You are on page 1of 3

Presbiakusis Otosklerosis Tuli Akibat Bising Tuli Mendadak Tuli Akibat Obat Meniere Neuroma Akustik

(Noise Induced ototoksik


Hearing Loss)
Definisi Tuli saraf sensori Gangguan autosomal Tuli akibat terpajan Tuli sensorineural Tuli sensorineural Suatu kondisi dengan Tumor jinak yang
neural frekw. dominan yang terjadi bising yang cukup yang terjadi secara akibat pemakaian obat vertigo berulang berasal dari sel
tinggi yang terjadi pada pria dan wanita, keras ( intensitas ≥ tiba-tiba, biasa tidak ototoksik disertai tinitus dan Schwann N. VIII
dengan menyebabkan tuli 85 dB) dalam diketahui langsung (Aminoglikosida, fluktuasi gangguan
bertambahnya usia, konduktif progresif jangka waktu yang sebabnya, bersifat eritomisin, loop pendengaran (Trias
umumnya 65 thn, pada awal masa cukup lama dan permanen. diuretik, anti- Meniere)
simetris. dewasa. Kelainan biasa akibat bising inflamasi, anti malaria,
pada kapsul tulang lingkungan kerja. obat tetes telinga
labirin yang topikal )
mengalami
spongiosis di daerah
kaki stapes.
Patologi - Atrofi dan Spongiosis pada kaki - Disosiasi organ - Iskemia : - Degenerasi stria Hidrops endolimf
degenerasi sel stapes Corti spasme, vaskularis pada koklea dan Biasanya berupa
rambut - Ruptur thrombosis, - Degenerasi el vestibulum akibat : tumor soliter yang
penunjang membrane perdarahan arteri epitel sensori - Meningkatnya berada pada kanalis
- Perubahan - Perubahan auditiva interna - Degenerasi sel tekanan auditorius internus
vaskuler stereosilia dan Sehingga ganglion hidrostatik pada yang kemudian
- Berkurangnya organ degenerasi sel ujung arteri berkembang dan
jumlah dan subseluler ganglion, stria - Meningkatnya meluas ke fossa
ukuran sel - Efek pada sel vaskularis dan tekanan osmotik cerebellopontine
ganglion dan ganglion, saraf, ligament spiralis ruang angle. Maka bisa
saraf serta membrane diikuti ekstrakapiler menekan N. V, N.
myelin tektoria, pembentukan - Berkurangnya VII, dan N. IX serta
pembuluh jaringan ikat dan tekanan osmotic N. X namun jarang.
darah dan stria penulangan dalam kapiler Pada akhirnya juga
vaskularis - Kerusakan sel - Hambatan jalan bisa menekan pons
- Kerusakan sel rambut dan keluar sakus dan medulla
rambut (floopy membrane basal endolimf sehingga terjadi
silia atau jarang Terjadi perubahan obstruksi cairan
rootlet silia) - Infeksi virus : dan pelebaran serebrospinal dan
- Intensitas kerusakan organ membrane Reissner meingkatnya
sedang : corti, membrane tekanan intracranial.
perubahan silia tektoria dan
dan Hensen’s selubung myelin
body saraf akustik
- Intensitas keras
: kerusakan
mitokondira,
lisosom, lisis
sel dan robekan
di membrane
Reissner
Keluhan -Pendengaran - Kehilangan - Kurang - Dapat terjadi - Tinitus -Vertigo hilang - Gangguan
berkurang perlahan pendengaran bila pendengaran + unilateral / bilateral. - Gangguan timbul pendengaran
dan progresif. mencapai tingkat 40 tinitus - Mendadak / pendengaran. - Tinitus - Vertigo yang
- Simetris dB/ lebih. - Sukar menangkap menahun. - Vertigo. - Fluktuasi gangguan makin lama
- tinitus nada - Bilateral unilateral. percakapan biasa - Sementara / pendengaran bertambah hebat
tinggi. - Pada akhir usia -Lebih lanjut : sukar berulang. - Bisa disertai rasa - Tinitus
- Cocktail Party belasan atau awal 20- menangkap bunyi - Dapat disertai mual dan muntah - Bisa disertai gejala
Deafness: pasien an. keras. tinitus + vertigo. - Rasa penuh dalam gangguan N. VII dan
bisa mendengar - Pendengaran lebih - Cocktail Party telinga N. V
percakapan tapi baik di ruang bising. Deafness.
sulit memahami, ( Paracusis Willisii).
terutama dengan
intensitas cepat
dan latar belakang
riuh.
- Rasa nyeri di
telinga bila
intensitas suara
tinggi
( recruitment).
Pemerik Otoskopi : Otoskopi : Membran Otoskopi : tidak ada Otoskopi : tidak ada Otoskopi : tidak ada Otoskopi : tidak ada
saan Membran timpani Timpani normal/ kelainan. kelainan. kelainan. kelainan
Fisik suram, merah muda/ orange Tes penala : Tuli Tes penala: Tuli Tes penala : Tuli Tes penala : Tuli
mobilitasnya ( Swarte Sign). sensorineural sensorineural sensorineural sensorineural
berkurang. Tes Penala : Tuli - Rinne + - Rinne + - Rinne +
Tes penala : Tuli konduktif - Weber - Weber - Weber
sensorineural - Rinne (-) lateralisasi ke lateralisasi ke lateralisasi ke
- Rinne + - Weber : telinga sehat. telinga sehat telinga sehat
- Weber : Lateralisasi ke - Schwabach - Schwabach - Schwabach
Lateralisasi telinga dengan memendek. memendek memendek
ke telinga otosklerosis.
yang sehat.
- Schwabach
memendek.
Pemerik Audiometri nada Audiometri : tuli Audiometri nada Audiometri : Audiometri : tuli Audiometri : Tuli
saan murni : tuli saraf sensorineuralm pada murni : tuli - pemakaian sensorineural nada sensorineural
Audiom nada tinggi, frekw.3000-6000 sensorineural ringan antibiotik akan rendah (biasanya unilateral
etri bilateral dan Hz. sampai d engan berat. terjadi penurunan unilateral)
simetris. Terdapat noch pada Tes SISI, skr : 100% yang tajam untuk
Audiometri tutur : frekw. 4000 Hz. atau kurang dari 70% frekuensi tinggi
Gangguan Rekruitment pada dapat ditemukan - pemakaian
diskriminasi pemeriksaan SISI, rekrutment diuretik :
wicara. ABLB, Tes tone decay mendatar ?
MLB,speech kesan : bukan tul sedikit menurun
audiometri. retrokoklea
Speech
audiometry:speech
discrimination score :
kurang dari 100%
Kesan tuli
sensorineural
Audiometri
impendans : refleks
stapedius ipsilateral
(-) / (+)
Kesan tuli
sensorineural koklea
Pemerik Tes gliserin : hidrops - CT scan
saan endolimf - MRI
Penunja
ng
Penatala - ABD - Stapedektomi - Pindah kerja - Tirah baring - Hentikan obat Simtomatis : - Operatif
ksanaan - Speech atau - Memakai alat total penyebab - Sedatif - Radiasi
reading stapedotomi pelindung - Vasodilator - Bila perlu ABD, - Anti muntah
- Auditory - Bila perlu ABD telinga - Kortikosteroid psikoterapi, - Anti iskemia
training - Redamkan - Vitamin C auditory training, - Vasodilator
- Speeech sumber bising - Neurobion implant koklea
therapist - Bila perlu - Inhalasi oksigen
ABD, auditory - Obati virus
training, lip penyebab
reading,
implan koklea

You might also like