You are on page 1of 87

DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

ANGGARAN DASAR

PARTAI DEMOKRAT

PEMBUKAAN

Bahwa cita-cita luhur Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana


diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah untuk melindungi segenap
Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteran
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk
mencapai cita-cita tersebut, dibentuklah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila, yang demokratis, yang menjamin hak asasi manusia, dan
yang menjunjung tinggi tegaknya hukum.

Bahwa perjalanan kehidupan bangsa dan negara sejak Proklamasi 17


Agustus 1945 sampai dengan lahirnya Reformasi Mei 1998, merupakan bagian dari
sejarah Bangsa Indonesia yang dapat diambil sebagai pelajaran berharga di dalam
mencapai cita-cita proklamasi. Berbagai kelemahan bahkan penyelewengan
terhadap Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 di masa lalu, menyebabkan
kemerosotan harkat dan martabat bangsa di mata internasional. Hal ini melahirkan
kesadaran baru bagi setiap warga Negara Indonesia untuk memperkukuh
nasionalisme, humanisme, dan pluralisme tanpa diskriminasi, yang didasarkan pada
keadilan, kebebasan, dan kemerdekaan yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur budaya,
moral, dan agama.

Bahwa setiap warga Negara Indonesia adalah manusia yang berkehendak


bebas, memiliki hak asasi yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadikan
setiap manusia adalah mulia dan memiliki kebebasan untuk mewujudkan hidup dan
kehidupan yang aman, adil, damai, demokratis, dan sejahtera. Oleh karena itu,
menjadi tugas penting setiap warga negara untuk menentang segala perilaku yang
dapat merusak usaha-usaha perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.
Pikiran-pikiran dan tindakan otoriter, kesewenang-wenangan, pemasungan
terhadap hak-hak warga negara yang berakibat terjadinya ketidakadilan,
kepincangan sosial, dan kehancuran ekonomi bangsa, harus dihilangkan dengan
perjuangan yang terarah, terencana, teratur, cerdas, dan bersinergi.

1
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Meyakini bahwa perjuangan itu hanya dapat berhasil dengan ridha Allah
Yang Maha Besar, Tuhan Yang Maha Esa, serta usaha-usaha yang sungguh-sungguh,
kerja keras, penuh kebijaksanaan, dan berkelanjutan dan berkesinambungan,
seraya memohon ridha Allah, Tuhan Yang Maha Esa, pada hari Minggu, tanggal 9
September tahun 2001 didirikan partai politik yang modern dan terbuka bagi
segenap warga bangsa dengan nama “PARTAI DEMOKRAT”, untuk masa waktu yang
tak terbatas dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut :

BAB I

NAMA DAN KEDUDUKAN, ASAS, IDEOLOGI, DOKTRIN, ETIKA, SIFAT, DAN TUJUAN

Pasal 1
Nama dan Kedudukan

Partai ini diberi nama PARTAI DEMOKRAT, yang berada di seluruh wilayah Republik
Indonesia dan berkedudukan hukum di Ibukota Negara Republik Indonesia.

Pasal 2
Asas

Partai Demokrat berasaskan Pancasila.

Pasal 3
Ideologi

Ideologi partai adalah Nasionalis-Religius, yaitu kerja keras untuk kepentingan


rakyat dengan landasan moral dan agama serta memperhatikan aspek
nasionalisme, humanisme, dan pluralisme dalam rangka mencapai tujuan
perdamaian, demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.

2
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 4
Doktrin
(1) Doktrin Partai Demokrat bernama Tri Pakca Gatra Praja.

(2) Tri Pakca Gatra Praja mengandung arti adanya tiga kehendak yang kuat atau
tiga ketetapan hati dalam membangun bangsa dan negara, yang diwujudkan ke
dalam Trilogi Perjuangan Partai, yaitu demokrasi, kesejahteraan, dan
keamanan serta Tiga Wawasan Partai, yaitu nasionalisme, humanisme, dan
pluralisme.

Pasal 5
Etika Politik

Etika Politik Partai Demokrat yaitu bersih, cerdas, dan santun.

Pasal 6
Sifat

Partai Demokrat bersifat terbuka untuk semua warga Negara Republik Indonesia,
tanpa membedakan suku bangsa, ras, profesi, jenis kelamin, agama, dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pasal 7

Tujuan

Partai Demokrat bertujuan:

(1) Menegakkan, mempertahankan, dan mengamankan keutuhan Negara Kesatuan


Republik Indonesia, sesuai dengan jiwa Proklamasi Kemerdekaan.
(2) Mewujudkan cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana
dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
(3) Melakukan segala usaha dan ikhtiar untuk membangun masyarakat Indonesia
baru yang berwawasan nasionalisme, humanisme, dan pluralisme.

3
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Meningkatkan partisipasi seluruh potensi bangsa dalam mewujudkan kehidupan


berbangsa dan bernegara yang memiliki pemerintahan yang bersih, efektif,
efisien, serta dinamis menuju terwujudnya Indonesia yang adil, demokratis,
sejahtera, maju, dan modern dalam suasana aman serta penuh kedamaian lahir
dan batin.

BAB II

ATRIBUT

Pasal 8
Atribut

Partai Demokrat mempunyai atribut yang terdiri dari lambang, panji-panji, hymne,
dan mars.

Pasal 9
Lambang

(1) Partai Demokrat memiliki lambang yang berupa gambar bintang, bersinar tiga
arah dengan warna merah putih pada kedua sisinya dengan latar belakang
warna dasar biru tua dan biru laut.

(2) Bintang Merah Putih bersegitiga bermakna suatu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan dari tiga wawasan:

a. Nasionalis-Religius; yang bermakna wawasan nasionalis serta sekaligus


bermoral agama.
b. Humanisme; yang bermakna mengakui dan menjunjung tinggi nilai dan
martabat perikemanusiaan yang bersifat hakiki dan universal, sebagai bukti
bahwa Bangsa Indonesia adalah bagian yang integral dari masyarakat dunia.
c. Pluralisme; yang bermakna mengakui dan menghargai serta merangkul
berbagai ras, suku bangsa, profesi, jenis kelamin, agama, dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta keberadaan ciri khas setiap daerah
yang menyatu sebagai bangsa Indonesia.

(3) Warna Biru Laut yang terdapat di tengah, melambangkan kesejukan penuh
kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dalam
perjuangan dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa.

(4) Warna Biru Tua yang terdapat pada bagian atas dan bawah, melambangkan
bahwa dalam memperjuangkan dan mengupayakan terwujudnya cita-cita
bangsa, bersikap tegas, mantap, percaya diri, dan penuh optimisme yang

4
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

senantiasa menjadi ciri utama yang harus dianut semua unsur bangsa dan
masyarakat.

(5) Warna Merah Putih di setiap sisi bintang dengan latar belakang Biru Laut,
memberi arti warna Merah Putih adalah kebangsaan atau nasionalisme dan
warna Biru artinya humanisme di tengah pergaulan masyarakat bangsa-bangsa
di dunia atau internasionalisme dan pluralisme yang merupakan wawasan Partai
Demokrat.

(6) Warna Dasar Biru Laut, seperti halnya samudera yang membentang luas sebagai
terminal akhir bagi aliran dan muara dari berbagai sungai yang membawa
segala macam limbah, membaur dan menyatu menjadi jernih, tetapi terlihat
berwarna kebiruan, tenang, dan damai. Demikian pula halnya Partai Demokrat,
tampil sebagai partai politik yang mampu menghimpun segenap warga negara
Indonesia untuk hidup bersama dan berdampingan secara damai dan saling
menghormati antarsesama anak bangsa yang memiliki keanekaragaman suku,
agama, ras, dan golongan.

Pasal 10
Panji-Panji, Hymne, dan Mars

(1) Panji-panji Partai Demokrat adalah Bendera Partai Demokrat dengan gambar
bintang merah putih bersegi tiga yang digunakan dalam Upacara-upacara resmi
Partai.

(2) Hymne Partai Demokrat adalah lagu Hymne Partai Demokrat yang dinyanyikan
pada acara resmi Partai Demokrat di setiap tingkatan.

(3) Mars Partai Demokrat adalah lagu Mars Partai Demokrat yang dinyanyikan pada
acara Partai Demokrat

BAB III
KEANGGOTAAN PARTAI

Pasal 11
Anggota

(1) Setiap warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dapat diterima menjadi anggota
Partai Demokrat.

(2) Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

5
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PARTAI

Pasal 12
Struktur Organisasi Tingkat Pusat

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

MAJELIS TINGGI
PARTAI

DEWAN KETUA UMUM DEWAN


PEMBINA KEHORMATAN KOMISI PENGAWAS

WAKIL KETUA SEKRETARIS WAKIL KETUA


BENDAHARA UMUM DIREKTUR EKSEKUTIF
UMUM I JENDERAL UMUM II
WSJ1 WSJ 2 WSJ 3 WSJ 4 WB 1 WB 2 WB 3 WB 4 WDE 1 WDE 2 WDE 3 WDE 4

DEPARTEMEN PPSK DIVISI KPP FRAKSI


DPRI/MPRRI

KORWIL KORWIL
JAWA-I KORWIL
BALI & LUAR
KORWIL
SUMATERA-I KORWIL NUSRA NEGERI
KALIMANTAN

KORWIL
SUMATERA-II KORWIL KORWIL
KORWIL
JAWA-II MALUKU &
SULAWESI
PAPUA

DPD DPD DPD DPD DPD DPD DPD DPD DPLN

(2) Struktur Organisasi Partai Tingkat Pusat terdiri atas: Majelis Tinggi Partai,
Dewan Kehormatan, Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum
II, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum,
Wakil-Wakil Bendahara Umum, Direktur Eksekutif, Wakil-Wakil Direktur
Eksekutif, Komisi Pengawas, Divisi-Divisi, Komisi Pemenangan Pemilu,
Departemen-departemen, Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Pusat
Pengembangan Strategi dan Kebijakan, serta Koordinator Wilayah.

6
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 13
Majelis Tinggi Partai

(1) Majelis Tinggi Partai berjumlah 9 (Sembilan) orang yang terdiri atas: 1 (satu)
Ketua, 1 (satu) Wakil Ketua, 1 (satu) Sekretaris, dan 6 (enam) anggota.
(2) Ketua Majelis Tinggi Partai secara ex-officio dijabat oleh Ketua Dewan
Pembina.
(3) Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai secara ex-officio dijabat oleh Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Anggota Majelis Tinggi Partai diangkat dan ditetapkan oleh Ketua Majelis Tinggi
Partai.
(5) Majelis Tinggi Partai berwenang mengambil keputusan-keputusan strategis
tentang:
a. calon Presiden dan Wakil Presiden;
b. calon Pimpinan DPR RI, Pimpinan dan Alat Kelengkapan Fraksi Partai
Demokrat di DPR/ MPR RI;
c. calon partai-partai anggota koalisi;
d. calon-calon anggota legislatif pusat;
e. calon-calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pemilihan kepala daerah;
dan
f. rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta program kerja
5 (lima) tahun untuk disahkan dalam Kongres.
(6) Keputusan Majelis Tinggi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (5) huruf a sampai
dengan huruf e, disampaikan kepada dan untuk dilaksanakan oleh Dewan
Pimpinan Pusat.
Pasal 14
Dewan Pembina

(1) Ketua Dewan Pembina ditetapkan oleh Kongres secara musyawarah.


(2) Wakil Ketua, Sekretaris, dan anggota Dewan Pembina diangkat dan ditetapkan
oleh Ketua Dewan Pembina.
(3) Dewan Pembina sebagai pengarah dan Pembina dalam menjaga nilai-nilai dan
ideologi perjuangan partai sesuai dengan visi dan misi Partai Demokrat.
(4) Dewan Pembina menerima laporan berkala dari Dewan Pimpinan Pusat.

7
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(5) Dewan Pembina mempunyai wewenang, tugas, tanggung jawab, mekanisme


kerja, dan hubungannya dengan Dewan Pimpinan Pusat yang diatur lebih lanjut
dalam Peraturan yang ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina
Pasal 15
Dewan Kehormatan

(1) Dewan Kehormatan berjumlah 5 (lima) orang yang terdiri atas: 1 (satu) Ketua, 1
(satu) Wakil Ketua, 1 (satu) Sekretaris, dan 2 (dua) anggota.
(2) Ketua Dewan Kehormatan, Wakil Ketua, Sekretaris, dan anggota Dewan
Kehormatan diangkat dan ditetapkan oleh Majelis Tinggi Partai.
(3) Ketua Dewan Kehormatan dijabat secara ex officio oleh Ketua Dewan Pembina.
(4) Wakil Ketua Dewan Kehormatan dijabat secara ex officio oleh Ketua Umum
Dewan Pimpinan Pusat.
(5) Dewan Kehormatan berwenang memeriksa, memutuskan dan atau menjatuhkan
sanksi atas pelanggaran etika, moral dan pelanggaran terhadap ketentuan
organisasi yang dilakukan oleh pengurus partai dan kader partai yang
ditugaskan dilembaga eksekutif dan legislatif ditingkat pusat dan propinsi, atas
laporan dari Komisi Pengawas atau pihak lain.
(6) Dewan Kehormatan melaporkan keputusan-keputusannya kepada Majelis Tinggi
Partai.
(7) Keputusan Dewan Kehormatan dijalankan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
(8) Dewan Kehormatan mempunyai wewenang, tugas, tanggung jawab, mekanisme
kerja dan hubungannya dengan Dewan Pimpinan Pusat yang diatur lebih lanjut
dalam Peraturan yang ditetapkan oleh Ketua Dewan Pembina
Pasal 16
Dewan Pimpinan Pusat

(1) Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas Pengurus Harian Terbatas, Pengurus Harian,
dan Pengurus Pleno.
(2) Pengurus Harian Terbatas terdiri atas: Ketua Umum, Wakil Ketua Umum I,
Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal,
Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara Umum, Direktur Eksekutif.

8
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Pengurus Harian terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas, Ketua dan Sekretaris
Departemen, Ketua dan Sekretaris Divisi, Ketua dan Sekretaris Pusat
Pengkajian Strategi dan Kebijakan, Ketua dan Sekerataris Komisi Pemenangan
Pemilihan Umum, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPR RI, Ketua dan Sekretaris
Fraksi MPR RI serta Wakil-Wakil Direktur Eksekutif.
(4) Pengurus Pleno terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas, Pengurus Harian, dan
Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian termasuk Koordinator Wilayah.

