Professional Documents
Culture Documents
Cara paling efektif untuk mengamankan suatu benda dari korosi udara adalah
memasukkannya ke dalam ruang hampa kemudian menutup lubang-lubangnya
dengan rapat. Namun begitu ruang hampa itu bocor, sebesar lubang jarumpun,
korosi akan dimulai. Sebagai perlindungan tambahan, ke dalam ruang hampa itu
orang biasanya memasukkan bahan pengering.
Di gudang-gudang dan ruang penyimpanan, udara dapat dipanasan untuk
menurunkan kelembaban relatif hingga di bawah 60 %, karena pada harga
tersebut korosi aan dimulai pada kebanyakan logam. Pemanasan ini tidak
menghilangkan uap air dari udara dan pengembunan masih akan terjadi pada
permukaan yang dapat mendinginginkan udara hingga di bawah titik embunnya.
Siapa pun yang memakai kacamata pasti pernah mengalami gejala ini, lensa
kacamata menjadi berkabut ketika pindah e tempat hangat dari ruang yang lebih
dingin. Korosi ringan sering diderita oleh benda-benda logam yang baru
dimasukkan ke dalam gudang yang temperaturnya terkendali, yakni sebelum
logam mampu menyesuaikan diri dengan temperatur udara di ruangan itu.
Masalah serius timbul jika air ebetulan terperangkap di bagian tersembunyi yang
buru ventilasinya sehingga pengeringan berjalan lambat. Efek yang sama akan
terjadi apabila barang-barang dikemas repat-rapat di ruang kerja hangat dan
kemudian dipindahan ke kondisi lebih dingin, misalnya di gudang tanpa pemanas
atau di perjalanan. Dalam emasan tadi pengembunan bisa berlangsung.
Uap air dapat dihilangkan dari udara yang kan dirirkulasikan ke dalam gudang.
Mendinginkan udara dengan cara melewatkannya e permukaan yang lebih dingin
dari temperatur kerja dalam gudang akan memisahkan sebagian kandungan air
sehingga kelembaban relatif bisa dipertahankan di bawah tingkat ritisnya.
Pengeringan melalui pembekuan dapat digunakan untuk menghasilkan udara
dengan sisa kandungan air sangat rendah. Untuk menjaga agar kelembaban relatif
rata-rata di bawah 60 %, upaya penurunan kelembaban harus jauh lebih rendah,
misalnya hingga 30 % atau 40 %, yaitu untuk mengimbangipertukaran udara
melalui pintu-pintu atau lubang-lubang ventilasi alami. Kelembaban relatif yang
optimun dari segi kenyamanan adalah antara 40 % dan 65 %. Tingkat-tingkat
yang sedikit lenbih rendah di gudang-gudang dianggap tidak membahayakan
kesehatan, walaupun para pekerja mungkin akan lekas haus bila berada di situ
cukup lama.
Dalam kotak-otak atau ruang penyimpanan, upaya pengeringan udara melalui
pendinginan kurang tepat, dan dogantikan dengan bahan penyerap air. Sekali lagi,
untuk mendapatkan efek yang maksimum, udara dalam kotak atau ruang
penyimpanan harus diusahakan tidak bertukar lagi dengan udara di luar, atau
paling tidak laju pertukaran udara dibuat sekecil mungkin. Bahan penyerap tidak
boleh korosif terhadap logam yang dilindungi, dan lebih baik lagi kalau murah
dan mudah penanganannya. Dalam praktek, untuk mendapatkan kelembaban
sangat rendah yang paling umum adalh menggunakan silica gel dan alumina yang
diaktivasi, dalam pembungkus dari bahan penyaring molekuler. Perubahan warna
pada bahan penyarap akan menyatakan penurunan kemampuan pengeringannya,
tetapi kemampuan itu dapat dipulihkan sukup dengan memanasannya dengan
oven.
