You are on page 1of 6

b.

Pekerjaan finishing

Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa pekerjaan finishing


adalah pekerjaan yang dilakukan pada tahap akhir dalam memproduksi
suatu tahapan penyelesaian. Pekerjaan finishing dapat ditinjau dari
berbagai aspek antara lain :

1. Pekerjaan plesteran dinding

Komposisi dari plesteran dinding adalah campuran antara semen dan


pasir. Pekerjaan ini harus sesuai dengan kebutuhan teknis dari
plesteran tersebut. Perlu diperhatikan peralatan dan teknik
pelaksanaan yang digunakan, selain itu juga perlu diperhatikan
ketepatan tebal plesteran dinding tersebut. (Beets, 1987)

2. Pemasangan kusen pintu dan jendela

Di lihat dari segi konstruktif, tidak mungkin memasang pintu dan


jendela pada sebuah dinding. Pada kenyataannya kusen merupakan
sebuah konstruksi pembantu untuk membentuk suatu penyatuan
antara dinding dengan pintu. Selain itu kusen juga berfungsi untuk
memasangkan alat – alat penggantung dan pengunci yang
dibutuhkan untuk pintu dan jendela. (Beets, 1987)

3. Pemasangan pintu

Pintu berfungsi sebagai penghubung antara ruang yang satu dengan


ruang yang lain. Pintu dipasang disesuaikan dengan bentuk kusen
yang telah dipasang. Pemasangan pintu yang baik mempengaruhi
estetika dari sebuah bangunan. (Beets, 1987)

4. Pemasangan jendela

Ada 2 fungsi dari sebuah jendela yaitu yang pertama memasukkan


cahaya matahari dan yang kedua berlaku sebagai ventilasi bagi
sebuah ruangan. Secara umum pemasangan jendela disesuaikan
dengan bentuk kusen yang telah dipasang. Pemasangan jendela yang
baik juga mempengaruhi estetika sebuah banguanan. (Beets, 1987)

5. Pengecatan kusen

Dalam pengecatan yang dilakukan pertama kali adalah


menghaluskan kusen dan memberikan plamir berulang – ulang agar
permukaan kusen menjadi rata. Setelah itu kusen dapat diberi cat
dasar yaitu meni, setelah itu kusen dapat di cat. (Beets, 1987)

6. Pekerjaan plamir dan cat tembok

Pertama – tama dinding dihaluskan terlebih dahulu dengan cara


digosok, kemudian diberi plamir secara berulang hingga permukaan
bener – bener rata dan halus baru kemudian dapat di cat. Terkadang
dinding tidak perlu di beri plamir tergantung pada spesifikasi cat
yang digunakan. (Tedja, 2007)

7. Pemasangan plafon

Di samping plafon dari plesteran, belakangan ini semakin banyak


disukai plafon dari pelat kayu keras atau dari pelat gips karena lebih
menguntungkan dan lebih cepat dipasang dengan mudah, selain itu
memberikan penyerapan suara yang lebih baik dan tidak
menampakkan keretakan. (Beets, 2007)

Didalam pemasangan plafon perlu diperhatikan bentuk, konstruksi,


ketinggian dan jenis material dari plafon. Pemasangan plafon yang
baik akan menambah estetika dari bangunan itu sendiri. (Tedja,
2007)

8. Pengecatan penutup atap

Pengecatan atap dapat di bagi dalam 2 cara yaitu dengan dicat


sendiri maupun dicat di pabrik. Kedua cara ini memberikan hasil dan
biaya yang berbeda. Pemilihan pengecatan penutup atap sangat
mempengaruhi kepuasan. (Tedja, 2007)
9. Pemasangan lantai

Fungsi lantai secara umum adalah untuk memisahkan ruangan secara


horizontal dan menyeimbangkan beban bangunan. (Beets, 1987)

Pembuatan lantai dasar dan lantai berikutnya berbeda. Pada lantai


dasar diperlukan pemadatan tanah dengan cara direndam terlebih
dahulu kemudian ditekan dengan alat stamper. Setelah itu dapat
diberi pasir dan dibuat lantai kerja. Sedangkan pada lantai 2 hanya
diberi pasir lalu dibuat lantai kerja. Pada pemasangan lantai perlu
diperhatikan bagaimana potongan dari lantai tersebut agar sesuai
dengan estetika ruangan dan kemiringan lantai itu sendiri sesuai
dengan kebutuhan dari ruangan tersebut. (Tedja, 2007)

10. Pekerjaan pembuatan kamar mandi

Dalam pekerjaan ini banyak aspek yang perlu diperhatikan antara


lain : lantai kamar mandi yang harus kedap air kalau perlu ditambah
waterproofing, pengaturan lubang pembuangan saluran air bersih
dan kotor, dan peralatan kamar mandi.