(5) Dewan Pimpinan Pusat berwenang:


a. menentukan kebijakan tingkat nasional sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat
Nasional, dan peraturan-peraturan lainnya;
b. menetapkan Pimpinan dan alat kelengkapan Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia;
c. mengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah dan kepengurusan
Dewan Pimpinan Cabang;
d. menetapkan calon bupati, calon wakil bupati, calon walikota, dan calon
wakil walikota atas usul Dewan Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan
Daerah;
e. menetapkan pimpinan DPRD dan Fraksi DPRD Provinsi atas usul Dewan
Pimpinan Daerah serta pimpinan DPRD dan pimpinan Fraksi DPRD
Kabupaten/ kota atas usul Dewan Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan
Daerah;
f. menetapkan partai anggota koalisi di tingkat provinsi atas usul Dewan
Pimpinan Daerah;
g. menetapkan partai anggota koalisi di tingkat kabupaten/kota atas usul
Dewan Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan Daerah;
h. mengangkat dan memberhentikan Pengurus Dewan Perwakilan Luar Negeri;
i. membentuk alat-alat kelengkapan partai;dan
j. menerbitkan Peraturan-peraturan Organisasi tentang hal-hal yang sudah
diatur dan yang belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

9
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(6) Hak dan kewajiban Dewan Pimpinan Pusat serta ketentuan-ketentuan lain
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan Partai lainnya.

Pasal 17
Ketua Umum

(1) Ketua Umum dipilih melalui Kongres.


(2) Ketua Umum bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua
kegiatan kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya, Ketua Umum dibantu Wakil Ketua Umum I,
Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal,
Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara Umum, dan Direktur Eksekutif, serta
alat kelengkapan partai.
(4) Ketua Umum secara ex–officio adalah Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai dan
Wakil Ketua Dewan Kehormatan.

Pasal 18
Wakil Ketua Umum I

(1) Wakil Ketua Umum I dipilih oleh Formatur Kongres.


(2) Wakil Ketua Umum I bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang
dilakukan oleh Departemen-Departemen, Divisi-Divisi, Komisi Pemenangan
Pemilihan Umum, Fraksi DPR RI, Fraksi MPR RI, dan Pusat Pengembangan
Strategi dan Kebijakan.
(3) Wakil Ketua Umum I melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum.

10
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 19
Wakil Ketua Umum II

(1) Wakil Ketua Umum II dipilih oleh Formatur Kongres.


(2) Wakil Ketua Umum II bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan-
kegiatan Koordinator Wilayah dalam mencapai sasaran program partai.
(3) Wakil Ketua Umum II melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Umum.

Pasal 20
Sekretaris Jenderal dan
Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal

(1) Sekretaris Jenderal dipilih oleh Formatur Kongres.


(2) Sekretaris Jenderal adalah penanggung jawab administrasi partai ke dalam dan
ke luar.
(3) Sekretaris Jenderal bertugas melakukan koordinasi, monitoring, pengamanan
kebijakan penyelenggaraan kegiatan partai.
(4) Sekretaris Jenderal dalam melaksanakan tugas berkonsultasi dan berkoordinasi
dengan Ketua Umum.
(5) Sekretaris Jenderal dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal sesuai
kebutuhan.
(6) Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal dipilih oleh Formatur Kongres.
(7) Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal bertanggung jawab kepada Sekretaris
Jenderal.
Pasal 21
Bendahara Umum,
Wakil-Wakil Bendahara Umum

(1) Bendahara Umum dipilih oleh Formatur Kongres.


(2) Bendahara Umum adalah penanggung jawab administrasi keuangan partai ke
dalam dan ke luar.
(3) Bendahara Umum bertugas melakukan pengelolaan keuangan partai sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
(4) Bendahara Umum dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua
Umum.

11
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(5) Bendahara Umum dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara Umum.


(6) Wakil-Wakil Bendahara Umum dipilih oleh Formatur Kongres.
(7) Wakil-Wakil Bendahara Umum bertanggung jawab kepada Bendahara Umum.

Pasal 22

Direktur Eksekutif dan Wakil-Wakil Direktur Eksekutif

(1) Direktur Eksekutif dipilih oleh Formatur Kongres.


(2) Direktur Eksekutif bertugas melaksanakan manajemen operasional administrasi
yang bersifat ke dalam.
(3) Direktur Eksekutif merencanakan, melaksanakan, mengkoordinir, dan
mengawasi semua kegiatan administrasi partai yang bersifat ke dalam.
(4) Direktur Eksekutif menyediakan semua fasilitas untuk mendukung kegiatan
Partai serta menangani program, organisasi, personalia, anggaran dan
keuangan, logistik, administrasi kesekretariatan, serta rumah tangga dan
urusan umum.
(5) Tugas dan tanggung jawab Direktur Eksekutif diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi.
(6) Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Direktur Eksekutif dibantu oleh Wakil-
Wakil Direktur Eksekutif sesuai kebutuhan yang dipilih oleh Pengurus Harian
Terbatas.
(7) Direktur Eksekutif bertanggung jawab kepada Ketua Umum
(8) Wakil-Wakil Direktur Eksekutif bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif.

Pasal 23

Komisi Pengawas

(1) Komisi Pengawas diangkat dan ditetapkan oleh Dewan Pembina.


(2) Komisi Pengawas bertugas :
a. mengawasi kinerja pengurus partai dan kader partai yang ditugaskan di
lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat pusat dan provinsi; dan
b. melakukan penyelidikan dan verifikasi atas dugaan terjadinya pelanggaran
etika, moral, dan hukum yang dilakukan oleh pengurus partai dan kader

12
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

partai yang ditugaskan di lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat pusat


dan provinsi.
(3) Tata cara dan mekanisme kerja Komisi Pengawas diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi.
(4) Komisi Pengawas bertanggung jawab kepada Dewan Kehormatan.

Pasal 24

Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum diangkat oleh
Formatur Kongres.
(2) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum bertugas :
a. membantu dan menangani perkara di Mahkamah Konstitusi maupun lembaga
lainnya berkenaan dengan sengketa hasil Pemilihan Umum Legislatif dan
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden;
b. memberikan nasehat dan pendampingan hukum yang berskala nasional dan
internasional; dan
c. Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman kepada program dan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat.
(3) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro,
Sekretaris, dan Anggota.
(4) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum bertanggung jawab kepada Dewan
Pimpinan Pusat.
(5) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum mengkoordinasikan tugas Divisi Advokasi
dan Bantuan Hukum Daerah dan Unit Advokasi dan Bantuan Hukum.

Pasal 25

Divisi Pembinaan Anggota

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Pembinaan Anggota diangkat oleh Formatur
Kongres.

13
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(2) Divisi Pembinaan Anggota bertugas mempersiapkan pembinaan dan


peningkatan jumlah keanggotaan partai yang akan dilanjutkan dan diberikan
kemampuan serta keterampilan.
(3) Divisi Pembinaan Anggota dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
rencana pembinaan anggota dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Pembinaan Anggota dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan
Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Divisi Pembinaan Anggota mengkoordinasikan tugas Divisi Pembinaan Angota
Daerah dan Unit Pembinaan Angota.
(6) Divisi Pembinaan Anggota melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Pusat.

Pasal 26

Divisi Pembinaan Organisasi

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi diangkat oleh Formatur
Kongres.
(2) Divisi Pembinaan Organisasi bertugas mempersiapkan konsolidasi partai
melalui Musyawarah Daerah, Musyawarah Daerah Luar Biasa, Musyawarah
Cabang, dan Musyawarah Cabang Luar Biasa sesuai ketentuan organisasi.
(3) Divisi Pembinaan Organisasi dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
rencana pembinaan organisasi dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Pembinaan Organisasi dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan
Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Divisi Pembinaan Organisasi mengkoordinasikan tugas Divisi Pembinaan
Organisasi Daerah dan Unit Pembinaan Organisasi.
(6) Divisi Pembinaan Organisasi melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Pusat.

14
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 27

Divisi Program Pro Rakyat

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Program Pro Rakyat diangkat oleh Formatur
Kongres.
(2) Divisi Program Pro Rakyat bertugas membantu Pemerintah dan mendorong
masyarakat untuk memanfaatkan akses dan fasilitas yang ada, khususnya
dalam program-program pro rakyat.
(3) Divisi Program Pro Rakyat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
rencana program pemerintah dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Program Pro Rakyat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan
Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Divisi Program Pro Rakyat mengkoordinasikan Divisi Program Pro Rakyat
Daerah dan Unit Program Pro Rakyat.
(6) Divisi Program Pro Rakyat melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Pusat.

Pasal 28

Divisi Tanggap Darurat

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Tanggap Darurat diangkat oleh Formatur Kongres.
(2) Divisi Tanggap Darurat bertugas membantu korban bencana alam dan musibah
lain yang berskala nasional, serta menyalurkan bantuan dan alat-alat
kebutuhan darurat lainnya sesegera mungkin langsung kepada korban.
(3) Divisi Tanggap Darurat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
program Pemerintah dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Tanggap Darurat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Divisi Tanggap Darurat mengkoordinasikan Divisi Tanggap Darurat Daerah dan
Unit Tanggap Darurat.
(6) Divisi Tanggap Darurat melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Pusat.

15
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 29

Divisi Usaha dan Dana

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Usaha dan Dana diangkat oleh Formatur Kongres.
(2) Divisi Usaha dan Dana merupakan sumber keuangan partai yang bertugas
menghimpun dan menggalang sumber dana masyarakat secara sukarela, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Divisi Usaha dan Dana dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Usaha dan Dana dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Divisi Usaha dan Dana mengkoordinasikan Divisi Usaha dan Dana Daerah serta
Unit Usaha dan Dana.
(6) Divisi Usaha dan Dana melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Pusat.

Pasal 30

Divisi Logistik

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Logistik diangkat oleh Formatur Kongres.
(2) Divisi Logistik merupakan sumber logistik partai yang bertugas mengadakan,
mengelola dan menyalurkan logistik, dari dan ke masyarakat secara sukarela,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Divisi Logistik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Kebijakan
Umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Logistik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Divisi Logistik mengkoordinasikan Divisi Logistik Daerah dan Unit Logistik.

16
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 31

Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan diangkat oleh
Formatur Kongres.
(2) Divisi Pendidikan dan Pelatihan bertugas untuk melaksanakan kaderisasi,
pendidikan dan pelatihan yang berskala nasional secara teratur.
(3) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada rencana umum kaderisasi, pendidikan dan pelatihan serta
kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam menjalankan tugas-tugas
yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan mengkoordinasikan Divisi
Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah dan Unit Kaderisasi, Pendidikan
dan Pelatihan.
(6) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 32

Divisi Komunikasi Publik

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Komunikasi Publik diangkat oleh Formatur Kongres.
(2) Divisi Komunikasi Publik bertugas menyampaikan pesan-pesan dan materi
publikasi partai serta mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan politik dan
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan partai yang berskala nasional secara luas
dan terus menerus demi memelihara dan meningkatkan citra partai.
(3) Divisi Komunikasi Publik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
rencana umum Komunikasi Publik serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan
Pusat.
(4) Divisi Komunikasi Publik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan
Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris,
dan Anggota.

17
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(5) Partai Demokrat mempunyai media komunikasi melalui website dan media
publikasi lainnya.
(6) Divisi Komunikasi Publik mengkoordinasikan Divisi Komunikasi Publik Daerah
dan Unit Komunikasi Publik.
(7) Divisi Komunikasi Publik melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Pusat.
Pasal 33
Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga
Swadaya Masyarakat diangkat oleh Formatur Kongres.
(2) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
bertugas untuk memelihara dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan
Pemerintah, partai politik, organisasi masyarakat dalam negeri, Pemerintah
negara sahabat, partai politik luar negeri, lembaga internasional, dan
Lembaga Swadaya Masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri.
(3) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada rencana umum Hubungan
Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta Kebijakan
Umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat
dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
mengkoordinasikan Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya
Masyarakat dan Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat.
(6) Divisi Hubungan Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat.

18
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 34

Komisi Pemenangan Pemilihan Umum

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum diangkat oleh
Formatur Kongres.
(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum terdiri atas 3 (tiga) sub komisi:
a. Sub Komisi Pemilihan anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan
pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan
persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden;
c. Sub Komisi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertugas
melakukan persiapan dan pelaksanaan pemenangan pemilihan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
(3) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan
Pusat.
(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro,
Sekretaris, dan Anggota.
(5) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum mengkoordinasikan Komisi Pemenangan
Pemilihan Umum Daerah dan Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang.
(6) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 35

Departemen-Departemen

(1) Ketua dan sekretaris departemen diangkat oleh Formatur Kongres.


(2) Departemen bertugas melaksanakan monitoring, analisis, dan evaluasi serta
merumuskan kebijakan partai sesuai dengan bidangnya, yang jumlah dan

19
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

bidangnya disesuaikan dengan kementerian yang ada di kabinet dan lembaga


lainnya.
(3) Departemen dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program partai
serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Departemen dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan
Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Departemen dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Dewan
Pimpinan Pusat.

Pasal 36
Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

(1) Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat, serta Ketua dan
Sekretaris Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat diangkat oleh Dewan
Pimpinan Pusat.
(2) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat dan Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat
merupakan kepanjangan tangan dan alat perjuangan partai yang terdiri atas:
a. Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Fraksi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang bertugas memperjuangkan kepentingan
politik partai di setiap tingkatannya; dan
b. Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang bertugas
memperjuangkan kepentingan politik partai di Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia.
(3) Setiap kebijakan atau keputusan harus dikonsultasikan dan mendapat
persetujuan dari Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Kepengurusan Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Fraksi
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia diangkat dan disahkan
oleh Dewan Pimpinan Pusat.
(5) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat dan Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat.

20
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 37

Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan

(1) Ketua dan Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan diangkat
oleh Formatur Kongres.
(2) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan bertugas melaksanakan fungsi
pengkajian, penelitian dan pengembangan, analisis, evaluasi,
menyelenggarakan perpustakaan, memberikan saran untuk mengembangkan
partai, serta mengumpulkan dan mengolah data dan Sistem Informasi
Manajemen.
(3) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan
Pusat.
(4) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan dalam menjalankan tugas-tugas
yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan melaporkan pelaksanaan tugasnya
kepada Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 38

Koordinator Wilayah

(1) Ketua, Sekretaris, dan anggota Koordinator Wilayah diangkat oleh Dewan
Pimpinan Pusat.
(2) Koordinator Wilayah adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Pusat dengan
Dewan Pimpinan Daerah dalam rangka memperlancar tugas-tugas kepartaian.
(3) Koordinator Wilayah berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-program
Dewan Pimpinan Pusat dan mendorong agar program tersebut berjalan sesuai
dengan sasaran di daerah.

21
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Koordinator Wilayah dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan


Pimpinan Pusat dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Koordinator Wilayah wajib memberikan laporan secara berkala kepada Dewan
Pimpinan Pusat.

