You are on page 1of 3

ABSTRAK

PESAN DAKWAH DALAM FILM RELIGI


ANALISIS WACANA FILM KETIKA CINTA BERTASBIH

OLEH

RAHMAH DWI NOPRYANA

Pesan Dakwah adalah perintah atau amanat tentang materi ajaran Islam
menyangkut akidah, syariat, dan akhlak islamiyah yang bersumber Al-Qur’an dan
As-Sunnah, disampaikan secara individual atau kelompok (komunikator) kepada
orang lain (komunikan) baik melalui media cetak maupun elektronik seperti
televisi, radio, film atau surat kabar agar tetap beriman kepada Allah SWT dan
Muhammad SAW. Sedangkan film adalah suatu media komunikasi massa yang
digunakan seseorang atau sekelompok orang yang bermaksud menyampaikan
pesan dan makna tertulis kepada para penonton melalui rangkaian gambar atas
dasar skenario. Film sebagai sebuah pesan yang disampaikan kepada komunikan
melalui gambar-gambar yang sudah diedit oleh editor dengan sempurna.
Film Religi Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 merupakan media komunikasi
untuk menyampaikan pesan dakwah dan makna dari isi cerita kepada para
penonton melalui rangkaian gambar sesuai dengan aturan syariat Islam. Film yang
sarat dengan pesan-pesan dakwah ini menggunakan Mesir sebagai setting latar
film tersebut yang mengisahkan tentang perjuangan hidup dan kepasrahan hati
anak manusia dalam mencari Ridho Sang Khalik, dengan pemeran utama Kholidi
Asadil Alam pemeran Khairul Azzam, Oki Setiana Dewi pemeran Anna
Althafunisa, Meyda Sefira pemeran Ayatul Husna, Alice Sofie Norin pemeran
Eliana Pramesti, Andi Arsyil pemeran Furqon. Film Religi Ketika Cinta Bertasbih
1 dan 2 Karya Habiburrahman El-Shirazy dalam penelitian ini dianalisis
menggunakan model analisis wacana Teun A Van Dijk melalui enam unsur yaitu
dari segi tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris.
Pencerahan media massa diperlukan untuk menyampaikan pesan-pesan
yang muncul dari para sineas film yang memiliki rasa keterpanggilan akan nilai
nilai ajaran Islam melalui karya-karyanya yang menyajikan film bermutu dan
berkualitas sesuai dengan tuntunan syari’at Islam. Wasilah atau media dakwah ini
amatlah besar manfaatnya, sebab ia termasuk dalam beberapa media massa
pembentuk opini masyarakat.
Ada nilai-nilai istimewa dari film Ketika Cinta Bertasbih yang disutradarai
oleh Chaerul Umam yang sejatinya adalah mimbar dakwah baru bagi seniman-
seniman sinema Indonesia yang peduli akan perbaikan nilai moral Islami dinegeri
yang mayoritas penduduk muslim. Ditengah hasil karya film Islami atau religi
yang minoritas dan seniman yang mengusung misi dakwah masih sangat langka di
perjagadan film tanah air Indonesia. Dikhawatirkan masyarakat luas akan
terbentuk oleh pesan-pesan media yang “kering” tanpa nilai-nilai agama.
Kekeringan media bisa terjadi dengan dukungan para pengelolanya saat
ini, yang dipacu oleh kebutuhan sensasi, iklan dan kebutuhan bisnisnya. Itulah
ujung pangkal masalah dimana idealisme menjadi naïf untuk diperjuangkan.
Kelonggaran yang terjadi ini tidak hanya berujung positif, namun memungkinkan
pula menjadi negatif bagi masyarakat.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:(1). Apa pesan dakwah yang
terkandung dalam Film Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 karya Habiburrahman El-
Shirazy?. (2). Bagaimana makna pesan dakwah dalam Film Ketika Cinta
Bertasbih 1 dan 2 ditinjau dari segi analisis wacana Teun A Van Dijk?
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian
pustaka (library research). Adapun sifat Penelitian ini bersifat kualitatif yaitu
penelitian yang bertujuan untuk melakukan analisis wacana atas teks film dengan
