kJ/jam. Hill Book Company : New York.
4. Jika dibiarkan terbuang percuma setiap 5. De, L. A. Bruijn dan L. Muilwijk. 1978.
hari dengan estimasi biaya bahan bakar Ketel Uap. PT Bhratara Karya Aksara
Rp.60.000,-/MMBTU. Maka, dapat : Jakarta.
dikalkulasikan kerugian yang 6. Djokosetyardjo, M. J, Ir. 2003. “ Ketel
ditimbulkan akibat blowdown boiler Uap, Cetakan Kelima “. PT Pradnya
mencapai Rp.50.000.000,-/bulan. Paramita : Jakarta.
7. El-Wakil M.M, Jr, Ph.D. 1984. Power
VI.2 Saran Plant Technology “. McGraw-Hill
Adapun saran yang dapat diberikan Book Inc. : New York.
penulis setelah melaksanakan survey 8. Ganaphaty, V. “ Steam Plant
langsung ke lapangan, dan juga setelah Calculation ”, Marcel Dekker.
dilakukan perhitungan dan pembahasan 9. Hicks, TG. PE. 1985. “ Standard
dari data-data yang didapat adalah: Handbook of Engineering
1. Sebaiknya dilakukan pengembalian Calculation “. McGraw-Hill Book
system continuous blowdown yang Inc. : USA.
sekarang menjadi sistem continuous 10. Holman, J. P, E. Jasifi. 1994. “
blowdown sebelum tahun 1995 dengan Perpindahan Kalor, Edisi Keenam
estimasi biaya bahan bakar “. PT Erlangga : Jakarta.
Rp.60.000,-/MMBTU. Maka, dapat 11. Incropera, Frank P & David P. De
dikalkulasikan biaya yang dapat Witt. 1990 “ Introduction to Heat
disimpan akibat blowdown boiler Transfer, Edisi Kedua “. John Wiley
mencapai Rp. 36.500.000,-/bulan. & Sons Inc. : Singapore.
2. Memanfaatkan kembali BME dan 12. Jackson James. 1950. “ Steam Boiler
BMC sebagai recycle of heat dari air Operation Principles and Practice
blowdown dan sekaligus pemanas air “. Meche-Hall Inc. : London.
ke feedwater tank. 13. Joseph, H. Keenan. “Steam Tables “, A
3. Menghindari mud blowdown sebisa Wiley-Interscience Publication.
mungkin dengan menerapkan 14. Muin, A. Syamsir, Ir. 1988. “ Pesawat-
continuous blowdown untuk pesawat Konversi Energi I “.
memperkecil persentase blowdown Rajawali Pers : Jakarta.
(pembuangan air). 15. Priddy, Li. 1985. “ Power Plant System
Design “. John Wiley & Sons Inc. :
DAFTAR PUSTAKA Canada.
16. Richard & Ronald. 1986. “ Elementary
1. Anam, Sjamsul. 1991. “Perhitungan Principles Of Chemical Processes,
Neraca Panas dan efisiensi package Second Edition “. John Wiley &
boiler 2011 UB”. Pertamina UP III : Sons : Canada.
Palembang 17. Sipahutar, Riman, Dr. Ir. M.Sc. 2005.
2. Archie W. Culp, Jr., Ph. D. “Principles “Sistem Pembangkit Uap”.
of Energy Conversion”. McGraw- Universitas Sriwijaya : Palembang.
Hill. Ltd :University of Missouri-
Rolla.

Muhammad Penta Helios (03053150004)


12

Jurnal
Skripsi

18. www.google.com
(http//:www.energyefficiencyasia.o
rg) by UNEP.

Muhammad Penta Helios (03053150004)

You might also like