22
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT DAERAH

Pasal 39
Struktur Organisasi Tingkat Daerah

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

MAJELIS PARTAI DEWAN KEHORMATAN


DAERAH KETUA DAERAH
BADAN PENGAWAS
DAERAH

WAKIL KETUA I SEKRETARIS BENDAHARA DIR EKS DAERAH WAKIL KETUA II


WS1 WS2 WS3 WS4 WB1 WB2 WB 3 WB 4 WDED1 WDED2 WDED 3 WDED

PPSKD DIVISI KPPD FRAKSI


BIDANG KORDA KORDA
DAERAH DPRD KORDA KORDA KORDA

DPC DPC DPC DPC DPC

(2) Struktur Organisasi Partai Tingkat Daerah terdiri atas: Majelis Partai Daerah,
Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris,
Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Direktur
Eksekutif, Dewan Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah, Divisi-Divisi
Daerah, Komisi Pemenangan Pemilu Daerah, Bidang-Bidang, Fraksi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan
Daerah, serta Koordinator Daerah.

23
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 40
Majelis Partai Daerah

(1) Majelis Partai Daerah berwenang:


a. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Daerah terkait
dengan calon bupati/walikota dan wakil bupati/walikota sebelum
direkomendasikan kepada Dewan Pimpinan Pusat;
b. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Daerah terkait
dengan penentuan partai-partai anggota koalisi di daerah; dan
c. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Daerah terkait
dengan penetapan calon-calon anggota legislatif di daerah.
(2) Ketua Majelis Partai Daerah ditetapkan oleh Formatur Musyawarah Daerah.
(3) Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Majelis Partai Daerah diangkat oleh
Dewan Pimpinan Pusat atas usul Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Tugas-tugas, Kepengurusan Majelis Partai Daerah, dan ketentuan-ketentuan
lainnya diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 41

Dewan Pimpinan Daerah

(1) Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Harian Terbatas, Pengurus
Harian dan Pengurus Pleno.
(2) Pengurus Harian Terbatas terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II,
Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara,
Direktur Eksekutif Daerah.
(3) Pengurus Harian terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas, Ketua dan Sekretaris
Bidang, Ketua dan Sekretaris Divisi Daerah, Ketua dan Sekretaris Pusat
Pengkajian Strategi dan Kebijakan Daerah, Ketua dan Sekretaris Komisi
Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah tingkat Provinsi dan Wakil-Wakil Direktur Eksekutif
Daerah.
(4) Pengurus Pleno terdiri atas Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh
Dewan Pimpinan Pusat antara lain Koordinator Daerah.

24
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(5) Dewan Pimpinan Daerah berwenang:


a. menetapkan kebijakan tingkat daerah sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat
Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah,
serta Peraturan Partai lainnya;
b. mengusulkan calon Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi dan
pimpinan fraksi kepada Dewan Pimpinan Pusat;
c. menetapkan pimpinan komisi dan alat kelengkapan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi;
d. mengusulkan partai anggota koalisi di tingkat provinsi kepada Dewan
Pimpinan Pusat dengan mempertimbangkan saran dan pendapat Majelis
Partai Daerah;
e. menyampaikan usulan calon bupati, calon wakil bupati, calon walikota, dan
calon wakil walikota kepada Dewan Pimpinan Pusat yang diajukan Dewan
Pimpinan Cabang dengan mempertimbangkan saran dan pendapat Majelis
Partai Daerah;
f. menyampaikan usulan partai anggota koalisi di tingkat kabupaten/kota
kepada Dewan Pimpinan Pusat yang diajukan Dewan Pimpinan Cabang
dengan memperhatikan saran dan pendapat Majelis Partai Daerah; dan
g. mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pimpinan Anak Cabang.

(6) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Daerah serta ketentuan-ketentuan lain
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan Partai lainnya.

Pasal 42

Ketua

(1) Ketua bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua


kegiatan kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar di Daerah.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dibantu 2 (dua) Wakil Ketua, Sekretaris,
Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Direktur Eksekutif
Daerah, Wakil Direktur Eksekutif Daerah serta alat kelengkapan Partai.

25
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 43

Wakil Ketua I

(1) Wakil Ketua I Dewan Pimpinan Daerah dipilih oleh Formatur Musyawarah
Daerah.
(2) Wakil Ketua I bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang
dilakukan oleh Bidang-Bidang, Divisi-Divisi Daerah, Komisi Pemenangan
Pemilu Daerah, Fraksi DPRD Provinsi dan Pusat Pengembangan Strategi dan
Kebijakan Daerah.
(3) Wakil Ketua I melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 44

Wakil Ketua II

(1) Wakil Ketua II Dewan Pimpinan Daerah dipilih oleh Formatur Musyawarah
Daerah
(2) Wakil Ketua II bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
Koordinator Daerah dalam mencapai sasaran program Partai.
(3) Wakil Ketua II melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 45

Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris

(1) Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah membantu tugas-tugas Ketua Dewan


Pimpinan Daerah.
(2) Sekretaris bertugas melakukan Manajemen Administrasi Politik ke luar dan
melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di daerah.
(3) Dalam melaksanakan tugas harus berkonsultasi dan berkoordinasi dengan
Ketua.
(4) Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris.
(5) Wakil-Wakil Sekretaris bertanggung jawab kepada Sekretaris.

26
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 46

Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara

(1) Bendahara dan Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Daerah diangkat oleh
Formatur Musyawarah Daerah.
(2) Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan Partai sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan di daerah.
(3) Bendahara dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua.
(4) Bendahara dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara.
(5) Wakil-Wakil Bendahara dipilih oleh Formatur Musyawarah Daerah.
(6) Wakil-Wakil Bendahara bertanggung jawab kepada Bendahara Umum.

Pasal 47

Direktur Eksekutif Daerah


dan
Wakil-Wakil Direktur Eksekutif Daerah

(1) Direktur Eksekutif dipilih oleh Formatur Musyawarah Daerah.


(2) Direktur Eksekutif Daerah bertugas melaksanakan manajemen operasional
administrasi yang bersifat ke dalam.
(3) Direktur Eksekutif Daerah merencanakan, melaksanakan, mengkoordinir, dan
mengawasi semua kegiatan administrasi partai yang bersifat ke dalam.
(4) Direktur Eksekutif Daerah menyediakan semua fasilitas untuk mendukung
kegiatan Partai serta menangani program, organisasi, personalia, anggaran
dan keuangan, logistik, administrasi kesekretariatan, rumah tangga, dan
urusan umum.
(5) Direktur Eksekutif Daerah mempunyai Tugas dan tanggung jawab yang diatur
dalam Peraturan Organisasi.
(6) Direktur Eksekutif Daerah dalam melaksanakan tugas-tugasnya, dibantu oleh
Wakil-Wakil Direktur Eksekutif sesuai kebutuhan yang dipilih oleh Pengurus
Harian Terbatas.
(7) Direktur Eksekutif Daerah bertanggung jawab kepada Ketua Dewan Pimpinan
Daerah.

27
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(8) Wakil-Wakil Direktur Eksekutif Daerah bertanggung jawab kepada Direktur


Eksekutif Daerah.

Pasal 48
Dewan Kehormatan Daerah

(1) Ketua Dewan Kehormatan Daerah diangkat oleh Formatur Musyawarah


Daerah.
(2) Dewan Kehormatan Daerah adalah lembaga yang menangani masalah etika
dan moral pengurus partai dan kader partai yang ditugaskan di lembaga
eksekutif dan legislatif di tingkat kabupaten/ kota.
(3) Ketua Dewan Kehormatan Daerah menetapkan 5 (lima) orang pengurus dan
anggota Dewan Kehormatan Daerah antara lain, pimpinan legislatif tertinggi
di tingkat provinsi.
(4) Dewan Kehormatan Daerah berwenang memeriksa, memutuskan, dan atau
menjatuhkan sanksi atas pelanggaran etika, moral, dan pelanggaran terhadap
ketentuan organisasi yang dilakukan oleh pengurus partai dan kader partai
yang ditugaskan di lembaga eksekutif dan legislatif di tingkat Cabang atas
laporan dari Komisi Pengawas Daerah, Badan Pengawas Cabang atau pihak
lain.
(5) Dewan Kehormatan Daerah menetapkan komposisi personel Komisi Pengawas
Daerah.

Pasal 49
Komisi Pengawas Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pengawas Daerah diangkat oleh Formatur
Musyawarah Daerah.
(2) Komisi Pengawas Daerah bertugas untuk mengawasi, melakukan evaluasi serta
memberikan saran agar sistem kepartaian di daerah berjalan sesuai dengan
mekanisme yang telah ditentukan.
(3) Anggota Komisi Pengawas Daerah diangkat oleh Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya Komisi Pengawas Daerah memberikan laporan
kepada Dewan Kehormatan Daerah.

28
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 50
Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah diangkat oleh
Formatur Musyawarah Daerah
(2) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah bertugas:
a. membantu dan menangani perkara dalam proses Pemilihan Umum
Legislatif, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan Umum
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di tingkat provinsi dan
kabupaten/ kota.
b. memberikan nasehat dan pendampingan hukum yang berskala provinsi dan
kabupaten/ kota.
(3) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman kepada program dan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat dan
Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah dalam menjalankan tugas-tugas
yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-
Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Daerah bertanggung jawab kepada Dewan
Pimpinan Daerah.

Pasal 51
Divisi Pembinaan Anggota Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Pembinaan Anggota Daerah diangkat oleh Formatur
Musyawarah Daerah.
(2) Divisi Pembinaan Anggota Daerah bertugas mempersiapkan pembinaan dan
peningkatan jumlah keanggotaan partai yang akan dilanjutkan dan diberikan
kemampuan serta keterampilan.
(3) Divisi Pembinaan Anggota Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada rencana pembinaan anggota dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat
dan Dewan Pimpinan Daerah.

29
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Divisi Pembinaan Anggota Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang


ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Pembinaan Anggota Daerah mengkoordinasi Unit Pembinaan Anggota.
(6) Divisi Pembinaan Anggota Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 52
Divisi Pembinaan Organisasi Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Pembinaan Organisasi Daerah diangkat oleh
Formatur Musyawarah Daerah .
(2) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah bertugas mempersiapkan konsolidasi
partai melalui Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa sesuai
ketentuan organisasi.
(3) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada rencana pembinaan organisasi dan kebijakan umum Dewan
Pimpinan Pusat.
(4) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah mengkoordinasikan tugas Unit Pembinaan
Organisasi.
(6) Divisi Pembinaan Organisasi Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dewan Pimpinan Daerah.
Pasal 53
Divisi Program Pro Rakyat Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Program Pro Rakyat Daerah diangkat oleh
Formatur Musyawarah Daerah
(2) Divisi Program Pro Rakyat Daerah bertugas membantu Pemerintah dan
Pemerintah Daerah untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan akses
dan fasilitas yang ada, khususnya dalam program-program Pro Rakyat.

30
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Divisi Program Pro Rakyat Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada rencana program Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Kebijakan Umum
Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Program Pro Rakyat Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Program Pro Rakyat Daerah mengkoordinasikan Unit Program Pro
Rakyat.
(6) Divisi Program Pro rakyat Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 54
Divisi Tanggap Darurat Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Tanggap Darurat Daerah diangkat oleh Formatur
Musyawarah Daerah.
(2) Divisi Tanggap Darurat Daerah bertugas membantu korban bencana alam dan
musibah lain yang berskala lokal/ daerah, menghimpun dana, serta
menyalurkan bantuan dan alat-alat kebutuhan darurat lainnya sesegera
mungkin langsung kepada korban.
(3) Divisi Tanggap Darurat Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada program Pemerintah, Pemerintah Daerah serta Kebijakan Umum Dewan
Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Tanggap Darurat Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Tanggap Darurat Daerah mengkoordinasikan Unit Tanggap Darurat.
(6) Divisi Tanggap Darurat Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dewan Pimpinan Daerah.

31
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 55
Divisi Logistik Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Logistik Daerah diangkat oleh Formatur Kongres.
(2) Divisi Logistik Daerah merupakan sumber logistik partai yang bertugas
mengadakan, mengelola dan menyalurkan logistik, dari dan ke masyarakat
secara sukarela, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Divisi Logistik Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Logistik Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Divisi Logistik Daerah mengkoordinasikan Unit Logistik.
(6) Divisi Logistik Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Daerah.

Pasal 56
Divisi Usaha dan Dana Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Usaha dan Dana Daerah diangkat oleh Formatur
Musyawarah Daerah
(2) Divisi Usaha dan Dana Daerah merupakan sumber keuangan partai yang
bertugas menghimpun dan menggalang sumber dana masyarakat secara
sukarela, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Divisi Usaha dan Dana Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Usaha dan Dana Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Usaha dan Dana Daerah mengkoordinasikan Unit Usaha dan Dana.
(6) Divisi Usaha dan Dana Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dewan Pimpinan Daerah.

32
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 57
Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah
diangkat oleh Formatur Musyawarah Daerah.
(2) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah bertugas untuk
melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan kaderisasi yang berskala daerah
secara teratur.
(3) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah dalam melaksanakan
tugasnya berpedoman pada Rencana Umum Pendidikan dan Pelatihan serta
Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah dalam menjalankan tugas-
tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-
Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah mengkoordinasikan Unit
Pendidikan dan Pelatihan.
(6) Divisi Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Daerah melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 58
Divisi Komunikasi Publik Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Komunikasi Publik Daerah diangkat oleh Formatur
Musyawarah Daerah.
(2) Divisi Komunikasi Publik Daerah bertugas menyampaikan pesan-pesan dan
materi publikasi partai serta mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan politik
dan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan partai yang berskala daerah secara
luas dan terus-menerus demi memelihara dan meningkatkan citra partai.
(3) Divisi Komunikasi Publik Daerah dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
pada Rencana Umum Komunikasi Publik serta Kebijakan Umum Dewan
Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Komunikasi Publik Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Biro, Sekretaris, dan Anggota.

33
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(5) Divisi Komunikasi Publik Daerah mempunyai media komunikasi melalui


website dan media publikasi lainnya.
(6) Divisi Komunikasi Publik Daerah dapat membuat sarana komunikasi publik
tersendiri.
(7) Divisi Komunikasi Publik Daerah mengkoordinasikan Unit Komunikasi Publik
Daerah.
(8) Divisi Komunikasi Publik Daerah melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 59
Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya
Masyarakat Daerah diangkat oleh Formatur Musyawarah Daerah
(2) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah bertugas
untuk memelihara dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan partai
politik, organisasi masyarakat, pemerintah daerah serta lembaga swadaya
masyarakat.
(3) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah dalam
melaksanakan tugasnya berpedoman pada Rencana Umum Hubungan
Eksternal, Luar Negeri, dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta Kebijakan
Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah dalam
menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu
oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah
mengkoordinasikan Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya
Masyarakat
(6) Divisi Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat Daerah
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

34
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 60
Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah diangkat
oleh Formatur Musyawarah Daerah
(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, terdiri atas 3 (tiga) sub komisi:
a. Sub Komisi Pemilihan Anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan
pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.
b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan
persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden di Daerah .
c. Sub Komisi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertugas
melakukan persiapan dan pelaksanaan pemenangan pemilihan Gubernur
dan Wakil Gubernur.
(3) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan
Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah dalam menjalankan tugas-tugas
yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-
Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah mengkoordinasikan Komisi
Pemenangan Pemilihan Umum Cabang.
(6) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 61
Bidang-Bidang

(1) Ketua dan Sekretaris Bidang-Bidang diangkat oleh Formatur Musyawarah


Daerah
(2) Bidang bertugas melaksanakan monitoring, analisis, dan evaluasi serta
merumuskan kebijakan Partai sesuai dengan bidangnya, yang jumlah dan
bidangnya disesuaikan dengan dinas dan badan yang ada di tingkat provinsi.