menggambarkan konteks atau pemaknaan pesan dakwah dalam Film Ketika Cinta
Bertasbih 1 dan 2 karya Habiburrahman El-Shirazy menggunakan perangkat
analisis wacana Teun Van Djik yang meliputi enam unsur yaitu dilihat dari sisi
tematik, skematik, semantik, sintaksis, stilistik, dan retorisnya. data utama dalam
penelitian yaitu Film Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 berupa kaset VCD hasil
rekaman dari Film Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2, buku-buku referensi, koran,
majalah, dan internet setelah itu dijadikan teks tertulis untuk di teliti dan
dianalisis.
Tekhnik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian adalah
metode dokumentasi sebagai metode pokok yang dilengkapi dengan metode
observasi dan interview untuk menganalisa data digunakan analisis wacana Teun
Van Djik dengan enam elemen wacananya.
Temuan- Temuan Dalam Penelitian
Hasil temuan dalam Film Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2 milik rumah
produksi Sinemart ini terdiri dari beberapa scene dalam dialog dan adegannya.
Film yang berdurasi kurang lebih seluruhnya empat jam ini memiliki visi dan misi
gerakan untuk berubah atau berdakwah, dengan keinginan perbaikan serta sebuah
cita-cita yang mulia untuk menebarkan kebaikan dan perubahan perfilman di
Indonesia. Shoting dengan latar asli Mesir ini dimainkan oleh pemain hasil audisi
sembilan kota di Indonesia yaitu Surabaya, Jabodetabek, Medan, Yogyakarta,
Padang, Semarang, Pontianak, Bandung, dan Makasar
Isi film Ketika Cinta Bertasbih menceritakan tentang perjuangan hidup
Azzam, mahasiswa Indonesia yang belajar keluar negeri di Universitas Al-Azhar
Kairo dari beasiswa yang didapatnya. Juga kegigihan untuk berwirausaha
berjualan bakso dan tempe demi membiayai keluarga di tanah air Indonesia serta
bagaimana mengartikan cinta yang sebenarnya hanya untuk Allah SWT. Film ini
mendapat respon yang positif dari berbagai pihak karena didalam film ini banyak
mengandung pesan dakwah mengenai aspek aqidah, syari’ah dan mu’amalah atau
akhlak. Pesan yang disampaikan tentang keimanan kita kepada Allah, hukum
Islam yang mengatur tentang poligami, adab pergaulan dengan sesama muslim,
hukum menikah sampai etika pergaulan dengan orangt tua, masyarakat dan teman.
Film yang mengusung tema tentang cinta dan ikhtiar manusia dalam
berwirausaha ini menggunakan alur maju untuk mencerikatkan kisah dari awal
sampai akhir dengan latar asli Mesir dan menggunakan bahasa dalam diolognya
secara sederhana sehingga mudah dipahami oleh penonton dengan memakai
majas
Kesimpulan
Pesan dakwah yang terkandung dalam film Ketika Cinta Bertasbih 1 dan
2 secara global materi dakwah diklasifikasikan menjadi 3 pokok yaitu dari segi
aqidah (keimanan), akhlakul karimah (budi pekerti atau tingkah laku), dan
syari’ah (hukum Islam) dan makna pesan dakwah dalam Film Ketika Cinta
Bertasbih 1 dan 2 dengan analisis wacana Teun A Van Dijk yang terdiri dari 6
elemen wacananya, yaitu tematik, skematik, sintaksis, stilistik, semantik, retoris.
Pelajaran yang bisa dipetik film KCB ini mampu menimbulkan jiwa enterpreuner
sebagai solusi ekonomi dalam masyarakat dan masalah jodoh digambarkan dalam
proses perjodohan yang Islami. Film ini mampu memberikan kontribusi lebih bagi
jagad perfilman Indonesia dengan jutaan penonton yang terhibur setelah
menyaksikan film KCB di bioskop-bioskop. Terlepas dari kekurangan dan
kelebihan yang ada dalam alur cerita, film KCB ini mempunyai konflik dan emosi
yang menonjol dalam setiap adegannya.

You might also like