Selain itu udara dan cahaya pada kamar mandi sangatlah penting.
Jenis pintu dan plafon kamar mandi yang digunakan harus sesuai
dengan kegunaan dan kelembapan kamar mandi itu sendiri. Kualitas
kamar mandi dapat meningkatkan kepuasan penghuni bangunan.
(Tedja, 2007)

11. Pekerjaan pembuatan dapur

Dalam pembuatan dapur hal yang sangat penting untuk diperhatikan


adalah tata letak dapur itu sendiri. Bahan yang digunakan dalam
dapur harus disesuaikan dengan kegunaan dari dapur tersebut.
Sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik dapat memberikan
kenyamanan pada pengguna rumah tersebut. (Tedja, 2007)

12. Pekerjaan electrical


Terdapat 2 hal penting dalam pekarjaan electrical yaitu keamanan
dan estetika. Sebagai contoh stop kontak yang diletakkan sesuai
dengan keamanan atau estetika. Penataan yang kurang baik dapat
mempengaruhi kepuasan pelanggan karena electrical penting dalam
sebuah bangunan. (Tedja, 2007)

II. Faktor non fisik

a. Credibility

Credibility adalah sifat kejujuran yang dapat dipercaya. Kredibilitas


melibatkan truthworthiness, dapat dipercaya, dan kejujuran. Kredibilitas
meliputi hal – hal yang berhubungan dengan kepercayaan kapada
perusahaan seperti reputasi, prestasi, dan sebagainya (Zeithami, 1990).
Hal – hal yang berkaitan dengan kejujuran dan dapat dipercaya.
Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusaan, karakter
pribadi karyawan kontrak dan interaksi dengan pelanggan (hard selling
versus soft selling approach).

Dalam credibility, kepercayaan dan keyakinan ada pada personil yang


menghubungkan pelanggan dan perusahaan. Contoh pada agen asuransi,
pengacara, dan konselor. Pada beberapa perusahaan yang menekankan
pelayanan berusaha untuk membangun kepercayaan dan loyalitas dari
personil utama yang berinteraksi langsung dengan pelanggan secara
individual. (Bitner, 1996)

Untuk kualitas konstruksi, yang termasuk credibility adalah reputasi


kontraktor selama ini, bagaimana kontraktor menanamkan kepercayaan
serta penetapan kontrak pembangunan yang telah disepakati.

b. Security

Security adalah bebas dari bahaya, resiko, atau keragu – raguan. Security
sangatlah penting pada keadaan dimana pelanggan merasa terlibat pada
resiko tinggi yang akan terjadi pada masa mendatang. Termasuk di
dalamnya adalah keamanan secara fisik (physical safety), keamanan
secara financial (financial safety), privasi dan kerahasiaan
(confidentiality). (Lovelock, 2005)

Untuk kualitas konstruksi, yang termasuk security adalah perhatian


kontraktor terhadap keselamatan pekerja, kestabilan keuangan
kontraktor, dan bagaimana kontraktor membuat pihak pengembang
merasa nyaman saat transaksi keuangan terjadi.

c. Acces

Dalam layanan perusahaan, pelanggan ingin perusahaan mengetahui dan


mengerti keinginan mereka. Perusahaan kecil seringkali dapat
keunggulan dalam kompetensi dengan perusahaan yang lebih besar
dengan menempatkan mereka sendiri sebagai spesialis dalam hal – hal
tertentu termasuk akses dari perusahaan kecil tersebut. (Bitner, 1996)

Meskipun perusahaan yang lebih besar mempunyai keunggulan sumber


daya, perusahaan kecil dianggap memiliki pengetahuan yang lebih
banyak tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan dan mampu
menawarkan pelayanan yang lebih bervariasi dan menarik. Acces juga
meliputi kemudahan untuk dihubungi dan ditemui (approachability) dan
kemudahan kontak. Hal ini berarti lokasi fasilitas jasa mudah dijangkau,
waktu menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan
mudah dihubungi contohnya : telepon, surat, email, fax dan jam operasi
yang nyaman.

Untuk kualitas kontruksi, yang termasuk access adalah kemudahan


kontraktor untuk dihubungi jika ada masalah yang timbul
sewaktu – waktu, kemudahan lokasi kantor kontraktor, dan jam operasi
kantor kontraktor.

You might also like