Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
ABSTRAK
Campuran air dengan zat kimia dan partikel di dalam air bisa menimbulkan
kerak/lumpur yang menempel pada dinding boiler. Operasi yang tepat untuk menjaga
kondisi boiler dan membuang semua kotoran dalam air boiler adalah dengan cara
blowdown. Blowdown merupakan suatu operasi yang lazim dilakukan pada boiler, tetapi
bila berlebihan bisa menimbulkan kerugian termal. Oleh karena itu, jumlah
pengoperasian blowdown perlu diantisipasi guna mengurangi kerugian termal,
khususnya pada kinerja boiler. Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan, sistem
continuous blowdown yang ada sekarang ini pada PLTU Unit 2 PT PLN Sektor
Pembangkitan Keramasan, dari segi teknis telah terjadi penurunan efisiensi boiler
sekitar 2,2 %, dengan rata–rata efisiensi boiler sebesar 60,43 %. Kerugian lain akibat
blowdown dalam satu hari yaitu kehilangan sejumlah air rata-rata sebanyak 1731,38
kg/jam, bahan bakar rata-rata sebesar 22,61 kg/jam. Dengan biaya produksi sebesar Rp
60000,-/MMBTU, bila diakumulasikan dalam satu bulan atau lebih, dari segi ekonomi
sistem blowdown yang sekarang ini,dapat diasumsikan bisa menimbulkan kerugian
ekonomi sebesar Rp. 50 juta/bulan. Jika pada saat sekarang ini diterapkan sistem
continuous blowdown sebelum tahun 1995, dapat diketahui bahwa penghematan biaya
bahan bakar dapat mencapai 36,5 juta/bulan dengan pemanfaatan panas blowdown
water mencapai 72,97 %.
1
2
Jurnal
Skripsi
satu sumber kerugian kalor yang cukup 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
berarti. Adapun tujuan utama dari penulisan ini
Pada studi kasus ini, penulis mencoba adalah mengkaji seberapa besar energi
mengkaji permasalahan sistem continuous kalor yang terbuang oleh proses continuous
blowdown di PLTU Unit 2 PT PLN Sektor blowdown tanpa recycled heat,
Pembangkitan Keramasan. Adapun mengetahui penurunan efisiensi boiler
permasalahan yang timbul akibat sistem akibat sistem continuous blowdown,
continuous blowdown sekarang ini ialah mencari estimasi biaya kerugian akibat
berupa terbawanya energi kalor oleh fluida blowdown boiler, dan dampaknya terhadap
dalam jumlah besar tanpa adanya sosial masyarakat.
pemanfaatan kembali panas terbuang Selain tujuan yang disebut di atas,
melalui BME (flashtank) dan BMC (heat manfaat penulisan yang diharapkan dari
exchanger), sehingga dimungkinkan penulisan skripsi ini antara lain, sebagai
berdampak pada segi teknis, dan ekonomi masukan bagi PT PLN Sektor
bagi PT PLN Sektor Pembangkitan Pembangkitan Keramasan tentang ada
Keramasan serta segi sosial bagi tidaknya perubahan performansi suatu
masyarakat sekitar. Salah satu dampak package boiler yang diakibatkan oleh
negatif yang sudah ada dari segi sosial sistem continuous blowdown, sebagai
adalah kenaikan suhu pada air tepi sungai bahan pertimbangan PT PLN sektor
Keramasan yang cukup tinggi. Untuk saat pembangkitan keramasan agar diadakannya
ini tidak dimungkinkan lagi masyarakat recycled heat pada blowdown boiler
sekitar untuk menggunakan air tepi sungai (pengadaan BME dan BMC) dan sekaligus
tersebut untuk keperluan sehari-hari. Oleh memberikan estimasi biaya kerugian
karena itulah penulis berusaha mengkaji selama satu bulan akibat dari continuous
sejauh mana dampak yang ditimbulkan blowdown.
oleh continuous blowdown itu sendiri.
