You are on page 1of 15

Sejarah Manajemen

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno


ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima
secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan
manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang
lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur
dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa


Italia (1561) maneggiare yang berarti "mengendalikan,"
terutamanya "mengendalikan kuda" yang berasal dari bahasa
latin manus yang berati "tangan". Kata ini mendapat pengaruh dari
bahasa Perancis manège yang berarti "kepemilikan kuda" (yang
berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda),
dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa
Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris
menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur

Ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal
ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut
dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida
Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa
mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang
merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia
serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja,
dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa
segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama


tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat
perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia
mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan
banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat
inigudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang
kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar
ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini
perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford
untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang
Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk
memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk
mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak
pendapatan dan biaya

Pemikiran awal manajemen

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu


manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika
Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The
Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan
keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari
pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke
dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan
menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith
mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing
melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat
menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi,
jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian
pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan
sepuluh peniti sehari.

Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat


meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan
dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang
terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan
penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja
Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan
ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi
Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan
tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi
dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik.
Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu
membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan
permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku,
memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-
hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan
oleh para ahli.
Tokoh Bidang Manajemen

1. Adam Smith
2. Robert Owen
3. Charlles Babbage
4. Federick Winslow Taylor
5. Frank B. Gilberth (1868-1924) dan Lillian Gilberth
(1887-1972)
6. Henry L. Gantt (1861-1919)
7. Henry Fayol (1841-1925)
8. Max Weber (1864-1920)
9. Mary Parker Follet (1868-1933)
10. Chester I Barnard (1886-1961)
11. Michael Eugene Poter
12. Kenichi Ohmae
13. Peter F. Drucker

Hubungan Manajemen dengan Ilmu


Pendidikan

Konsep Manajemen (management) sebenarnya dimulai dari


perencanaan (planning), pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengendalian orang-orang yang memiliki tujuan yang sama agar
dengan mudah dapat mencapainya. Dengan kerja sama sesuai
dengan spesialisasi masing-masing diharapkan menghasilkan
kualitas yang terbaik. Mengenai kerjasama ini digambarkan dengan
sangat indah oleh seorang ahli pemasaran Druker bahwa organisasi
modern seperti permainan musik orkestra. Kapan saat seruling
berbunyi dan kapan saat guitar dimainkan tergantung dari gerakan
aba-aba tangan sang dirigen. Jadi manajemen secara umum adalah
seni mengelola kerja sama manusia yang memiliki keahlian berbeda
dengan tujuan yang sama agar dapat tercapai (lihat definisi
manajemen dalam eksiklopedia atau buku-buku manajemen
diperguruan tinggi banyak sekali, muaranya tidak jauh seperti di
atas).
Sedangkan pendidikan lebih menekankan kepada strategi transfer
ilmu pengetahuan baik secara teoritis maupun aplikatif kepada
peserta didik agar mampu mengetahui dan mengerti kemudian
dapat mengaplikatifkan dalam kegiatan sehari-sehari berdasarkan
pengetahuan yang dia peroleh. Namun perlu digaris bawahi
penekanan pendidikan terkadang berbeda antara satu negara
dengan negara lain. Ada yang menekankan terlebih dahulu kepada
etika, dan moral sebagai manusia, pengembangan teori dan ada
juga yang lebih menekankan kepada keahlian terapan yang
dipersiapkan agar dapat menyelesaikan permasalahan sesuai
dengan ilmu yang ditekuninya selama pendidikan. Secara umum
tujuan utama pendidikan dalam jangka panjang adalah
memanusiakan manusia.