Sebagaimana telah diungkapan, kemasan bahan penyerap tidak boleh
sembarangan. Udara dari luar harus bebas bersirkulasi diantara agen-agen
pengeringan itu tetapi yang terakhir ini tidak boleh tumpah eluar. Di rungan atau
kotak besar yang stabil, bahan pengering boleh ditempatkan di atas piring terbuka,
tetapi dalam kotak-kotak emasan kecil yang mungkin akan dibalik-balik atau
terguncang-guncang, orang menggunakan kotak logam berlubang-lubang atau
kantung berpori.
Bahan pengotor dapat dihilangkan dengan mengabutan air bersih ke udara
sebelum udara tadi dimasukkan ke dalam sistem. Besarnya luas permukaan yang
terkena pengabutan memungkinkan gas-gas pengotor larut dengan cepat
sementara pertikel-pertikel padatnya tersapu oleh aliran-aliran udara. Tentu saja,
proses scrubbing ini harus dilaksanakan sebelum udara dikeringakan.
Metode lain untuk melindungi komponen baja selama pengangkutan dan
penyimpanan adalah menggunakan vapour phase inhibitor (VPI). Sesuai dengan
namanya, bahan-bahan ini mudah menguap. Bahan ini akan menyebar ke seluruh
ruang bebas dalam kemasan dan mengendapkan selaput penolak air ke
permukaan-permukaan yang terbuka. Sementara VPI menguntungkan untuk
menangani logam-logam besi, bahan ini dapat meningkatkan laju serangan kepada
bahan-bahan lain, jika komponen yang dilindungi memiliki bagian-bagian dari
plastik, logam bukan besi, dan cat, pemakaian inhibitor ini harus dilakukan
dengan sangat hati-hati.
Mekanisme perlindungan yang diberian oleh VPI masih belum jelas, tetapi ada
beberapa hal yang dapat dikemukakan. Senyawa VPI terbentuk dari sebuah kation
organik mudah menguap, biasanya amina, dan sebuah anion yang bertindak
sebagai inhibitor. Pada permukaan logam, kation memproduksi sebuah selaput
adsorbsi tipis yang mempunyai dua fungsi penting : pertama, selaput itu
hidrofobik, dan kedua, selaput itu mengendalikan pH lapisan embun yang
terbentuk di atasnya. Dalam dua jenis VPI yang sering digunakan, yang menjadi
anion adalah karbonat dan nitrit. Anion-anion ini terbawa oleh kation yang mudah
menguap untuk kemudian diendapan ke permuaan logam. Andaikata ada air
menggenang di atasnya, atau komponen terendamsedemikian sehingga selaput
kation pecah, anion bertindak sebagai inhibitor normal untu mengendalikan laju
korosi dengan mempolarisasi reaksi-reaksi elektroda. Ketika terendam dalam air,
anion biasanya memberikan tingkat perlindungan yang sama seperti yang akan
diberikan oleh garam natrium anion tersebut.
Untuk baja dan alumunium, dua VPI yang lazim dipakai adalah
disikloheksilamina nitrit (DCHN) dan sikloheksilamina (CHC). DCHN
mempunyai tekanan uap lebih rendah dan dan membutuhkan waktu lebih lama
untuk menghasilkan selaput permukaan yang efektif, tetapi perlindungan yang
diberikannya jauh lebih lama. Tekanan uap bahan ini 0,027 Pa pada 25 o C, dan
bila dilarutkan membuat air mempunyai pH 6,8. Satu gram bahan ini dapat
menjenuhkan 550 m3 udara dan membuatnya tidak korosif lagi terhadap baja.
Dalam kemasan yang rapat pada temperatur kamar DCHN akan menghalangi
korosi sampai beberapa tahun. Bagaimanapu, bahan ini dapat menimbulkan efek
buruk terhadap sebagian bahan logam bukan besi, plasti dan cat. Ini terutama
dialami oleh seng, magnesium dan kadmium. CHC mempunyai tekanan uap
tinggi, 21,3 Pa pada 25o C, dan bila dilarutkan akan membuat air mempunyai pH
10,2. tekanan uap yang lebih tinggi membuatnya menghasilkan selaput pelindung
dalam waktu jauh lebuh cepat dibandingkan DCHN, tetapi untuk berat inhibitor
yang sama, perlindungan yang diberikannya jauh lebih singkat. CHC paling baik
bila digunakan dalam kemasan-kemasan yang dibuka secara berkala; VPI dapat
diperbaharui secara beraturan, dan komponen dengan cepat memperoleh
perlindungan kembali begitu kemasanj ditutup. Bahan ini tidak menghambat
korosi pada kadmium, malahan meningkatkan laju serangan korosi pada tembaga,
kuningan dan megnesium. Plastik, cat dan warna celupan juga bisa rusak dalam
udara yang mengandung CHC.
