You are on page 1of 3

Persepsi wajib pajak PKP PPN terhadap pelayanan pengembalian kelebihan pembayara

n pajak di
KPP Surakarta
Mardiana Indrastuti
ABSTRAKSI Salah satu dari hak wajib pajak yang diatur dalam pasal 11 Undang-Unda
ng nomor 16 tahun
2000 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan adalah hak meminta pengemba
lian kelebihan
pembayaran pajak. Secara umum restitusi dapat terjadi karena pajak masukan lebih
besar dari pajak
keluaran. Dalam kaitannya dengan masalah penyelesaian restitusi setiap permohona
n restitusi dari wajib
pajak di satu pihak harus dilayani dengan sebaik-baiknya, dan di lain pihak juga
harus dipertimbangkan pula
cara yang tepat untuk menyelesaikan restitusi tersebut agar sesuai dengan jangka
waktu yang telah
ditetapkan dan diatur agar penyelesaian restitusi tidak menganggu penerimaan paj
ak. Berdasarkan latar
belakang permasalahan di atas skripsi ini mengambil judul PERSEPSI WAJIB PAJAK PK
P PPn TERHADAP
PELAYANAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DI KPP SURAKARTA . Penelitian
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 85 wajib pajak PKP. Penyebaran Kue
sioner dilakukan
pada bulan Januari 2004 dan awal bulan Maret 2004 telah diterima kembali sebanya
k 72 responden. Jangka
waktu pengembalian yang lama di akibatkan karena Wajib Pajak mengembalikan kuesi
oner pada waktu
penyampaian SPT Masa untuk masa berikutnya. Karena keterbatasan waktu, biaya mak
a peneliti hanya
menyebarkan 85 kuesioner. Teknik analisa data menggunakan metode analisis propor
si. Data kualitatif
berupa persepsi wajib pajak PKP PPN terhadap pelayanan pengembalian kelebihan pe
mbayaran pajak di
Kantor Pelayanan Pajak Surakarta dikuantifikasikan dengan memberi skor terhadap
jawaban responden.
Data dianalisis dengan memperhatikan proporsi jawaban responden untuk masing-mas
ing pernyataan dan
membandingkan jumlah skor jawaban responden dengan skor secara keseluruhan kemud
ian
membandingkan rata-rata riil dan rata-rata harapan dan membandingkan rata-rata k
elompok dengan
rata-rata harapan. Sebelum data dianalisis peneliti menguji intrumen penelitian
digunakan uji validitas dan uji
reliabilitas. Uji validitas menggunakan korelasi product moment sedangkan uji reli
abilitas menggunakan
rumus Alpha. Berdasarkan uji validitas terhadap seluruh item pernyataan menunjuk
kan bahwa seluruh
pernyataan mempunyai korelasi lebih besar dari nilai kritisnya 0,234. Sedangkan
hasil uji reliabilitas
menunjukkan nilai korelasi untuk variabel reliability (0,8032), variabel respons
iveness (0,8062), variabel
Assurance (0,7315), variabel Emphaty (0,8347) variabel Tangible (0,8550) lebih b
esar dari nilai kritisnya.
Berdasarkan perhitungan rata-rata riil menunjukkan seluruh item pernyataan mempu
nyai nilai rata-rata lebih
besar dari rata-rata harapan. Sedangkan perhitungan rata-rata kelompok menunjukk
an rata-rata kelompok
(untuk variabel reliabitas (3,235); variabel responsiveness (3,93); variabel Ass
urance (3,63); variabel Empaty
(3,78); variabel Tangible (2,85) lebih besar dari rata-ra harpaan (2,5) Dari 30
responden atau 42%
menyatakan menghadapi kendala dalam proses pelayanan pengembalikan kelebihan pem
bayaran pajak,
dapat dirinci sebagai berikut : sebanyak 23 responden atau 76,67% merasakan adan
ya hambatan dari diri
wajib pajak sendiri; 25 responden atau 83,23% merasakan hambatan berasal dari ka
ntor pelayanan pajak
surakarta dan 22 responden atau 73,33% hambatan berasal dari fiskus . Berdasarka
n uraian di atas, dapat
disimpulkan bahwa persepsi Wajib Pajak PKP PPN terhadap Pelayanan Pengembalian K
elebihan
Pembayaran Pajak di KPP Surakarta mempunyai persepsi positif.
1/1

You might also like