Jadi kalau melihat berdasarkan hubungan antara manajemen


dengan pendidikan yang satu transfer aturan kerjasama dalam
organisasi, tidak dapat dilakukan sendiri. harus terdiri dari beberapa
orang yang memiliki tujuan yang sama, sedangkan pendidikan
transfer ilmu pengetahuan, ini dapat dilakukan sendiri-sendiri
ataupun berkelompok. Artinya manajemen dapat dijadikan alat atau
infrastruktur pendidikan agar tercapai sesuai dengan harapan atau
undang-undang pendidikan.
Pendapat Pakar tentang Manajemen
1. The most comporehensive definition views manajemen as
an integrating process by which authorized individual
create, maintain, and operate an organization in the
selection an accomplishment of it’s aims (dilihat secara
luas devinisi manajemen sebagai penuasa dalam
mempersatukan proses, ide, dan menjalan
(Lester Robert Bittel (Ed), 1978 : 640))
2. Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan
daripada semua faktor dan sumberdaya, yang menurut
suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai
atau menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang
tertentu(
(Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124)
3. Manajemen is the use of people and other resources to
accomplish objective (Manajemen adalah penggunaan dari
orang-orang dan sumber daya lain untuk memenuhi
obyektif)
( Boone& Kurtz. 1984 : 4)
4. manajemen-the function of getting things done through
people(manajemen fungsi untuk memperoleh hasil
pemikiran manusia)
((Harold Koontz, Cyril O’Donnel:3)
5. Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang
terdiri dari tindsakan-tindakan : Perencanaan,
pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-
sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain
(George R. Terry, 1986:4))
6. Manajemen dapat didefinisikan sebagai ‘kemampuan atau
ketrampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain’.
Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen
merupakan alat pelaksana utama administrasi
(Sondang P. Siagian. 1997 : 5))
7. Manajemen is the process of efficiently achieving the
objectives of the organization with and through people
(Manajemen adalah proses secara efisien mencapai
obyektif dari organisasi dengan melalui orang-orang)
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak
jelas bahwa perbedaan formulasi hanya dikarenakan titik tekan
yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh
aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu
tujuan dengan memanfaatkan seluruh sumberdaya yang ada,
sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R
Terry menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan
definisi nomor lima dari Sondang P Siagian menambah penegasan
tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi.
Terlepas dari perbedaan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang
nampaknya menjadi benang merah tentang pengertian manajemen
yakni :
1. Manajemen merupakan suatu kegiatan
2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak
lain
3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu
Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas
bahwa setiap organisasi termasuk organisasi pendidikan seperti
Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk
mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan
dengan baik dalam pencapaian tujuan, untuk itu pengelolaannya
mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan dengan
diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan
menunjukan suatu keterpaduan dalam prosesnya, dengan
mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen semakin
jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.
Ide Pokok Tokoh Manajemen

1. Adam Smith
Ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh
organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu
perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan
berulang.

2. Robert Owen (1771-1858)


Owen berkesimpulan bahwa manajer harus menjadi
pembaharu (reformer). Beliau melihat peranan pekerja sebagai
yang cukup penting sebagai aset perusahaan. Pekerja bukan saja
merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan yang
signifikan. Ia juga memperbaiki kondisi pekerjanya, dengan
mendirikan perumahan (tempat tinggal) yang lebih baik. Beliau juga
mendirikan toko, yang mana pekerjanya tidak kesusahan dan dapat
membeli kebutuhan dengan harga murah. Ia juga mengurangi jam
kerja dari 15 jam menjadi 10,5 jam, dan menolah pekerja dibawah
umur 10 tahun.
Owen berpendapat dengan memperbaiki kondisi kerja atau
invertasi pada sumber daya manusia, perusahaan dapat
meningkatkan output dan juga keuntungan. Disamping itu Owen
juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka dan dilakukan
setiap hari. Dengan cara seperti itu manajer diharapkan bisa
melokalisir masalah yang ada dengan cepat.