Kertas mengandung DCHN telah digunakan secara luas dalam egiatan reayasa
teliti untuk membungkus alat-alat, perlengkapan ukur dan komponen-komponen
peka lain. Kertas yang agak kasap itu bisa memberikan perlindungan sampai
bertahun-tahun, asalkan kemasan tidak terganggu. CHC biasanya ditempatkan
dalam piring terbuka atau dalam wadah berpori.
Orang juga menggunakan kedua VPI itu dalam bentu campuran. CHC membentuk
selaput pelindung dengan cepat, sedangkan DCHN berfungsi memberi
perlindungan jangka panjang. Bahan-bahan VPI lain juga telah dibuat untuk
melindungi logam-logam yang berbeda, borat untuk seng dankromat untuk
tembaga serta paduan-paduannya, tetapi tampaknya tidak digunakan secara luas.
Metode pemghampaan atau penyerapan digunakan untuk melindungi peralatan
elektronik dan optik, sedangkan VPI tidak digunakan untuk maksud ini karena
menghasilkan selaput yang kasap.
Banyak bahan organik seperti kayu, plastik, dan cat mengeluarkan uap agresif
yang memulai untuk membantu proses korosi pada permukaan logam di dekatnya.
Asam maleat, glikol, dan stirena terbukti tedesorbsi dari kaca yang diperuat serat
plastik, sedangkan kayu mengeluarkan uap asam asetat. Produk yang belaangan
tadi ternyata menimbulkan masalah serius bila peti kayu digunakan untuk
menyimpan atau mengangkut benda-benda logam.
Unsur utama pembentuk kayu adalah selulosa. Senyawa ini terdiri dari rantai-
ranrai panjang molekul gula yang mengandung gugus-gugus hidroksil basa,
sebagian diantaranya bergabung dengan asam asetat dalam bentuk ester. Gugus-
gugus ini dapat bereaksi dengan air untuk melepaskan asam asetat bebas, yaitu :
CH3COOR + HOH ROH + CH3COOH
ester air alkohol asam
kesetimbangan dalam reaksi itu selalu mengandung arti bahwa air dalam kayu
agak bersifat asam. Bagaimanapun, bahaya korosi yang utama timbul dari mudah
menguapnya asam asetat dari kayu yang kemudian memenuhi udara di sekitarnya.
Elektrolit yang efektif sekali akan terbentuk ketika uap tadi mengembun di
permukaan logam.
Kotak kayu terbuka yang memungkinan peredaran udara secara bebas dapat
mengurangi tingkat kerusakan. Dalam ruang terkurung yang cuaca mikronya bisa
menjadi sarat dengan uap asam, dan benda dari besi terpaksa disimpan rapat-
rapatdi dalamnya, maka bahan penyerap air atau VPI harus digunakan. Bagian
dalam peti katu harus dilapisi seluruhnya agar uap dari kayu tidak mencapai
logam. Sebagai bahan pelapis, orang biasanya menggunakan polietilana, kertas
ter, kertas kraft berlapis aspal atau bahkan lembaran seng. Bahan penyerap air
atau VPI ditaruh di sebelah dalam lapisan pelindung yang sambungan-
sanbungannya harus betul-betul rapat. Serangan asam asetat yang paling parah
dialami oleh baja lunak, seng, paduan-paduan kadmium dan magnesium,
sedangkan titanium, timah, dan baja nirkarat austenitik menderita kerusakan
paling ringan.
Korosi oleh uap asam selalu dimungkinkan bila logam berdekatan dengan kayu
dan ventilasi untuk mengusir uap asam tidak memadai.