35
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Bidang dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program Partai serta
Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Bidang dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan
Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Bidang melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 62
Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi

(1) Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
diangkat dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas usul Dewan
Pimpinan Daerah.
(2) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi merupakan kepanjangan
tangan dan alat perjuangan Partai yang bertugas memperjuangkan
kepentingan politik partai di tingkat provinsi.
(3) Setiap kebijakan atau keputusan Fraksi harus dikonsultasikan dan mendapat
persetujuan dari Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Fraksi melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat
melalui Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 63
Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah

(1) Ketua dan Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah
diangkat oleh Formatur Musyawarah Daerah.
(2) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah bertugas melaksanakan
fungsi pengkajian, penelitian dan pengembangan, analisis, evaluasi,
menyelenggarakan perpustakaan, memberikan saran untuk mengembangkan
partai, serta mengumpulkan dan mengolah data serta Sistem Informasi
Manajemen di Daerah.

36
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah dalam melaksanakan


tugasnya berpedoman pada program Partai serta Kebijakan Umum Dewan
Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah.
(4) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Umum Daerah dalam
menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah dibantu
oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Daerah melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 64
Koordinator Daerah

(1) Ketua, Sekretaris, dan anggota Koordinator Daerah diangkat oleh Dewan
Pimpinan Daerah.
(2) Koordinator Daerah adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Daerah
dengan Dewan Pimpinan Cabang dalam rangka memperlancar tugas-tugas
kepartaian.
(3) Koordinator Daerah berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-program
Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Daerah mendorong agar program
tersebut berjalan sesuai dengan sasaran di Cabang.
(4) Koordinator Daerah dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Daerah dibantu oleh Koordinator-Koordinator Biro, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Koordinator Daerah wajib memberikan laporan secara berkala kepada Dewan
Pimpinan Daerah.

37
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI TINGKAT CABANG
Pasal 65
Struktur Organisasi Tingkat Cabang

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

MAJELIS PARTAI DEWAN KEHORMATAN


CABANG KETUA CABANG

BADAN PENGAWAS
CABANG

WAKIL WAKIL
KETUA I SEKRETARIS BENDAHARA KETUA II
WS1 WS2 WS3 WS4 WB 1 WB 2 WB 3 WB 4

KOMISI PEMENANGAN FRAKSI DPRD UNIT BAGIAN


PEMILU CABANG

KORCAB KORCAB KORCAB KORCAB KORCAB

DPAC DPAC DPAC DPAC DPAC

(2) Struktur Organisasi Partai Tingkat Cabang terdiri atas: Majelis Partai Cabang,
Dewan Kehormatan Cabang, Ketua,Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris,
Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Komisi Pengawas
Cabang, Unit-Unit, Ketua dan Wakil-Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-Wakil
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang, Bagian-Bagian, Fraksi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Koordinator Cabang.

38
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 66
Majelis Partai Cabang

(1) Majelis Partai Cabang berwenang:


a. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Cabang terkait
dengan calon bupati/walikota dan wakil bupati/walikota sebelum
direkomendasikan kepada Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan
Daerah;
b. memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Cabang terkait
dengan penentuan partai-partai anggota koalisi di Cabang; dan
c. Memberikan saran dan pendapat kepada Dewan Pimpinan Cabang terkait
dengan penetapan calon-calon anggota legislatif di Cabang untuk
direkomendasikan ke Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan
Daerah.
(2) Ketua Majelis Partai Cabang diangkat oleh Formatur Musyawarah Cabang.
(3) Ketua Majelis Partai Cabang mengangkat dan menetapkan anggota Badan
Pengawas Cabang atas usul Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Wakil-wakil Ketua, Wakil-Wakil Sekretaris, Anggota dan tugas-tugasnya diatur
lebih lanjut dalam peraturan organisasi.

Pasal 67
Dewan Pimpinan Cabang

(1) Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas Pengurus Harian dan Pengurus Pleno.
(2) Pengurus Harian terdiri atas: Majelis Partai Cabang, Ketua, Wakil Ketua I,
Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil
Bendahara, Ketua dan Sekretaris Bidang, Ketua dan Sekretaris Bidang, Ketua
dan Sekretaris Pusat Pengkajian Strategi dan Kebijakan Cabang, Ketua, Wakil-
Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris Komisi Pemenangan
Pemilihan Umum Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah tingkat Kabupaten/ Kota.
(3) Pengurus Pleno terdiri atas Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh
Pengurus Harian antara lain Koordinator Cabang.
(4) Ketua Dewan Pimpinan Cabang dipilih dalam Musyawarah Cabang.
(5) Dewan Pimpinan Cabang berwenang:

39
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

a. menetapkan kebijakan tingkat Cabang sesuai dengan Anggaran Dasar,


Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat
Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah,
serta Peraturan Partai lainnya;
b. mengusulkan calon Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota dan Pimpinan Fraksi kepada Dewan Pimpinan Pusat;
c. menetapkan Pimpinan Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota;
d. mengusulkan partai anggota koalisi di tingkat Kabupaten/Kota kepada
Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan Daerah;
e. menyampaikan usulan calon bupati, calon wakil bupati, calon walikota, dan
calon wakil walikota kepada Dewan Pimpinan Pusat yang diajukan Dewan
Pimpinan Cabang melalui Dewan Pimpinan Daerah;
f. menyampaikan usulan partai anggota koalisi di tingkat kabupaten/kota
kepada Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan Daerah; dan
g. mengesahkan Komposisi Personalia Dewan Pimpinan Anak Ranting.

(6) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Cabang serta ketentuan-ketentuan lain
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan Partai lainnya.

Pasal 68
Ketua

(1) Ketua bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua


kegiatan kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar di Cabang.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dibantu Wakil Ketua I, Wakil Ketua II
Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara
serta Alat Kelengkapan Partai di Tingkat Cabang yang diangkat oleh Formatur
Cabang.

40
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 69
Wakil Ketua I

(1) Wakil Ketua I dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.


(2) Wakil Ketua I bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan yang
dilakukan oleh Unit-Unit, Bagian-Bagian, Komisi Pemenangan Pemilu Daerah,
Fraksi DPRD Kabupaten/Kota .
(3) Wakil Ketua I melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 70
Wakil Ketua II

(1) Wakil Ketua II dipilih oleh Formatur Musyawarah Cabang.


(2) Wakil Ketua II bertugas mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan
Koordinator Cabang dalam mencapai sasaran program Partai.
(3) Wakil Ketua II melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 71
Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris

(1) Sekretaris dan Wakil Sekretaris membantu tugas-tugas Ketua Dewan Pimpinan
Cabang.
(2) Sekretaris bertugas melakukan Manajemen Administrasi Politik ke luar dan
melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di cabang.
(3) Dalam melaksanakan tugas Sekretaris harus berkonsultasi dan berkoordinasi
dengan Ketua.
(4) Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris.
(5) Jumlah Wakil-Wakil Sekretaris, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat.
(6) Sekretaris melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

41
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 72
Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara

(1) Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara Dewan Pimpinan Cabang diangkat oleh
Formatur Musyawarah Cabang.
(2) Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan Partai sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan di cabang.
(3) Bendahara dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua.
(4) Bendahara dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara.
(5) Jumlah Wakil-Wakil Bendahara, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat.
(6) Bendahara melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 73
Badan Pengawas Cabang

(1) Ketua dan Sekretaris Badan Pengawas Cabang diangkat oleh Formatur
Musyawarah Cabang.
(2) Badan Pengawas Cabang bertugas untuk mengawasi, melakukan evaluasi, serta
memberikan saran agar sistem kepartaian di cabang berjalan sesuai dengan
mekanisme yang telah ditentukan.
(3) Anggota Badan Pengawas Cabang diangkat oleh Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengawas Cabang memberikan laporan
kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 74
Unit Advokasi dan Bantuan Hukum

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Advokasi dan Bantuan Hukum diangkat oleh Formatur
Musyawarah Cabang
(2) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum bertugas:
a. membantu dan menangani perkara-perkara pidana, perdata, dan perkara
lainnya termasuk yang berkenaan dengan Pemilihan Umum Legislatif,

42
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan Umum Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah; dan
b. memberikan nasehat dan pendampingan hukum kepada anggota di tingkat
kabupaten/kota.
(3) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum dalam melaksanakan tugasnya berpedoman
kepada program dan kebijakan Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah,
dan Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub
Unit, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Unit Advokasi dan Bantuan Hukum bertanggung jawab kepada Dewan Pimpinan
Cabang.

Pasal 75
Unit Pembinaan Anggota

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Pembinaan Anggota diangkat oleh Formatur
Musyawarah Cabang
(2) Unit Pembinaan Anggota bertugas mempersiapkan pembinaan dan peningkatan
jumlah keanggotaan partai yang akan dilanjutkan dan diberikan kemampuan
serta keterampilan.
(3) Unit Pembinaan Anggota dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
rencana pembinaan anggota dan Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Unit Pembinaan Anggota dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Unit Pembinaan Anggota Cabang mengkoordinasikan Unit Pembinaan Anggota
Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting, dan Pimpinan Anak Ranting.
(6) Unit Pembinaan Anggota Cabang melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada
Dewan Pimpinan Cabang.

43
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 76
Unit Pembinaan Organisasi

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Pembinaan Organisasi diangkat oleh Formatur
Musyawarah Cabang.
(2) Unit Pembinaan Organisasi bertugas mempersiapkan konsolidasi partai melalui
Musyawarah Anak Cabang dan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa,
Musyawarah Ranting, Musyawarah Ranting Luar Biasa, Musyawarah Anak
Ranting, dan Musyawarah Anak Ranting Luar Biasa sesuai ketentuan organisasi.
(3) Unit Pembinaan Organisasi dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
rencana pembinaan organisasi dan kebijakan umum Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Unit Pembinaan Organisasi dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan
Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit,
Sekretaris, dan Anggota.
(5) Unit Pembinaan Organisasi mengkoordinasikan tugas Unit Pembinaan Organisasi
Anak Cabang, Pimpinan Ranting, dan Pimpinan Anak Ranting.
(6) Unit Pembinaan Organisasi melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Cabang.

Pasal 77
Unit Program Pro Rakyat

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Program Pro Rakyat diangkat oleh Formatur
Musyawarah Cabang.
(2) Unit Program Pro Rakyat bertugas membantu Pemerintah dan pemerintah
kabupaten/kota untuk mendorong masyarakat agar memanfaatkan akses dan
fasilitas yang ada, khususnya dalam program-program Pro Rakyat.
(3) Unit Program Pro Rakyat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
Rencana Program Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota dan Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan
Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

44
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Unit Program Pro Rakyat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan
Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit,
Sekretaris, dan Anggota.
(5) Unit Program Pro Rakyat melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Cabang.

Pasal 78
Unit Tanggap Darurat

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Tanggap Darurat diangkat oleh Formatur Musyawarah
Cabang
(2) Unit Tanggap Darurat bertugas membantu korban bencana alam dan musibah
lain, serta menyalurkan bantuan dan alat-alat kebutuhan darurat lainnya
sesegera mungkin langsung kepada korban.
(3) Unit Tanggap Darurat dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program
Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Unit Tanggap Darurat dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Divisi Tanggap Darurat Cabang melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Daerah.

Pasal 79
Unit Logistik

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Logistik diangkat oleh Formatur Musyawarah Cabang.
(2) Unit Logistik merupakan sumber logistik partai di Cabang yang bertugas
mengadakan, mengelola dan menyalurkan logistik, dari dan ke masyarakat
secara sukarela, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Unit Logistik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Kebijakan
Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan
Cabang.

45
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Unit Logistik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan
Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Unit Logistik melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan
Cabang.

Pasal 80
Unit Usaha dan Dana

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Usaha dan Dana diangkat oleh Formatur Musyawarah
Cabang.
(2) Unit Usaha dan Dana merupakan sumber keuangan partai yang bertugas
menghimpun dan menggalang sumber dana masyarakat secara sukarela, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Unit Usaha dan Dana dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan
Pimpinan Cabang.
(4) Unit Usaha dan Dana dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Unit Usaha dan Dana melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Cabang.

Pasal 81
Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan diangkat oleh
Formatur Musyawarah Cabang.
(2) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan bertugas untuk melaksanakan
pendidikan, pelatihan, dan kaderisasi secara teratur dan secara insidental
sesuai dengan kebutuhan semua kader dan fungsionaris partai di tingkat
cabang.
(3) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada Rencana Umum Pendidikan dan Pelatihan serta Kebijakan

46
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan
Cabang.
(4) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan dalam menjalankan tugas-tugas yang
ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub
Unit, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Unit Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan Cabang melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 82
Unit Komunikasi Publik

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Komunikasi Publik diangkat oleh Formatur
Musyawarah Cabang.
(2) Unit Komunikasi Publik Cabang bertugas menyampaikan pesan-pesan dan
materi publikasi partai serta mengkomunikasikan kegiatan-kegiatan politik dan
kegiatan-kegiatan kemasyarakatan partai secara luas dan terus-menerus demi
memelihara dan meningkatkan citra partai di tingkat cabang.
(3) Unit Komunikasi Publik dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada
Rencana Umum Komunikasi Publik serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan
Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Unit Komunikasi Publik dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Unit Komunikasi Publik mempunyai media komunikasi melalui website dan
media publikasi lainnya.
(6) Unit Komunikasi Publik dapat membuat sarana komunikasi publik tersendiri.
(7) Unit Komunikasi Publik melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan
Pimpinan Cabang.

Pasal 83
Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat

(1) Ketua dan Sekretaris Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya
Masyarakat diangkat oleh Formatur Musyawarah Cabang

47
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(2) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat bertugas untuk
memelihara dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan partai politik,
organisasi masyarakat, pemerintah daerah serta lembaga swadaya masyarakat.
(3) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam
melaksanakan tugasnya berpedoman pada Rencana Umum Hubungan Eksternal
dan Lembaga Swadaya Masyarakat serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan
Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam
menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu
oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Unit Hubungan Eksternal dan Lembaga Swadaya Masyarakat melaporkan
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 84
Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang

(1) Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang diangkat
oleh Formatur Musyawarah Cabang.
(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang, terdiri atas 3 (tiga) Sub Komisi:
a. Sub Komisi Pemilihan Anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan
pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan
persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden di cabang.
c. Sub Komisi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah bertugas
melakukan persiapan dan pelaksanaan pemenangan pemilihan Bupati dan
Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.
(3) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang dalam melaksanakan tugasnya
berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan Umum Dewan Pimpinan
Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.