3. Charles Babbage (1792-1871)


Babbage merupakan profesor matematika di Inggris. Dengan
metode kuantitatifnya beliau percaya:
a. Bahwa prinsip-prinsip ilmiah dapat diterapkan untuk
meningkatkan efisiensi produksi, produksi naik biaya
operasi turun.
b. Pembagian Kerja (division of labor); dengan ini
kerja/operasi pabriknya bisa dianalisis secara terpisah.
Dengan cara semacam ini pula training bisa dilakukan
dengan lebih mudah.
c. Dengan melakukan pekerjaan yang sama secara
berulang-ulang, maka pekerja akan semakin terampil dan
berarti semakin efisien.
4. Federick Winslow Taylor (1856-1915)
Federick Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah.
Taylor memfokuskan perhatiannya pada studi waktu untuk setiap
pekerjaan (time and motion study); dari sini ia mengembangkan
analisis kerja. Taylor kemudian memperkenalkan sistem
pembayaran differential (differential rate).
Manajemen Taylor didasarkan pada langkah atau prinsip sebagai
berikut :
a. Mengambangkan Ilmu untuk setiap elemen pekerjaan, untuk
menggantikan pikiran yang didasari tanpa ilmu.
b. Memilih karyawan secara ilmiah, dan melatih mereka untuk
melakukan pekerjaan seperti yang ditentukan pada langkah-1.
c. Mengawasi karyawan secara ilmiah, untuk memastikan mereka
mengikuti metode yang telah ditentukan.
d. Kerjasama antara manajemen dengan pekerja ditingkatkan.
Persahabatan antara keduanya juga ditingkatkan

5. Frank B. Gilberth (1868-1924) dan Lillian


Gilberth (1887-1972)
Keduanya adalah suami istri yang mempunyai minat
yangsama terhadap manajemen. Menurut Frank pergerakan yang
dapat dihilangkan akan mengurangi kelelahan. Semangat kerja
akan naik karena bermanfaat secara fisik pada karyawan. Sedang
Lilian memberikan kontribusi pada lapangan psikologi industri dan
manajemen personalia. Beliau percaya bahwa tujuan akhir
manajemen ilmiah adalah membantu pekerja mencapai potensi
penuhnya sebagai seorang manusia. Keduanya mengembangkan
rencana promosi tiga tahap, yaitu :
1. Menyiapkan Promosi
2. Melatih Calon Pengganti
3. Melakukan Pekerjaan
Menurut metode tersebut, seorang pekerja akan bekerja
seperti biasa, sambil menyiapkan promosi karir, dan melatih calon
penggantinya. Dengan demikian pekerja akan menjadi pelaksana,
pelajar yaitu menyiapkan karir yang lebih tinggi, dan pengajar
dalam arti mengajari dalon pengganti.

6. Henry L. Gantt (1861-1919)


Gantt melakukan perbaikan metode sistem penggajian Taylor
(differential system) karena menurutnya metode tersebut kurang
memotivasi kerja. Sistem Pengawasan (supervisor) diterapkannya
sebagai upaya untuk memacu semangat kerja karyawan. Disamping
itu Gantt juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka yang
awalnya merupakan ide Owen. Gantt chart (bagan Gantt) kemudian
populer dan gigunakan untuk perencanaan, yaitu mencatat scedul
(jadwal) pekerja tertentu.

1. Henry Fayol (1841-1925)


Henry Fayol merupakan industrialis Prancis, ia sering disebut
sebagai bapak aliran manajemen klasik karena upaya
“mensistematisir” studi manajerial. Menurut Fayol, praktek
manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang
dapat diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut
dapat dipelajari oleh manajer lain atau calon manajer.
Fayol adalah orang yang pertama mengelompokkan kegiatan
menajerial dalam 4 fungsi manajemen, yaitu : (1) Perencanaan, (2)
Pengorganisasian, (3) Pengarahan, dan (4) Pengendalian. Fayol
percaya bahwa manajer bukan dilahirkan tetapi diajarkan.
Manajemen bisa dipelajari dan dipraktekkan secara efektif apabila
prinsip-prinsip dasarnya dipahami.

