Professional Documents
Culture Documents
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
KELARUTAN
OLEH :
NIM : N11107010
KELOMPOK : I
MAKASSAR
2008
BAB I
PENDAHULUAN
molekul, atom ataupun ion dimana zat yang dimaksud disini adalah zat
Kelarutan suatu senyawa bergantung pada sifat fisika dan kimia zat
larutan, dan untuk jumlah yang lebih kecil, bergantung pada hal terbaginya
larutan farmasetis (dibidang farmasi) dan lebih jauh lagi dapat bertindak
Penentuan kelarutan dari zat padat yaitu asam borat dan asam
benzoat pada suhu 250C, suhu 45o C dan 60o C dengan cara
tidak larut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
homogen bahan yang berlainan. Untuk dibedakan antara larutan dari gas,
cairan dan bahan padat dalam cairan. Disamping itu terdapat larutan
: 589)
konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan
dinyatakan dalam mili liter pelarut yang dapat melarutkan satu gram zat.
Misalnya 1 gram asam salisilat akan larut dalam 500 ml air. Kelarutan
dapat pula dinyatakan dalam satuan molalitas, molaritas dan persen (2;
16).
yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang dapat larut, biasanya
304)
Pelepasan zat dari bentuk sediannya sangat dipengaruhi oleh
sifat-sifat kimia dan fisika zat tersebut serta formulasinya. Pada prinsipnya
obat baru dapat diabsorbsi setelah zat aktifnya terlarut dalam cairan usus,
konsentrasi maksimum larutan yang dapat dibuat dari bahan dan pelarut
tersebut. Bila suatu pelarut pada suhu tertentu melarutkan semua zat
jenuh. (3 : 306)
adalah:
(2 :16)
1. pH
2. Temperatur
3. Jenis pelarut
yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic dan
zat polar lainnya. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alcohol dalam
segala perbandingan dengan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi
eter.
RM / BM : H3BO3 / 61,83
gliserol P.
RM / BM : H2O / 18,02
METODE KERJA
Gelas ukur 100 ml dan 50 ml, Batang pengaduk, Oven, Botol semprot,
benzoat, Asam borat, Aquadest, Kertas saring, Kertas timbang, Lap kasar,
Tissue
analitik.
selama 30 menit.
HASIL PENGAMATAN
(g)
1 Asam Borat 25 2,0 1,5
45 2,0 1,1
(50ml) 60 2,0 1,9
2 Asam Benzoat 25 0,5 0,2
45 0,5 0,1
(150ml) 60 0,5 0,4
Perhitungan :
a) Asam Benzoat
b) Asam Borat
B. Kelarutan
jumlah zat terlarut
X = mol pelarut
Asam Benzoat
150ml
150ml
150ml
Asam Borat
50ml
50ml
50ml
BAB V
PEMBAHASAN
Kelarutan dalam besaran kuantitatif didefinisikan sebagai
obat adalah jumlah ml pelarut di mana akan larut 1 gram zat terlarut.
jenis pelarut, bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielekrik pelarut, dan
mempercepat kelarutan zat, semakin kecil ukuran partikel zat maka akan
kelarutan zat.
asam borat dalam pelarut aquades pada suhu kamar, 45°C, 60°C. Di mana
kemudian dilarutkan dalam 150 ml aquades. Pada suhu kamar asam borat
suhu 60o. Setelah itu kemudian diaduk selama 5 menit. Kemudian sampel
disaring dengan corong dan kertas saring, lalu dikeringkan dalam oven
selama 30 menit pada suhu 100°C, kemudian didinginkan selama 3 menit
tingkat kelarutan asam borat dan asam benzoat dalam pelarut aquades
zat yang diperoleh lebih murni, bukan berat dari pelarut yang melekat
larut dalam 20 bagian air sedangkan asam benzoat larut dalam 350
bagian air. Sehingga dapat diketahui bahwa asam borat lebih mudah larut
dalam air dibandingkan dengan asam benzoat. Hal inilah yang mendasari
bahwa pada percobaan ini meskipun asam borat yang digunakan adalah 2
benzoat 0,5 gram dengan pelarut yang lebih banyak dari asam benzoat
kelarutan asam borat pada suhu kamar adalah 1,00 x 10-2 g/ml, pada suhu
45°C adalah 1,80 x 10-2g/ml, dan pada suhu 60°C adalah 2,00 x 10-3g/ml.
pelarutnya maka semakin tinggi pula kelarutan asam borat dan asam
benzoate dalam pelarut air. Hal ini sesuai dengan teori yaitu semakin
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa:
a. Asam borat
b. Asam benzoat
3. Semakin tinggi
VI.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. R. Voight., (1994), “Buku Pelajaran Teknologi Farmasi”, Edisi