You are on page 1of 3

UPAYA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM

MENCEGAH KONFLIK DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN


SUNGAI RAYA KABUPATEN PONTIANAK

TESIS

Untuk memenuhi sebagai persyaratan


Untuk mencapai derajat sarjana S-2

Program Studi Ketahanan Nasional


Konsentrasi Perdamai dan Resolusi Konflik

Diajukan oleh:

R I Z A W A T I
NIM: 17752/PS/MPRK/05

Kepada
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2007
The Efforts of Government and Society to Prevent Conflict in Desa
Mekar sari Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Pontianak

Rizawati 1 , Muhadi Sugiono, M.A 2


Program Studi Ketahan Nasional
Konsentrasi Perdamaian dan Resolusi Konflik
Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

The goal of this research is to know about about the efforts which done by the
government and society to prevent conflict in Mekar Sari village. This research is
done by using qualitative descriptive method through interview and field observation
directly. The subjects of this research are government (Team of handling refugees
after social riot in Sambas), the officer of West Kalimantan Transmigration Office,
the chief of Mekar Sari village, the coordinator of Mekar sari refugees, the chief of
Victim Sambas Social Riot Foundation, local NGO (staff of Human Rights
Commission for West Kalimantan region), Mekar Sari societies and refugees in
Mekar Sari.
The result of this research shows that the efforts to prevent conflict in Mekar
Sari village; the government acts as the mediator of social interaction. In this case, the
government uses many methods such as discussion across ethnic forum, facilitate
communication between ethnics, fair law enforcement and improve iman and taqwa.
And then government try to develop economic balance between local society and
recolated society and to accelerate land certification to secure land ownership which
affected by relocation program.
And many approach methods to prevent conflict which have done by local
and relocated society are; 1)the leadership in Mekar Sari village. The society and
religious leader become respected figure. 2)cultural approach. 3)strengthening society
organization.

1
Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Univertas Gadjah Mada, Yogyakarta
UPAYA PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM
MENCEGAH KONFLIK DI DESA MEKAR SARI KECAMATAN
SUNGAI RAYA KABUPATEN PONTIANAK

Rizawati 1 , Muhadi Sugiono, M.A 2


Program Studi Ketahanan Nasional
Konsentrasi Perdamaian dan Resolusi Konflik
Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya apa saja yang telah
dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk pencegahan konflik di Desa Mekar
Sari. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif melalui wawancara
dan opservasi kelapangan secara langsung, dengan subyek penelitian pihak
pemerintah (Tim Penanganan Pengungsi Pasca Kerusuhan Sosial Sambas), staff
Dinas Tranmigrasi Kalimantan Barat, Kepala Kelurahan Desa Mekar Sari,
Koordinator pengungsi Desa Mekar, Ketua Yayasan Korban Kerusuhan Sosial
Sambas (YKKSS), LSM lokal dalam hal ini staff Komnas HAM Wilayah Kalimantan
Barat, Masyarakat Desa Mekar Sari dan Pengungsi Desa Mekar Sari.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam upaya pencegahan konflik di
Desa Mekar Sari: Pemerintah bertindak sebagai mediator interaksi sosial masyarakat.
Dalam hal ini pemerintah mengadakan beberapa metode diantaranya; diskusi dan
lokakarya forum lintas etnis, mengupayakan selalu ada komunikasi antar etnis,
penengakan hukum yang adil dan meningkatkan Iman dan taqwa. Selanjutnya
pemerintah juga melakukan pembangunan perekonomian yang berimbang antara
masyarakat relokasi dan masyarakat lokal serta secepatnya membuatkan sertipakasi
lahan (tanah) untuk mempertegas status kepemilikan atas lahan / tanah yang terkena
program relokasi.
Sedangkan upaya pencegahan konflik yang dilakukan oleh masyarakat lokal
dan menyarakat relokasi dilakukaan dengan beberapa metode pendekatan
diantaranya; 1) melalui kepemimpinan yang ada di desa dalam hal ini tokoh
masyarakat dan tokoh aagama menjadi figur yang disegani dan dijadikaan panutan. 2)
pendekatan kebudayaan. 3) penguatan lembaga kemasyarakatan.

1
Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
2
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Univertas Gadjah Mada, Yogyakarta

xi

You might also like