2. Max Weber (1864-1920)


Max Weber adalah seorang ahli sosiologi Jerman yang
mengembangkan teori birokrasi. Menurutnya, suatu organisasi yang
terdiri dari ribuan anggota membutuhkan aturan jelas untuk
anggota organisasi tersebut. Organisasi yang ideal adalah birokrasi
dimana aktivitas dan tujuan diturunkan secara rasional dan
pembagian kerja disebut dengan jelas. Birokrasi didasarkan pada
aturan yang rasional yang dapat dipakai untuk mendesain struktur
organisasi yang jelas.
Konsep birokrasi Weber berlainan dengan pengertian birokrasi
populer, dimana orang cnderung mengartikan kata birokrasi dengan
konotasi negatif, yaitu organisasi yang lamban, tidak reponsif
terhadap perubahan.

9. Mary Parker Follet (1868-1933)


Mary Parker Follet agak berbeda sedikit dengan pendahulunya
karena memasukkan elemen manusia dan struktur organisasi
kedalam analisisnya. Elemen tersebut kemudian muncul dalam teori
perilaku dan hubungan manusia. Follet percaya bahwa seseorang
akan menjadi manusia sepenuhnya apabila manusia menjadi
anggota suatu kelompok. Konsekuensinya, Follet percaya bahwa
manajemen dan pekerja mempunyai kepentingan yang sama,
karena menjadi anggota organisasi yang sama.
Selanjutnya Follet mengembangkan model perilaku
pengendalian organisasi dimana seseorang dikendalikan oleh tiga
hal, yaitu :
1. Pengendalian diri (dari orang tersebut);
2. Pengendalian kelompok (dari kelompok);
3. Pengendalian bersama (dari orang tersebut dan dari
kelompok).

10. Chester I Barnard (1886-1961)


Bernard mengambangkan teori organisasi, menurutnya orang
yang datang keorganisasi formal (seperti perusahaan) karena ingin
mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai sendiri. Pada waktu
mereka berusaha mencapai tujuan organisasi, mereka juga akan
berusaha mencapai tujuannya sendiri. Organisasi bisa berjalan
dengan efektif apabila keseimbangan tujuan organisasi dengan
tujuan anggotanya dapat terjaga.
Bernard percaya bahwa keseimbangan antara tujuan
organisasi dengan individu dapat dijaga apabila manajer mengerti
konsep wilayah penerimaan (zone of acceptance), dimana pekerja
akan menerima instruksi atasannya tanpa mempertanyakan otoritas
manajemen.

11. Michael Eugene Poter


Tujuan dari kegiatan akademik Porter berfokus tentang
bagaimana sebuah perusahaan atau suatu daerah dapat
membangun keunggulan kompetitif dan mengembangkan strategi
kompetitif. Dia juga merupakan Fellow Member of the Strategic
Management Society. Porter lulus dari Universitas Princeton pada
1969, dia juga pegolf yang handal juga lho, dia bermain di level
antar universitas. Kontribusinya yang paling terkenal yaitu Porter’s
Five Forces Analysis.

12. Kenichi Ohmae

Ohmae memiliki keprihatinan yang lebih besar di benaknya


dari bisnis. Dia khawatir tentang pemerintahan benua baru, tentang
semacam Perang Dingin baru, berjuang dengan usaha bukan
pemerintah, dan tentang pendidikan warga negara kita untuk dunia
baru.
ia berkata dalam "The Mind dari" strategi, bukan berasal dari
analisis yang teliti, tetapi dari proses pemikiran yang kreatif dan
intuitif pada dasarnya bukan rasional.
Setelah menulis apa yang banyak orang dianggap sebagai
kitab suci strategi perusahaan, Kenichi Ohmae pindah ke bentuk
perubahan dunia bisnis.pemikiran-Nya pada isu-isu ini telah
membawa bersama-sama dengan baik dalam bukunya terbaru,
yang telah disebut 'The Invisible Continent ". Benua Invisible adalah
dunia di mana bisnis sekarang beroperasi, yang seperti benua baru