48
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Cabang dalam menjalankan tugas-tugas


yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator
Sub Unit, Sekretaris, dan Anggota.
(5) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah melaporkan pelaksanaan
tugasnya kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 85
Bagian-Bagian

(1) Ketua dan Sekretaris Bagian-bagian diangkat oleh Formatur Musyawarah


Cabang
(2) Bagian bertugas melaksanakan monitoring, analisis, dan evaluasi serta
merumuskan kebijakan Partai sesuai dengan bidangnya, yang jumlah dan
bidangnya disesuaikan dengan dinas-dinas dan sub dinas/suku dinas yang ada
di tingkat kabupaten/kota.
(3) Bagian dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada program Partai serta
Kebijakan Umum Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan
Pimpinan Cabang.
(4) Bagian dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan Pimpinan
Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris, dan
Anggota.
(5) Bagian melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Cabang.

Pasal 86
Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota

(1) Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/ kota
diangkat oleh Dewan Pimpinan Pusat atas usul Dewan Pimpinan Cabang
melalui Dewan Pimpinan Daerah
(2) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota merupakan
perpanjangan tangan dan alat perjuangan Partai yang bertugas
memperjuangkan kepentingan politik partai di tingkat cabang.
(3) Setiap kebijakan atau keputusan Fraksi harus dikonsultasikan dan mendapat
persetujuan dari Dewan Pimpinan Cabang.

49
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota melaporkan


pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Pimpinan Pusat melalui Dewan Pimpinan
Cabang dengan tembusan kepada Dewan Pimpinan Daerah.

Pasal 87
Koordinator Cabang

(1) Ketua, Sekretaris, dan Anggota Koordinator Cabang diangkat oleh Dewan
Pimpinan Cabang.
(2) Koordinator Cabang adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Cabang
dengan Dewan Pimpinan Anak Cabang dalam rangka memperlancar tugas-tugas
kepartaian.
(3) Koordinator Cabang berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-program
Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang
mendorong agar program tersebut berjalan sesuai dengan sasaran di anak
cabang.
(4) Koordinator Cabang dalam menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan Dewan
Pimpinan Cabang dibantu oleh Koordinator-Koordinator Sub Unit, Sekretaris,
dan Anggota.
(5) Anggota Koordinator Cabang disesuaikan dengan jumlah daerah pemilihan
kabupaten/ kota yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum kabupaten/
kota.
(6) Koordinator Cabang wajib memberikan laporan secara berkala kepada Dewan
Pimpinan Cabang.

Pasal 88
Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang dipilih oleh Musyawarah Anak Cabang.
(2) Dewan Pimpinan Anak Cabang terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua
II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.
(3) Dewan Pimpinan Anak Cabang berwenang:
a. menentukan kebijakan Tingkat Anak Cabang sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat

50
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah,


Keputusan Musyawarah ang, Keputusan Rapat Tingkat Cabang, Keputusan
Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat Tingkat Anak Cabang, serta
Peraturan Partai lainnya.
b. menetapkan Komposisi kepengurusan Dewan Pimpinan Anak Ranting.
(4) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Anak Cabang serta ketentuan-ketentuan
lain lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-
peraturan Partai.

Pasal 89
Dewan Pimpinan Ranting

(1) Ketua Dewan Pimpinan Ranting dipilih oleh Musyawarah Ranting.


(2) Dewan Pimpinan Ranting terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua I,
Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.
(3) Dewan Pimpinan Ranting berwenang menentukan kebijakan Tingkat Ranting
sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres,
Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan
Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan Rapat
Tingkat Cabang, Keputusan Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat
Tingkat Anak Cabang, Keputusan Musyawarah Ranting, Keputusan Rapat
Tingkat Ranting serta Peraturan Partai lainnya.
(4) Kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Cabang atas rekomendasi Ketua Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(5) Hak dan Kewajiban Dewan Pimpinan Ranting serta ketentuan-ketentuan lain
lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan
Partai lainnya.

Pasal 90
Pimpinan Anak Ranting

(1) Ketua Pimpinan Anak Ranting diangkat oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(2) Pimpinan Anak Ranting terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua I,
Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.

51
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Pimpinan Anak Ranting berwenang menentukan kebijakan Tingkat Anak


Ranting sesuai dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan
Kongres, Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah,
Keputusan Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan
Rapat Tingkat Cabang, Keputusan Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat
Tingkat Anak Cabang, Keputusan Musyawarah Ranting, Keputusan Rapat
Tingkat Ranting, Keputusan Rapat Pimpinan Anak Ranting, serta Peraturan
Partai lainnya.
(4) Kepengurusan Dewan Pimpinan Anak Ranting ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Anak Cabang atas rekomendasi Ketua Dewan Pimpinan Ranting.
(5) Hak dan Kewajiban Pimpinan Anak Ranting serta ketentuan-ketentuan lain
lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan
Partai.
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI DEWAN PERWAKILAN LUAR NEGERI
Pasal 91
Struktur Organisasi Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Bagan Organisasi adalah sebagai berikut:

KETUA
KOMISI
PENGAWAS LN
WAKIL WAKIL
KETUA I SEKRETARIS BENDAHARA KETUA II
WS 1 WS2 WS 3 WS 4 WB 1 WB 2 WB 3 WB 4

KOMISI PEMENANGAN
PEMILU LUAR NEGERI UNIT BAGIAN

KOORD. LN KOORD. LN KOORD. LN KOORD. LN KOORD. LN

KOTA/NEG KOTA/NEG KOTA/NEG KOTA/NEG KOTA/NEG


KOTA/NEG
KOTA/NEG KOTA/NEG
KOTA/NEG KOTA/NEG KOTA/NEG KOTA/NEG
BAGIAN BAGIAN KOTA/NEG
BAGIAN KOTA/NEG
BAGIAN KOTA/NEG
BAGIAN
BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN
52 BAGIAN BAGIAN
BAGIAN BAGIAN BAGIAN
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(2) Struktur Organisasi Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Ketua Dewan
Perwakilan Luar Negeri, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil
Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, Komisi Pengawas Luar Negeri,
Komisi Pemenangan Pemilu Luar Negeri, Unit, Bagian, dan Koordinator Luar
Negeri.

Pasal 92
Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Kepengurusan Dewan Perwakilan Luar Negeri diangkat dan diberhentikan oleh
Dewan Pimpinan Pusat.
(2) Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua
II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara,
serta Bidang-Bidang sesuai kebutuhan dan berwenang :
a. menentukan kebijakan Perwakilan Luar Negeri sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat
Tingkat Nasional, Musyawarah Perwakilan Luar Negeri, Rapat Perwakilan
Luar Negeri, serta Peraturan Partai lainnya; dan
b. menetapkan kepengurusan Dewan Perwakilan Luar Negeri.
(3) Melaksanakan program-program partai sesuai dengan hasil Kongres, Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan Partai lainnya.
(4) Mengusulkan kebijakan-kebijakan sesuai dengan perkembangan partai di
negara tempat berdomisili untuk memperoleh persetujuan dari Dewan
Pimpinan Pusat.
(5) Kelembagaan, mekanisme kerja, pemberian hak suara, dan hal-hal lainnya
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 93
Ketua

(1) Ketua bertugas melaksanakan, mengawasi, dan mengendalikan semua kegiatan


kepartaian, baik ke dalam maupun ke luar di Luar Negeri.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Ketua dibantu Wakil Ketua I, Wakil Ketua II,
Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara
serta alat kelengkapan partai di luar negeri.

53
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 94
Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris

(1) Sekretaris bertugas melakukan Manajemen Administrasi Politik ke luar dan


melakukan kegiatan pengamanan kebijakan di luar negeri.
(2) Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris harus berkonsultasi dan
berkoordinasi dengan Ketua.
(3) Sekretaris dibantu oleh Wakil-Wakil Sekretaris.
(4) Jumlah Wakil-Wakil Sekretaris, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat.
(5) Sekretaris melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Ketua.

Pasal 95
Bendahara dan Wakil-Wakil Bendahara

(1) Bendahara bertugas melakukan pengelolaan keuangan Partai sesuai rencana


yang telah ditetapkan di luar negeri.
(2) Bendahara dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Ketua.
(3) Bendahara dibantu oleh Wakil-Wakil Bendahara.
(4) Jumlah Wakil-Wakil Bendahara, bidang tugas dan mekanisme kerjanya diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi yang diterbitkan oleh Dewan
Pimpinan Pusat.

Pasal 96
Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri

(1) Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri bertugas untuk mengawasi,


melakukan evaluasi, serta memberikan saran agar sistem kepartaian di luar
negeri berjalan sesuai dengan mekanisme yang telah ditentukan.
(2) Kepengurusan Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri diangkat oleh Dewan
Perwakilan Luar Negeri.
(3) Dalam melaksanakan tugasnya Badan Pengawas Perwakilan Luar Negeri
memberikan laporan kepada Dewan Perwakilan Luar Negeri.

54
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 97
Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri

(1) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri, terdiri atas 2
(dua) Sub Komisi:
a. Sub Komisi Pemilihan Anggota Legislatif bertugas melakukan persiapan dan
pelaksanaan pemenangan Pemilihan Umum Anggota Legislatif di Perwakilan
Luar Negeri.
b. Sub Komisi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bertugas melakukan
persiapan dan pelaksanaan pemenangan Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden di Perwakilan Luar Negeri.
(2) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri dalam
melaksanakan tugasnya berpedoman pada Program Partai serta Kebijakan
Umum Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Perwakilan Luar Negeri.
(3) Kepengurusan Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri
serta tugas-tugasnya ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Luar Negeri.
(4) Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Perwakilan Luar Negeri melaporkan
pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Perwakilan Luar Negeri.

Pasal 98
Koordinator Luar Negeri

(1) Koordinator Luar Negeri adalah penghubung antara Dewan Pimpinan Pusat
dengan Dewan Perwakilan Luar Negeri dalam rangka memperlancar tugas-
tugas kepartaian.
(2) Koordinator Luar Negeri berkewajiban melaksanakan sosialisasi program-
program Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Perwakilan Luar Negeri untuk
mendorong agar program tersebut berjalan sesuai dengan sasaran di luar
negeri.
(3) Koordinator Luar Negeri wajib memberikan laporan secara berkala kepada
Dewan Perwakilan Luar Negeri.

55
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB VIII
JANGKA WAKTU KEPENGURUSAN
Pasal 99
Jangka Waktu Kepengurusan

(1) Jangka waktu kepengurusan partai pada semua tingkatan adalah 5 (lima)
tahun.
(2) Menyimpang dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), jangka
waktu kepengurusan dapat kurang dari 5 (lima) tahun, apabila dilakukan
melalui Kongres Luar Biasa, Musyawarah Daerah Luar Biasa, Musyawarah
Cabang Luar Biasa, Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa, Musyawarah Ranting
Luar Biasa.
(3) Dalam hal jangka waktu kepengurusan sebagaimana diatur dalam ayat (1) dan
ayat (2) tidak dapat dilaksanakan maka kepengurusan partai akan dipimpin
oleh Pelaksana Tugas.
(4) Tata cara, persyaratan, pengangkatan, dan hal-hal lain tentang Jangka Waktu
Kepengurusan dan Pelaksana Tugas diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.

BAB IX
KONGRES, MUSYAWARAH, DAN RAPAT-RAPAT

Pasal 100
Kongres dan Kongres Luar Biasa

(1) Kongres adalah pemegang kekuasaan tertinggi partai, yang diselenggarakan


sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun dan berwenang:
a. menetapkan Ketua Dewan Pembina;
b. mengesahkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
c. menetapkan Program Umum Partai;
d. meminta dan menilai Laporan Pertanggung Jawaban Dewan Pimpinan
Pusat;
e. memilih dan menetapkan Ketua Umum dan Formatur Kongres; dan
f. menetapkan keputusan-keputusan Kongres lainnya.

56
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(2) Kongres Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang sama dengan
Kongres.
(3) Kongres Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan:
a. Majelis Tinggi Partai, atau
b. Sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah
dan ½ (satu per dua) dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Dalam permintaan tersebut, harus menyebutkan agenda dan alasan-alasan
diadakannya Kongres Luar Biasa.
(5) Dewan Pimpinan Pusat sebagai penyelenggara Kongres Luar Biasa.

Pasal 101
Rapat-Rapat Tingkat Nasional

(1) Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) dihadiri oleh Majelis Tinggi Partai, Dewan
Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan Dewan Perwakilan Luar
Negeri untuk membahas dan mengambil keputusan-keputusan strategis dan
politis kecuali yang menjadi kewenangan kongres dan dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan.
(2) Rapat Koordinasi Nasional (RAKORNAS) adalah rapat tingkat nasional yang
dihadiri oleh Majelis Tinggi Partai, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan,
Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan undangan lainnya yang
ditetapkan dan diselenggarakan atas undangan Dewan Pimpinan Pusat dalam
rangka melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi terhadap
masalah nasional tertentu, kecuali yang menjadi wewenang Kongres dan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
(3) Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) adalah rapat tingkat nasional yang dihadiri
oleh Majelis Tinggi Partai, Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Dewan
Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang dan
undangan lainnya yang ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat yang diadakan
sekurang-kurangnya sekali dalam 2 (dua) tahun untuk mengevaluasi dan
merekomendasikan Program Umum Partai.

