You are on page 1of 2

yukbisnis.

com

ANAK ELANG

Pada zaman dahulu hiduplah seorang petani di sebuah desa di lereng bukit. Namanya Kusno. Kusno mempunyai
sebidang sawah yang cukup luas, yang sedang ditanami padi. Setiap hari ia selalu pergi pagi dan pulang pada sore hari
untuk merawat padi-padinya. Selain bertani Kusno juga mempunyai beberapa hewan peliharaan, seperti ayam, kambing
dan sapi. Ayamnya sudah mencapai puluhan ekor, ada yang kecil, besar, ada yang bertelor dan ada juga yang sedang
mengeram. Kambingnya baru beranak, sedang sapinya berjumlah 5 ekor.
Suatu sore ketika Kusno dalam perjalanan pulang, ia menemukan sebutir telur dipematang sawah yang biasa ia lalui.
Diambil dan diamatinya telur tersebut sambil bertanya dalam hati “Telur apa ini, ya..? Kok bentuk dan ukurannya agak
beda ya...dengan telur ayam dirumah? ….punya siapa?” .. Setelah beberapa saat ia mengamati dan berpikir, kemudian dia
memutuskan untuk membawa pulang telur tersebut. Sepanjang perjalanan, Kusno terus berpikir...”Mau saya apakan telur
ini ya...? Digoreng lalu dimakan atau ditetaskan saja biar hewan peliharaanku tambah banyak?”

Akhirnya ketika sampai dirumah, Kusno memutuskan untuk menaruh telor tersebut dierami oleh seekor induk ayam.
Setelah 21 hari mengerami, akhirnya semua telor-telor yang dierami menetas. Termasuk telor yang ditemukan Kusno di
sawah.

Setelah sekian waktu hidup dalam asuhan induk ayam, mulailah nampak perbedaan antara anak ayam dengan anak
dari telor yang ditemukan di sawah. Ternyata telor yang ditemukan Kusno adalah telor burung elang. Maka anaknya
namanya anak elang.

Sang induk ayam memperlakukan anak-anaknya sama semua. Bagaimana cara mencari makan, berlari-lari dll
semuanya serba mengikuti ayam. Termasuk anak elang tersebut berpolah tingkah sebagaimana yang dia lihat dari induk
maupun dari sesama saudaranya.

Pada suatu hari, datanglah bayangan terlihat terbang memutar-mutar disekitar induk dan anak-anak ayam tersebut.
Sang induk dengan paniknya berteriak mengumpulkan anak-anak ayam untuk memberi perlindungan. Anak elang
melihat kejadian tersebut, melihat ada hewan yang bisa terbang berputar kemana-mana kemudian dia berpikir ”alangkah
enaknya dia... bisa terbang kemana-mana... andai aku bisa seperti dia...”

Singkat cerita, anak elang tersebut menjadi dewasa....kemudian tua dan akhirnya mati dalam kondisi yang tidak
berubah...masih seperti ayam.

Sahabat-sahabatku,
Kadang kita tidak menyadari bahwa kita sesungguhnya punya kemampuan yang luar biasa, sesungguhnya kita dapat
menjadi orang yang bukan seperti saat ini.. Jika saat ini kondisi ekonomi (penghasilan) kita pas-pasan bahkan
kurang.....itu karena kita mempunyai pikiran seperti elang. Kita berpikir bahwa kita ya...hanya seekor ayam, padahal
sesungguhnya kita adalah elang.

Pola pikir dan lingkungan kitalah yang akhirnya membentuk dan menjadikan kita seperti saat ini. Kita bukan ayam dan
juga bukan elang, kita adalah manusia yang dikaruniai akal. Dengan akal, kita mampu berpikir dan bertindak untuk
meraih apapapun untuk kesuksesan hidup kita.

Selamat berkarya, salam sukses selalu.....

Oleh : Cahyo Budi Santoso

http://yukbisnis.com Menggunakan Joomla! Generated: 11 December, 2009, 14:43


yukbisnis.com

http://yukbisnis.com Menggunakan Joomla! Generated: 11 December, 2009, 14:43

You might also like