13. Peter F. Drucker

Peter F. Drucker dikenal sebagai pencipta dan penemu


darmanajemen modern.
“Dunia tahu dia yang paling besar dari manajemen pemikir abad
terakhir,” Jack Welch, mantan ketua dari General Electric Co. Dia
adalah sebagian dari kontribusi ia dibuat untuk manajemen.
Dimulai pada 1940,
* Memperkenalkan gagasan tentang desentralisasi, yang menjadi
prinsip untuk bedrock hampir setiap organisasi besar di dunia.
* Dia adalah yang pertama untuk menegaskan, pekerja yang harus
diperlakukan sebagai aset, bukan sebagai kewajiban yang harus
dihilangkan.
* Dia berasal dari tampilan korporasi sebagai masyarakat manusia,
sekali lagi, dibangun berdasarkan kepercayaan dan kehormatan
bagi pekerja dan bukan hanya keuntungan mesin, sebuah
perspektif yang memenangkan Drucker yang hampir ilahiyah
penghormatan di antara Jepang.
* Ia menjadi jelas bahwa ada “no bisnis tanpa pelanggan,”
sederhana bahwa ushered baru dalam pemasaran pikiran-set.
* Pada tahun 1960-an jauh sebelum Dia berpendapat lain bagi
pentingnya substansi lebih gaya, untuk institutionalized melalui
praktek karismatik, pemimpin agama.
Mengingat negara bisnis di Amerika, dengan total hampir
roboh dari tembok jalanan dan industri perbankan.
Kepemimpinan yang tidak ada integritas, yang memimpin oleh
keserakahan dan pelestarian diri keluar dengan hal lain. Mungkin
ini saatnya untuk kembali dasar kebenaran yang ditemukan oleh
Drucker dan menempatkan mereka kembali ke dalam praktek.
Komentar saya ;

Saya setuju dengan pendapat Adam Smith karena dengan


adanya pembagian kerja semua elemen dapat
memepertanggungjawabkan pekerjaannya, mudah untuk
mengawasi kinerja para pekerja, lebih terperinci dalam pembagian
kerja dam dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Selain itu manajmen sangat berperan aktif dalam bidang


kependidikan, karena pada abad ke-21 manajmen sangat diminati,
kualitas kepemimpinan dipercaya secara luas membuat perbedaan
yang signifikan kepada sekolah dan siswa. Di banyak bagian dunia,
ada pengakuan bahwa sekolah membutuhkan pemimpin dan
manajer yang efektif jika mereka ingin memberikan pendidikan
yang terbaik kepada pelajar mereka.

Ketika ekonomi global mengalami resesi, pemerintah lebih


menyadari bahwa aset utama mereka adalah orang-orang yang
kompetitif dan semakin tergantung pada sebuah sistem pendidikan
yang menghasilkan tenaga kerja terampil. Hal ini memerlukan guru-
guru yang terlatih dan berkomitmen, dan pada gilirannya,
memerlukan kepemimpinan kepala sekolah yang sangat efektif dan
dukungan lain manajer senior dan menengah.

Oleh karena itu , menejmen merupakan suatu kegiatan,


Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain,
dan Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu. Juga manajemen memudahkan kita untuk mengelola, dan
memproses suatu kegiatan dengan baik dalam kehidupan sehari-
hari. Contohnya, semua orang harus bisa membagi dan mengelola
waktu dengan baik agar tidak ada yang berbenturan.

Daftar Pustaka

Wikipedia,
Oxford English Dictionary ,

Robbins, Stephen dan Mary coulter. 2007. Management, 8th


Edition.NJ: Prentice Hall, Vocational Business: Training, Developing
and Motivating People by Richard Barrett - Business & Economics -
2003. - Page 51,

Griffin, R. 2006. Business, 8th Edition. NJ: Prentice Hall.

Google

Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta, Gunung Agung, 1985.

Smith, Adam. 1776. An Inquiry into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations.

Fayol, Henry. 1949. Administration, industrielle et generale.^

Drucker, Peter. 1946. Concept of Corporation. John Day Company.

Prof. Dr. Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia, Crt. II,


Jakarta, Rineka Cipta, 2004, hlm. 1

Makalah diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah dasar-dasar manajemen
Pembimbing oleh: Dra. Yati Siti Mulyati, M.Pd
Dr. Nur Aedi, M.Pd

Disusun oleh:
Reffita Rahmat
1006632

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2010

You might also like