Adapun salah satu faktor yang 1.3 Batasan Masalah
mengakibatkan dampak negatif di atas Dalam penulisan skripsi ini, penulis
diakibatkan oleh kerusakan BME membatasi permasalahan pada dampak
(flashtank) dan BMC (heat exchanger) di sistem continuous blowdown yang ada
PLTU Unit 2 PT PLN Sektor sekarang ini di lingkungan PT PLN
Pembangkitan Keramasan yang terjadi Sektor Pembangkitan Keramasan. Adapun
pada sejak tahun 1995. Untuk mengetahui aspek yang ditinjau antara lain aspek teknis
sejauh mana dampak permasalahan yang (energi kalor yang terbuang, efisiensi
timbul akibat proses blowdown ini, dapat boiler), dan ekonomi (estimasi biaya
dianalisis kerja sistem dan lingkungannya. kerugian), selain itu, tidak lupa penulis
Analisis kerugian-kerugian kalor dan meninjau sistem continuous blowdown
transfer energi (kalor) pada ketel uap perlu sebelum tahun 1995 (sebelum terjadi
dipelajari dan dievaluasi kembali untuk kerusakan).
mengetahui tingkat performansinya. Dari
hal di atas inilah penulis mencoba BAB II
menganalisis Sistem Continuous TEORI DASAR
Blowdown Boiler dengan judul
Pada bab berikut ini dijelaskan teori-
“Evaluasi Dampak Sistem teori dasar dari berbagai literatur yang turut
Continuous Blowdown Boiler dari mendukung analisis perhitungan dan
Segi Teknis dan Ekonomi di pembahasan mengenai sistem continuous
Lingkungan PT PLN Sektor blowdwon boiler di PT PLN Sektor
Pembangkitan Keramasan”. Pembangkitan Keramasan.
Jurnal
Skripsi
Jurnal
Skripsi
Jurnal
Skripsi
Drum Boiler (mai .hai + mat .hat + Qin ) − (mbd .hbd + muj .huj ) = 0
Untuk mencari kesetimbangan energi
dalam drum boiler dapat digunakan .......(lit. 1)
persamaan dibawah ini : Dimana :
1) Kesetimbangan laju aliran energi .
jika proses continuous blowdown m ai = laju aliran massa air isian (kg/jam)
diabaikan hai = entalphi laju air isian (kJ/kg)
. .
m uj , huj m bd = laju aliran massa air blowdown (kg/jam)
hbd = entalphi laju air blowdown (kJ/kg)
.
m uj = laju aliran massa uap jenuh (kg/jam)
. .
huj = entalphi laju uap jenuh (kJ/kg)
m ai , hai m at , hat .
m at = laju aliran massa air penambah (kg/jam)
Q in hat = entalphi laju air penambah (kJ/kg)
Qin = kalor masuk dari bahan bakar (kJ/kg)
Gambar II.3
Kesetimbangan energi pada drum boiler dan
proses continuous blowdown diabaikan
II.5 Teknik Analisis Data
Dapat ditulis pada persamaan 1. Nilai kalor bahan bakar
dibawah ini, HHVtot ={[x1.HHV(CH4)]+[x2.HHV(C2 H6)]+
. . .
[x3.HHV(C3H8)]+[x4.HHV(C4 H10)]+
(m ai .hai + m at .hat + Qin ) − m uj .huj = 0 [x5.HHV(C5H12)]+[x6.HHV(C6H14)]}
...........(lit. 1) ........(lit 16)
m uj × (huj − hau )
.
Jurnal
Skripsi
(η bd 1 ) = .
× 100 %
m bb × HHV
...........(lit. 18)
BAB III
DESKRIPSI SISTEM
Jurnal
Skripsi
Jurnal
Skripsi
a H4 47320 60,58
H5 47680 61,23
H6 47440 60,55
H7 47720 60,07
Data – data harga ekonomi LNG : H8 47960 61,09
1. Energi kalor terbuang
(MMBTU) Data-data yang ada pada tabel V.3
2. Cost LNG/MMBTU dan V.4 dapat kita tampilkan dalam bentuk
3. Kalkulasi kerugian grafik dan dapat dilihat pada gambar V.1
ekonomi
dan V.2.