57
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) a. Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat dihadiri oleh Ketua
Umum, Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal,
Wakil-Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil-Wakil Bendahara
Umum, Direktur Eksekutif mengenai kewenangan Dewan Pimpinan Pusat
sebagaimana diatur dalam Pasal 16 Ayat (5) huruf a sampai dengan huruf g
yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu.
b. Rapat Pengurus Harian Terbatas dapat mengundang Pengurus Harian dan
unsur kepengurusan lainnya sesuai dengan kebutuhan partai.
(5) Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dihadiri oleh Pengurus Harian
Terbatas, Wakil-Wakil Direktur Eksekutif, Ketua dan Sekretaris Departemen,
Ketua dan Sekretaris Divisi, Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Wakil-Wakil
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum, Ketua, Wakil-Wakil Ketua,
Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan
Kebijakan, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPR RI serta Ketua dan Sekretaris Fraksi
MPR RI sesuai dengan Pasal 16 Ayat (5) huruf h dan huruf I serta hal-hal
penting lainnya sesuai kebutuhan partai yang dilaksanakan sekurang-kurangnya
1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
(6) Rapat Pengurus Pleno adalah rapat yang dihadiri oleh Pengurus Harian
Terbatas, Pengurus Harian, Pengurus-pengurus yang diangkat oleh Pengurus
Harian Terbatas, Ketua dan Sekretaris Koordinator Wilayah, dan berwenang
mengambil keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai, hal-hal
penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

Pasal 102
Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa

(1) Musyawarah Daerah diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima)


tahun dan berwenang:
a. memilih dan menetapkan Ketua dan Formatur Musyawarah Daerah;
b. menyusun Program Kerja tingkat daerah;
c. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Daerah; dan
d. menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

58
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(2) Musyawarah Daerah Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang
sama dengan Musyawarah Daerah.
(3) Musyawarah Daerah Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan:
a. Majelis Partai Daerah, atau;
b. Sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Cabang;
c. Dalam permintaan tersebut, harus menyebutkan agenda dan alasan-alasan
diadakannya Musyawarah Daerah Luar Biasa.
(4) Dewan Pimpinan Daerah sebagai penyelenggara Musyawarah Daerah Luar
Biasa.
(5) Penyelenggaraan Musyawarah Daerah Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 103
Rapat-Rapat Tingkat Daerah

(1) Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat, Majelis
Partai Daerah, Dewan Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah, Dewan
Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan undangan lainnya untuk
membahas dan memutuskan keputusan-keputusan strategis di daerah dan
dilaksanakan sesuai kebutuhan.
(2) Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) adalah rapat tingkat daerah yang dihadiri
oleh Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai Daerah, Dewan Kehormatan
Daerah, Komisi Pengawas Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan
Cabang, dan undangan lainnya yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan
Daerah dalam rangka melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan
simplifikasi terhadap masalah daerah tertentu dan dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan.
(3) Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) adalah rapat tingkat daerah yang dihadiri oleh
Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai Daerah, Dewan Kehormatan Daerah,
Komisi Pengawas Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang,
dan undangan lainnya yang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2
(dua) tahun untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja.

59
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) a. Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah dihadiri oleh
Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris,
Bendahara, Wakil-Wakil Bendahara, dan Direktur Eksekutif Daerah
mengenai kewenangan Dewan Pimpinan Daerah sebagaimana diatur dalam
Pasal 41 Ayat (4) huruf a sampai dengan huruf f yang dilaksanakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) minggu.
b. Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah dapat mengundang
Pengurus Harian dan unsur kepengurusan lainnya sesuai dengan kebutuhan
partai.
(5) Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah dihadiri oleh Pengurus Harian
Terbatas, Wakil-Wakil Direktur Eksekutif Daerah, Ketua dan Sekretaris Bidang,
Ketua dan Sekretaris Divisi Daerah, Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan Wakil-Wakil
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua, Wakil-Wakil
Ketua, Sekretaris dan Wakil-Wakil Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan
Kebijakan Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPRD Provinsi sesuai dengan
Pasal 41 Ayat (4) huruf g serta hal-hal penting lainnya sesuai kebutuhan partai
di daerah yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu)
bulan.
(6) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah adalah rapat yang dihadiri oleh Majelis
Partai Daerah, Dewan Kehormatan Daerah, Pengurus Harian Dewan Pimpinan
Daerah, Pengurus-pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian antara lain
Ketua dan Sekretaris Koordinator Daerah, Dewan Pimpinan Daerah dan
berwenang mengambil keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai
di daerah dan hal-hal penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan
diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.

Pasal 104
Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa

(1) Musyawarah Cabang diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 5 (lima)


tahun dan berwenang :
a. memilih dan menetapkan Ketua dan Formatur Musyawarah Cabang;
b. menyusun Program Kerja Cabang;
c. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Cabang; dan

60
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

d. menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

(2) Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang
sama dengan Musyawarah Cabang.
(3) Musyawarah Cabang Luar Biasa diadakan atas permintaan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(4) Dalam permintaan sebagaimana disebut pada ayat 3, harus menyebutkan
agenda dan alasan-alasan diadakannya Musyawarah Cabang Luar Biasa.
(5) Dewan Pimpinan Cabang sebagai penyelenggara Musyawarah Cabang Luar
Biasa.
(6) Penyelenggaraan Musyawarah Cabang Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Pusat.

Pasal 105
Rapat-Rapat Tingkat Cabang

(1) Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB) dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah, Badan Pengawas Cabang, Dewan Pimpinan Cabang,
Dewan Pimpinan Anak Cabang dan undangan lainnya untuk membahas dan
mengambil keputusan-keputusan strategis di Cabang dan dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan.
(2) Rapat Koordinasi Cabang (RAKORCAB) adalah rapat tingkat Cabang yang
dihadiri oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Badan
Pengawas Cabang, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang,
dan undangan lainnya yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang
dalam rangka melakukan kehidupan partai di tingkat cabang dan hal-hal
penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
(3) Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) adalah rapat tingkat cabang yang dihadiri
oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan
Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang dan undangan lainnya yang diadakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk mengevaluasi
pelaksanaan Program Kerja.

61
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Cabang adalah rapat yang dihadiri oleh Majelis
Partai Cabang, Dewan Kehormatan Cabang, Pengurus Harian Dewan Pimpinan
Cabang, Pengurus-pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian antara lain
Ketua dan Sekretaris Kordinator Cabang, Dewan Pimpinan Cabang dan
berwenang mengambil keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai
di Cabang dan hal-hal penting lainnya yang perlu segera ditindak lanjuti dan
diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalm 6 (enam) bulan.
(5) Rapat Harian Dewan Pimpinan Cabang dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua I,
Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-Wakil
Bendahara, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan Sekretaris Bagian, Ketua dan
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang, Ketua dan Sekretaris Pusat
Pengembangan Strategi dan Kebijakan Cabang, serta Ketua dan Sekretaris
Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/ Kota yang dilaksanakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
Pasal 106
Musyawarah Anak Cabang dan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa

(1) Musyawarah Anak Cabang diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima)


tahun dan berwenang:
a. menyusun Program Kerja Partai Tingkat Anak Cabang;
b. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Anak Cabang;
c. memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Anak Cabang; dan
d. menetapkan Keputusan-keputusan lainnya dalam batas kewenangannya.
(2) Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan
yang sama dengan Musyawarah Anak Cabang.
(3) Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa diadakan atas permintaan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Ranting.
(4) Dalam permintaan sebagaimana disebut pada ayat 3, harus menyebutkan
agenda dan alasan-alasan diadakannya Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa.
(5) Dewan Pimpinan Anak Cabang sebagai penyelenggara Musyawarah Anak
Cabang Luar Biasa.
(6) Penyelenggaraan Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa sebagaimana dimaksud
dalam ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Daerah.

62
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 107
Rapat-Rapat Tingkat Anak Cabang

(1) Rapat Koordinasi Anak Cabang (RAKOR ANCAB) adalah rapat tingkat Anak
Cabang yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang,
Dewan Pimpinan Anak Cabang, Dewan Pimpinan Ranting, dan undangan
lainnya yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Anak Cabang dalam rangka
melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi terhadap
masalah-masalah di tingkat Anak Cabang yang dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan.
(2) Rapat Kerja Anak Cabang (RAKER ANCAB) adalah rapat tingkat Anak Cabang
yang dihadiri oleh Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan
Pimpinan Anak Cabang, Dewan Pimpinan Ranting dan undangan lainnya yang
diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk
mengevaluasi pelaksanaan Program Kerja.
(3) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Anak Cabang adalah rapat yang dihadiri Pengurus
Harian Dewan Pimpinan Anak Cabang atas undangan Dewan Pimpinan Anak
Cabang dan berwenang mengambil keputusan-keputusan terkait dengan
kehidupan partai di tingkat Anak Cabang dan hal-hal penting lainnya yang
perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan.
(4) Rapat Harian Dewan Pimpinan Anak Cabang dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua
I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara,dan Wakil-
Wakil Bendahara yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan.

Pasal 108
Musyawarah Ranting dan Musyawarah Ranting Luar Biasa

(1) Musyawarah Ranting diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun


dan berwenang :
a. menyusun Program Kerja Partai Tingkat Ranting;
b. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Ranting;
c. memilih dan menetapkan Dewan Pimpinan Ranting; dan

63
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

d. menetapkan Keputusan-keputusan lainnya.

(2) Musyawarah Ranting Luar Biasa mempunyai wewenang dan kekuasaan yang
sama dengan Musyawarah Ranting.
(3) Musyawarah Ranting Luar Biasa diadakan atas permintaan oleh sekurang-
kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah Dewan Pimpinan Anak Ranting.
(4) Dalam permintaan sebagaimana disebut pada ayat 3, harus menyebutkan
agenda dan alasan-alasan diadakannya Musyawarah Ranting Luar Biasa.
(5) Dewan Pimpinan Ranting sebagai penyelenggara Musyawarah Ranting Luar
Biasa.
(6) Penyelenggaraan Musyawarah Ranting Luar Biasa sebagaimana dimaksud dalam
ayat 3 harus mendapat persetujuan Dewan Pimpinan Cabang.
Pasal 109
Rapat-Rapat Tingkat Ranting

(1) Rapat Pleno Dewan Pimpinan Ranting adalah rapat yang dihadiri Ketua, Wakil
Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan
Wakil-Wakil Bendahara, serta undangan lainnya yang berwenang mengambil
keputusan-keputusan terkait dengan kehidupan partai di tingkat ranting dan
hal-hal penting lainnya yang perlu segera ditindaklanjuti dan diadakan
sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan.
(2) Rapat Harian Dewan Pimpinan Ranting dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua I,
Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil –
Wakil Bendahara yang dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1
(satu) bulan.
Pasal 110
Rapat Pimpinan Anak Ranting

(1) Rapat Pimpinan Anak Ranting dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua
II, Sekretaris, Wakil-Wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-Wakil Bendahara.
(2) Rapat Pimpinan Anak Ranting diadakan oleh Pimpinan Anak Ranting sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan
(3) Melaksanakan kebijakan Partai di tingkat Rukun Warga (RW) dan yang
setingkat

64
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Menyusun Program Kerja Partai di tingkat Rukun Warga (RW) dsan yang
setingkat.

Pasal 111
Musyawarah dan Rapat-Rapat Perwakilan Luar Negeri

(1) Musyawarah Perwakilan Luar Negeri diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu)


kali dalam 5 (lima) tahun dan berwenang:
a. memilih dan menetapkan Ketua/Formatur;
b. menyusun Program Kerja Perwakilan Luar Negeri;
c. menilai Laporan Pertanggungjawaban Dewan Perwakilan Luar Negeri; dan
d. menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

(2) Musyawarah dan Rapat-rapat Perwakilan Luar Negeri diatur lebih lanjut dalam
Peraturan Organisasi.

BAB X
PESERTA, HAK SUARA, KUORUM, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PASAL 112
Peserta

(1) Kongres, Musyawarah Daerah, Musyawarah Cabang, Musyawarah Anak Cabang,


Musyawarah Ranting dihadiri oleh peserta, peninjau, dan undangan.
(2) Peserta diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan
lainnya.
(3) Peninjau dan Undangan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Partai sesuai dengan
tingkatannya.
PASAL 113
Hak Suara

(1) Hak suara adalah jumlah suara yang dihitung dalam menentukan keputusan
Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat partai.
(2) Ketentuan tentang hak suara diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan-peraturan partai.

65
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

PASAL 114
Kuorum

(1) Kuorum adalah jumlah perhitungan kehadiran penentuan tentang keabsahan


Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat.
(2) Kuorum keabsahan Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat
dihadiri oleh sekurang-kurangnya lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah
peserta.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kuorum akan diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan-peraturan Partai.
(4) Kuorum untuk perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dihadiri
oleh sekurang-kurangnya oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta.

PASAL 115
Pengambilan Keputusan

(1) Pengambilan keputusan dalam Kongres, musyawarah-musyawarah, dan rapat-


rapat dilaksanakan secara musyawarah untuk mufakat.
(2) Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan suara terbanyak.
(3) Pengambilan keputusan tentang pemilihan Ketua Umum dan Ketua-Ketua
sesuai tingkatannya sah apabila disetujui lebih dari ½ (satu per dua) dari
jumlah peserta yang hadir.
(4) Pengambilan keputusan tentang Anggaran Dasar sah apabila disetujui
sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga) dari jumlah peserta yang hadir.
(5) Pengaturan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan Partai.

BAB XI
ORGANISASI SAYAP

Pasal 116
Organisasi Sayap

66
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(1) Organisasi Sayap Partai Demokrat merupakan organisasi masyarakat yang


menyalurkan aspirasi politiknya kepada Partai Demokrat;
(2) Organisasi Sayap merupakan wadah kaderisasi dan perjuangan sebagai
pelaksana kebijakan partai untuk memenuhi kebutuhan strategis dalam rangka
memperkuat basis dukungan partai.
(3) Organisasi Sayap dapat diberi hak suara dan diatur dalam Peraturan Organisasi
(4) Mekanisme dan tata cara Organisasi Masyarakat yang bergabung dalam
Organisasi Sayap Partai Demokrat diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi.

BAB XII
KEUANGAN

Pasal 117
Sumber Keuangan Partai

Keuangan Partai diperoleh dari:


1. Iuran Anggota
2. Iuran Anggota Fraksi pada semua tingkatan
3. Sumbangan yang sah menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku
4. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.

BAB XIII
PEMBUBARAN PARTAI

Pasal 118
Ketentuan Pembubaran

(1) Pembubaran Partai Demokrat hanya dapat diusulkan oleh Majelis Tinggi Partai
dan disetujui dalam Kongres yang khusus diadakan untuk itu.
(2) Kongres sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah apabila dihadiri
sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah peserta.

67
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Pembubaran dinyatakan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah peserta yang hadir.
(4) Dalam hal Partai Demokrat dibubarkan, maka kekayaannya dapat diserahkan
kepada badan atau lembaga-lembaga sosial di Indonesia.

BAB XIV
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 119
Peraturan Peralihan

(1) Selama struktur dan badan-badan partai berdasarkan Anggaran Dasar ini dan
Anggaran Rumah Tangga belum terbentuk, maka struktur dan personalia yang
telah ditetapkan sebelumnya masih tetap berlaku.
(2) Selama peraturan-peraturan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar ini dan
Anggaran Rumah Tangga belum ditetapkan, maka peraturan-peraturan
organisasi yang ditetapkan sebelumnya masih tetap berlaku.
(3) Struktur Organisasi tingkat Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang,
dan Dewan Perwakilan Luar Negeri wajib disesusuaikan dengan ketentuan
Anggaran Dasar ini dan Anggaran Rumah Tangga selambat-lambatnya 2 (dua)
tahun sejak ditetapkan.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 120
Hal-hal Lain

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan dalam Peraturan Organisasi yang ditetapkan oleh
Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan.