HASIL OUTPUT
Grafik mbd vs E boiler
Grafik mbd vs mbb
Grafik mbd vs Qbd
Selesai
Gambar IV.1
flowchart metodologi perhitungan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
H1 49502,01 62,05
H2 49424,62 62,08
H3 49280,91 62,38
H4 49037,59 62,77
H5 49384,35 63,41
H6 49163,95 62,75
H7 49463,03 62,27
H8 49694,55 63,29
Jurnal
Skripsi
Gambar V.4
Grafik hari operasi vs kalor terbuang akibat
Gambar V.3 blowdown
Grafik hari operasi vs efisiensi boiler (C.
blowdown diabaikan & dilakukan) Pada tabel V. 5. di bawah ini dapat
dilihat kerugian teknis rata-rata yang
Setelah data-data diolah dan diakibatkan oleh sistem continuous
dilakukan perhitungan dapat dijelaskan dari blowdown di PT PLN Sektor
gambar V.3 bahwa efisiensi boiler Pembangkitan Keramasan sekarang.
mengalami penurunan akibat sistem Tabel V.5 Kerugian rata-rata akibat
continuous blowdown yang sekarang blowdown
sebesar 2,1 s.d 2,2 %, ini disebabkan
penurunan tekanan pada drum boiler dan Qloss
mbb_ Eb dg
M.ab
HO loss Cb
terbuangnya air oleh blowing down. (kJ/jam)
(kg/jam) (%)
(kg/jam)
Dari pengolahan data di atas, dapat H1 1210975,67 22,81 59,86 1742,01
diketahui laju aliran massa uap jenuh yang H2 1201607,03 22,63 59,88 1744,62
berkurang sama besarnya dengan pengaruh H3 1201262,72 22,63 60,17 1740,91
air blowdown terhadap jumlah air umpan. H4 119504,59 22,51 60,58 1717,59
Hal ini dikarenakan adanya kesetimbangan H5 1180194,20 22,23 61,23 1704,35
H6 1198869,31 22,58 60,55 1723,95
massa yang harus dicapai antara laju aliran
H7 1211998,48 22,83 60,07 1743,03
massa air blowdown dengan laju aliran H8 1203517,52 22,67 61,09 1734,55
massa air pengisi, sehingga massa aliran air total 9603472,52 180,89 483,43 13851,01
umpan tetap. Semakin besar air terbuang rata- 1200434,07 22,61 60,43 1731,38
akibat blowdown maka suplai air umpan rata
boiler akan semakin berkurang, air pengisi 1. Mencari kesetimbangan energi pada
akan dipompakan lebih besar dan sistem recycled heat blowdown
produktivitas uap jenuh berkurang. Selain . . .
itu juga dapat diketahui pengaruh grafik m bd .hbd − m fs .h g − m s .hs = 0
massa aliran blowdown terhadap kalor 1731,38.673,55 − 398,56.hg − 1333,16.632,20 = 0
terbuang pada gambar V.4.
1166170,99 − 842823,75
hg = h fs =
398,56
h g = h fs = 811,29 kJ / kg
Jurnal
Skripsi
a. Potensi panas yang terbawa oleh air gas alam (LNG), Adapun harga patokan
blowdown energi tersebut adalah $5,- /(MMBTU)
. atau setara dengan Rp.60.000,-
Qbd = m bd .hbd /(MMBTU).
Qbd = 1731,38 x 693,43 Dari tabel V.5 diketahui bahwa rata-
Qbd = 1200434,07 kJ/jam rata energi kalor terbuang selama 1 jam
adalah 1200434,07 kJ/jam (1138011,498
b. Energi pada blowdown yang BTU/jam), dengan mengkonversi satuan
dimanfaatkan pada flash tank tersebut ke BTU maka dapat diketahui
. estimasi biaya kerugian dengan persamaan
Qfs = m fs .h fs dibawah ini :
Qfs = 398,56 kg/jam x (811,29-167,57) kJ/kg Biayaloss = 1138011,498 BTU jam × 24 jam × 30 hari × Rp.60.000,− MMBTU
Qfs = (398,56 kg/jam) x (643,72 kJ/kg) Biayaloss= 27 ,31227 MMBTU × 30 hari × Rp .60 .000 , − MMBTU
Qfs = 256561,04 kJ/jam Biayaloss = Rp. 49.162.086,- 50 juta
Jurnal
Skripsi
Jurnal
Skripsi
18. www.google.com
(http//:www.energyefficiencyasia.o
rg) by UNEP.