68
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

ANGGARAN RUMAH TANGGA


PARTAI DEMOKRAT

BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
Persyaratan Menjadi Anggota

(1) Persyaratan menjadi Anggota yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar
adalah sebagai berikut :
a. setiap warga Negara Indonesia yang dimaksud dalam Pasal 11
ayat (1) dan (2) dari Anggaran Dasar yang ingin menjadi anggota partai,
menyampaikan permohonan kepada Dewan Pimpinan Pusat, Dewan
Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang;
b. bersedia mengikuti kegiatan yang telah ditetapkan oleh partai;
c. tidak merangkap sebagai anggota dari partai politik lainnya;
d. melakukan pendaftaran keanggotaan dengan mengisi formulir yang telah
disediakan;
e. sesudah pendaftaran tersebut pada ayat (1) huruf d kepada pemohon
diberikan status Anggota dan berhak menerima Kartu Tanda Anggota
yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Dewan Pimpinan Pusat, Dewan
Pimpinan Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang keanggotaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 dari Anggaran Dasar diatur sepenuhnya oleh Dewan Pimpinan
Pusat.

Pasal 2
Kewajiban Anggota

(1) menghayati, mentaati, serta mengamalkan Anggaran Dasar, dan Anggaran


Rumah Tangga;
(2) menghayati, mentaati, dan mengamalkan keputusan partai yang telah
ditetapkan dengan sah dan menjalankan langkah-langkah yang ditetapkan
oleh Dewan Pimpinan Partai berdasarkan keputusan tersebut;
(3) berpartisipasi dalam kegiatan partai serta bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang diamanatkan kepadanya.

69
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 3
Hak Anggota

(1) mengikuti kegiatan partai yang diperuntukkan bagi seluruh anggota;


(2) memilih dan dipilih menjadi pengurus partai atau jabatan-jabatan lain yang
ditetapkan oleh partai;
(3) memberikan usul, saran, ataupun koreksi kepada dewan pimpinan partai
dengan cara sebaik-baiknya sesuai mekanisme Partai.

Pasal 4
Pemberhentian Anggota

Keanggotaan partai berakhir karena :


(1) meninggal dunia;
(2) mengundurkan diri secara tertulis;
(3) menjadi anggota partai politik lain;
(4) melanggar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 5
Tata Cara Pemberhentian Anggota

(1) Anggota dapat diberhentikan dan atau diberhentikan sementara karena tidak
melaksanakan kewajibannya sebagai anggota atau melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan asas, tujuan, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, dan peraturan partai.
(2) Keputusan pemberhentian dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat,
sedangkan keputusan pemberhentian sementara dapat dilakukan oleh setiap
dewan pimpinan partai setingkat di atas dewan pimpinan partai yang
bersangkutan.
(3) Keputusan pemberhentian sementara anggota diputuskan melalui rapat
Pleno dewan pimpinan partai.
(4) Keputusan pemberhentian atau pemberhentian sementara anggota
sebagaimana diatur pada ayat (2) dan ayat (3) pasal ini, diputuskan setelah
diberikan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam
rentang waktu minimal 21 (dua puluh satu) hari.
(5) Anggota yang diberhentikan atau diberhentikan sementara, dapat mengajukan
pembelaan dirinya di forum partai setingkat lebih tinggi sampai dengan tingkat
kongres.

70
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI PARTAI
Pasal 6
Dewan Pimpinan Pusat

(1) Dewan Pimpinan Pusat adalah dewan pimpinan tertinggi sebagai pelaksana
keputusan kongres serta memimpin semua kegiatan partai.
(2) Dewan Pimpinan Pusat mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke luar.

Pasal 7
Kewajiban Dewan Pimpinan Pusat

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran


Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, rapat tingkat nasional dan
peraturan partai.
(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman tentang kegiatan
Fraksi Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dan Fraksi Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
(3) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada Dewan
Pimpinan Partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan
keputusan dan Garis-garis Besar Strategi, Kebijakan dan Rencana Aksi Partai
serta ketentuan organisasi.
(4) Mengatur kerjasama dan koordinasi perjuangan partai di dalam dan
di luar lembaga negara.
(5) Melaporkan secara berkala perkembangan politik dan hal-hal penting kepada
Ketua Dewan Pembina.
(6) Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada kongres.

Pasal 8
Hak Dewan Pimpinan Pusat

(1) Membuat peraturan pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta kebijakan demi kelancaran kegiatan partai dalam rangka
pelaksanaan keputusan kongres.
(2) Memberhentikan anggota sebagaimana dimaksud Pasal 4 Anggaran Rumah
Tangga.
(3) Memberhentikan dan mengangkat fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat
melalui Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat dan dilaporkan dalam Rapat
Pimpinan Nasional.

71
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Tata Cara pemberhentian dan pengangkatan penggantinya diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Organisasi.
(5) Menerima atau menolak ketetapan Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah
dan Dewan Pimpinan Cabang tentang pemberhentian fungsionaris Dewan
Pimpinah Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang .
(6) Membatalkan Keputusan Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan
Cabang, Musyawarah Daerah, dan Musyawarah Cabang melalui Rapat Pleno
apabila keputusan tersebut bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga atau membahayakan partai, negara dan bangsa.
(7) Bertindak mewakili partai dalam menghadapi masalah nasional dan
mengadakan hubungan kerjasama serta persahabatan internasional.

Pasal 9
Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat

Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas: Ketua Umum, Wakil
Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-wakil Sekretaris
Jenderal, Bendahara Umum, Wakil-wakil Bendahara Umum dan Direktur Eksekutif.

Pasal 10
Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari: Pengurus Harian Terbatas,
Wakil-wakil Direktur Eksekutif, Ketua dan Sekretaris Departemen, ketua dan
Sekretaris Divisi, Ketua dan Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilihan Umum, Ketua
dan Sekretaris Pusat Pengkajian Strategis dan Kebijakan.

Pasal 11
Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Pusat

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Pusat terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas,
Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Terbatas Dewan
Pimpinan Pusat antara lain Ketua dan Sekretaris Kordinator Wilayah.

72
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB III
DEWAN PIMPINAN DAERAH
Pasal 12
Dewan Pimpinan Daerah

(1) Dewan Pimpinan Daerah adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana
keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan Dewan Pimpinan Pusat,
keputusan musyawarah daerah serta memimpin semua kegiatan partai di
daerah.
(2) Dewan Pimpinan Daerah mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke
luar organisasi di daerah.

Pasal 13
Kewajiban Dewan Pimpinan Daerah

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,


Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat
Nasional, Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Daerah
dan Peraturan Partai.
(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman tentang kegiatan
Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi.
(3) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada dewan
pimpinan partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan
keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan dan Rencana
Aksi Partai serta ketentuan-ketentuan organisasi partai.
(4) Menyampaikan laporan berkala kepada Majelis Partai Daerah dan Dewan
Pimpinan Pusat.
(5) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Daerah.

Pasal 14
Hak Dewan Pimpinan Daerah

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan demi kelancaran kegiatan


partai di daerah dalam rangka pelaksanaan keputusan Musyawarah Daerah.
(2) Memberhentikan fungsionaris Dewan Pimpinan Daerah melalui rapat
pleno Dewan Pimpinan Daerah dan dilaporkan dalam Rapat Pimpinan Daerah
serta mengajukan penggantinya untuk ditetapkan oleh Dewan Pimpinan
Pusat.
(3) Tata Cara pemberhentian dan pengangkatan fungsionaris Dewan Pimpinan
Daerah, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

73
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(4) Menerima atau menolak ketetapan rapat pleno Dewan Pimpinan Cabang
dan Dewan Pimpinan Anak Cabang tentang pemberhentian fungsionaris Dewan
Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(5) Membatalkan Keputusan Dewan Pimpinan Cabang dan Dewan Pimpinan Anak
Cabang atau Musyawarah Cabang dan Musyawarah Anak Cabang
melalui rapat pleno apabilakeputusan tersebut bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Daerah
atau membahayakan Partai, Negara dan Bangsa.
(6) Bertindak mewakili Partai dalam menghadapi masalah di daerah dan
mengadakan hubungan kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain
di daerah.

Pasal 15
Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah

Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Ketua, Wakil
Ketua I, Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-wakil
Bendahara dan Direktur Eksekutif.

Pasal 16
Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari: Pengurus Harian Terbatas,
Wakil Direktur Eksekutif Daerah, Ketua dan Sekretaris Divisi Daerah, Ketua dan
Sekretaris Bidang, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris
Komisi Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil
Sekretaris Pusat Pengembangan dan Kebijakan Daerah.

Pasal 17
Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Pengurus Harian Terbatas,
Pengurus Harian dan Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Terbatas Dewan
Pimpinan Daerah antara lain Ketua dan Sekretaris Kordinator Daerah.

74
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB IV
DEWAN PIMPINAN CABANG

Pasal 18
Dewan Pimpinan Cabang

(1) Dewan Pimpinan Cabang adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana
keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah daerah, mus
yawarah cabang serta memimpin semua kegiatan partai di tingkat cabang.
(2) Dewan Pimpinan Cabang mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke
luar di tingkat cabang.

Pasal 19
Kewajiban Dewan Pimpinan Cabang

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,


Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat tingkat
nasional, keputusan musyawarah daerah, keputusan rapat tingkat daerah,
keputusan
musyawarah cabang, keputusan rapat tingkat cabang, dan peraturan partai
lainnya.
(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman tentang kegiatan
Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat kabupaten/kota.
(3) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada dewan
pimpinan partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan
keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan, dan Rencana
Aksi serta ketentuan partai.
(4) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan Pusat dan
Dewan Pimpinan Daerah.
(5) Memberikan pertanggungjawaban pada Musyawarah Cabang.

Pasal 20
Hak Dewan Pimpinan Cabang

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan partai demi kelancaran


kegiatan partai di tingkat cabang dalam rangka pelaksanaan keputusan
musyawarah cabang.
(2) Memberhentikan fungsionaris Dewan Pimpinan Cabang melalui rapat pleno
Dewan Pimpinan Cabang dan dilaporkan dalam Rapat Pimpinan Cabang.

75
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Menerima atau menolak ketetapan rapat pleno Dewan Pimpinan Ranting dan
Rapat Pimpinan Anak Ranting tentang pemberhentian fungsionaris Dewan
Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting.
(4) Membatalkan keputusan Dewan Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak
Ranting atau Musyawarah Ranting dan Rapat Pimpinan Anak Ranting melalui
Rapat Pleno Cabang, apabila keputusan tersebut bertentangan dengan
keputusan dan kebijakan partai atau membahayakan partai.
(5) Bertindak mewakili partai di tingkat cabang dan mengadakan hubungan
kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat cabang.

Pasal 21
Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang

Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I, Wakil
Ketua II, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, dan Wakil-wakil
Bendahara, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan Sekretaris Bagian, Ketua, Wakil-
wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu
Cabang, Ketua dan Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Cabang,
serta Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/
kota.

Pasal 22
Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Cabang

Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas: Pengurus Harian dan
pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang antara lain
Ketua dan Sekretaris Koordinator cabang.

Pasal 23
Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Dewan Pimpinan Anak Cabang adalah dewan pimpinan partai sebagai
pelaksana keputusan kongres, Peraturan Organisasi, Keputusan Musyawarah
Daerah,
Musyawarah Cabang, Musyawarah Anak Cabang serta memimpin semua
kegiatan partai di tingkat anak cabang.
(2) Dewan Pimpinan Anak Cabang mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan
ke luar di tingkat Anak Cabang.

76
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 24
Kewajiban Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,


Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat tingkat nasional,
keputusanmusyawarah daerah, keputusan rapat tingkat daerah, keputusan
musyawarah cabang, keputusan rapat tingkat cabang, keputusan musyawarah
anak cabang, keputusan rapat tingkat anak cabang, dan peraturan partai.
(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada Dewan
Pimpinan Partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan
keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan, dan Rencana
Aksi partai serta ketentuan organisasi partai.
(3) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan
Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang.
(4) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Anak Cabang.

Pasal 25
Hak Dewan Pimpinan Anak Cabang

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan partai demi kelancaran


kegiatan partai di tingkat Anak Cabang dalam rangka pelaksanaan keputusan
Musyawarah Anak Cabang.
(2) Mengangkat dan menetapkan kelengkapan pengurus di tingkat Anak Cabang
sesuai kebutuhan.
(3) Memberhentikan fungsionaris Dewan Pimpinan Anak Cabang melalui rapat
pleno Dewan Pimpinan Anak Cabang dan dilaporkan dalam rapat pimpinan Anak
Cabang.
(4) Menerima atau menolak ketetapan rapat Pimpinan Anak Ranting tentang
pemberhentian fungsionaris Pimpinan Anak Ranting.
(5) Membatalkan keputusan Pimpinan Anak Ranting apabila keputusan tersebut
bertentangan dengan keputusan dan kebijakan partai.
(6) Bertindak mewakili partai di tingkat Anak Cabang dan mengadakan hubungan
kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat Anak Cabang.

77
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

BAB V
DEWAN PERWAKILAN LUAR NEGERI

Pasal 26
Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Dewan Perwakilan Luar Negeri adalah dewan pimpinan partai sebagai
pelaksana keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah
dan rapat-rapat Perwakilan Luar Negeri serta memimpin semua kegiatan
partai di Perwakilan Luar Negeri.
(2) Dewan Pimpinan Perwakilan Luar Negeri mewakili partai dalam bertindak ke
dalam dan ke luar di tingkat kepengurusan Perwakilan Luar Negeri.

Pasal 27
Kewajiban Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar,


Anggaran Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat
tingkat nasional, keputusan musyawarah dan rapat-rapat perwakilan Luar
Negeri, dan peraturan partai.
(2) Memberikan perintah, persetujuan, arahan, dan pedoman kepada Dewan
Pimpinan Partai di semua tingkatan di bawahnya dalam melaksanakan
keputusan-keputusan dan Garis-Garis Besar Strategi, Kebijakan, dan Rencana
Aksi partai serta ketentuan partai.
(3) Menyampaikan laporan berkala kepada Dewan Pimpinan Pusat.
(4) Memberikan pertanggungjawaban pada musyawarah perwakilan luar negeri.

Pasal 28
Hak Dewan Perwakilan Luar Negeri

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta Kebijakan partai demi kelancaran


kegiatan partai di tingkat Perwakilan Luar Negeri dalam rangka pelaksanaan
keputusan musyawarah perwakilan luar negeri.
(2) Memberhentikan Fungsionaris Dewan Pimpinan Perwakilan Luar Negeri melalui
rapat yang diatur dan ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.
(3) Bertindak mewakili Partai di tingkat perwakilan luar negeri dan mengadakan
hubungan kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat
perwakilan luar negeri.

78
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 29
Pengurus Harian Dewan Perwakilan Luar Negeri

Pengurus Harian Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Ketua, Wakil Ketua I,
Wakil Ketua II, Sekretaris, Wakil-wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil-wakil
Bendahara, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan Sekretaris Bagian, Ketua dan
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Perwakilan Luar Negeri, Ketua dan
Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Perwakilan Luar Negeri.

Pasal 30
Pengurus Pleno Dewan Perwakilan Luar Negeri

Pengurus Pleno Dewan Perwakilan Luar Negeri terdiri atas: Pengurus Harian dan
Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Dewan Perwakilan Luar
Negeri antara lain Ketua dan Sekretaris Koordinator Perwakilan Luar Negeri.

BAB VI
DEWAN PIMPINAN RANTING

Pasal 31
Dewan Pimpinan Ranting

(1) Dewan Pimpinan Ranting adalah dewan pimpinan partai sebagai pelaksana
keputusan kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah daerah,
musyawarah cabang, musyawarah anak cabang, musyawarah ranting serta
memimpin semua kegiatan partai di ranting.
(2) Dewan Pimpinan Ranting mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke luar
di tingkat Ranting.

Pasal 32
Kewajiban Dewan Pimpinan Ranting

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan kongres, keputusan rapat tingkat nasional,
keputusan musyawarah daerah, keputusan rapat tingkat
daerah, keputusan musyawarah cabang, keputusan rapat tingkat
cabang, keputusan musyawarah anak cabang, keputusan rapat tingkat anak
cabang, keputusanmusyawarah ranting, keputusan rapat tingkat ranting, dan
peraturan partai.
(2) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan
Cabang dan Dewan Pimpinan Anak Cabang.

79
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(3) Memberikan petunjuk kepada Dewan Pimpinan Anak Ranting dalam


melaksanakan keputusan partai dan garis kebijakan partai serta ketentuan
organisasi di tingkat Ranting
(4) Memberikan laporan pertanggungjawaban pada Musyawarah Ranting.

Pasal 33
Hak Dewan Pimpinan Ranting

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta kebijakan partai demi kelancaran


kegiatan partai di tingkat ranting dalam rangka pelaksanaan Keputusan
Musyawarah Ranting.
(2) Mengangkat dan menetapkan kelengkapan pengurus di tingkat ranting sesuai
kebutuhan setempat.
(3) Memberhentikan Fungsionaris Dewan Pimpinan Ranting melalui Rapat
Pleno Dewan Pimpinan Ranting dan dilaporkan dalam Rapat Pimpinan Ranting.
(4) Bertindak mewakili Partai di tingkat ranting dan mengadakan hubungan
kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat ranting.

BAB VII
PIMPINAN ANAK RANTING

Pasal 34
Pimpinan Anak Ranting

(1) Pimpinan Anak Ranting adalah pimpinan partai sebagai pelaksana keputusan
kongres, peraturan organisasi, keputusan musyawarah daerah, musyawarah
cabang,musyawarah anak cabang, musyawarah ranting, dan keputusan rapat
ranting serta memimpin semua kegiatan partai di tingkat anak ranting.
(2) Pimpinan Anak Ranting mewakili partai dalam bertindak ke dalam dan ke luar
di tingkat Anak Ranting
(3) Menyalurkan pendapat dan aspirasi masyarakat daerahnya kepada Pimpinan
Anak Ranting
(4) Memimpin dan memberikan petunjuk dan penerangan kepada Anggota
didaerahnya dalam rangka melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan partai.
(5) Mengurus dan menyelesaikan pendaftaran anggota Partai.

80
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 35
Kewajiban Pimpinan Anak Ranting

(1) Melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Keputusan Kongres, Keputusan Rapat Tingkat Nasional,
Keputusan Musyawarah Daerah, Keputusan Rapat Tingkat Nasional, Keputusan
Rapat Tingkat Daerah, Keputusan Musyawarah Cabang, Keputusan Rapat
Tingkat Cabang, Keputusan Musyawarah Anak Cabang, Keputusan Rapat Tingkat
Anak Cabang, Keputusan Musyawarah Ranting, Keputusan Rapat Tingkat
Ranting, Keputusan Rapat Tingkat Ranting, Keputusan Rapat Pimpinan Anak
Ranting, dan Peraturan Partai.
(2) Menyampaikan laporan berkala kepada kepada Dewan Pimpinan
Anak Cabang dan Pimpinan Ranting.
(3) Memberikan petunjuk kepada anggota dalam melaksanakan keputusan partai
dan garis kebijakan partai serta ketentuan organisasi di tingkat anak ranting

Pasal 36
Hak Pimpinan Anak Ranting

(1) Membuat peraturan pelaksanaan serta Kebijakan partai demi kelancaran


kegiatan partai di tingkat anak ranting dalam rangka pelaksanaan
Keputusan Rapat Pimpinan Anak Ranting.
(2) Mengangkat dan menetapkan kelengkapan pengurus di tingkat anak
ranting sesuai kebutuhan.
(3) Bertindak mewakili partai di tingkat anak ranting dan mengadakan hubungan
kerjasama serta persahabatan dengan organisasi lain di tingkat anak ranting.

BAB VIII
PESERTA, HAK SUARA, DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 37
Peserta Kongres dan Rapat Tingkat Pusat

(1) Peserta Kongres atau Kongres Luar Biasa adalah Majelis Tinggi Partai, Dewan
Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,
Majelis Partai Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Kehormatan Daerah,
Komisi Pengawas Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Perwakilan Luar
Negeri, dan Organisasi Sayap.

81
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

(2) Peserta Rapat Pimpinan Nasional terdiri dari Majelis Tinggi Partai, Dewan
Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, dan Dewan
Perwakilan Luar Negeri.
(3) Peserta Rapat Kerja Nasional terdiri dari Majelis Tinggi Partai, Dewan
Pembina, Dewan Kehormatan, Komisi Pengawas, Dewan Pimpinan Pusat,
Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Perwakilan Luar Negeri, dan Dewan Pimpinan
Cabang.
(4) Peserta Rapat Harian Terbatas Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari: Ketua
Umum, Wakil Ketua Umum I, Wakil Ketua Umum II, Sekretaris Jenderal, Wakil-
wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil-wakil Bendahara Umum
serta Direktur Eksekutif.
(5) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Pusat terdiri Pengurus Harian Terbatas,
Ketua dan Sekretaris Departemen, Ketua dan Sekretaris Divisi, Ketua dan
Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris Komisi Pemenangan
Pemilihan Umum, Ketua dan Sekretaris Pusat Pengkajian Strategi dan
Kebijakan, Ketua dan Sekretaris Fraksi DPR RI serta Ketua dan Sekretaris Fraksi
MPR RI.
(6) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari Pengurus Harian dan
Pengurus yang diangkat oleh Pengurus Harian Terbatas.

Pasal 38
Peserta Musyawarah Daerah dan Rapat Tingkat Daerah

(1) Peserta Musyawarah Daerah atau Musyawarah Daerah Luar Biasa terdiri atas:
Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai Daerah, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan
Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah, dan Dewan Pimpinan Cabang.
(2) Peserta Rapat Kerja Daerah terdiri atas: Dewan Pimpinan Pusat, Majelis Partai
Daerah, Pengurus Pleno Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Kehormatan Daerah,
dan Dewan Pimpinan Cabang.
(3) Peserta Rapat Pengurus Harian Terbatas Dewan Pimpinan Daerah
terdiri atas: Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris, Wakil-wakil Sekretaris,
Bendahara, Wakil-wakil Bendahara dan Direktur Eksekutif Daerah.
(4) Peserta Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Pengurus
Harian Terbatas, Wakil-wakil Direktur Eksekutif Daerah, Ketua dan Sekretaris
Bidang, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil Sekretaris Komisi
Pemenangan Pemilihan Umum Daerah, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris
dan Wakil-wakil Sekretaris Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan
Daerah, serta Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
(5) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Daerah terdiri atas: Majelis Partai
Daerah, Dewan Kehormatan Daerah, Komisi Pengawas Daerah dan Pengurus
Pleno Dewan Pimpinan Daerah.

82
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 39
Peserta Musyawarah Cabang dan Rapat Tingkat Cabang

(1) Peserta Musyawarah Cabang atau Musyawarah Cabang Luar Biasa


terdiri atas: Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan
Cabang, Komisi Pengawas Cabang, dan Dewan Pimpinan Anak Cabang.
(2) Peserta Rapat Kerja Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan Pusat, Dewan
Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Komisi Pengawas Cabang, Unit-
Unit, Bagian-Bagian, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang, Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota, Koordinator Cabang, dan Dewan Pimpinan Anak
Cabang,
(3) Peserta Rapat Pleno Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan Cabang, Komisi
Pengawas Cabang, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan
Sekretaris Bagian, Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang,
Ketua dan Sekretaris Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/
Kota, Pengurus-pengurus lainya yang diangkat oleh Pengurus Harian Cabang,
Ketua dan Sekretaris Koordinator Cabang.
(4) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan
Cabang, Komisi Pengawas Cabang, Ketua dan Sekretaris Unit, Ketua dan
Sekretaris Bagian Ketua, Wakil-wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil-wakil
Sekretaris Komisi Pemenangan Pemilu Cabang serta Ketua dan Sekretaris Fraksi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 40
Peserta Musyawarah Anak Cabang dan Rapat Tingkat Anak Cabang

(1) Peserta Musyawarah Anak Cabang atau Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa
terdiri atas: Dewan Pimpinan Daerah, Dewan Pimpinan Cabang, Dewan
Pimpinan Anak Cabang,dan Dewan Pimpinan Ranting.
(2) Peserta Rapat Kerja Anak Cabang terdiri atas: Dewan Pimpinan Daerah, Dewan
Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang, dan Dewan Pimpinan Ranting.
(3) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Anak Cabang terdiri Dewan Pimpinan
Anak Cabang dan pengurus lainnya yang diangkat oleh Pengurus Harian Anak
Cabang.
(4) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Anak Cabang adalah Dewan Pimpinan
Anak Cabang.

83
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 41
Peserta Musyawarah Ranting dan Rapat Tingkat Ranting

(1) Peserta Musyawarah Ranting atau Musyawarah Ranting Luar Biasa


terdiri atas: Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Anak Cabang,
serta Dewan Pimpinan Rantingdan Pimpinan Anak Ranting.
(2) Peserta Rapat Pleno Dewan Pimpinan Ranting terdiri Dewan Pimpinan Ranting
dan Pengurus-pengurus lainnya yang diangkat oleh Pengurus Harian Ranting.
(3) Peserta Rapat Harian Dewan Pimpinan Ranting terdiri dari Dewan Pimpinan
Ranting.

Pasal 42
Peserta Rapat Pimpinan Anak Ranting

Peserta Rapat Pimpinan Anak Ranting terdiri Pimpinan Anak Ranting.

Pasal 43
Hak Suara

(1) Hak Suara dalam Kongres dan Kongres Luar Biasa adalah sebagai berikut:
a. Dewan Pembina: 5 ( lima ) Hak Suara
b. Dewan Pimpinan Pusat: 3 (tiga) Hak Suara
c. Dewan Pimpinan Daerah: 2 (dua) Hak Suara
d. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara
e. Dewan Perwakilan Luar Negeri: 1 (satu) Hak Suara
f. Organisasi Sayap: 1 (satu) Hak Suara
g. Hak Suara sebagaimana disebutkan pada ayat 1 huruf e dan ayat 1 huruf f
ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat.

(2) Hak Suara Dalam Musyawarah Daerah dan Musyawarah Daerah Luar Biasa
adalah sebagai berikut:
a. Dewan Pimpinan Pusat: 1 (satu) Hak Suara
b. Dewan Pimpinan Daerah: 1 (satu) Hak Suara.
c. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.
d. Organisasi Sayap di daerah: 1 (satu) Hak Suara
e. Hak Suara sebagaimana disebutkan pada ayat 2 huruf d ditetapkan oleh
Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan rekomendasi Dewan Pimpinan Daerah.

(3) Hak Suara Dalam Musyawarah Cabang dan Musyawarah Cabang Luar Biasa
adalah sebagai berikut:
a. Dewan Pimpinan Pusat: 1 (satu) Hak Suara

84
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

b. Dewan Pimpinan Daerah: 1 (satu) Hak Suara.


c. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.
d. Dewan Pimpinan Anak Cabang: 1 (satu) Hak Suara.
e. Organisasi Sayap di tingkat cabang: 1 (satu) Hak Suara
f. Hak Suara sebagaimana disebutkan pada ayat (3) huruf e ditetapkan oleh
Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan rekomendasi Dewan Pimpinan Cabang
melalui Dewan Pimpinan Daerah.

(4) Hak Suara dalam Musyawarah Anak Cabang dan Musyawarah Anak Cabang Luar
Biasa adalah sebagai berikut:
a. Dewan Pimpinan Daerah: 1 (satu) Hak Suara.
b. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.
c. Dewan Pimpinan Anak Cabang: 1 (satu) Hak Suara.
d. Dewan Pimpinan Ranting: 1 (satu) Hak Suara.

(5) Hak Suara dalam Musyawarah Ranting dan Musyawarah Ranting Luar Biasa
adalah sebagai berikut :
a. Dewan Pimpinan Cabang: 1 (satu) Hak Suara.
b. Dewan Pimpinan Anak Cabang: 1 (satu) Hak Suara.
c. Dewan Pimpinan Ranting: 1 (satu) Hak Suara.
d. Pimpinan Anak Ranting: 1 (satu) Hak Suara.

(6) Rapat-rapat di setiap tingkatan kepengurusan, masing-masing peserta rapat


mempunyai 1 (satu) Hak Suara.

Pasal 44
Pengambilan Keputusan

(1) Keputusan-keputusan kongres, kongres luar biasa, musyawarah daerah,


musyawarah daerah luar biasa, musyawarah cabang, musyawarah cabang luar
biasa, musyawarah anak cabang, musyawarah anak cabang luar biasa,
musyawarah ranting, musyawarah ranting luar biasa dinyatakan sah apabila
disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang hadir.
(2) Keputusan rapat-rapat di setiap tingkatan kepengurusan dinyatakan sah apabila
disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah peserta yang hadir.

85
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

Pasal 45
Acara dan Tata Tertib Kongres

Acara dan Tata Tertib Kongres ditetapkan dalam Kongres

BAB IX
PENUTUP

Pasal 46
Penutup

(1) Hal hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini diatur lebih lanjut
melalui Peraturan Organisasi oleh Dewan Pimpinan Pusat.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan.

Jakarta, 2 Juni 2010

Mengetahui/Menyetujui

DEWAN PIMPINAN PUSAT


PARTAI DEMOKRAT

Anas Urbaningrum Edhie Baskoro Yudhoyono, M.sc

Ketua Umum Sekretaris Jenderal

86
DPP PARTAI DEMOKRAT 2010

87

You might also like